Lumajang - Kawasan persawahan dan kolam-kolam di Desa Selok Anyar Kecamatan Pasirian ternyata menjadi surganya bagi para pemancing sidat. Para mancing mania banyak mendapatkan ikan jenis sidat yang dikenal sangat lezat dimasak.
Jauhari, salah seorang mancing mania dari Lumajang mengaku bermalam dengan 14 temannya di area kolam-kolam di Desa Selok Anyar Kecamatan Pasirian. Saat mancing di kolam-kolam yang sudah dibuka untuk umum, ternyata dirinya dan teman-temannya juga strike ikan sidat.
Baca juga: Belanja Pegawai RAPBD TA 2025 Membengkak, Dapat Sorotan Fraksi NASDEM-PKS DPRD Lumajang
Dalam semalam, dirinya dan teman-temannya dapat 14 ekor sidat dengan ukuran sedang. Lokasi di persawahan dan kolam-kolam bekas galian pasir besi tersebut ternyata cocok bagi ikan sidat karena makanan alaminya masih cukup melimpah. Jika dikembangkan, lokasi tersebut bisa jadi sentra dan bisa jadi wisata berburu sidat.
“Bisa jadi sentra dan bisa jadi wisata berburu sidat, karena belum ada di daerah-daerah lain,” jelas Jauhari kepada Lumajangsatu.com, Jum’at (21/06/2024).
Baca juga: Fraksi NasDem-PKS DPRD Soroti Minimnya Anggaran Jalan RAPBD Lumajang 2025
Jauhari berharap masyarakat bisa membudidayakan ikan sidat dan tidak melakukan perburuan dengan menggunakan potas dan setrum. Sebab, akan membunuh bibit sidat kecil dan akan mengurangi populasi semua ikan yang ada di sungai. “Kalau bisa dibudidayakan maka akan jadi sentra,” terangnya.
Sementara itu, Bahul salah seorang warga setempat menyatakan bahwa kawasan persawahan di Selok Anyar sejak dulu memang banyak ikan sidatnya atau orang setempat menyebutnya dengan nama uleng. Namun, karena banyaknya perburuan menggunakan potas dan setrum, akhirnya populasi ikan sidat dan ikan-ikan lainnya berkurang di sawah dan sungai-sungai di pinggir pesisir pantai selatan.
Baca juga: Generasi Emas Berencana Diajak Ikut Aksi Nyata Cegah Stunting Lumajang
“Jadi sawah di Selok Anyar seperti rawa-rawa, jadi sejak dulu memang banyak ikan sidatnya,” pungkasnya.(Yd/red)
Editor : Redaksi