Sejarah Pedesaan

Cerita Unik Sejarah Desa Uranggantung - Lumajang

lumajangsatu.com
Kantor Desa Uranggantung Kecamatan Sukodono tampak dari depan. (foto by Indana)

Sukodono (Lumajangsatu.com)- Sejarah Desa Uranggantung Kecamatan  tidak terlepas dari pemberian masyarakat  setempat. Nama Uranggantung sendiri diambil dari nama sungai yang  memisahkan antara dusun losan dan ghitek yang banyak rumpun bambunya.

BACA JUGA : Meledak, Cilok Mercon Gesang - Tempeh Diburu Pembeli

Baca juga: Ditinggal Kerja, Rumah Warga di Desa Uranggantung Lumajang Disatroni Maling

Saat itu, apabila musim penghujan datang  airnya meluap sehingga banyak udang. Dalam bahasa Jawa disebut Urang. Udang tersebut sudah mati dan bergelantungan di bambu.

" Uranggantung memang dikelilingi oleh sungai yakni sungai Selokgondang dan sungai Bondoyudo. Ketika musim hujan disini jelas banjir, dan banyak udang yang mati bergelantungan di bambu. Dari situlah masyarakat sekitar menamai desa ini Uranggantung" ujar Supriyadi Kepala Desa Uranggantung.

Baca juga: Pemuda Uranggantung Lumajang Dilatih Jadi Konten Kreator

Desa ini memiliki tata pemerintahan mulai 20 mei 1908, Adapun kepala desa yang pernah menjabat hingga sekarang yaitu Muati (1908-1928), Munali (1928-1931), Muha (1931-1935), Notosari (1935-1948), Tahep Nasriyah (1948-1986), Saiful Islam (1986-1997),  H. Mahbub Thoyib (1997-2000), Hamiri (2000-2006), Supriyadi (2006-sekarang)

Eko Wahyu Sekretaris Desa Uranggantung mengatakan, yang menjadi kepala desa sekarang ini memang  darah dari keturunan nenek moyang. Mulai awal yang menjadi kepala desa itu adalah saudara turun temurun.

Baca juga: Puting Beliung Rusak Puluhan Rumah di Desa Jarit Lumajang

"Meskipun sudah jamannya pemilu, tetap saja yang menjadi kepala desa adalah keturunan dari pemimpin terdahulu. Inilah yang menjadi keunikan desa ini, mungkin sudah garis keturunan," terangnya. (ind/ls/red)

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru