Lumajang(lumajangsatu.com)- Merupakan kebanggan tersendiri bagi perempuan tengah baya, Widowati Tjindarwasih kepala Sekolah SMA Negeri 3 Lumajang, saat menyaksikan ratusan siswa/i nya mengumpulkan uang koin untuk menebus bantuan Tony Abbott Perdana Mentri Australia pada korban Tsunami Aceh beberapa tahun silam. "Saya sangat bangga pada murid-muridku yang begitu peduli pada saudara sebangsa setanah air," tuturnya sambil tersenyum. Aksi penggalangan dana berupa uang koin yang dilakukan ratusan siswa/i ini bermula dari ketersinggungan mereka akibat pernyataan Perdana Mentri Asutralia, Tony Abbott yang mengungkit-ngungkit bantuannya pada korban aceh untuk membebaskan warganya dari ancaman hukuman mati karena terseret kasus narkotika. "Kalau gak ikhlas bantu, mendingan gak usah bantu sekalian," ungkap Rohmawati salah satu siswi SMA Negeri 3 Lumajang. Kepedulian inilah yang menyentuh hati sang Kepala Sekolah, menurutnya jiwa nasionalisme para peserta didiknya kini mulai tumbuh dan mengakar. Pasalnya saat salah satu siswanya meminta ijin untuk melakukan kegiatan ini ia langsung menyetujuinya. "Saat siswa saya minta ijin untuk melakukan kegiatan ini, saya langsung mengiyakan mas, sebab ada makna mendalam dibalik kegiatan ini," tambah Wanita yang menjabat Kepala Sekolah tersebut. Tidak tanggung-tanggung, ia juga meneriakkan rasa bangga pada sang Presiden RI, Joko Widodo yang tak gentar sedikitpun meskipun sempat diintervensi oleh Perdana Mentri Australia untuk tidak menghukum mati warga Negara Australia. "Saya sangat bangga pada Pak presiden yang tetap memegang prinsip bahwa hukuman mati bagi tersangka narkoba adalah harga mati," ujarnya. (Mad/red)
Author : Redaksi
Hiburan Stand Up Comedy Lumajang #Ndak Ono Show Dodit Dipadati Penonton
Lumajang(lumajangsatu.com) - Stand Up Comedy yang digelar oleh comic Lumajang dengan menghadirkan Dodit Mulyanto di Aula Pertemuan Hotel Prima dipadati penonton, Sabtu(28/02) malam. Bahkan untuk tiket VIP yang bisa foto bareng Dodit Sold Out. Alhamdullilah, ramai sekali dan penonton di Lumajang antusias, ujar Mancung, salah satu Comic lokal yang menjadi pembawa acara. Stand Up Comedy yang digela Comic Lumajang bertemakan #Ndak Ono Show. Bahkan, comic lokal yang lagi show, juga mampu mengocok perut penonton. Seneng mas, Stand Up Comedy jadi hiburan alternatif di Lumajang, jelas Faisol, Guru SMKN 2 Lumajang.(ls/red)
Pria Setengah Baya Pakai Sabu-Sabu Untuk Memuaskan Istri
Lumajang(lumajangsatu.com)- Abdul Tholib (35) warga Desa Pakel Kecamatan Gucialit tertangkap jajaran Reskoba Polres Lumajang ditempat persembunyiannya, lantaran kedapatan memakai narkotika jenis sabu-sabu, Jumat (27/02/2015). Akunya, Abdul Tholib sengaja memakai barang haram ini untuk memuaskan sang istri saat melakukan hubungan intim. Untuk itu, supaya kuat mas, ungkapnya dengan nada malu. Tersangka ini diketahui telah memakai  barang haram itu sejak 6 bulan lalu yang diberikan oleh rekannya di surabaya. Saya gak beli, cuma dikasih saja, tambah Pria itu. Dari tangan tersangka, Polisi berhasil mengamankan satu poket sabu-sabu seberat sekira 1,01 gram sabu lengkap beserta alat penghisabnya. Satu poket sabu, dua korek api serta alat penghisabnya, ungkap AIPTU Hariyono KBO Satreskoba Polres Lumajang saat ditemui sejumlah awak media. Akibat perbuatannya kini Abdul Tholib harus mendekam di Sel Tahanan Mapolres Lumajang sembari menjalani proses hukum selanjutnya. (Mad/red)
Sempat Menegangkan, Pelantikan 3 Pj Kades Berjalan Lancar
Lumajang(lumajangsatu.com)- Pelantikan 3 orang Pj Kades di Lantai 3 Gedung Pemkab Lumajang diwarnai dengan aksi pengerahan massa kades non aktif Desa Sruni, meskipun tidak ada aksi ricuh Pelantikan itu sempat menegangkan, Jumat (27/02/2015). Menurut pantauan lapangan lumajangsatu.com, sedikitnya ada sekitar 30 massa Kades non aktif Desa Sruni yang berkumpul di depan kantor Bupati Lumajang, mengantisipasi terjadi aksi kericuhan Polres Lumajang terus melakukan penjagaan ketat hingga proses pelantikan selesai. "Tetap kita amankan, sebab beberapa waktu lalu massa ini sempat membuat aksi ricuh di pemkab," ujar AKP Sugianto Kasubag Humas Polres Lumajang saat dikonfirmasi lumajangsatu.com. Lebih lanjut, Kasubag Humas Polres Lumajang merasa lega, karena proses pelantikan dapat berjalan lancar dengan aman dan tertib. "Syukurlah tidak ada aksi seperti kemarin," tambahnya. Ketiga PJ Kades yang dilantik jumat pagi itu antara lain, M. Bakir yang sebelumnya menjabat Sekdes Tekung diangkat menjadi Pj Kades Tekung, kemudian Hermanto yang sebelumnya menjabat sebagai Kasi Tapem Kecamatan Kedungjajang dilantik menjadi Pj Kades Curahpetung, dan yang terakhir Misdin yang sebelumnya menjabat sebagai Kasi Tapem Kecamatan Klakah dilantik sebagai Pj Kades Seruni. Menanggapi persoalan sruni, Asisten Tata Praja yang mewakili Plt Bupati melantik ke-3 Pj Kades itu mengatakan perkara kades non aktif Desa Sruni sudah final di pengadilan Negeri Lumajang. "Kalau hari ini mereka protes ya sudah terlambat,” ujar Masudi kepada sejumlah wartawan seusai melantik. Sementara Pj Kades Sruni, Misdin langsung diamankan petugas seusai pelantikan mengantisipasi terjadinya aksi anarkisme dari massa kades non aktif Desa Sruni. (Mad/red)
Puluhan Warga Luka Melepuh, Diduga Korban Malpraktek Oknum Bidan
Lumajang(lumajangsatu.com)- Puluhan warga Desa Umbul Kecamatan Kedungjajang Lumajang silih berganti mendatangi Pondok Kesehatan Desa (POKESDES) setempat, Jumat (27/02/2015). Kedatangan mereka ini tak lain untuk berobat karena mengalami luka melepuh di pinggul yang diduga korban malpraktek Oknum Bidan E-N (23). Luka melepuh yang menimpa sedikitnya sekira 54 warga ini bermula sejak warga berobat ke Oknum Bidan beberapa bulan yang lalu, karena tak kunjung sembuh akhirnya warga melaporkan kejadian tersebut ke Kepala Desa setempat. "Baru disuntik itu gak papa mas, tapi dua bulan kemudian bekas suntikan ini malah semakin parah hingga melepuh seperti ini," ungkap Ida salah satu warga. Dinas kesehatan Kabupaten Lumajang, bersama petugas Puskesmas kedungjajang yang datang ke POKESDES setempat terus melakukan pengobatan cuma-cuma kepada para warga sembari memberikan obat. Sementara Kepala Desa setempat, Bawon mengaku akan melaporkan kejadian tersebut ke Polisi, agar Oknum Bidan tersebut diproses secara hukum. "Negara kita kan negara hukum, biar diproses secara hukum pula bidan itu," ungkap Bawon saat dikonfirmasi sejumlah awak media. Selain pengobatan secara cuma-cuma, petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang juga melakukan sosialisasi tentang kesehatan kepada sejumlah warga yang datang. Seusai pengobatan massal, Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang bersama perangkat Desa setempat akan terus melakukan pemantauan terhadap warga, hingga luka melepuh yang diderita benar-benar sembuh. "Akan terus kita pantau sampai sembuh total," tambah orang nomer satu di desa Umbul itu. (Mad/red)
Kabupaten Lumajang Juara 2 Pengguna Wifi.id Terbaik Se-Jatim
Lumajang(lumajangsatu.com)- Sejak diluncurkannya program Wifi.id Corner oleh PT. Telkomunikasi Indonesia (Telkom) beberapa bulan yang lalu, Warung Kembang (Warkem) Jl. Gajah Mada Lumajang peringkat 2 Best Wifi.id Corner Publik Regional 5 Jawa Timur Q3 2014 Se-Jatim. Menurut Iwan Setiawan, pemilik Warkem mengatakan merupakan kebanggan tersendiri karena melalui warungnya Lumajang mendapat peringkat ke-2 dari beberapa kabupaten Kota Se-Jawa Timur. Ya senenglah mas, paling tidak bisa saya jadikan acuan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para pelanggan Warkem, ungkapnya saat dikonfirmasi lumajangsatu.com. Warkem mendapat juara 2 sebagai Wifi Publik dengan pengguna Wifi.id Corner terbaik dari ngawi juara 1 dan Jember juara 3, yang masuk di Witel Pasuruan. Iwan berharap, prestasi ini dapat  dipertahankan oleh warungnya, bahkan harus menjadi juara 1 pada penghargaan seanjutnya. Harus lebih baik lagi, jika tidak minimal bertahan lah, tambahnya sembari tersenyum manis. (Mad/red)
Melintas Diatas Benteng Situs Biting, Helikopter Terpental dan Menghilang
Lumajang(lumajangsatu.com)- Situs Biting di Desa Kutorenon Kecamatan Sukodono yang merupakan bekas kerajaan Lamajang tetap memiliki nilai sakral dan keramat. Pasalnya, saat pengambilan gambar untuk pembuatan profil desa wisata oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan menggunakan drone, terjadi hal yang sangat mengagetkan para kru pembuat profil desa wisata. "Beberapa minggu lalu ada pengambilan gambar menggunakan drone untuk mengambil gambar benteng dari atas," ujar Faisal Rizal Kepala desa Kotorenon kepada lumajangsatu.com, Jum'at (27/02/2015). Yang menarik, saat hendak mengambil gambar diatas benteng situs biting, drone tidak bisa masuk. Kru tetap memaksakan agar drone bisa berada diatas benteng hingga tiga kali. Namun, ketika keempat kalinya, tiba-tiba muncul angin yang tidak begitu besar dan drone yang dibuat mengambil gambar terpental dan menghilang. "Saat dipaksakan untuk berada diatas benteng, drone terpental dan hilang sampai saat ini informasinya tidak ditemukan," terang Kades. Dari cerita yang berkembang, penunggu benteng tidak berkenan dengan pemgambilan gambar tersebut. Sebab, kru pembuat profil desa wisata tidak pamit atau ijin terlebih dahulu dengan penunggu benteng situs biting. "Tiga hari dicari tidak ketemu, bahkan sampai dibawakan orang pinter tetap tidak ketemu juga," paparnya. Dari cerita warga sekitar, kawasan Situs Biting khususnya diwilayah Benteng dan pentilasan minak koncar merupakan tempat yang keramat dan juga angker. Bahkan, dulu jika ada burung yang melintas diatas petilasan atau benteng pasti terjatuh. "Wilayah itu adalah kawasan keramat dan angker sehingga jangan sembarangan tanpa pamit kepada penunggunya. Dulu ceritanya jika ada burung yang melintas diatas pasti jatuh," pungkasnya.(Yd/red)
Wartawan Lumajang Terus Tingkatkan Kapasitas Profesi
Lumajang(lumajangsatu.com) - Tantangan zaman yang terus berkembang dan maju serta perubahan masyarakat yang terus mengalami peningkatan. Forum Komunikasi Wartawan Lumajang terus melakukan pembenahan secara internal dan eksternal. Salah satunya dengan mengembalikan citra wartawan yang dianggap mencari masalah di masyarakat dan instansi publik. Pasalnya, ada oknum wartawan yang dalam bekerja tidak sesuai Kode Etik Jurnalistik. "FKWL ini terbentuk untuk mengembalikan profesi jurnalis sebenar-benarnya," kata Achmad Arif ulinuha, Ketua FKWL terpilih saat mengelar rapat di Kantor Diklat Lumajang, Jum'at(27/02). FKWL akan melakukan peningkatan kapasitas wartawan harian di Lumajang dengan pelatihan dan diklat. Selain itu, mengelar workshop untuk tantangan jurnalis ke depan. "Kerja Jurnalis itu untuk publik, kalau jurnalis cerdas, masyarakat akan maju," terangnya. FKWL juga memprogramkan untuk mensosialisasikan kerja wartawan ke masyarakat dan instansi publik. Pasalnya, ada sekolah yang memasang papan bertulisan "Tida Menerima Wartawan". "Sungguh malu, bila wartawan ditolak masyarakat, padahal wartawan berpihak pada publik," jelas Sekretaris FWKL, Abdul Rahman. Pers dan jurnalis pilar terakhir dalam keadilan seperti disampaikan mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD. Pers dan Jurnalis Lumajang terus melakukan perbaikan dalam internal dan eksternal dalam membangun masyarakat yang merdeka sesuai Teks Proklamasi 1945. (ls/red)
Diam-diam, Kejati Tetapkan 2 Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Pasir Besi
Surabaya(lumajangsatu.com) - Tim penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur menetapkan dua tersangka dalam kasus dugaan korupsi penambangan pasir besi ilegal di Kabupaten Lumajang. Mereka adalah LCS dan RAG. Kasus ini, diusut sejak pertengahan 2014 lalu. Terakhir dilakukan pemeriksaan terhadap petugas di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) pada Oktober lalu. Saat itu, penyidik sekaligus melakukan klarifikasi atas dugaan gratifikasi terkait perizinan yang dilakukan PT Indo Modern Minning Sejahtera (IMMS). Dua tersangka sendiri, yakni LCS, adalah direktur utama perusahaan tambang itu. Adapun RAG, merupakan Sekretaris Komisi Penilai Amdal dan Ketua Tim Teknis Dokumen Amdal. “ Sudah ditetapkan tersangka Februari ini,” ujar Kepala Seksi Penyidikan (Kasidik) Pidana Khusus, Mohammad Rohmadi, dilansir dari beritajatim.com Senin (23/2/2015). Kata Rohmadi, IMMS yang merupakan perusahaan asal Cina, diduga melanggar izin konservasi di Lumajang, terkait pertambangan pasir besi yang berlangsung sejak bertahun-tahun lalu. Dugaan kuat, ada gratifikasi dalam izin yang dikeluarkan dinas terkait. Indikasi itu, diperkuat dengan telah diperiksanya beberapa saksi, termasuk dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Kementrian Kehutanan. Dua instansi ini dimintai keterangannya karena dipastikan mengetahui penerbitan izin di kawasan konservasi alam tersebut. “Masih akan terus dikembangkan kemungkinan lainnya selain gratifikasi,” imbuh Rohmadi. Kasus ini mencuat setelah Kejati menerima laporan adanya penyalahgunaan wilayah konservasi alam oleh perusahaan IMMS yang bermarkas di Cina. Adapun indikasi awal, IMMS menyalahi izin karena melakukan penambangan di lokasi yang semestinya tidak begitu mudahnya dikeluarkan izin. Tim klarifikasi pun sempat diterjunkan untuk mengusut kasus ini. Namun, rupanya butuh waktu lama untuk menemukan indikasi adanya gratifikasi. Sebab, IMMS sebelumnya, sempat menunjukkan dokumen perizinan yang memang dikeluarkan instansi berwenang. “Karena sudah ada dua alat bukti yang cukup terkait penyimpangan, kasus ini bisa dilanjutkan,” jelas dia. Untuk dketahui, dugaan gratifikasi eksplorasi pasir besi berada di Lumajang bagian selatan. Lahan yang mengandung pasir besi bernilai triliunan rupiah ini digarap oleh PT IMMS sejak tahun 2010. Diduga ada unsur gratifikasi saat pemkab setempat mengeluarkan surat izin kuasa pengelolaan lahan terhadap perusahaan itu. Sekretaris Daerah Kabupaten Lumajang, disebut-sebut juga pernah dimintai keterangannya atas kasus ini. (bjc/red)