Author : Redaksi

Kasus Dugaan Malpraktek Oknum Bidan Berakhir Damai

Lumajang(lumajangsatu.com)- Setelah sepekan lamanya persoalan dugaan malpraktek yang mengakibatkan puluhan Warga Desa Umbul Kecamatan Kedungjajang Lumajang mengalami luka melepuh di pinggul, Akhirnya sang bidan Erna meminta maaf kepada sejumlah warga atas kelalaiannya di Balai Desa setempat, Kamis (05/03/2015). Isak tangis sang bidan dan warga pun langsung pecah saat sang bidan Erna meminta maaf dengan nada sendu di depan puluhan warga. "Sesungguhnya saya hanya berniat mengobati panjenengan semua namun malah jadi seperti ini sekali lagi saya mohon maaf yang sebesar-besarnya," terang Erna sambil meneteskan air mata. Warga yang tak kuasa pun ikut terenyuh hingga mengusap air matanya, sebab bidan Erna telah puluhan tahun megobati warga setempat dan baru kali ini terjadi hal na'as itu. "Iya bu bidan, kami juga minta maaf," saut Fatimah sembari mengusap air matanya. Warga, pihak Desa dan Sang bida sepakat akan menyelesaikan persoalan ini secara kekeluargaan. Meskipun beberapa hari yang lalu sempat dilaporkan ke Polisi atas tuduhan kelalaian. "Saya sebagai kepala desa akan menuruti kemauan warga saya selama itu dalam ranah kebaikan, yang jelas kami akan mencabut laporan itu," ungkap Bawon Kepala Desa Umbul kepada lumajangsatu.com. Sementara Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang, akan terus memberikan pengobatann gratis kepada sejumlah warga yang menjadi korban hingga sembuh total. "Saya sudah minta ke petugas kesehatan untuk terus  mengobatai warga saya sampai sembuh total," tambahnya. Suasana haru pun semakin menjadi-jadi, setelah puluhan warga yang hadir langsung menghampiri bidan Erna dengan memeluk sambil mengusapkan air mata sang bidan. Warga berharap, Petugas Kesehatan agar lebih waspada dalam menjalankan tugasnya saat mengobati warga yang sakit. "Semoga saja hal seperti ini tidak terjadi  lagi," pungkas Fatimah. (Mad/red)

Laskar Hijau Gelar Kenduri Pohon Selamatkan Hutan Gunung Lemongan

Klakah(lumajangsatu.com) - Dalam rangka untuk terus menghijaukan kembali kawasan hutan lindung di Gunung Lemongan, Laskar Hijau senantiasa melakukan berbagai kegiatan penghijauan di Gunung yang memiliki ketinggian 1671 mdpl tersebut. Pada tanggal 7-8 maret 2015 ini, Laskar Hijau bekerjasama dengan Masyarakat Peduli Alam Nusantara (Mapan) akan menyelenggarakan kegiatan penghijauan bersama yang bertajuk “Kenduri Pohon”.   Kegiatan ini selain akan melibatkan para relawan Laskar Hijau, juga akan melibatkan para relawan Masyarakat Peduli Alam Nusantara yang akan datang sejak jum’at malam dari berbagai penjuru daerah di tanah air termasuk dari luar Jawa yakni Medan dan Palu. Secara keseluruhan peserta kegiatan ini diperkirakan bisa mencapai 200 orang termasuk dengan para relawan dari Lumajang sendiri. A’ak Abdullah Al-Kudus selaku koordinator Laskar Hijau menjelaskan bahwa untuk kegiatan penghijauan kali ini, panitia sudah menyiapkan ratusan bibit bambu petung dan ribuan bibit pohon buah-buahan yang nantinya akan ditanam di kawasan hutan lindung petak 12 dan petak 19. Bibit-bibit pohon tersebut juga didapatkan secara swadaya dari masyarakat yang memiliki kepedulian terhadap pelestarian hutan lindung di Gunung Lemongan ini, tanpa sedikitpun adanya bantuan dari pihak pemerintah maupun dari pihak Perhutani. Melalui media ini A’ak juga mengundang seluruh masyarakat yang memiliki kepedulian bagi pelestarian lingkungan untuk terlibat dan berpartisipasi dalam kegiatan ini.   Kenduri Pohon ini sejak awal digagas untuk menjadi agenda rutin tahunan di Gunung Lemongan sebagai ruang bertemu dan berbaktinya para relawan peduli lingkungan dari berbagai penjuru di tanah air untuk menghijaukan nusantara.(lh/red)

Trend Batuk Akik Sebuah Fenomena Sesaat

Lumajang(lumajangsatu.com) - Demam batu akik yang kini sedang booming, dinilai masih dalam sebatas fenomena sesaat.  "Fenomena seperti ini pastinya tidak akan bertahan lama, karena masyarakat cenderung akan bosan dan lama-kelamaan akan hilang sendirinya seiring berjalannya waktu," kata Syifa Syarifah A, pengamat sosial dari Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Surabaya, dilansir dari beritajatim.com Senin (2/3/2015). Apalagi tingginya pamor dan nilai jual batu akik, menurut dosen Fisip UPN itu, juga dikarenakan gembar-gembor masyarakat sendiri. Terlebih di era teknologi saat ini yang memudahkan orang mengakses informasi melalui dunia maya sehingga membuat masyarakat terpengaruh tanpa berfikir panjang. Sementara kelebihan batu akik yang dinilai memiliki kekuatan lain di luar nalar, menurut Syifa itu hanya sugesti. "Kekuatan ghaib dalam batu akik itu sebetulnya tidak ada, itu tergantung dari si pemakainya yang terkadang  menambah-nambahi sesuatu ke dalam batu akik tersebut," jelasnya. Bisa jadi, lanjutnya, agar nilai jual batu akik menjadi mahal, karena ada seseorang yang menyebarkan isu bahwa batu tersebut mempunyai manfaat tinggi. Dan orang berani membayar mahal karena terlanjur percaya dengan isu  yang belum tentu kebenarannya. (bjc/red)

Demi Kebugaran, Pemain PSIL Dilatih Fisik Seminggu di Lapangan Desa

Lumajang(lumajangsatu.com) - Pemain PSIL terus digenjot latihan Fisik untuk meningkatkan kebugaran tubuh selama Seminggu Kedepan. Hal ini dilakukan Kompetisi Liga Nusantara sangat padat dan panjang dengan sistem Home Away. Latihan Fisik dilakukan di Lapangan Desa Jatisari Kecamatan Tempeh dan sesekali ke Obyek Wisata. Biar gak membosankan latihan di lapangan, ujar pelatih PSIL, Mahmudiana. Latihan Fisik sangat diperlukan agar performa pemain tetap stabil saat mengarungi kompetisi. Selain itu, agar pemain tidak mudah cedera saat benturan fisik dalam pertandingan.Latihan Fisik ini kebutuhan pemain, jadi saya hanya memoles saja, jelas pria asal Malang itu. Para pemain PSIL usai dilatih fisik selama 3 hari dilapangan Stadion Klakah dan Jatisari. Dihari ke-4 dilatih di kawasan wisata pemandian Selokambang.(ls/red)

Muhammad Nur Purnamasidi : Negara Ini Dimana......???

Lumajang(lumajangsatu.com)- Pertanyaan sinis yang spontan di lontarkan oleh Anggota Komisi 8 DPR RI Fraksi Golkar Muhammad Nur Purnamasidi tatkala melihat rumah Misri salah satu warga miskin (Gakin) Desa Bades Kecamatan Pasirian Lumajang yang dikunjunginya dalam masa reses, Kamis (05/03/2015). Kalau saya sederhana saja, saya ingin bertanya Negara ini dimana?, ungkap Bang Poer sapaan akrabnya saat di konfirmasi lumajangsatu.com. Ia sangat miris melihat keluarga Misri yang tinggal bersama 8 anggota keluarganya dalam satu rumah yang tidak layak pakai, pasalnya dapur rumah misri berkumpul dengan kandang ternaknya, padahal akses jalannya sangat mudah. Yang gini-ini kok gak segera ditangani, padahal rumahnya ada dipinggir jalan, dan program jelas dan  anggarannya tersedia, lanjutnya. Ia berharap, kejadian serupa tidak lagi terjadi sebab selain program dan anggarannya jelas, pengawasan dan realisasinya harus benar-benar sampai ke masyarakat. Kedepannya jangan sampai terjadi lagi, dan harus dilakukan pengawasan lebih ketat, harap Alumnus Universitas Jember itu. Bang Poer, sebagai Anggota DPR RI Komisi 8 yang membidangi Kementerian Agama, Sosial, Perlindungan Perempuan dan BNPB bertekad akan terus menyerap aspirasi dan kenyataan di lapangan guna sebagai referensi dalam menjalankan tugas kedepannya. Sementara Misri, mengaku telah puluhan tahun lamanya tinggal dalam rumah dengan kondisi seperti itu, ia juga menyampaikan banyak terima kasih kapada Bang Poer atas kunjungannya. Terimas kasih banyak, karena pejabat masih mau mampir kerumah saya yang sangat kumuh ini, ujarnya. (Mad/red)

Jalan Menuju Tempursari Rusak Parah, Perekonomian Warga Lumpuh

Lumajang(lumajangsatu.com)- Warga Kecamatan Tempursari mengeluh karena dua jalan menuju daerahnya rusak parah. Alhasil, warga sangat tergaggu secara perekonomian dan juga hasil bumi warga menjadi sangat murah. Sekarang jalan menuju Tempursari rata, rata dengan lobang mas, ujar Stefanus Sudibyo warga desa Tempursari kepada lumajangsatu.com, Kamis (05/03/2015). Karena jalan rusak, harga hasil bumi seperti pisang, salak, durian dan hasil kebun lainnya menajdi sangat murah. Bahkan, buah pisang warga tidak laku lagi, karean tidak ada pedagang yang datang untuk membeli pisang milik warga. Dulu pisang warga bisa laku 50 ribu, sekarang sudah tidak ada lagi yang mau membeli karena jalannya rusak, papar pria berjenggot lebat itu. Warga Tempursari sangat berharap ada perhatian dari pemerintah, sehingga jalan yang rusak segera bisa diperbaiki. Jika sampai satu tahun saja jalan tidak diperbaiki, maka warga Tempursari terancam terisolir dari dunia luar. Kita berharap pemerintah segera memperbaiki jalan kami, karena itu adalah tulang punggung perekonomian warga, papar pria yang aktif sebagai relawan bencana di BPBD Lumajang itu.(Yd/red)

Muhammad Nur Purnamasidi Legislator Golkar DPR RI Temui Umat Hindu di Lumajang

Lumajang(lumajangsatu.com)- Masa serap aspirasi (reses) dimanfaatkan oleh H. Muhammad Nur Purnamasidi legislator Golkar untuk menyapa umat Hindu yang berada di kaki Gunung Seemru Lumajang. Sejumlah tokoh agama hindu (dukun) merasa senang dengan kunjungan tersebut, karena selama ini belum ada satupun wakil rakyat yang menyapa para umat Hindu. "Saya merasa senang dengan kujungan ini, karena baru kali ini saja anggota DPR RI yang datang dan duduk bersama dengan kami di Pura Madara Giri Semeru Agung," ujar Edy Sumianto Ketua Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Lumajang, Kamis (05/03/2015). Mendapatkan kujungan itu, para tokoh agama umat Hindu itu tidak menyianyiakan kesemptan untuk menyampaikan aspirasinya. Umat Hindu berharap ada perhatian bagi tempat ibadah dan tempat pendidikan umat Hindu yang ada di Lumajang. "Kita berharap ada bantuan pembangunan tempat ibadah dan sekolah yang sesuai dengan harapan kami," terang salah seorang warga. Tak hanya itu, jika di umat Islam ada yang namanya Kantor Urusan Agama (KUA) disetiap Kecamatan untuk mencatatkan pernikahan, maka umat Hindu Senduro meminta agar ada juga tempat sejenis KUA, agar umat Hindu Senduro tidak perlu ke Lumajang jika ingin menikah. "Kami berharap di Senduro ada semacam KUA bagi umat Hindu, sehingga kami tidak perlu ke Lumajang jika ingin melakukan pencatatan nikah," terang Edy. Sementara itu, H.M. Nur Purnamasidi mengaku akan mebawa aspirasi itu ke Jakrta untuk kemudian dibahas dengan Kementrian Agama. Selama ini, pihaknya belum banyak memberikan masukan program ketika rapat dengan Bimas Hindu di Kementrian. "Dengan masukan ini, saya punya bahan nantinya jika akan melakukan rapat pembahasan program dengan Kementrian Agama, khususnya dengan Bimas Hindu," terang pria yang akrab dipanggil Bang Poer itu.(Yd/red)

Sat Reskoba Polres Lumajang Grebek 2 Pengedar Pil Setan

Lumajang(lumajangsatu.com)- Jajaran Sat Reskoba Polres Lumajang kembali berhasil meringkus 2 orang pemuda pengedar narkoba jenis Trex di sebuah warung makan Desa Kunir Kecamatan Kunir Lumajang saat hendak menunggu pembelinya datang, Rabu (04/03/2015). Penangkapan terhadap 2 orang tersangka pengedar narkoba itu berawal dari penyidikan polisi sejak beberapa jam sebelumnya, Polisi yang membuntuti tersangka dari Alun-Alun Kecamatan Kencong Lumajang. Sesampainya di sebuah warung makan, Polisi lantas langsung menyergapnya dan menggledah saku, dompet dan jok sepeda tersangka, alhasil Polisi berhasil menemukan 2 box pil koplo jenis trex sejumlah 2000 butir. Kami berhasil menangkap kedua tersangka ini di warung makan, dengan bb pil trex sebanyak 2000 butir, ungkap Kasat Reskoba Polres Lumajang AKP Priyo Purwanto. Lebih lanjut ia mangatakan, pihaknya akan terus mengembangkan kasus  ini guna menangkap jaringan narkoba yang selama ini meresahkan masyarakat. Kami masih akan terus lakukan pengembangan, tambahnya. (Mad/red)

Purnamasidi Legislator DPR RI Golkar Minta Masukan Wartawan Untuk RAPBN 2016

Lumajang(lumajangsatu.com) - Anggota DPR RI dari Fraksi Golkar, Muhammad Nur Purnamasidi melakukan komunikasi dan meminta masukan ke insan jurnalis yang tergabung dalam Forum Komunikasi Wartawan Lumajang (FKWL) di Warung Makan Pondok Asri. Legislator yang duduk di Komisi 8 DPR RI Ini, meminta masukan di bidang pelayanan di Kantor Kementerian Agama, Sosial, Perempuan dan Kebencanaan. "Saya kali ini reses untuk RAPBN 2016," kata Bang Poer, sapaan akrab Purnamasidi kepada wartawan. Bang Poer sudah melakukan reses ke Kantor Kementerian Agama dan dilajutkan ke Kantor SOsial dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah. Hal ini untuk meminta masukan ke 3 lembaga selaku pelayana masyarakat dibidangnya."Kalau di Kemenag, soal kesejahteraan guru di Madrasyah, serta penghulu," terangnya. Koordinator FKWL, Achmad Arifulinuha mengatakan, di Lumajang dibidang pendidikan, ada kesenjangan kesejahteraan antara Guru PNS Sertfifikasi dengan Honorer. Sehingga, banyak guru Honorer yang sering mengerjakan tugas guru PNS tersebut. "Ini juga perlu diperhatikan Bang Poer." terangnya. FKWL juga berharap ada penyelesaikan masalah untuk Daerah Bencana yang kerap krisis air bersih di musim kemarau di Kecamatan Ranuyoso, Klakah, Kedungjajang, Gucialit, Randuagung dan Padang. Pasalnya, pelayanan kebutuhan air bersih hanya dipasok dengan truk tangki. "Sementara penyaluran air besih belum maksimal," jelas wartawan JTV itu.(ls/red)