Author : Redaksi

MK Dengarkan Keterangan Saksi Pemohon Sengketa Pemilu KPU Lumajang

Lumajang(lumajangstau.com)- Proses sengketa hasil pemilu 9 April 2014 di Mahkamah Konstitusi (MK) telah sampai pada agenda mendengarkan saksi dari pihak pemohon, Jum'at (06/06/2014). Agenda dengan mendegarkan kesaksian dari pihak pemohon dilakukan sejak jam 14.00 wib hingga selesai. "Saat ini mulai jam 2 agendanya mendegarkan saksi dari pihak termohon," ujar Pudoli Sandra, Komisioner KPU Lumajang Bidang Hukum saat dihubungi lumajangsatu.com. Apabila sidang dengan engenda mendegarkan keterengan saksi pemohon bisa selesai sore, maka kemungkinan malam harinya akan dilakukan sidang dengan egenda mendengarkan saksi dari termohon (KPU). Namun, KPU belum mempereolah informasi apkah sidang akan selesai sampai sore atau sampai malam hari. "Sekarang saksi pemohon, yang kita belum tahu agenda sidang saksi termohon. Jika sore ini selesai dari saksi pemohon maka kemungkinan malam harinya agendanya mendengarkan keterangan saksi termohon," paparnya. Jika persidangan untuk saksi pemohon sampai malam, maka kemungkinan saksi termohon khususnya untuk KPU Lumajang akan dilakukan hari Senin atau Selasa. Saat ini, sidang sudah sampai pada gugatan untuk KPU Provinsi Jawa Timur termasuk Lumajang. "Gugatan untuk dapil IV Lumajang-Jember tetap, yakni PAN, PDI Perjuangan dan PKPI, sedangkan untuk Lumajang gugatan dari saudara Muhammad Sofi untuk dapil V Lumajang," paparnya. Saksi dari KPU Lumajang juga sudah siap di MK jika sewaktu-waktu diperlukan untuk memberikan kesaksian. Untuk gugatan Demokrat dapil V Lumajang KPU telah meyiapkan 3 saksi dari PPK Klalah dan Ranuyoso. Sedangkan untuk Provinsi KPU Lumajang menyiapkan dua saksi dari PPK Lumajang dan Tempeh. "Kita sudah siap dengan saksi dan bukti lainnya," pungkasnya.(Yd/red)

Menyambut Piodalan Pura Senduro, Warga Pasang Stand Jualan

Lumajang(lumajangsatu.com)- Menyambut upacara piodalan di Pura Mandara Giri Semeru Agung Jl. Raya Senduro Utara No.150 Senduro Lumajang, warga Desa Senduro mulai  pasang stand jualan di sekitar pura, Jumat (06/06/2014). Pasalnya umat hindu dari berbagai penjuru di Indonesia akan datang melakukan upacara Piodalan. Sukri (31), salah satu warga mengaku, upacara piodalan umat hindu membawa berkah tersendiri, sebab akan ada ribuan umat hindu yang datang ke pura tersebut. dengan begitu warga memanfaatkan momentum itu untuk berjualan. "Saya setiap tahun jualan mas," ungkapnya. Stand jualan yang dibangun berbagai macam, mulai dari baju, sandal, asesoris dan kebutuhan upacara lainnya. "Saya jualan baju khas Lumajang mas," tambahnya. Tidak hanya itu, warga juga banyak yang mendirikan warung-warung dan menyediakan penginapan untuk mereka. "Di belakang rumah, saya bangun kamar-kamaran kecil mas, sebab katanya umat hindu itu akan menginap di Lumajang selama 1 bulan," Ujar Subhan warga desa Senduro.(Mad/red)

Melanggar, Satpol PP Turunkan Banner Prabowo-Hatta

Lumajang(lumajangsatu.com)- Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Lumajang gelar operasi penertiban banner Capres/Cawapres Prabowo-Haatta di sepanjang Jalan Kota Lumajang hingga Kecamatan Ranuyoso, Kamis (05/06/2014). Pasalnya penertiban itu dilakukan karena banner Prabowo-Hatta melanggar. Satpol PP Lumajang menerjunkan 2 regu dalam operasi itu, sebab banner yang melanggar mencapai ratusan banner. Banner Prabowo-Hatta yang dipasang selasa malam kemaren, diturunkan oleh Petugas Satpol PP Lumajang pagi ini, (05/06). Pasalnya selain pemasangan banner itu melanggar peraturan yang tidak memperbolehkan dipaku di pohon.   "Karena di paku di pohon mas, seandainya di pasang di kawat saja tidak apa-apa," ujar Randy salah satu Anggota Satpol PP Lumajang. Pihak Satpol PP Lumajang sudah melakukan konfirmasi kepada Tim Sukses Prabowo-Hatta terkait penertiban yang dilakukan di sepanjang jalan Lumajang Kota hingga Kecamatan Ranuyoso itu. "Kami sudah ijin mas ke Tim suksesnya, dan banner ini bisa di ambil kembali di kantor nanti," tambahnya. Jarmo, salah satu abang becak mengaku, kasian dengan banner yang baru 2 hari yang lalu di pasang sudah di turunkan oleh petugas Satpol PP. "Kasian mas, ke utara ini masih banyak bannernya," ungkapnya.(Mad/red)

Ingkar Janji, Warga Segel Kantor Notaris

Lumajang(lumajangsatu.com)- Kantor Notaris PPAT H. Lutfi Irbawanto, SH. Jl.KH.Wachid Hasyim 36 Citrodiwangsan Lumajang disegel warga. Pasalnya pihak Notaris tidak menepati janji kepada pengguna jasa pembuat akta tanah, Kamis (05/06/2014). Kusnadi, pengguna jasa Notaris asal Kecamatan Klakah mengaku, pihaknya memakai jasa pembuatan sertifikat kilat kepada H. Lutfi Irbawanto seharga Rp.6.000.000 dengan durasi waktu 3 bulan, namun hingga 7 bulan berjalan sertifikat kusnadi tidak selesai. "Saya kesal mas, Janjinya hari ini jam 1 mau mengclearkan, Tapi buktinya  H.Lutfi tidak datang," ungkap pria yang akrab dipanggil Kacong itu pada sejumlah wartawan. Upaya yang dilakukan oleh kusnadi dalam mengkonfirmasi pihak Notaris  sudah sering, namun tidak ada kejelasan dari H. Lutfi. "Sudah moroton dalam 7 bulan ini," ungkapnya. Geram dengan kelakuan H. Lutfi yang tidak menepati janji, akhirnya puluhan warga dari klakah segel kantor dengan rantai dan gembok. "Sebelum H.Lutfi menyelesaikan urusannya dengan saya, jangan harap kantor ini bisa dibuka ini tetap akan ada gejolak," tambahnya. Setelah menyegel kantor notaris, kusnadi meminta kepada sejumlah karyawan untuk menghubungi H.Lutfi bahwa kantornya disegel. "Samean hubungi H.Lutfi atau istrinya, bilang kalau kantornya disegel kacong," mintanya pada karyawan Notaris. Sementara Fahmi, salah satu karyawan kantor Notaris mengaku tidak tahu dengan keterlambatan pembuatan sertifikat ini. "Saya tidak tahu mas, jenengan tanya ke atasan saja," sautnya saat ditanya sejumlah wartawan.(Mad/red)

Nekat Kepuncak, Pendaki Asal Tegal Hilang di Gunung Semeru

Lumajang(lumajangsatu.com)- Nekat tak hiraukan peringatan dari petugas, Aziz Aminuddin pendaki asal Kabupaten Tegal Jawa Tengah hilang di puncak Gunung Semeru Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Rabu (04/06/2014). Rombongan berjumlah 6 orang berangkat dari posko ranu pane hari Minggu (01/06), dan sudah diingtakan petugas agar pendakian hanya sampai kalimati. "Ada satu pendaki yang dilaporkan hilang oleh rekan-rekannya hari Selasa (03/06) karena ditunggu sampai 24 jam korban tidak sampai di kalimati," ujar Ayu Dwi Utari Kepala Taman Nasional Bromo Tengger (TNBTS) kepada lumajangsatu.com. Mendapatkan informasi tersebut, petugas sebanyak 9 orang jam 8 ​pagi (03/06) melakukan pencarian. Karena belum berhasil ditemukan, hari Rabu (04/06) dilakukan Open SAR. "Diperkirakan korban tersesat diarea blank 75 dan terakhir porter bertemu korban tanggal 2 Juni di puncak. Hari ini dilakukan open SAR," paparnya. Sementara itu, AKP Sugianto, Humas Polres Lumajang membenarkan adanya informasi satu pendaki asal Tegal hilang di Gunung Semeru. Pihak Polsek Senduro langsung bergabung dengan SAR, TNBTS untuk melakukan pencarian. "Iya benar, ada informasi dari TNBTS ada satu pendaki hilang, saat ini jajaran dari polsek Senduro sudah bergabung di posko Ranupane," terangnya. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang juga telah mengirimkan petugasnya untuk bergabung dengan SAR dan TNBTS untuk melakukan pencarian. "Kita tadi ​pagi jam 5, telah memberangkatkan anggota TRC dari BPBD ​bergabung dengan TNBTS dan SAR," ungkap Rochani Ketua BPBD Lumajang.(Yd/red)

Kemarau Melanda, 16 Desa di Lumajang Krisis Air Bersih

Lumajang(lumajangsatu.com)- Memasuki musim kemarau, 4 kecamatan dari 6 kecamatan yang rawan kekeringan mulai dilanda krisis air bersih. Antara lain, kecamatan Kedungjajang, Klakah, Ranuyoso dan Randuagung. "Ada 4 Kecamatan yang sudah krisis air bersih dan sudah di lakukan droping air bersih oleh BPBD," ujar Hendro Wahyono Kabid Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik (PKL) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Rabu (04/06/2014). Dari 4 kecamatan itu, ada 16 desa yang telah mengajukan suplai air bersih kepada BPBD. Dengan 3 unit mobil tangki air BPBD, warga yang mengalami krisis air di droping untuk kebutuhan air setiap harinya. "16 desa kita droping air bersih menggunakan 3 mobil tangki BPBD yang berkapasitas 5.000 liter," tambahnya. Satu unit mobil tangki BPBD setiap harinya bisa kembali sampai 3 kali. Sehingga setiap hari BPBD melakukan droping 9-10 kali. Air bersih dari BPBD ditaruh ditandon, namun ada juga sebelum sampai ke tandon, air sudah habis karena dicegat warga. "Tiap hari satu unit bisa kembali tiga kali, air dari BPBD kita tempatkan ditandon-tandon penyimpanan," jelasnya.   Diperkirakan jumlah desa yang akan mengalami krisis air bersih akan terus bertambah, mengingat bulan Juni baru memasuki awal musim kemarau. BPBD tidak akan melayani droping air bersih diluar desa yang telah mengajukan. "Kemungkinan akan terus bertambah, karena baru memasuki awal kemaru dan kita hanya akan droping desa yang telah mengajukan," pungkasnya.(Yd/red)

Dinas Pariwisata Tidak Serius Melindungi Penemuan Candi Kunir

Lumajang(lumajangsatu.com)- Setelah penemuan candi/arca, sabtu (12/06/2013) lalu, Dinas pariwisata Kabupaten Lumajang tidak melanjutkan pencarian candi-candi yang diduga masih banyak yang terkubur. Pasalnya di lokasi penemuan Desa Kedungmoro Kecamatn Kunir Kabupaten Lumajang masih berlangsung pengerjaan produksi batu bata, Rabu (04/06/2014). Sulaiman, salah satu petugas pembuat batu bata mengaku, tidak ada konfirmasi lebih lanjut dari Dinas Pariwisata Lumajang terkait lokasi penemuan Arca Betari Durga. "Tidak ada kelanjutan ini mas dari pemerintah, jadi ya saya lanjutkan pembuatan batu bata sebab ini adalah pekerjaan saya," ungkapnya saat dikonfirmasi lumajangsatu.com sekitar pukul 08.00 WIB. Padahal pemilik lahan penemuan candi sudah ikhlas mau menjual lahannya kalau pemerintah mau membeli untuk kepentingan pelestarian benda bersejarah itu. "Kalau harganya cocok ya saya jual mas," ujar Supriyadi warga asal Desa Kedungmoro. Dalam rangka pelestarian benda-benda bersejarah, SMAN Kunir membuat tiruan arca betari Durga dalam mengikuti pameran penddikan di Gedung Sujono Jl. Alun-alun Lumajang, senin-selasa (2-3/05/2014) kemaren. "Ini semua adalah tiruannya mas, karena candi-candi itu berada di kawasan SMAN Kunir," ujar Yunita salah satu siswi SMAN Kunir. Sementara Kepala Dinas Pariwisata Lumajang, Drs.Gawat Sudarmanto belum bisa dikonfirmasi. "Waduh Bapak masih rapat mas, dan gak tahu kapan selesainya," ujar salah satu karyawan Dinas Pariwisata dan Seni Budaya. SMAN Kunir berharap, Dinas pariwisata Lumajang melanjutkan pencarian dan penelitian terkait lokasi penemuan candi-candi di Kunir itu. "Ya harus dilanjutkan mas, karena tidak menutup kemungkinan disana masih banyak candi/arca yang belum ditemukan dalam rangka memperluas pengetahuan masyarakat Lumajang dengan sejarah kotanya"tambah Yunita. (Mad/red)

Sebelum Hilang, Aziz Pendaki Asal Tegal Sempat Berfoto di Puncak Semeru

Lumajang(lumajangsatu.com)- Sebelum dinyatakan menghilang di Gunung Semeru kabupaten Lumajang, Aziz Aminuddin warga Tegal, Jawa Tengah, masih sempat berfoto dipuncak Gugung semeru (02/06) bersama rekannya. Namun, setelah turun dari puncak survivor ini terpisah dari lima temanya. "Aziz sempet berfoto bersama dengan temen-teman," ujar Haki salah satu teman korban, Rabu (04/06/2014). Saat diajak turun oleh temen-temannya, korban menolak karena masih ingin berfoto. selama dua jam korban ditunggu di kawasan arcopodo hingga jelang malam hari. karena tak kujung tiba, rekan korban berusaha mencari dikawasan tersebut hingga ke kalimati. setelah usahanya sia-sia rekan korban terpaksa turun dan melaporkan ke petugas Taman Nasional Bromo Tengger (TNBTS) pos ranupane. “saat dipuncak kita sudah ajak turun, namun korban menolak,karena mau foto dulu,kita sempat tunggu korban turun hingga dua jam di area batas vegetasi, namun tak kunjung turun,dia sendiri,dari enam rekanya dia yang paling ngotot muncak” tabah haki. Diduga korban hilang saat menuruni puncak semeru dan terpisah dari rekannya ketika memasuki batas vegetasi atau diatas arcopodo. mendapat laporan hilangnya korban, petugas langsung menurunkan tim advance untuk mencari di lokasi hilangnya korban. Namun, hingga senin sore korban tak kunjung ditemukan. Saat ini petugas gabungan melakukan open sar yang melibatkan tim gabungan dan sar kabupaten lumajang dan petugas TNBTS, SAR dan BPBD. “Tim advan sempat melakukan pencarian namu hingga kemarin korban belum juga ketemu, hari ini kita lakukan open sar menurunkan tim sar gabungan” ungkap Ahmad Sudjono kepala TNBTS wilayah II pos Ranupae Lumajang.   proses pencarian sat ini di fokuskan di sekitar wilayah arcopodo hingga kalimati, karena di lokasi tersebut para pendaki sering tersesat dan jatuh di area blank 75. sementara itu untuk memudahkan pencarian korban pendakian semeru ditutup hingga pencarian korban berkahir. (Yd/red)

Ijin 2 Baliho Hotel Basi, KPT Minta Satpol PP Menertibkan

Lumajang(lumajangsatu.com)- Baliho raksasa ukuran 2x4 meter milik dua Hotel di Lumajang, yakni Hotel Aloha dan Hotel Gajah Mada sudah melampaui masa perijinan yang diberikan oleh (Kantor Pelayanan Terpadu) Lumajang di Jalan Raya Kedungjajang No. 25 Lumajang, KPT Minta Satpol PP menurunkan Baliho itu, Rabu (04/06/2014). Pasalnya Baliho dengan no.perijinan KPTLMJ.No.SK.503/5/427/20. 26/01/2014-25/02/2014 masih dibiarkan terpampang bersandar ke kayu mahoni di sisi timur Jalan Raya. Suroso, salah satu warga Desa kedungjajang mengaku, baliho itu sudah lama dipasang dan tidak ada petugas Satpol PP yang menurunkan, padahal masa aktif perijinannya sudah habis. "Sudah lama mas, tidak ada petugas yang menurunkan baliho itu sampai saat ini," ujar pemilik bengkel las itu. Dewi, salah satu karyawan KPT Lumajang mengaku, kalau penertiban itu urusannya Satpol PP, dan KPT sudah meminta Satpol PP Lumajang untuk menurunkannya. "Kalau penertiban itu bagiannya Satpol PP mas," ungkapnya. Sementara Pihak Satpol PP Lumajang saat dikonfirmasi melalui telfon, mengaku tidak tahu dengan Baliho raksasa itu karena Kasitrantib masih mengikuti kegiatan di luar kota. "Waduh mas saya tidak tahu, soalnya saya masih ikut pelatihan," ungkapnya.(Mad/red)