Kuliner Lu,majang

Pedas Mantap Bebek Galak di Warung Mbak Reni

Penulis : lumajangsatu.com -
Pedas Mantap Bebek Galak di Warung Mbak Reni
Pedasnya Bebek Galak

Lumajang (Lumajangsatu.com)-Sepulang kerja perut pasti terasa lapar. Cocoknya dibasmi dengan bebek goreng plus nasi uduk yang gurih. Apalagi kalau dicocol ke dalam sambal rawitnya. Wah, sensasi pedas nonjok dijamin bikin keringat jadi bercucuran. Huah-huah!

Kepopuleran bebek sudah mampu menyaingi daging ayam. Tak heran jika kini banyak restoran ataupun warung kaki lima yang menyajikan menu bebek. Masing-masing menawarkan hidangan bebek yang berbeda, ada yang dibakar dan ada pula yang digoreng. Tentunya disajikan dengan lalapan juga sambal.

Salah satunya adalah warung Bebek Galak yang berada di Jalan. Kolonel Seruji Barat (Depan gang bletoan, Ditotrunan, Kecamatan Lumajang, Kabupaten Lumajang. Warungn yang sederhana dan menempati area parkiran ruko. Di dalamnya terdapat dua baris meja panjang plus bangku plastik yang disediakan khusus untuk pelanggan yang ingin menyantap bebek di tempat.

Berhubung perut sudah semakin lapar, langsung saja mampir kesini. Antrian pembeli yang cukup banyak, menuntut kami untuk ikut berbaris menunggu giliran. Wah ternyata antrian ini bukanlah mengantri tempat duduk, namun antrian memilih lauk pauk yang terjejer rapi di depan warung.

Lauknya cukup beragam, ada bebek, ayam, ati-amplea, tahu, tempe, juga lalapan seperti pete dan labu siam. Kamipun segera mengambil sepotong bebek bagian dada (Rp. 20.000), ati-ampela (Rp.5.000), tempe (Rp. 3.000) dan pete (Rp. 4.000). Dengan sigap pelayan menggoreng aneka lauk yang sudah dipilih. Tak lupa, nasi uduk (Rp. 6.000) juga dipesan untuk teman makan bebek.

Baru beberapa saat menempati tempat duduk, semua pesanan tersaji di meja. Bebek gorengnya disajikan bersama, ati-ampela, pete goreng, tempe goreng, lalapan mentimun, selada dan kemangi, menggunakan piring anyaman bambu beralas kertas nasi. Juga sambal rawit merah (sedang) dan sambal rawit oranye (pedas) yang ditaruh dalam wadah kecil.

Wah, nasi uduk yang berporsi royal ini tampil meriah dan tidak disajikan berdampingan dengan bebek goreng. Nasinya dicetak dengan mangkuk kecil dan ditaburi bawang goreng di atasnya.

"Yang membuat tampilannya jadi meriah adalah taburan kremesan bumbu yang halus di atas nasi uduk" Ujar Maisyaroh (23) Pembeli

Hmm.. aroma wangi santan daun salam menebar hingga menusuk hidung. Saat disuap rasa gurih dari santan langsung terasa, tekstur nasi uduknya juga pulen empuk. Rasanya jadi makin enak meski hanya disantap dengan kremesan bumbu yang gurih renyah.

Bebek gorengnya berwarna kecokelatan dan menebar aroma gurih. Ukuran bebek bagian dada lumayan besar. Dagingnya yang tebal terasa gurih dengan semburat aroma rempah yang sedap.

"Agaknya bebek diungkep cukup lama bersama bumbu kuning. Untunglah bebek tidak digoreng terlalu kering sehingga tekstur dagingnya terasa lembut" Ujar Habil (19) Pelanggan

Ternyata nama galak pada warung ini ditujukan pada sambalnya. Sambal rawit merah ini memang pedasnya galak dan menyengat dengan semburat rasa manis. Sedangkan sambal rawit oranye yang diulek kasar, rasanya justru lebih galak lagi. Keduanya cocok jadi pendamping bebek goreng yang gurih renyah. Ah, sedapnya!

Sesekali nasi uduknya disuap dengan ati-ampela dan tempe goreng yang kenyal empuk. Pete goreng yang masih berbalut kulit ari teksturnya krenyes manis, terasa enak walau hanya dicocol ke dalam sambal rawit. Jejak pete di mulut langsung dibilas lalapan mentimun dan kemangi yang segar.

Sensasinya cukup unik, nasi uduk yang gurih dan bebek goreng yang gurih mantap beradu dahsyat dengan sambal rawit merah. Tak terasa perut jadi kenyang memuaskan. Kamipun jadi ketagihan dengan racikan sambalnya yang benar-benar menyengat galak!. (Ind/red)

Editor : Redaksi

Dibuat Dari Bambu Muda

Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, Krecek Bung Kuliner Asli Lumajang Bertekstur Daging Empuk

Lumajang - Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali menorehkan kebanggaan di kancah nasional. Salah satu kuliner tradisional khasnya, Krecek Rebung, resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia pada 16 November 2024. Pengakuan ini menjadi bukti keunikan dan kekayaan budaya lokal Lumajang yang terus dilestarikan.

Hikmah Kehidupan

Urgensi Tasawuf Dalam Menghadapi Krisis Spiritual di Era Modern

Lumajang - Di tengah gemerlapnya dunia yang serba digital dan material, manusia semakin terjerat dalam pusaran kehidupan yang cepat dan penuh tekanan. Keberhasilan diukur dengan angka, kebahagiaan dinilai dengan kepemilikan, dan kedamaian seolah menjadi barang langka yang hanya bisa diraih oleh segelintir orang. Namun, meskipun segala kemajuan teknologi dan inovasi telah memberikan kenyamanan fisik, banyak yang merasakan kekosongan jiwa yang mendalam, kehilangan arah, dan semakin jauh dari makna hidup yang sejati. Krisis spiritual ini bukan hanya sekedar fenomena individu, tetapi sebuah bencana sosial yang mengancam dasar-dasar kemanusiaan kita.

Diringkus Polres Lumajang

Pelaku Judi Online di Lumajang Mulai Karyawan Swasta Hingga Mahasiswa

Lumajang - Satreskrim Polres Lumajang terus melakukan pemberantasan aktivitas perjudian, baik itu judi online atau judi konvensional. Terbaru, Polres Lumajang mengamankan 10 orang tersangka yang terlibat dalam praktik judi online (judol). Penangkapan pelaku judi online ini merupakan bagian dari program Asta Cita, sebuah instruksi langsung dari Presiden RI untuk memberantas aktivitas ilegal yang meresahkan masyarakat.