Hukum Dan Kriminal

Copet di Bus Malam Jadi Momok, Warga Lumajang Prihatin Minta Polisi Bertindak

Lumajang (lumajangsatu.com) - Komunitas Pecinta Bus merasa prihatian dengan maraknya aksi copet di bus malam yang terjadi di Lumajang. Hal itu akan merusak citra daerah, karena penumpang merasa takut untuk menggunakan angkutan umum saat malam hari.Rahadiyan Raden, Koordinator pecinta bus Lumajang menyatakan, persoalan copet bisa ditanggulangi jika ada kerjasama antara polisi dan perusahaan angkutan umum (bus). Polisi juga diminta melakukan patroli rutin malam hari dan melakukan penggeledahan bus malam untuk mempersempit ruang gerak para pelaku."Jika ada sinergitas antara pengusaha angkutan umum dan polisi, persoalan kriminalitas di bus ini akan bisa teratasi. Kita amat prihatin ya, karena ini akan merusak citra Lumajang," terang Rahadia, Sabtu (03/06/2017).Jika dirasa perlu, polisi bisa membuat tim khusus yang akan menangani persoalan copet dai bus malam. Tim akan melakukan razia diperbatasan seperti Ranuyoso dan Jatiroto."Saya melihat kejadian pencopeten di bus juga sering di upload di facebook. Oleh sebab itu, kami minta polisi melakukan tindakan tegas pada para pelaku ini," pungkasnya.Sudah jadi rahasia umum, banyak sekali warga yang menjadi korban para pencopet di dalam bus. Kejadiannya atara Ranuyoso-Klakah-Kedungjajang-Wonorejo hingga Jatiroto. Para pelaku biasanya berkelompok dan membawa senjata tajam.(Yd/red)

Razia Ramadhan, Satpol PP Temukan Rumah Kos Mesum di Tengah Kota Lumajang

Lumajang (lumajangsatu.com) - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) hari Jum'at (26/05) bersama polisi melakukan razia pekat sambut Ramadhan. Sasarannya sejumlah tempat eks lokalisasi seperti Dolog (sumbersuko), Kabuaran (Bebekan), rumah kos dan hotel.Dari hasil razia tersebut, Satpol PP dan polisi mengamankan 11 muda-mudi yang bukan suami istri. Namun, bukan berasal dari eks lokalisasi akan tetapi diamankan dari rumah kos dan hotel."Kita temukan pasangan bukan suami istri di rumah kos jalan Begawan Solo Kelurahan Jogoyudan milik H. Lutfi dan di Hotel Prima," ujar Basuni Kasatpol PP Lumajang, Sabtu (27/05/2017).Di rumah kos Begawan Solo polisi mengamankan sepasang muda-mudi dalam satu kamar, 2 orang laki-laki dan 1 perempuan dalam satu kamar. Sedangkan di Hotel Prima jalan Sukarno-Hatta Satpol PP mengamankan 3 pasangan muda-mudi bukan suami istri."Jadi yang diamankan ada 11 orang dan kita suruh membuat surat pernyataan dan dilakukan pembinaan," jelasnya.Untuk rumah kos di jalan Begawan Solo kata Basuni tidak ada penjaganya sehingga sangat bebas. Hal itu akan dilakukan evaluasi dan jika melanggar maka akan dicabut ijinnya. Namun, jika tidak berijin maka bisa dilakukan penutupan."Kita akan cek lagi mas, apakah berijin atau tidak. Yang jelas rumah kos itu sangat bebas, karena tidak ada yang jaga," pungkasnya.Selama bulan ramadhan, satpol PP bersama TNI dan Polri akan melakukan razia penyakit masyarakat. Mulai lokasi-lokasi mesum hingga razia minuman keras untuk memberikan rasa tenang bagi umat muslim yang beribadah.(Yd/red)

Jual Pekat Hemat Sabu, Liasan Warga Bondoyudo Diringkus Polisi

Lumajang (lumajangsatu.com) - Satreskoba Polres Lumajang berhasil meringkus pengguna dan pengedar narkoba jenis sabu. Liasan (34) warga Krajan Barat Desa Bondoyudo Kecamatan Sukodono diringkus polisi karena menjadi pengedar sabu."Kami dari polres Lumajang terus melakukan perang pada narkoba dengan terus melakukan penangkapan para bandar," ujar AKBP Raydian Kokrosono SIK, Kapolres Lumajang, Minggu (21/05/2017).Dalam penangkapan tersebut, polisi mengamankan serbuk kristal putih yang diduga sabu seberat 2,27 gram. Dari pegakuan pelaku, sabu-sabu tersebut dibeli dari orang Madura yang dikenal saat berada di terminal Surabaya."Kita amankan serbuk sabu seberat 2,27 gram dan sejumlah alat-alat yang digunakan untuk menjual sabu," terangnya.Dari pengakuannya, pelaku membeli setiap gram sabu seharga Rp. 1.300.000. Kemudian, pelaku menjadikan sabu-sabu tersbut dalam paket hemat seharga Rp. 200.000 perpaket."Oleh pelaku ini dijadikan paket hemat yang dijual sehraga dua ratus ribu kepada pelanggannya warga Lumajang dan Probolinggo," pungkasnya.(Yd/red)

Jelang Mudik, 80 Titik Jalan Nasional di Lumajang Berlubang dan Bergelombang

Lumajang (lumajangsatu.com) - Jelang bulan puasa, hari raya, arus mudik dan balik, Satlantas Polres Lumajang melakukan survey jalan di Lumajang. Jalur nasional mulai Ranuyoso, Klakah, Kadungjajang hingga Jatiroto, jalur selatan mulai Lumajang, Sumbersuko, Tempeh, Pasirian hingga Pronojiwo dilakukan pengecekan jalur rusak.Ipda Dimas Sugeng Widodo, SH, Kanit Dikyasa Satlantas Polres Lumajang menyatakan, ada 80 titik lebih jalan rusak yang dilakukan pemantanuan. Rata-rata jalan yang rusak karena berlubang sedalam 10 cm atau bergelmobang dan sangat membahayakan bagi pengguna jalan."Ada 80 lebih titik yang kita pantau ruas jalannya banyak yang bergelombang dan berlubang," terangnya.Dari hasil pemantauan tersebut, polisi langsung mengirimkan surat kepada Dinas Perhubungan dan juga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang. Dari sekian titik, sudah ada beberapa yang dilakukan penambalan jalan berlubang."Sebagian sudah ada yang diperbaiki, kita berharap sebelum musim mudik jalur nasional sudah dalam kondisi baik," terangnya.Jalan rusak meruapakan salah satu penyebab angka kecelakaan dan kemacetan. Kendaraan biasannya mengalami pecah ban dan akhirnya macet atau kendaraan oleng karena masuk kejalan berlubanag sehingga terjadi kecelakaan."Jalan rusak berlubang dan bergelomabang menyumbang tinggginya angka kecelakaan dan juga menimbulkan potensi kemacetan," pungkasnya.(Yd/red)

Tim Nenggala Tembak Kaki Residivis Begal dan Maling Motor

Lumajang (lumajangsatu.com) - Tim Nenggala Polres Lumajang berhasil menangkap residivis maling sepeda motor dan juga begal. Erfin (25) warga Sumbergebang Desa Gedangmas Kecamatan Randuagung ditembak kakinya karena melawan saat hendak ditangkap.AKP Tinton Yuda Riambodo SIK, Kasatreskrim Polres Lumajang menyatakan Erfin merupakan pelaku antar kota dan tercatat ada di Wilayah Jember, Lumajang dan Bondowoso. Dari catatan polisi, pelaku sudah pernah dihukum di Jember 1 kali dan Lumajang 2 kali."Pelaku ini merupakan residivis dalam kasus pencurian sepeda motor dan begal," ujar Tinton saat menggelar rilis," jelasnya.Dalam penangkapan tersebut, polisi mengamankan dua sepeda motor jenis Honda Beat dan Honda Supra. Polisi baru bisa mengungkap dua TKP saja dan masih melakukan pengembangan pada kasus tersebut.Erfin tidak sendirian dalam melakukan aksinya, dua teman pelaku inisial RN dan SD saat ini dalam pengejaran polisi. Dua barang bukti yang diamankan merupakan TKP di Desa Meleman dan TKP Tekung."Dua pelaku lain masih buron dan dalam berkasi pelaku menggunakan kunci T dan menyasar sepeda yang diparkir," jelasnya.Erfin, saat ditanya polisi mengaku hanya membutuhkan waktu 5 detik untuk membobol kunci dan membawa kabur sepeda korban. Pelaku mengaku cukup kesulitan jika sepeda motor yang jadi target menggunakan kunci ganda. "Lima detik saja pak," pungkasnya.(Yd/red)