Tokoh

HUT RI Ke 73 tahun

Meriahnya, Lomba Makan Kerupuk Warga Tukum

Lumajang (lumajangsatu.com) - Lomba makan kerupuk dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan ke-73 RI di Desa Tukum Dusun Tukum Kidul, Kecamatan Tekung, berlangsung meriah. Lomba yang digelar di RT 39 RW 14 desa setempat, Minggu (12/8/2018) itu dikhususkan bagi anak-anak usia TK dan SD.

HUT RI ke 71 tahun

Serunya, Lomba Gebuk Bantal di Atas Sungai Tekung

Tekung (Lumajangsatu.com) - Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-73, setiap masyarakat Indonesia memiliki cara tersendiri untuk memeriahkannya. Tidak terkecuali, warga RW 05, Desa Tekung, Kecamatan Tekung-Kabupaten Lumajang, yang mengadakan lomba pukul bantal, di sungai Tekung, Minggu (12/8/2018).

Jelang UNBK, Siswa SMAN 3 Lumajang Gelar Bakti Sosial

Lumajang (lumajangsatu.com) - Siswa-siswi SMA Negeri 3 Lumajang, Jawa Timur, Jum'at (06/04) menggelar bakti sosial dalam rangka persiapan pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) Tahun 2018.Bakti sosial yang digelar tersebut berupa pemberian paket kebutuhan pokok (Sembako) kepada tukang becak yang setiap hari mangkal di depan SMA Negeri 3 Lumajang dan pemberian paket sembako kepada Panti Asuhan/Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Izzatul Jannah yang beralamat di Jl. Dieng No. 625 Desa Dawuhan Lor, Kecamatan Sukodono.Selain membagikan paket sembako mereka juga memberikan bantuan 2 buah tempat majalah dinding aluminiun dan  menggelar pelatihan pengisian dan kreasi majalah dinding (mading) yg akan dilaksanakan setelah UNBK selesai.Salah satu siswa kelas XII yang menjadi peserta bakti sosial, Dio Risaldi mengatakan dalam baksos kali ini dibagikan 20 paket sembako untuk tukang becak, 45 paket sembako, masing-masing paket berisi beras, minyak goreng, gula pasir, teh dan mie instan. 2 buah tempat mading aluminium dan pelatihan mengisi dan kreasi majalah dinding."Kegiatan bakti sosial ini merupakan bentuk kepedulian siswa-siswi kelas XII SMA Negeri 3 Lumajang kepada masyarakat kurang mampu dan anak-anak yatim piatu. Melalui kegiatan ini kami minta doa restu kepada masyarakat agar nantinya siswa-siswi diberikan kelancaran dalam mengerjakan UNBK serta memperoleh hasil yang baik dan memuaskan," terang Joyo, S.Pd Pengurus BAZIS SMA Negeri 3 Lumajang.Lebih lanjut Guru Matematika tersebut menjelaskan dana untuk menggelar bakti sosial ini merupakan sumbangan dari para siswa berupa sembako, kemudian pihak sekolah melalui programnya Smaga In Save Our Nation dibawah naungan Badan Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh (BAZIS) SMA Negeri 3 Lumajang juga memberikan bantuan berupa 2 buah tempat mading aluminium dan pelatihan pengisian kreasi mading.Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Purwa Santosa, S.Pd mengatakan kegiatan baksos ini merupakan inisiatif dari para siswa-siswi kelas XII yang akan menghadapi UNBK pada tanggal 9 s/d 12 April 2018 mendatang. Sebelumnya pihak sekolah juga menggelar acara Istighosah bersama untuk meminta kepada Allah SWT agar nantinya siswa-siswi SMA Negeri 3 Lumajang diberikan kelancaran, kemudahan, dan mendapatkan hasil sesuai yang diinginkan.Purwa mengatakan kegiatan baksos ini juga untuk melatih kepedulian sosial siswa-siswi SMA Negeri 3 Lumajang agar peduli terhadap sesama, terutama warga kurang mampu dan anak2 yatim piatu.Pak Pur panggilan akrabnya itu menjelaskan program seperti ini selalu kita lakukan mulai awal penerimaan siswa baru, sebelum UNBK, setelah pengumuman hasil UNBK, ulang tahun sekolah dan hari-hari besar keagamaan.Sementara itu Ustadz Syamsul Shodiqin Pengasuh LKSA Izzatul Jannah mengucapkan terima kepada keluarga besar SMA Negeri 3 Lumajang yang telah memberikan bantuan sembako, mading dan pelatihan pengisian mading kepada anak-anak LKSA, kami semua berdoa semoga  siswa-siswi kelas XII yang akan melaksanakan UNBK tahun 2018 ini diberikan kelancaran, kemudahan serta semua keluarga besar SMA Negeri 3 Lumajang diberikan kesehatan dan rizki oleh Allah SWT.Jurnalis Warga : Yopi Aris W

Ipda Maryanto, Polantas Yang Bertampang Sangar Tapi Murah Senyum

Lumajang (lumajangsatu.com) - Siapa yang tidak kenal dengan polisi lalulintas yang satu ini. Ipda Maryanto (50), tampang garang namun tetap tersenyum ramah kepada para pengguna jalan saat melakukan pengamanan dan saat memberikan tindakan tegas bagi para pengemudi yang melanggar.Selama 17 tahun mengabdi menjadi polisi lalulintas, suami dari Anis Uswatin ini banyak cerita soal suka duka saat bertugas. Dia merasa bangga dan senang, jika saat memberikan tindakan, baik teguran lisan atau tilang, pengendara yang melanggar berterima kasih.Namun, kadang tak jarang pengendara yang melanggar aturan, saat diingatakan atau ditilang malah marah-marah dan mengaku kenal dengan si-A dan si-B. Namun Maryanto tidak gentar, jika sudah salah pasti akan ditilang atau diingatkan agar jangan mengulangi lagi, jika pelanggarannya tidak berat."Kadang ada mas, ketika melanggar, dia marah-marah dan mengaku sudarannya ini, saudaranya itu, nah itu yang sering kali dialami saat bertugas di lapangan," terangnya.Maryanto selalu memberikan nasehat kepada para pengendara yang tidak patuh aturan, sebab tertib berlalulintas bukan untuk polisi namun untuk keselamatan pengendara itu sendiri. Dirinya mengaku jika memberikan teguran lisan, maka tidak akan memberikan tilang, namun jika sudah tilang Maryanto tidak mau berdebat."Bagi saya, kalau saya tegur secara lisan, maka akan saya beri pengertian dan tidak akan saya tilang. Namun, kalau sudah saya tilang, saya tidak akan berdebat dengan pengendara itu, karena tidak ingin menyita waktu mereka," tuturnya.Kanit Turjawali Satlantas Polres Lumajang ini juga pasti terlihat dibanyak kegiatan, mulai pagi hingga malam. Bagaimana membagi waktu, antara tugas menjadi polisi, keluarga dan beristirahat.Maryanto mengaku sering diprotes oleh kedua anaknya, yakni Alief Pahleyanto dan Aulita Maryansari saat masih kecil. Terutama saat hari Minggu, harus bertugas sehingga tidak bisa berlibur atau menemani keluarga."Namanya anak-anak, dulu saat masih kecil sering sekali protes. Saya selalu memberikan pengertian, sekarang sudah besar, yang pertama sudah kuliah dan kedua kelas 1 SMP sudah jarang protes. Jika tidak bertugas saya gunakan untuk keluarga atau istirahat" tuturnya.Maryanto berpesan saat bertugas dilapangan harus dijalani secara ikhlas dan tidak boleh neko-neko. Sebab saat ini, masyarakat sudah cerdas dengan perkembangan teknologi, tidak ada lagi hal-hal yang bisa ditutupi."Saya selalu berpesan untuk saya dan rekan-rekan saya, kalau bertugas dilapangan harus iklas dan tidak boleh neko-neko. Sekarang sudah canggih, masyarakat sudah pintar, salah sedikit langsung dilaporkan kepada pimpinan," terangnya.Mungkin sebagian dari pembaca lumajangsatu.com khusnyan di Lumajang pasti kenal dengan Ipda Maryanto. Bisa jadi, juga pernah ditegur, bahkan juga pernah ditilang karena melanggar lalulintas.(Yd/red)

Zainul Arifin Kenalkan Lumajang ke Internasional

Lumajang (lumajangsatu.com) - Pria satu ini akrab di panggil Mas Za, soal kepedulian terhadap Lumajang sudah tak bisa diragukan lagi. Laki-laki yang berusia 28 tahun ini, sudah lama peduli dengan kebudayan Indonesia, khususnya musik Danglung.Zainul Arifin lahir di Lumajang pada tanggal 20 Februari 1989, mengenal musik danglung pada tahun 2003. Awalnya, sekolah SMPN 3 Lumajang sudah aktif mengikuti kegiatan seni budaya yang menjadi ekstrakurikuler. "Saya menjadi personil penabuh atau pengerawit, rebana," ujarnya.Lanjut dia, dirinya dikenalkan musik dangdlung dari guru kesenian, Bapak Asyik Suyono dan Ibu Dwi Suwarsih Ningsih. Karena musiknya rancak, telinga seakan ada bunyi yang aneh dan khas Lumajang. ""Musiknya rancak, seakan mewakili kehidupan masyarakat Lumajang,"ungkapnya.Semenjak itulah, Mas Za langsung memiliki niat berkesenian dan mengenalkan musik Danglung ke dunia. Kemudian, dia membuat out bond traning dengan nama CIO Indonesian dan dikombinasikan dengan seni budaya selama 10 tahun ini. "Jadi ada revolusi CIO menjadi trainer out bond ke lembaga pendidikan dalam mengedukasi masyarakat," jelas suami dari Uun Alvia anggota Paguyuban Duta Wisata Lumajang.Soal Prestasi Mas Za, meraih lencana teladan dari Gerakan Pramuka Indonesia 2008, Pemuda Pelopor Nasional 2015, Peraih Indonesia Satu Award. Yang paling berkesan, Mas Za menampilkan musik Danglung di Forum Internasional di Jogjakarta 2014. "Yang hadir dari 16 negara, jadi banyak yang terkesan dengan musik danglung,"paparnya.Dirinya saat ini berharap Lumajang akan muncul pemuda-pemuda pelopor menciptakan kegiatan kreatif. Selain itu, bisa mengedukasi masyarakat dalam melestarikan kebudayan Lumajang dan Indonesia pada umumnya. (ls/red)

Singgamata S.IK : Lumajangsatu Harus Terlibat Dalam Kamtibmas

Lumajang(lumajangsatu.com)- Kapolres Lumajang AKBP Singgamta S.IK berpesan kepada media online www.lumajangsatu.com yang sudah genap berusia 2 tahun agar semakian memberikan informasi yang mendidik kepada masyarakat. Sengan sarana yang dimiliki kapolres berharap media tidak hanya memberikan informasi saja, namuan juga harus memberikan pendidikan atau edukasi.   "Dengan sarana yang dimiliki, media disamping emmebrikan informasi juga harus memberikan pendidikan kepada masyarakat. Informasi yang diberikan kepada masyarakat juga harus berdasarkan fakta," ujar Singgamata kepada lumajangsatu.com, Jum'at (12/12/2014).   Kapolres berharap lumajangsatu.com dengan pohak kepolisan bisa menajdi mitra dan bekerja sama dengan baik. Setiap berita yang akan diangkat oleh semua media kususnya di lumajangsatu yang berkaiatan dengan keposlian diminta untuk konfirmasi terlebih dahulu dengan dirinya.    "Kami berharap kepada semua media kususnya lumajangstau.com jika akan mengangkat berita yang berkaiatn dnegan p;olisi terlebih dahulu konfirmasi dengan saya," paparnya.   Dengan melakukan konfirmasi nanatinya berita yang akan disajikan adalah berita yang berimbang dari semua sisi. "KIta mengingikan berita yang sampai ekpada masyarkat adalah berita yang berimbang, objektif dan sesuai dengan fakta tanpa tendesius tertentu," tambahnya.   Lebih lanjut Kapolres menjelaksan, kebiasaan masyarakat adalah terbentuknya opini dengan berita yang pertama. Jika muncul klarifikasi pada berita selanjutnya, maka nilainnya sekian persen dari berita yang telah keluar terlebih dulu atau opini yang kadung terbetuk terlebih dahulu.   "Konfirmasi tidak perlu bertemu, fia telepon, SMS atau BBM juga bisa. Saya tidak akan memebtasi komunikasi dengan media, kapanpun silahkan hibungi nsaya jika ingin emlakukan konfirmasi," pungkasnya.   Kapolres berharap agar media juga bisa terlibat dalam menjaga kondusifitas daerah atau Kamtibmas.(Ls/red)