Lumajang(lumajangsatu.com)-Tumpeng Buah yang artistik diperayaan Maulud Hijau langsung diserbu peserta pengajian usai dido'akan oleh Wakil Bupati Lumajang, As'at Malik. Para peserta pengajian langsung mengerbungi tumpeng yang berisikan berbagai buah hasil petani Lumajang. Sejumla ibu-ibu yang menjadi peserta pengajian yang menyerbu tumpeng sudah menyediakan kresek. "Sudah dido'akan pak Wabup, jadi Tumpeng bisa diambil," jelas Marlena, asal Tompokersan. "Usai didoakan para pengajian masuk surga oleh pak wabup, tumpeng bisa diambil khan," ungkapnya. Para peserta pengajian dalam merebutkan buah-buahan dan sayur-sayuran tidak sampai berdesakan. Para peserta mengambil bergantian dan berharap mendapat barokah dan berkah dari pengajian.(ls/red)
lumajang hari ini
Muspida Syiiran, Peserta Pengajian Kibarkan Bendera Indonesia
Lumajang(lumajangsatu.com) - Dalam perayaan dan pengajian Maulud Nabi Muhammad SAW di Pendopo Kabupaten Lumajang tidak hanya diisi kesenian Islami. Namun, para pimpinan Muspida juga tampil dengan melakukan Syi'iran dan diikuti peserta pengajian dengan mengibarkan bendera merah putih. Wabup As'At Malik yang menjadi komando dalam Syi'iran yang diikuti oleh Kapolres, Dandim, Kajari, DPRD dan Kepala Pengadilan. Selain Syi'iran wabup juga mengajak masyarakat bersholawat bersama-sama. "Semoga yang hadir dipengajian masuk surga semua," ujar Wabup. Para peserta pengajian sangat terhibur, pasalnya pemimpin di Lumajang juga antusias dan bersemangat dalam merayakan Maulud Nabi. "Sungguh senang sekali, sebelum pengajian juga dihibur dari Syi'iran Muspida," ungkap Susiati, asal Desa Klanting.(ls/red)
Perayaan Maulud Nabi di Pendopo Dipadati Peserta Pengajian
Lumajang(lumajangsatu.com) - Ribuan para peserta pengajian Maulud Hijau memadati Pendopo Kabupaten Lumajang. Tak disangka, perayaan Maulud di Pendopo yang cukup meriah dengan hiasan dan dekorasi yang cukup khas mampu menyedot para peserta pengajian. Selain itu, dalam pengajian Maulud Nabi juga menghadirkan Mubaliq, Aab Ainurussalam yang populer di tevelisi regional Jawa Timur. "Sungguh luar biasa perayaan Maulud Nabi di Pendopo kali ini, Pak As'at memang tokoh Agama dan pemimpin yang peduli seni," ujar Siti Khomariah, asal Desa Selokgondang. "Merayakan Maulud Nabi di Pendopo memang nuasanya beda banget," terang Susanti, asal Kelurahan Ditotrunan. "Kalau Maulud Nabi Muhammad dirayakan seperti ini lagi, saya yakin tahun depan para pesertanya akan banyak lagi," aku Siti Khodijah, asal Desa Denok. Para peserta pengajian selai berjubel didalam pendopo juga berada di jalanana. Bahkan pihak panitia menyediakan layar raksasa untuk para peserta pengajian berada diluar pendopo.(ls/red)
Tumpeng dan Artistik Maulud Hijau Pukau Peserta Pengajian di Pendopo
Lumajang(lumajansatu.com) - Dekorasi "Maulud Hijau" yang di Konsep Oleh A'ak Abdullah Al Kudus menjadi perhatian peserta pengajian Maulud Nabi Muhammad SAW di Pendopo Kabupaten Lumajang. Pasalnya, Konsep Tumpeng dengan bambu dari Kaki Gunung Semeru dan Lemongan menjadi perpaduan khas seni. "Tumpeng dan arsitektur dari bambu sungguh luar biasa," ujar Samsi, salah satu peserta pengajian. "Wow..tumpengnya kreatif abis," ujar Maimuna peserta pengajian dari Kota Lumajang. "Ini baru maulud nabi meriah dengan konsep khas Lumajangan," terangnya. "Wow konsep dengan bambu dan buah-buahan khas Lumajang di Tumpeng besar sunggu luar biasa," jelas Sanusi asal Tekung. Bahkan sejumlah peserta pengajian banyak berfoto selfie dan foto tandem. (ls/yd/red)
Kapolres dan Dandim Lumajang Dipameri Penambangan Pasir di Pinggir Pantai
Lumajang(lumajangsatu.com) - Kasus pasir yang populer di masyarakat Lumajang dan Jawa Timur. Ternyata, menarik minta Kapolres Lumajang, AKBP Aries Syahbudin dan Dandim 0821, Letkol Inf Hadi Purnomo untuk blusukan ke areal tambang yang diduga banyak menyalahi aturan. Kapolres dan Dandim melakukan blusukan ke daerah tambang pasir yang dikeruk masyarakat mengenderai motor trail. Keduanya yang baru menjabat di Lumajang terlihat sangat bersemangat untuk menengok tambang pasir yang merupakan kekayaan Alam Kabupaten di Kaki Gunung Semeru. Ketika kedua pimpinan Polres dan Dandim tiba di Jembatan terpanjang di Lumajang Selowangi melihat pemandangan penambangan pasir di pinggir pantai. Hal itu juga dilihatnya di Pinggir Pantai Watu Pecak yang dulu sering dijadikan kunjungan wisatawan dan upacara spritual umat Hindu. Ya, pasir Lumajang khan populer, apalagi dikabarkan penambangan tidak sesuai ijin, kita mau melihat dan memberikan masukan ke Pemkab, jelas Kapolres Lumajang. Menurut dia, tambang pasir sebenarnya bisa untuk kemakmuran masyarakat sesuai Undang-Undang Dasar dan Turunan. Kita juga inginb regulasi dari Pemkab, bagaimana pengelolaa untuk kemakmuran masyarakat, jelasnya. Diakhir patroli keliling di kawasan pertambang, Kapolres bersaama Dandim melihat separator pasir besi yang dipolice line. Kedunya juga menikmati indah pemandangan di Pantai Bambang. Padahal, Didalam Undang-Undang yang mengatur wilayah pesisir pantai dilarang ada aktivitas penambangan.(ls/red)
Kapolres Bersama Dandim Narsis di Jembatan Selowangi
Lumajang(lumajangsatu.com) - Keindahan Jembatan Terpanjang DI Lumajang "Selowangi" yang menghubung Desa Selok Anyar Kecamatan Pasirian dengan Desa Pandan Arum serta Pandan Wangi Kecamatan Tempeh. Ternyata, membuat Kapolres Lumajang, AKBP Aries Syahbudin, Dandim 0821 Letkol Inf HAdi Purnomo bersama Anggota tidak melewatkan untuk berfoto di Jembatan terpanjang tersebut. "Ayo foto di Jembatan ini, lumayan bagus kalau melihat keindahan Lumajang bagian selatan," ujar Kapolres. "Mari foto dulu, jangan lewatkan momen ini," ujar Dandim. Sang fotografer Polres Lumajang, Faris Gendut langsung mengambil posisi untuk mengabadikan kegiatan patroli dua pimpinan aparat keamanan di Kaki Gunung Semeru untuk melihat Tambang Pasir.(ls/red)
Kapolres Ajak Makan Siang Insan Jurnalis Lumajang
Lumajang(lumajangsatu.com)- Kapolres Lumajang AKPB Aries Syahbudin S.IK menggelar cangkru'an santai dan makam siang bersama insan Jurnalis di Lumajang. Kegiatan itu merupakan perkrnalan dan juga untuk mendekatkan polisi dengan para wartawan di Lumajang. "Kita ini mitra, sehingga kita saling membutuhkan, anda butuh berita dari kamai dan kami juga butuh apa yang dilakukan polisi bisa disampaikan kepada masyarakat," ujar Aries kepada para wartawan di ruang Wakpolres, Rabu (21/01/2015). Kapolres menjelaskan, untuk ungkap kasus-kasus kecil, rekan-rekan Jurnalis diminta langsung menghubungi Kasat yang menangninya. Sedangkan untuk kasus yang besar seperti pembunuhan, baru wilayah Kapolres yang akan membrrikan keterangan. "Rekan-rekan wartawan yang membutuhkan informasi langsung menghubungi KasatReskrim atau Kasubag Humas Polres," paparnya. Sejumlah wartawan juga menanyakan tentang sejumlah kasus yang belum terungkap seperti Kasus vedio porno dan pemberantasan tambang pasir ilegl. Kapolres menjelaskan, untuk kasus vedio porno memang perlu keahlian kusus, sedangkan untuk pemberantasan tambang pasir ilegal Aries masih menunggu dari Pemerintah Daerah. "Saya dengan pak Dandim, karena masih baru meminta agar tidak ada anggota kami yang berkecimpung dalam pasir ilegal," terang mantan Kapolres Tanjung Perak itu. Pemkab harus memberikan titik yang jelas, mana saja yang boleh ditambang dan wilayah mana saja yang tidak boleh ditambang. Pasir Semeru merupakan sumberdaya alam yang terbarukan karena pasti mendapatkan kiririman dari Gunung Semeru. "Kita tunggu titik mana saja yang boleh ditambang dan yang tidak boleh. Intinya kita tunggu dari Pemkab untuk melakukan penertiban dan kita pasti akan dukung," pungkasnya. Setelah melakukan makan siang, Kapolres bersama dengan anggotanya dan Dandim 0821 Letkol Inf Hadi Purnomo melakukan pemantauan tambang pasir mulai Tempeh hingga Pasirian.(Yd/red)
Nekat Nyebrang, Hewan Penghangat Tubuh Tewas Terlindas Kendaraan
Lumajang(lumajangsatu.com)- Seekor hewan Garangan Jawa, atau ganggarangan dengan ukuran tubuh kecil sekira 250–410 mm, ditemukan tewas di pinggir jalan raya Perumahan Suko Asri Lumajang, Rabu (21/01/2015). Hewan pemangsa ini ditemukan tewas dengan kondisi tubuh tergelentang, diduga hewan ini tewas akibat terlindas kendaraan yang melintas, seperti dikutip (http://id.wikipedia.org/wiki/Garangan_jawa), hewan ini sering terlihat menyeberangi jalan di siang hari, dengan badan rendah di atas tanah dan ekor lurus di belakangnya. "Paling ya terlindas mobil mas," duga asrip warga Desa Boreng Kecamatan Lumajang yang saat itu sedang melintas. Hewan kecil yang menjadi salah satu hewan pilihan para pemburu ini dikenal mempunyai kelebihan dapat menghangatkan tubuh, bagi manusia yang memakannya. "Pas banget mas, musim hujan kayak gini enaknya makan daging garangan jawa ini supaya gak kedinginan," paparnya sambil memegang ekor hewan tersebut. Selanjutnya, hewan itu akan ia bawa pulang untuk dimasak dan dimakan agar dapat menambah kehangatan dalam musim hujan tahun ini. "Ya saya bawa pulang aja, eman," sautnya sambil membawa hewan tersebut. (Mad/red)
Pemkab Ajukan Delapan Raperda ke DPRD Lumajang
Lumajang(lumajangsatu.com)- Bagian Hukum Pemkab Lumajang telah mengajukan 8 rancangan peraturan daerah (raperda) kepada DPRD Lumajang. Total raperda yang sudah disiapkan oleh bagian hukum adalah 17 raperda, namun yang diajukan hanya 8 raperda saja. "Dari 17 raperda, baru 8 raperda yang sudah kita ajukan kepada DPRD untuk segera dilakukan pembahasan," ujar A. Taufik Hidayat SH, Kabag Hukum Pemkab Lumajang kepada lumajangsatu.com, Rabu (21/01/2015). Kedelapan raperda tersebut meliputi raperda Pilkades Serentak, Penyelenggaraan Pendidikan, Bangunan Gedung, Rusunawa, Penyelenggaraan Jalan, Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan dan raperda SOTK Rumah Sakit Pasirian. Saat ini Bagian Hukum sedang menunggu jadwal untuk pembahasan bersama DPRD. "Kita sedang menunggu jadwal pembahasan oleh DPRD, yang tentunya dilakukan di dalam kota sesuai surat edaran Mendagri," paparnya. Lebih lanjut Taufik Menjelaskan, seluruh raperda yang telah diajukan kepada DPRD sudah dilakukan uji publik dan naskah akademik yang bekerjasama dengan PTN di Malang dan Surabaya. Namun, untuk raperda Pilkades serentak tidak dilakukan uji publik karena raperda itu melaksanakan perintah Undang-Undang. "Kita sudah lakukan uji publik dan naskah akademik yang bekerjasama dengan PTN dari Malang dan Surabaya," pugkasnya.(Yd/red)
Komisi B DPRD Akan Berikan Raport Para Rekanan Dalam Pengerjaan Proyek
Lumajang(lumajangsatu.com)- Komisi B DPRD Lumajang berjanji melakukan pengawasan intensif dan evaluasi terhadap hasil pengerjaan fisik untuk tahun anggaran 2014. Komisi B akan memberikan raport kepada para rekanan, baik yang berkinerja baik, sedang hingga rekanan yang memiliki rekam jejak jelek. "Kami akan lakukan evaluasi semua pengerjaan proyek baik itu lelang maupun penunjukan, dari itu kita akan berikan nilai kepada para rekanan," ujar Solikin, Ketua Kimisi B DPRD Lumajang, Rabu (21/01/2015). Jika kita temukan pengerjaan tidak sesuai bestek atau melebihi batas waktu dalam dokumen kontrak akan diberikan rekomendasi putus kontrak dan blacklist. Untuk lebih memperbaiki tingkat kinerja para rekanan, maka Komisi B akan memanggil para asosiasi jasa konstruksi agar memberikan pembinaan kepada anak buahnya agar dalam melakaukan pengerjaan proyek semkain baik. "Raport yang kita miliki itu akan kita sampaikan kepada para asosiasi, sehingga meski tidak sebaik pengerjaan di Kabupaten Banjar, namun kita berharap Lumajang bisa lebih baik dari Kabupaten lain," paparnya. Komisi B berjanji, jika telah mendapatkan pembinaan namun pengerjannya pada tahun 2015 tetap saja jelek tidak sesuai bestek, maka Komisi B akan memberikan rekomendasi kepada pemerintah agar rekanan tersebut tidak diberikan prioritas pekerjaan. Disamping itu, Komisi B akan menyampaikan rilis pada media maasa terhadap para rekanan yang memiliki raport merah itu. "Setelah kita bina tetap saja pengerjaannya tidak sesuai bestek, maka kita akan berikan rekom kepada pemerintah dan kita akan rilis di media para rekanan itu," terang politisi PDI Perjuangan itu. Dari pantauan sementara Komisi B DPRD, sudah ditemukan beberapa proyek yang dialakukan putus kontrak, yakni pengerjaan jalan di Desa Sombo Kecamatan Gucialiti, Kantor BPBD di jalan Sultan Hasanuddin dan pembangunan pagar SMK di Rowokangkung. Sedangkan untuk rekanan yang terkena final addedndum akan diberikan denda yang sangat berat. "Kalau dulu yang harus dibenahi hanya yang sudah dilakukan uji lab saja, namun sekarang kita berlakukan denda seluruh volume proyek," pungkasnya.(Yd/red)