Lumajang(lumajangsatu.com)- Komunitas Batu Akik Lumajang (Kobal) menggelar pameran batu akik khas Lumajang, di Gedung Golkar Lumajang, Jum'at (16/01/2015). Usai memberikan sambutan, As'at Malik wakil Bupati Lumajang langsung melihat dan memborong empat batu akik berbabagi macam. "Beli berapa tadi pak Wabup, saya baru beli empat saja," ujar Wabup kepada lumajangsatu.com. Kegiatan yang beru petama kali di Lumajang ini, perlu mendapatkan dukungan dari semua pihak, karena nilai keenomisannya juga besar. Di Lumajang juga ada batu akik yang terkenal seperti Bulu Macan dari Sukosari, Akar Semeru, Lumut Semeru dan Ijo Semeru. "Kalau ini bisa dikembangkan, maka bisa bekerjasama dengan pengrajin perak di Pulo, sehingga akan meningkatkan perekonomian Lumajang,' paparnya. Wapup berpesan kepada para pemilik dan penjual akik, agar dalam menjual tidak mempermaikan harga. Karena sedang terkenal, jangan sampai harganya dimahalkan, karena itu akan mematikan para penujual sendiri. Sementara itu, Agus Wicaksono Ketua DPRD Lumajang juga hadir dan sibuk memburu batu akik khas Lumajangan. "Ini perlu didukung karena batu akik Lumajang tidak kalah dengan batu akik luar Lumajang seperti akik Ternate," ujar Agus. Tak kalah ketinggalan, Gede Nurmahendra Kajari Lumajang juga sibuk melihat dan memburu batu akik khas kaki gunung Semeru. "Aduh, harganya masih terlalu mahal mas, tak sebanding dengan barangnya. Saya bingung milihnya," jelas Kajari.(Yd/red)
lumajang hari ini
Kondisi Kesehatan Bupati Masdar Tak Jelas, Fraksi NasDem Surati Ketua DPRD
Lumajang(lumajangsatu.com)- Belum jelasnya kondisi Bupati Lumajang Sjahrazad Masdar MA, membuat sejumlah fraksi di DPRD Lumajang mengambil langkah. Fraksi NasDem mengirim surat kepada ketua DPRD Lumajang agar mengambil langkah stategis. "Hari Kamis kemaren kita sudah kirim surat kepada pak ketua DPRD Lumajang agar mengambil langkah stategis terkait kondisi Bupati Lumajang," ujar H. Agus Suherman SH, ketua Fraksi NasDem kepada lumajangsatu.com, Jum'at (16/01/2015). Fraksi NasDem meminta ketua DPRD mengambil langkah sesuai Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Pasal 78 dan 79. DPRD diharapkan meminta keterangan dokter yang berwenang tentang kondisi kesehatan Bupati Masdar. "DPRD kita harapkan meminta keterangan kepada dokter yang berwenang terkait kondisi kesehatan Bupati Masdar," tambah Agus. Dengan kondisi Bupati yang tidak jelas, bahkan Fraksi NasDem tidak mengetahui kabarnya seperti apa, dikawatirkan akan mengganggu roda Pemerintahan dan pembangunan Lumajang. Dari catatan Fraksi NasDem, sejak bulan Nopember 2013 Bupati tidak pernah hadir dalam rapat Paripurna di DPRD. "Jika ini dibiarkan tanpa ada langkah dari DPRD, maka kami khawatir akan mengganggu jalannya roda pemerintahan dan pembangunan Lumajang," pungkasnya.(Yd/red)
Duh..!!! Video Mesum Dua Sejoli Dikamar Mandi Tanpa Busana Hebohkan Warga Lumajang
Lumajang(lumajangsatu.com) - Warga Kota Lumajang dihebohkan dengan beredarnya video mesum yang diduga karyawan sebuah pabrik kayu di Senduro. Dua sejoli tersebut, melakukan hubungan terlarang di kamar mandi dengan terlanjang dada. Video yang berdura sekitar satu jam itu, seperti direkam menggunakan kamera ponsel. Bahkan, di perekam diduga sudah mengetahui aksi mesum keduanya. Pasalnya, kamera dipasang sebelum dua sejoli melakukan hubungan intim. "Kita mendapatkan video ini, sudah semingguan," terang Fira, salah satu warga Sumbersuko,Jum'at(16/01). "Aduh, kok bisa beredar ya, kasihan," ujar Sakur, warga Senduro. "Duh, memalukan mesum sampai terekam kamera," ujar Ila, warga Kota Lumajang. Video mesum yang diduga karyawan sebuah pabrik kayu di Senduro beredar dimasyarakat melalui antar ponsel. Pasalnya, sejumlah warga penasaran dengan adegan di video yang diduga direkam mengggunakan kamera ponsel. Polisi belum mengetahui beredarnya video mesum yang menghebohkan itu.v "Kami belum mengetahui," ujar Kasat Reskrim Polres Lumajang, AKP Heri Sugiono.(ls/red)
Polsek Klakah Digruduk Massa, Diduga Lepaskan Pelaku Curanmor Ranu Klakah
Lumajang(lumajangsatu.com)- Ratusan warga Desa Tegalrandu menggruduk Polsek Klakah. Warga geram karena Polsek Klakah diduga melepaskan Riyadi, pelaku curanmor di Ranu Klakah beberapa waktu lalu. "Kita datang untuk melihat tukang tunjuk pelaku pencurian sepeda motor di Ranu Klakah," ujar Sulihan salah satu warga Tegalrandu, Jum'at (16/01/2015). Warga meminta agar Riyadi dihukum karena warga menduga kejadian pencurian sepeda motor di Ranu Klakah dalangnya adalah Riyadi. Dimana Riyadi sebagai penujuk jalannya, sedangkan yang melakukan eksekusi. "Kami minta Riyadi dihukum, karena di Ranu Klakah sudah lima kali terjadi pencurian sepeda motor," teriak warga. Sementara itu, salah seorang anggota Polsek Klakah memberikan penjelasan kepada warga bahwa Riyadi sudah diserahkan kepada Polres. Polisi juga sedang mencari bukti-bukti keterlibatan Riyadi atas sejumlah pencurian sepda motor di Ranu Klakah. "Kita sudah limphkan kasus pencurian sepeda motor di Ranu Klakah kepada polres," jelas salah seorang anggota Polsek sambil menenagkan warga.(Mad/ls/red)
Yos Sudarso Sekwan Bukan Pangkodamar
Lumajang(lumajangsatu.com) - Dalam memudahkan pelayanan dan administrasi di Kantor DPRD LUmajang. Sekretaris DPRD, Yos Sudarso jarang sekali berdiam diri di dalam ruang kerjanya. Pria murah senyum dengan kumis tebal manis, kerap menemui anak buahnya yang bekerja di sebelah Selatan kantornya. Tak Jarang untuk menjalin komunikasi dengan 50 anggota DPRD, Yos Sudarso ikut nimbrung dan ngobrol di Kantin setempat. Bahkan, saat ruang pimpinan DPRD dilakukan regal di akhir tahun 2014. Pak Yos sering ngantor bersama anak buahnya dan menyelesaikan pekerjaan di kantin DPRD. "Sebagai pelayan, dimanapun tempatnya saya akan lakukan, jadi saya bukan Pangdokamar : Pangkat Komando Dari Kamar. Jadi bukan tukang perintah dari ruang kerja saya," terang Yos, sapaan akrab Sekretaris DPRD Lumajang itu. Menurut dia, sebagai PNS yang utamanya melayani anggota dewan dalam bertugas, dirinya sangat didukung oleh anak buahnya yang aktif, kreatif dan inovatif. "Saya sering sampaikan ke staf saya, bekerja di DPRD tidak hanya dikantor tetapi diluar kantor dan tidak mengenal waktu, jadi jangan suka mengeluh," terang bapak 2 anak itu. Tantangan PNS yang bekerja di DPRD Lumajang harus bisa kerja cepat dan tidak mengenal lelah. Karena dalam melayani anggota DPRD sebagai wakil rakyat, sangat banyak rutinitas kedewanan seperti reses, kunjungan kerja luar kota, kunjungan kedinasan dan hearing antara anggota dewan dengan masyarakat atau dengan mitra kerja kedinasan. "Disini ful pelayanan, jangan sampai anggota dewan terganggu dan terkendala adminitrasi dalam betugas," terang Yos.(ls/red)
Pembangunan Pasti Terhambat, Fraksi PKB Minta DPRD Perjelas Posisi Bupati Masdar
Lumajang(lumajangsatu.com)- Kondisi Bupati Lumajang Sjahrazad Masdar MA, yang hingga kini belum jelas keberadaanya mulai mendapatkan perhatian dari fraksi di DPRD Lumajang. Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) mengirim surat kepada pimpinan DPRD Lumajang untuk mengambil langkah nyata terkait dengan kondisi Bupati Lumajang. Surat yang ditanda tangani oleh ketua Fraksi PKB H. Asmu'i Aziz SH., MH, dan Sekretaris Fraksi Faruq Khotibi SH, perihal pergantian (roling Bupati Lumajang) meminta kepada Ketua dan Pimpian DPRD Lumajang untuk melakukan langkah-langkah taktis strategis pergantian Bupati Lumajang, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. "Kita tadi mengirimkan surat kepada Ketua dan Pimpinan DPRD terkait dengan kondisi pemerintahan Lumajang saat ini," ujar Faruq Khotibi legislator PKB asal Kadungjajang itu, Kamis (15/01/2015). Fraksi PKB menilai DPRD penting mengambil langkah, karena Bupati Lumajang sudah cukup lama tidak melaksanakan tugas kepemerintahan. Dari catatan Fraksi PKB, tanggal 15 Juli 2014 Bupati mengajukan ijin berobat ke luar negeri. Bupati Masdar juga tidak pernah hadir dalam beberapa kali rapat Paripurna DPRD sejak tahun 2014. "Pak Bupati juga tidak pernah hadir dalam beberapa kali rapat Paripurna DPRD sejak tahun 2014," jelasnya. Jika tidak segera diambil langkah yang nyata, maka pembangunan Lumajang akan terhambat. Sebab, nahkoda pimpinan Lumajang tidak jelas, meskipun saat ini tugas-tugas Bupati dilakukan oleh wakil Bupati. Namun, yang namanya bukan Bupati, maka kewenangannya tidak seperti Bupati. "Kalau kondisi tidak jelas ini tetap dibiarkan, maka pembangunan Lumajang akan terganggu dan yang menjadi korban adalah warga Lumajang," pungkasnya.(Yd/red)
Pipa Sering Pecah, Layanan PDAM Sekitar Pura Mandara Giri Bolak Balik Mati
Lumajang(lumajangsatu.com)- KOmisi C DPRD Lumajang terus turun untuk melihat sektor-sektor yang bisa menghasilkan pendapatan asli daerah (PAD), memiliki sarana dan prasarana yang memadai. Saat turun ke Desa Senduro, Komisi C menemukan air yang mengaliri sejumlah desa sering mati. Seteleh ditelusuri, ternyata pipa PDAM dari sumber Sobyok masih menggunakan pipa biasa dan sering pecah ketika terjadi longsor atau ada tanah bergerak. Akibatnya, warga yang menggunakan PDAM dari sumber mata air Sobyok sering mengeluh jaringan airnya mati. "Kita minta PDAM segera mengganti pipa sekitar 2 kilo meter dengan pipa besi tidak lagi menggunakan pipa paralon," ujat Suigsan Ketua Komisi C DPRD Lumajang kepada lumajangsatu.com, Kamis (15/01/2015). Jika dilakukan penggantian pipa. maka dana yang diperlukan sekitar 2 miliar rupiah. penggantian pipa penting, karena PDAM tersebut dimanfaatkan warga sekitar Pura Mandara Giri Semeru Agung. Seperti diketahui, wilayah tersebut menjadi lokasi wisata religi. "Ini yang juga menjadi keluhan, sebab wilayah pura merupakan kawasan wisata religi. Jika airnya sering mati maka akan mengganggu kenyamanan dari wisatawan yang berkunjung," jelasnya. Lebih lanjut Suigsan menjelaskan, dari populasi warga Senduro yang menggunakan layanan PDAM hanya sekitar 14 persen lebih atau sekitar 1.900 kepala keluarga. Padahal, jika dimaksimalkan akan memberikan kontribusi yang besar bagi PDAM dengan sumber mata air yang melimpah. "Saat ini hanya 1.900 kk saja yang menggunakan layanan PDAM, sedangkan populasi penduduk Senduro banyak menggunkan jaringan air mandiri," pungkasnya.(Yd/red)
Diduga Bunuh Diri, Satu Keluarga di Desa Pandanarum Tewas
Lumajang(lumajangsatu.com)- Aksi dugaan bunuh diri menimpa satu keluarga di Dusun Sumbergentong, Desa Pandanarum Kecamatan Tempeh. Husain (40) dan Suyamah (35) suami istri ditemukan meninggal dirumhanya sekitar jam 06.30 wib oleh keluarganya setelah makan. "Kemungkinan bunuh diri mas, karena mereka mati setelah makan seperti keracunan itu," ujar Umar salah satu saksi mata yang ikut menolong korban dirumahnya, Kamis (15/01/2015). Tak hanya suami istri itu saja yang menjadi korban, Babul Jannah (16) anak dari korban juga mengalami mual-mual diduga karena ikut menyantap makanan yang diduga sudah ada racunnya itu. Saat ini, anak korban sedang dirawat dirumah sakit Bhayangkara Lumajang.
Curi Motor di Ranu Klakah, Warga Papringan-Klakah Dihakimi Massa
Lumajang(lumajangsatu.com) - Warga Desa Tegal Randu dan Papringan Kecamatan Klakah berhasil menangkap alap-alap motor yang meresahkan. Pelaku, Satiman(26) warga Desa Papringan Kecamatan Klakah yang hendak mencuri motor milik, Hasan warga setempat berhasil digagalkan. Pelaku yang kabur ke Desa Papringan berhasil ditangkap dan dihakimi massa. Pelaku yang diduga sudah beberapa kali beraksi, dihadiahi ratusan bogem mentah warga yang kesal. "Kurang ajar mas, sudah beberapa kali di Ranu Klakah dan sekitarnya motor dicuri, kami menduga ini malingnya," ujar Juaryo, salah satu warga, Rabu(14/01). Pelaku ditangkap warga saat kabur membawa sepeda motor Honda Beat milik Hasan Nopol B 6207 UNE ke tempat tinggalnya. Saat melintas depan kantor Desa Papringan terjatuh dan ditangkap warga serta dihajar."Kita amankan pelaku beserta barang buktinya dari warga," ujar Kasat Reskrim Polres Lumajang, AKP Heri Sugiono Kini pelaku diamankan di Mapolres untuk penyidik lebih lanjut.(ls/red)
Panggil Dispendik, Komisi D DPRD Geram Banyak Oknum Guru Bolos dan Lakukan Pungli
Lumajang(lumajangsatu.com)- Masih banyak tarikan di sekolah membuat geram Komisi D DPRD Lumajang. Komisi D langsung memanggil dinas pendidikan dan empat sekolah eks Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) yakni SMA N 2 Lumajang, SMP N 1 Sukodono, SMP N 1 Lumajang dan SMK N 1 Lumajang. "Kita tadi melakukan rapat dengan dinas pendidikan serta empat sekolah eks RSBI," ujar Usman Afandi S.Pd Sekretaris Komisi D DPRD Lumajang, Rabu (14/01/2015). Komisi D berharap agar pendidikan di Lumajang benar-benar gratis. Tidak ditemukan lagi tarikan dengan dalih dan alasan apapun. Sebab, saat melakukan sidak kesejumlah sekolah, Komisi D masih menemukan sejumlah penarikan. "Pemanggilan tadi juga berkaitan dengan temuan saat Komisi D turun melakukan sidak kesejumlah sekolah," paparnya. Jika BOS dari APBN dan BOS pendamping dari APBD tidak mencukupi, maka akan dicarikan alokasi anggaran dari pos yang lainnya. Komisi D juga menekankan kepada sekolah untuk bantuan bagi siswa kurang mampu jangan sampai dikurangi dengan alasan apapun. "Kita juga menekankan agar sekolah tidak memotong hak bagi siswa kurang mampu dengan alasan apapun, karena itu memang hak mereka," terang politisi NasDem itu. Yang bikin miris Komisi D juga masih banyaknya oknum guru yang tidak semangat mengajar. Saat dewan sidak ke SMP N 1 Senduro, wakil rakyat itu menemukan 7 kelas dalam keadaan kosong tidak ada gurunya. DPRD meminta kepada pemerintah untuk memberikan sanksi kepada oknum guru yang malas. "Kalau memang guru sudah malas, kita minta Pemkab untuk menggantinya dengan guru yang masih semangat mengajar untuk memajukan pendidikan di Lumajang. Alasannya juga sepele, ada mantenan sehingga meninggalkan tugasnya untuk mengajar" pungkas pria berkaca mata itu.(Yd/red)