Lumajang(lumajangsatu.com)- Kapolres Lumajang akan mengirim surat rekomendasi agar Pemkab Lumajang tidak menerbitkan ijin penjualan miras. Pasalnya, razia miras yang dilakukan Polisi terkendala dengan sejumla gudang dan toko penjual miras yang memiliki ijin penjualan. "Razia kita terkendala dengan sejumlah toko yang memiliki jin penjualan miras. Oleh sebab itu, besok kita akan kirim surat kepada Pemkab Lumajang agar tidak lagi menerbitkan ijin peredaran miras di Lumajang," ujar AKBP Singgamata S.IK Kapolres Lumajang saat acara pemusnahan ribuan botol miras, Selasa (30/12/2014). Kapolres berharap Lumajang menjadi sebagian kecil dari beberapa daerah yang secara resmi melarang bentuk peredaran miras. Meski ada perdanya, Kapolres berharap Eksekutif dan Legislatif bisa mencabutnya karena ijin peredaran miras sama sekali tidak ada untungnya. "Saya berani berdebat dengan siapapun, bahwa miras itu sangat merugikan tidak ada manfaatnya sama sekali," tegas bapak dua anak itu. Sementara itu, Dr. Buntaran Suprayitno Sekda Lumajang menyatakan akan melihat keberadaan ijin-ijin miras itu. Pihaknya mengaku akan berkoordinasi dengen Legislatif untuk mencabut Perda Miras dan melarang peredaran miras. "KIta lihat dulu ya, apa itu Perda, Perbup atau lainnya kita akan lihat dulu," terang Buntaran kepada sejumlah wartawan.(Yd/red)
lumajang hari ini
Jelang Tahun Baru 2015, Polres Lumajang Musnahkan Ribuan Botol Miras
Lumajang(lumajangsatu.com)- Diakhir tahun 2014 jajaran Polres Lumajang memusnahkan ribuan minuman keras berbagai merk baik tradisional maupuan pabrikan. Pemusnahan dilakukan di halamaman Mapolres Lumajang yang dihadiri oleh Muspida, Muspika dan sejumlah ormas seperti PMII, Banser, FKPPI dan lainnya. "Selama operasi lilin kita berhasil menyita sekitar 1.888 minuman keras, baik itu tradisional maupun pabrikan," ujar AKBP Singgamata S.IK Kapolres Lumajang kepada seluruh undangan yang hadir, Selasa (30/12/2014). Dengan pemusnahan tersebut diharapkan bisa memberikan sedikit sumbangsih untuk menyelamatkan generasi muda Lumajang dari bahaya miras. Sebab, jelang tahun baru dan malam tahun baru biasanya banyak yang menenggak miras, bahkan yang lebih parah lagi meminum miras oplosan. "Minimal kita bisa menyelamatkan 2.000 orang yang menenggak minuman dengan pemusnahan sekitar 1.000 miras itu," jelas Kapolres. Muhammad Hariyadi, Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Lumajang menyambut baik langkah yang dilakukan polisi itu. Pihaknya berharap bahwa pemusnahan dan razia miras tidak hanya dilakukan pada akhir tahun saja. "Kita berharap razia dan pemusnahan miras tidak dilakukan pada akhir tahun saja, namun bisa dilakukan secara berkelanjutan, jika perlu dilakukan setiap minggu dengan jumlah yang besar," ujar Arya panggilan akrabnya itu.(Yd/red/)
Facebooker Tempursari: Lapor Pak...!! Jalan-Ku Rusak Dadi Kolam
Lumajang(lumajangsatu.com)- Kondisi jalan yang rusak membuat seperti kolam ikan saat turun hujan. Pasalnya, jalan menjadi tergenang air dan mengganggu pengguna jalan yang melintas. Kondisi itu terjadi di jalan raya Tempursari, dimana salah satu akun facebook bernama Hari Matahari menggnggu foto kondisi jalan yang sedang tergenang air hujan. "Jl Raya Tempursari, bagaimana pendapat anda," ujar Hari di status facebooknya di grup lumajangsatu.com, Senin (29/12/2014). Sontak, postingan foto itu mendapatkan tanggapan dari anggota grup lumajansatu.com yang mencapai ribuan akun aktif dan pasif. "Ternak ikan cucok iku. opo di gedangisasi spt di yoso-tempeh dahulu. tapi orang sana beda. dak pernah protes kasar. cuma ngudumel saja. semoga cepat diperbaiki . kan di sana ada anggota DPRD dari nasdem," ujar Malul Akbar salah satu akun. Sementara akun yang bernama Didiek Irawan memberikan komentar bahwa lebih parah kondisi jalan rusak di desanya. "Lebih parah desoku stafe kakean korup cuman saiki aku gak duwe bukti cokop kok dw mari tak keser nang aku," ujarnya Sebuah akun bernama Novia, kaget melihat jalan dikampung halamnnya itu. "Hih di jalan yg mana itu. Astaga kampung halaman ku," teriaknya. Hanya dua jam foto jalan rusak di Tempursari diunggah di grup luamajangaatu.com, langsung mendapatkan puluhan komentar dari anggota grup. Disamping komentar, sejumlah anggota juga memberikan tanda like alias jempol.(Ls/red)
Seleksi Perdana Tim Sepak Bola PORPROV Lumajang Membludak
Lumajang(lumajangsatu.com)-Seleksi pemain sepak bola untuk memperkuat tim Lumajang di PORPROV 2015, di Stadion Suko-Jogoyudan dibanjir pemain muda. Dari 65 pemain yang dipanggil seleksi yang hadir sekitar 85 pemain. Waduh yang yang tidak ikut dipanggil ikut seleksi, ujar Misnadi Amrizal kepada wartawan dilapangan SUko,Senin(29/12). menurut dia, dengan besarnya antusias pemain muda ikut seleksi, berarti keinginan memperkuat Lumajang sangat besar dan bersemangat. Ini luar biasa sekali, ujarnya. Dalam seleksi dihari pertama, Manajer tim Lumajang, Kompol Edi Sujarwo sangat senang, dikarenakan pemain muda bersemangat. Ini baru Lumajang, para pemain antusias sekali, jelasnya. Selain duo pelati, Misnadi Amrizal dan Sutrisno beserta Manajer, Kompol Edi Sujarwo. Ternyata sejumlah pelaku sepak bola di Lumajang juga hadir, ada Agus Soli, Hadi dan H.Atim serta sejumlah mantan pemain Lumajang dimassa 80-an, 90-an dan 20-an.(ls/red)
Penangkap : Ikan Lele Raksasa Akan Dijadikan Masakan Enak dan Dibagikan Tetangga
Lumajang(lumajangsatu.com) - Usai menangkap 2 ekor lele raksasa di aliran sungai lahar Semeru, Zainal berencana akan membuat makanan olahan dan dibagikan ke tetangganya. Pasalnya, dua ekor ikan lele dikhawatirkan penunggu sungai yang bisa menyebabkan balak musibah. "Lele tersebut akan saya masak dan dibagikan ke tetangga," ujar Zainal pada wartawan dirumahnya,Senin(29/12) siang. menurut dia, ikan lele sebesar pahan orang dewasa baru pertama kali ditemukan di aliran sungai tempatnya menambang. "Ya, kita nanti dibuat selamatan, agar lele ini bukan pembawa malapetaka," terangnya. Dua ekor lele raksasa dari Aliran Sungai Semeru menjadi perhatian warga Desa Sumber Urip Kecamatan Pronojiwo dan tetangga desa lainya.(Mad/Ls/red)
Dua Ekor Lele Raksasa Gunung Semeru Ditangkap Warga
Pronojiwo(lumajangsatu.com) - Warga Desa Sumberurip Kecamatan Pronojiwo menangkap dua ekor lele raksasa di sungai aliran lahar Semeru. Dua ekor lele yang tertangkap dijadikan tonton warga dan mengundang berbagai masyarakat diluar Desa datang berbondong bondong. Dua ekor ikan lele ditangkap oleh Zainal, warga setempat. Dikarenakan dua ekor lele yang ditemukan zainal baru terjadi kali ini menjadi perbincangan warga. Ikan lele tersebut diketahu Zainal saat hendak menambang pasir didaerah kubangan muncul 2 ekor. Kemudian Zainal memanggil rekannya untuk menangkap. Saat ditangkap, kami mendapat perlawanan dari ikan lele tersebut, Ujar Zainal. Zainal mengaku tidak menyangka bisa menangkap dua ekor lele raksasa.Ya kaget dan senang maa bisa menangkap, jelasnya. Kini, dua ekor lele menjadi tonton warga, karena baru pertama kali ada ikan lele raksasa di Desa Sumber Urip.(Mad/ls/red)
Tiga Penumpang Air Asia Lumajang Berencana Reunian SMPK
Lumajang(lumajangsatu.com) - 3 Penumpang pesawat Air Asia yang hilang di Bangka Belitung saat menuju ke Singapura. Ternyata, ada cerita dan keinginan dari ketiganya mengelar reunian bersama teman-temannya semasa sekolah di SMPK Bhara Widya di Jalan Alun-Alun Timur. "Mas, kami kaget, mereka menjadi penumpang pesawat Air Asia yang hilang kontak, padahal ketiganya hendak merencanakan reunian di SMPK," ujar Nina NDC kepada lumajangsatu.com melalui pesan BBM, Senin(29/12). Nina menceritakan melalui pesan BBM, komunikasi dengan 3 temannya Ferni, Lanni dan Kristin sering dilakukan. Bahkan, meski berjauhan tempat tinggal, komunikasi semasa sekola terus berlanjut. "Saya sama lanni dan ferni aktif BBM-an 5 bulan terakhir soal pekerjaan," ujar Nina. Kini Nina bersama sahabat lainya terus berkomunikasi untuk memantau berita pencarian pesawat air Asia yang hilang kontak di Bangka Belitung melalui media online dan televisi.(Yd/Ls/red)
Tiga Korban Asal Lumajang Alumni SMPK dan SMAK
Lumajang(lumajangsatu.com) - 3 penumpang pesawat Air Asia asal Lumajang ternyata lulusa sekolah SMPK Bhara Widya Jalan Alun-Alun Timur dan SMAK Jalan Dipenogoro. Kabar keduanya diketahui dari teman sesama alumni saat masih sama-sama tercatat sebagai siswi di dua sekolah. "Mas mereka bertiga teman sekolah," kata Ninan NDC, pembaca lumajangsatu.com melalui pesan singkat di BBM. Dia mengaku kaget, bila temannya juga menjadi penumpang pesawat air Asia. Pasalnya, mereka teman dekat dan sering kumpul dimasa sekolah. "Kami juga masi menunggu informasinya," jelasnya. Ketiga korban lulusan SMPK dan SMAK yakni, Ferni, Lani dan Kristin merupakan sahabat dekat dan sering melakukan komunikasi lewat BBM. Kini para sahabatnya sedang menunggu kabar ketiganya sambil memantau media online dan televisi.(Yd/ls/red)
Warga Lumajang Penumpang Air Asia, Wabup Terus Pantau Berita Lewat Media Massa
Lumajang(lumajangsatu.com) - Ada warganya menjadi korban pesawat Air Asia hilang. Plt Bupati Lumajang, As'at Malik ikut memantau perkembangan pencarian pesawat Air Asia QZ8501 melalui media massa. "Kita pantau terus perkembangan bagaimana pencarian lewat media massa online dan televisi," ujar As'at Malik kepada lumajangsatu.com, Senin(29/12). Menurut dia, dirinya sudah meminta BPBD dan Camat Pronojiwo melakukan koordinasi serta komunikasi dengan lintas intansi dalam informasi pencarian Air Asia. "Kami juga minta komunikasi dengan keluarga korban tidak putus," jelasnya. Wabup berharap BPBD terus melakukan koordiansi dan komunikasi dengan tim pencari seperti Basarnas di Bandara Juanda.(ls/red)
Lima Penumpang AirAsia QZ 8501 Pernah Berdomisili di Lumajang
Lumajang(lumajangsatu.com)- Dua penumpang AirAsia yang hilang dipastikan adalah orang Lumajang Warga Dusun Kalibening, Desa Pronojiwi Kecamatan Pronojiwo. Dua penumpang itu merupakan kakak dan adik yakni Ferni Yofina Purnomo (21-01-1988) dan adiknya Kristina Aulia Purnomo (10-09-1994). KEduanya merupakan anak dari Bambang Purnomo alias Jun Hing. "Kita sudah mendapatkan informasi dari pak camat Pronojiwo, bahwa ada dua orang warga Lumajang menjadi penumpang pesawat AirAsia QZ 8501 yang hilang kontak saat penerbangan Juanda-Singapura," ujar As'at Malik Plt Bupati Lumajang saat dihubungi lumajangsatu.com, Senin (29/12/2014). Disingung tentang simpang siur masih ada warga Lumajang selain kedua orang itu, As'at membenarkannya. Menurutnya, ada lima lagi penumpang AirAsia QZ8501 yang pernah berdomisili di Lumajang. Namun, dari data yanga ada, kelimanya sudah pindah ke Malang dan Surabaya. "Lima lagi penumpang memang pernah tinggal di Lumajang, namun saat ini sudah pindah ke Malang dan Surabaya. Sehingga yang positif beridentitas Lumajang hanya dua orang itu," tarangnya. Dari data yang berhasil dihimpun lumajangsatu.com dua diantara lima penumpang yang pernah berdomisili di Lumajang adalah Susandhini Liman atau biasa disebut Sansan dan Lany Aktaviana. Susan pernah berada di Lumajang di Toko Rukun dan saat ini masih memiliki saudara di Kecamatan Jatiroto. Sedangkan Lany merupakan warga jalan Panjaitan Desa Melawang Kecamatan Klakah. Lany merupakan perempuan kelahiran 1988 dari keturuan suku Tionghoa dari ayahnya dan suku Madura dari ibunya. Karena kedua orang tuanya berpisah, akhirnya Lany pindah ke Surabaya.(Yd/red)