Lumajang(lumajangsatu.com)- Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang akan menggelar Gladi Lapang Tsunami di Dusun Dampar, Desa Bades, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang. Kegitan tersebut sebagai bentuk kesiapsiagaan dalam mengahadapi bencana Tsunami bagi warga yang berdomisili di wilayah pesisir pantai selatan."Gladi lapang akan digelar pada tanggal 25 September 2013, di Kecamatan Pasirian,"Ujar Rochani Kepala BPBD Lumajang, Selasa (17/09/2013). Kegiatan gladi lapang Tsunami akan melibatkan berbagai kelompok, TNI, Polri, Masyarakat, Relawan, SAR, Kesahetan dan elemen yang lainnya. Pemilihan Dampar sebagai lokasi Gladi lapang, karena daerah tersebut memiliki kepadatan penduduk yang berada di sepanjang pantai selatan. BPBD rencananya akan menggelar gladi lapang Tsunami setip tahunnya bergantian. Mulai dari Kecamatan Tempursari, Pasirian, Tempeh dan Yosowilangun. "Tahun kemaren kecamatan Tempursari, kali ini kecamatan Pasirian, tahun depan kemungkinan Kecamatan Tempah," Terangnya. Ia menambahkan, dalan gladi lapang disimulasikan pada hari yang telah ditentukan masyarakat tetap beraktifitas seperti biasa. Tiba-tiba terjadi gempa bumi dengan skala tinggi. Petugas akan mengiformasikan kepada BPBD bahwa telah terjadi gempa. BPBD kemudian menginformasikan kepada beberpa daerah pesisir, bahwa gempa yang terjadi berpotensi terjadinya Tsunami. Setelah diiformasikan, petugas akan menyalakan sirine tanda bahaya Tsunami. Saat terjadi Tsunami, maka evakuasi dilakukan oleh relawan, atau kelompok masyarakat yang sudah terlatih. Warga kemudian diungsikan ke puncak yang tinggi disekitar lokasi Tsunami. Setelah warga berada ditempat yang aman, maka petugas melakukan evakuasi pengungsi kesejumlah titik yang telah disiapkan. Dilokasi pengungsian, ditenpatkan dapur umum, tenda dan lainnya untuk para pengungsi. "Warga akan dievakuasi ditempat yang aman, dan dibangunkan tenda serta dapur umum," Pungkasnya.(Yd/red)
lumajang hari ini
Pasangan Ganda Putra Wakapolres Lumajang, Juarai Tennis Piala KONI
Lumajang(lumajangsatu.com)- Kampiun ganda putra senior tennis piala KONI di Hari Olah Raga Nasional (Haornas) berhasil dimenangkan pasangan Wakapolres Lumajang, Kompol Andy Arisandy dengan Faruk yang digelar dilapangan tenis alun-alun kota. Pasangan Andy dan Faruk berhasil mengalahkan pasangan Mujiyanto/Sumardi dengan score 8-2. Menurut Wakapolres kemenangan yang berhasil diraih berkat latihan yang dilakukan setiap sore dan pagi, baik sendiri serta berpasangan. Namun, untuk bisa menjadi jawara bukan pekerjaan mudah, karena harus mengalahkan ganda putra yang berpengalaman di pertandingan tennis baik di Lumajang dan luar kota. Harus mengalahkan 4 pasangan ganda putra, sebelum menjadi juara, terangnya pada wartawan, Senin(16/09/2013) Ia menambhakn, pertandingan yang harus dilakukan mulai Sabtu hingga Minggu. Bahkan, harus pandai-pandai menjaga kondisi kebugaran tubuh dan kerjasama dilapangan bersama pasangan. Kami lakukan komunikasi antara kekurangan dilapangan, alhamdulillah juara, Ujarnya. Wakapolres Lumajang sudah mengasah kemampuan di olahraga tenis sejak masuk akademi polisi. Bahkan, selama bertugas di Surabaya dan Sidoarjo banyak pengalaman bertandingan dengan sesama anggota polri diberbagai pertandingan.(Yd/ed)
Memalukan...! Bendera Merah Putih di KUA Yosowilangun Terbalik
Lumajang(lumajangsatu.com)- Kejadian Unik, menarik sekaligus memalukan terjadi di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Yoswilangun Kabupaten Lumajang. Betapa tidak, bendera sang saka merah putih yang berada ditiang depan Kantor KUA terbalik. Peristiwa itu diketahui usai puluhan warga Desa Wotgalih mendatangi kantor KUA untuk menyampaikan aspirasinya terkait dengan salah satu oknum P3N desa Wotgalih. Usai warga bubar, sejumlah awak media dan beberapa aparat kemanan dari TNI masih ngobrol didepan KUA. Tak sengaja, salah seorang insan pers melihat kondisi bendera merah putih terbalik. Seharusnya, warna merah berada di bagian atas dan warna putih berada dibagian bawah. Namun, pemandangan sebaliknya telihat didepan Kantaor KUA Yosowilangaun. Dimana, warna putihnya yang berada di bagian atas. Tak urung, sejumlah aparat meneriaki dari luar pagar KUA. Dengan tergesa-gesa, pegawai KUA segera menurunkan bendera merah putih itu. Sejumlah wartawanpun sempat mengabadikan kejadian bendera terbaik itu. Setelah diturunkan, petugas kembali menaikkan bendera merah putih keatas tiang. Meski sudah dalam kondisi benar, namun karen tergesa-gesa tali tengah bendera tidak sempat dipasang. "Saat kita ngobrol didepan KUA kita meilhat bendera terbalik dan langsung diteriaki oleh para tentara yang masih berada di lokasi," Ujar Salah seorang Wartawan memotimur.(Yd/red)
KUA Yosowilangun Lepas Tangan Pada Kelakukan Oknum P3N Desa Wotgalih
Lumajang(lumajnsatu.com)- Kedatanagn puluhan warga Wotgalih yang menanyakan kejelasan persolan oknum petugas P3N disambut langsung M. Mahfud, Kepala KUA Kecamatan Yosowilangun, Senin (16/09/2013). Kepala KUA Yosowilangun, menyikkapi beberapa pertanyaan warga dengan mengaku baru menjabat 4 tahun. KUA Yosowilangun mencoba membuat keterpisahan dengan Agus Suciono selakuk P3N. Mahfudz mengatakan bahwa pihaknya tidak pernah memberikan semacam rekom, atau SK kepada yang bersangkutan terkait keberadaannya sebagai P3N di Desa Wotgalih. Namun di sisi lain, diterangkan kalau recom atau SK tersebut di keluarkan dari Kabupaten, dalam hal ini Depag. Pihaknya, hanya bersifat regulasi. Sepanjang yang bersangkutan masih aktif memasukkan data pasangan yang hendak menikah, pihaknya pun akan melayani sebagai mana mestinya. “Itu aturan yang baru. Bersifat regulasi,” Terangnya. Diterangkan juga, bahwa data Pasutri yang dikatakan belum mendapatkan surat nikah, setelah dilakukan cros chek pada data yang ada di KUA, ternyata tidak ada. Namun, keterangan tersebut terkesan ragu-ragu saat ditanya telah terjadi kesalahan. Bahkan terkait biaya administrasi yang sudah dikeluarkan warga, M. Mahfud mengatakan kalau hal tersebut menjadi urusan pribadi antara warga dengan Agus Suciono. “Itu lebih mengarah keurusan pribadi,” Terangnya. Jawaban inilah yang menurut warga kepala KUA Yosowilangun kurang transparan seperti hendak lepas dari tanggung jawab. “Sepertinya, kepala KUA lupa kalau keberadaan Agus di Desa Wotgalih sebagai P3N merupakan penugasan dari pihak KUA dan jajarannya keatas,” Ungkap Ali Ridho, perwakilan warga. Namun warga tetap mendesak, setidaknya ada peran aktif KUA terkait penyelesaian masalah yang sudah berlangsung lama ini. Akhirnya warga memaksa kepala KUA untuk mengeluarkan recom semacam surat pernyataan bahwa Agus Suciono bukan lagi petugas P3N yang mendapat restu KUA melakukan kinerjanya di desa Wotgalih.(Yd/red)
Oknum Mudhin/P3N Desa Wotgalih, Diduga Memalsukan Surat Nikah
Lumajang(lumajangsatu.com)- Puluhan warga mendatangi kantor Desa Wotgaleh, Kecamatan Yosowilangun, Senin (16/09/2013). Warga mengaku telah menjadi korban penipuan Agus Suciono, oknum P3N (Pebantu Pegawai Pencatat Nikah) desa setempat. Diduga karena ulah oknum P3N tersebut, hampir ratusan Pasutri belum mendapatkan surat nikahnya. Selain itu, ditemukan puluhan duplikat palsu yang ada di tangan beberapa warga, yang setelah ditelusuri berasal dari Agus Suciono. Ali Ridho, salah satu perwakilan warga, dijelaskan beberapa permasalahan yang terjadi di desa. Suasana sedikit tegang, ketika Ali Ridho menyampaikan keinginan puluhan Pasutri (pasangan suami istri) yang meminta penjelasan langsung kepada Kades terkait kinerja Agus Suciono, warga Dusun Talsewu, Desa Wotgaleh, selaku petugas P3N. Warga mendakwa, kinirja Agus selaku P3N sudah tidak becus dan telah melakukan tindak penipuan pada hampir ratusan Pasutri yang hingga kini masih belum mendapatkan surat nikah mereka. “Ada beberapa dari warga yang menikah di tahun 90-an, tapi hingga kini masih belum keluar juga surat nikahnya,” Ujar Ali Ridho. Menanggapi maksud kedatangan warganya, Kepala Desa Wotgaleh Sunoto, mengaku prihatin. Sementara upaya kekeluargaan yang pernah dicetuskannya, selalu berakhirnya mengecewakan, dengan mangkirnya Agus Suciono dari tanggung jawabnya. “Saya pikir ini lebih menjadi kewenangan pihak KUA,” Terang Sunoto Kepala Desa Wotgalih. Bersama beberapa perangkat desa, tokoh masyarakat dan Babingsa, 20 perwakilan warga ke Kantor KUA Kecamatan Yosowilangun untuk menemui Kepala KUA. “Tidak ada maksud lain, hanya membantu warga saya untuk mendapatkan penyelesaian yang terbaik dalam masalah ini,” terangnya.(Yd/red)
Kementrian Kembangkan Wisata Penyanggah Pura Mandara Giri Semeru Agung
Lumajang(lumajangsatu.com)- Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata (Ditjen PDP) Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar) akan menggelar workshop wisata religi, sebagai tidak lanjut dari program Destination Management Organization (DMO). Dimana, di Jatim, DMO dipusatkan di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. "Ini tindak lanjut dari program DMO yang dipusatkan di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru," Ujar Indriyanto, kasi promosi wisata Kantor Pariwisata Seni dan Budaya kabupaten Lumajang," Senin (16/09/2013). Di Lumajang, potensi wisatanya tidak hanya di Bromo dan Semeru saja. Namun, juga memiliki potensi wisata yang lainnya, yang akan menjadi penyanggah dari program DMO. Seperti wisata Religi Pura Mandaragiri Semeru Agung yang berada di kecamatan Senduro."Ini juga harapan dari PHDI, agar kegiatan religi tidak hanya di Pura Mandaragiri saja, namun hingga ke Ranu Pane," Tambahnya. Kegiatan tersebut direspon baik oleh Ditjen Pariwisata, sehingga digelarlah kegiatan workshop yang akan ditempatkan di Hotel Samanake, 26 September 2013. Harapannya, agar wisata penyenggah bisa berkembang, sehingga mampu membantu program DMO."Agar wisata penyanggah bisa berkembang dan membantu program DMO," Terangnya. Ia menambahkan, peserta yang ikut dalam kegiatan Workshop bersal dari internal Lumajang, Sepereti Kecamatan, Kepala Desa yang menjadi penyanggah wisata, PHDI Pemprov Bali dan Dinas Pariwisata Pemprov Jatim. Sementara itu, dinas PU dan Bapeda akan menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut. "Kelompok Pekerja Lokal yang telah di SK Bupati juga ikut dalam kegiatan tersebut," Jelasnya. Target yang diharapkan, semua elemen wisata, baik Masyarakat, Pemerintah Lumajang, PHDI Bali, Dinas Pariwista Jatim dan Kementrian bersama-sama melakukan kometmen untuk memajukan wisata di daerah penyanggah wisata yang menjadi program DMO.(Yd/red)
DPRD Lumajang, Berbondong-bondong Konsultasi ke-Jakarta
Lumajang(lumajangsatu.com)- Anggota DPRD Lumajang berbondong-bondong ke Jakarta Untuk melakukan Konsultasi, Senin (16/09/2013). Komisi B dan D berkonsultasi berkenaan dengan rencana Pendirian Akademi Komunitas Negeri Lumajang (AKNL). "Komisi B terkait dengan pendirian gedunganya, sedangkan komisi D terkait dengan jurusannya," Ujar Yossie Sudarso, Sekretaris DPRD Kabupaten Lumajang. Sedangkan untuk Komis A dan C akan berkonsultasi terkait dengan rencana pelimpahan pajak bumi dan bangunan (PBB) yang akan dilimpahkan dari pemerintah pusat ke pemerintah dareh. Disamping itu, komisi A juga akan berkonsultasi berkenaan pelaksanaan Pilkades Lumajang. "Komisi A dan C berkenaan pelimpahan PBB dan Pilkades," Terangnya. Ia menambahkan, Senin pagi 4 Komisi di DPRD ke Jakarta selama beberapa hari. Setelah dari Jakarta langsung ke Surabaya untuk melakukan konsultasi. "Mungkain sampai hari Rabu, dan langsung ke Surabaya," Pungkasnya.(Yd/red)
Ini Lagi Karnafal Yang Hampir Sama Dengan Loss Carnival Harjalu
Lumajang(lumajangsatu.com)- Ribuan penonton memadati acara karnafal Desa Jokarto, Kecamatan Tempeh dalam rangka HUT RI ke-68 tahun, Minggu (15/09/2013). Bahkan, saking ramainya, pengendara tidak bisa melintas dijalan yang menjadi rute dari Karnafal. "Sangat rame, sampai-sampai sepeda tidak bisa melintas," Ujar Adibah, salah satu pengunjung. Ia menuturkan, peserta karnafal banyak menampilkan tari-tarian baik yang tradisional hingga yang modern. Yang juga menarik para penonton, adalah peserta yang menggunakan kostum yang mirip dengan kegitan Loss Carnival Harjalu. Kostum warna warni, baik meyerupai putri keraton, ataupun yang mengambil tema alam juga memeriahkan karnafal. "Ini kostumnya seperti Loss Carnival Harjalu," Terangnya. Hal senada diungkapkan Muhammad Faisol. Menurutnya, dia selalu melihat karnafal yang dilakukan oleh Desa Gesang, Jokarto dan Pulo. Sebab, karnafalnya pasti rame dan pesertanya rata-rata bagus, unik dan menarik. "Besok hari Senin 16 Oktober, karnafal di Pulo Mas, pasti akan sangat menarik sekali," Terangnya. Ia berharap pada HARJALU tahun ini, acara-acara yang ditampilkan akan lebih meriah dan lebih bagus dari tahun 2012. Harjalu paling tidak bisa menjadi icon Lumajang seperti JFC Jember dan BEC Banyuwangi. "Saya berharap harjalu tahun ini akan jauh lebih meriah dari tahun sebelumnya," Pungkasnya.(Yd/red)
Andai Lumajang Miliki Rafting Seperti Songa Adventure Probolinggo
Lumajang(lumajangsatu.com)- Daerah yang memiliki wisata yang banyak dan dikelola dengan baik, maka akan membuat daerah tersebut terkenal dan mengangkat perekonomian warga sekitar. Tak hanya itu, wisatawan tentunya banyak berkunjung sebagai salah satu alternatif untuk mengisi liburan diakhir pekan. Seperti wisata yang menyajikan keindahan dan menantang adrenalin bagi pengunjungnya. Yakni wisata Arung Jerang (Rafting) Songa Atas, yang berada di Desa Pesawahan, Kecamatan Tritis Kabupaten Probolinggo. Wiasata Arung Jeram yang ditawarkan sangat menarik dan tidak akan dilupakan. Songa Atas dimulai/Start di Desa Pesawahan, petualangan akan berakhir/Finish di Desa Condong. Para petualang akan menempuh Jarak 10 km dengan durasi waktu 2 jam. Pengunjung akan melewati 35 Jeram, dengan bermacam-macam nama, seperti jeram lumba-lumba, jeram stres, jeram celah dan berbagai macam jeram yang lainnya. Sesampai di posko Songa atas, pengunjung akan disuguhi dengan minuman sebagai salah satu pelayanan dari paket wisata rafting. Setlah siap, para petualang akan berangkan dengan mobil bak terbuka, ditemani satu instruktur/guide satu orang setiap perahunya. Perjalanan menuju lokasi sekitar setangah jam dan pengunjung juga harus berjalan kaki sebagai pemanasan kurang lebih 500 meter. Sesampai di strat petualangan, istruktur akan mengajari bagaimana memegang dayung, letak kaki, posisi badan dan langkah-langkah ketika perahu terbalik. Pemandu juga mengajari tentang aba-aba ketika berda diatas perahu. Para petualang harus mengikuti aba-aba pemnadu jika petualangannya ingin berjalan lancar. Selama diatas perahu karet, para petualang akan disuguhi dengan pemandangan yang sangat luar biasa, dan tantangan yang tidak akan terlupakan. Pemandupun juga akan menceritakan nama-nam jeram ketika melintasi jeram tersebut. Yang sangat menarik adalah ketika petualang sampai diair terjun dan Goa kelelawar. Para fotograferpun sudah siap menunggu para petualang untuk mengambil gambar terbaik. Selama perjalan, para petualang akan beristirahat dua kali. Yakni di air terjun dan Goa kelelawar. Sedangkan pos berikutnya para petualang akan beristrihat untuk menikmati camilan dan kopi jahe, untuk menghangatkan tubuh setelah hampir se-jam di air. "Nanti bisa ngopi dan ambil foto bagi yang membawa kamera sendiri, sedangkan yang tidak membawa kamera cukup dengan kamera yang disiapkan oleh panitia," Ujar Kastari salah seorag guide parahu. Sementara itu, Hafidz, salah seorang pengelola Songa mengatakan, setiap akhir pekan sabtu dan minggu pengunjung Songa sangat banyak. Pengunjung pada akhir pekan bisa mencapai 2000 orang. Sedangkan pada hari hari biasanya tidak sebanyak pada akhir pekan dan hari libur. "Rata-rata para pengunjung yang datang sudah pesan terlebih dahulu sebalum sampai di Songa. Namun ada juga yang langsung kesini akan tetapi kalau langsung harga tidak bisa nego," Terangnya.(Yd/red)
Pasir Belum Sejahterakan Rakyat Lumajang, Komisi A DPRD Geram
Lumajang(lumajangsatu.com)- Melimpahnya kekayaan alam Lumajang khususnya pertambangan bukan mineral dan Logam, namun belum mensejahterkan rakyat, mebuat geram Komis A DPRD Luamajang. Komisi A menilai, pasir yang melimpah hanya memperkaya segelintir orang saja. "Hanya memperkaya para pengusaha besar, dan ini harus dievaluasi oleh pemerintah dan DPRD Lumajang," Ujar Sugianto Anggota Komisi A DPRD Lumajang, Sabtu (14/09/2013) Ia menambahkan, selama Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang masuk ke kas Daerah Lumajang tidak berbanding lurus dengan kerusakan infrastruktur yangg menjadi tanggung jawab Pemkab Lumajang. "PAD-nya kecil infrastruktur jalan yang rusak akibat dilalui truk pengangkut pasir sangat besar," Tambah Legislator Asal Kecamatan Pronojiwo itu. Jika dilihat dari folume truk pasir yang keluar dari Lumajang, baik yang kearah Surabaya atau Malang mencapai ratusan truk setiap harinya.Namun ironis, pendapatan dari sektor pasir malah merosot. Logikanya, jika banyak yang keluar mak seharusnya PAD-nya juga akan semakin banyak. "Trusk pasir setiap harinya sudah mencapai ratusan,"Jelasnya. Sementara itu, Kepala Rochmaniyah Kepala DPKD Lumajang menyatakan, banyak truk pasir yang keluar tidak berijian. Sehingga pemerintah tidak bisa mengambil retribusi. Sedangkan kawasan yang berijian dari Pmkab, akhir-akhir ini sangat sepi kegiatan penambagan. "Banyak pasirnya, tapi ilegal sehingga kalau kita tarik berarti membenarkan hal yang ilegal," Ujar Perempuan yang kerap dipanggil Bunda itu.(Yd/red)