Lumajang(lumajangsatu.com)- Jalur pendakian Gunung Semeru penghubung Pos 2-3 longsor beberapa pekan yang lalu, para pendaki terpaksa melewati jalan alternatif untuk menuju Gunung tertinggi di Pulau Jawa itu, Rabu (20/05/2015). "Iya terpaksa lewat sini mas, soalnya disana ada longsoran itu," papar Sugianto salah satu pendaki asal Jakarta. Meski longsor yang terjadi beberapa pekan lalu tergolong parah, namun beberapa pendaki masih ada saja yang nekat melewatinya sengan menggunakan tali sebagai pengamannya. "Bisa, tapi ya harus antri satu persatu mas," tambahnya. Tebing yang longsor sekitar Watu Rejeng diperkirakan mencapai 10 meter lebih, dan di atasnya masih terdapat beberapa batu yang terancam jatuh jika hujan kembali mengguyur wilayah Gunung Semeru. "Sebenarnya takut sih, tapi kalau lewat jalur pintas itu terlalu terjal mas," ungkap Eko pendaki asal Lumajang. Dihimbau bagi para pendaki Gunung Semeru hendaknya meningkatkan kewaspadaan dalam melakukan perjalanan mendaki Gunung Semeru agar tidak terjadi hal yang tidak di inginkan. (Mad/red)
Lumajang
KASAD Janjikan Prajurit 527 Jadi Terbaik Dalam Tugas Dikirim Sebagai Pasukan Keamanan PBB
Lumajang(lumajangsatu.com)- Kesuksesan dan keberanian pasukan dari Batalyon 527 dalam menjalan tugas negara di daerah operasi militer dan perbatasan. Ternyata, membuat kagum Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD), Jenderal Gator Nurmantyo dan menjanjikan akan diberikan tugas mulai sebagai pasukan PBB bila menjadi terbaik usai tugas di perbatasan Malaysia dan Indonesia di Kalimantan. "Saya janji, jika kalian menjadi pasukan terbaikan dalam penjagaan di Perbatasan RI dan Malaysia, akan dikirim tugas ke Luar Negeri sebagai pasukan keamanan PBB," kata Gatot disambut tepuk tangan prajurit laba-laba julukan Batalyon 527, Selasa(19/05). Kasad berharap para anggota sudah berlatih dengan baik dan memiliki personal safety. Sehingga, dalam bertugas, ada teman yang mau menjadi penasehat dan pembinaa dalam bertugas. "Ini kekuatan dari Batalyon 527, memiliki kebersamaan yang kompak," jelasnya. Gatot juga yakin bahwa 527 akan sukses dalam bertugas, karena memiliki semangat yang luar biasa. "Saya yakin tatap mata anda, sebuah semangat dalam bertugas," ungkapnya.(ls/red)
KASAD Bangga Prajurit Batalyon 527 Dikenal Pemberani dan Berprestasi Didalam Tugas
Lumajang(lumajangsatu.com) - Kehebatan dan keberhasilan parjurit TNI Batalyon 527 Lumajang sudah terkenal se-antero Nusantara. Bahkan, dalam tugas operasi, Pasukan Laba-Laba julukan 527 dikenal mudah bergaul dan sukses dalam tugas operasi militer di daerah konflik dan perbatasan Indonesia dengan Negara tetangga. "Batalyon 527 ini terkenal dan sukses setiap menjalan operasi militer, jadi tidak salah bila kali ini oleh negara dipercaya melakukan tugas di Perbatasan Malasyia-Indonesia di Kalimantan," kata Kasad, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat mengecek kesiapan Prajurit 527 di Markasnya. Kasad mengaku sudah mendengar nama besar dari Batalyon 527 dalam menunaikan tugas dengan banyak keberhasilan. Bahkan jam terbang untuk tugas negara sudah sering kali mampir ke 527. "Kalian pasti siap dan menunggu tugas operasi ini," ungkap Gatot yang dijawab siap secara serentak oleh prajurit 527. (ls/red)
Polisi Kerap Mendapat Pengaduan dan Pelaporan Kenakalan Remaja Sex Bebas
Lumajang(lumajangsatu.com) - Polres Lumajang kerap mendapar pelaporan dan pengaduan dari masyarakat mengenai anaknya yang diduga dicabuli oleh pacarnya. Bahkan, laporan yang masuk ke Kepolisian dalam sebulan mencapai 2-3 kasus. "Kami kerap mendapat laporan soal kenakalan remaja yang melakukan hubungan intim belum menikah, ini persoalan yang serius," kata Kapolres Lumajang, AKBP Aries Syahbudin kepada wartawan di kantornya, Selasa(19/05) siang. Laporan mengenai anak perempuannya dicabuli hingga hamil, kerap didapat di 21 jajaran polsek. Bahkan, ada penyelesaian secara musyawarah antara kedua belah pihak. "Soal mereka selesai sendiri, kita tidak melakukan mediasi, karena dalam hukum kita bisa salah," ungkapnya. Laporan adanya, kenakalan remaja melakukan hubungan intim dan si pasangan laki-laki tidak siap kerap ditemui. Seks bebas yang merupakan kenakalan, akibat dari salah pergaulan dan informasi diinternet yang buruk. "Ini menjadi persoalan," ungkapnya.(ls/red)
Akik Khas Lumajang Bulu Macan Semakin Mahal, Perburuan Semakin Menjadi-jadi
Lumajang (lumajangsatu.com) - Perburuan batu akik khas Lumajang Bulu Macan semakin menjadi-jadi. Hal itu menyusul semakin mahalnya harga batu yang banyak ditemukan disekitar pabrik gula Jatiroto itu. Salah satu lokasi yang saat ini banyak dilakukan pencarian adalah dusun Sumbersuko Desa kalidilem Kecamatan Randuagung. Sebab, dilokasi tersebut sudah ditemukan batu akik Bulu Macan yang harganya bisa mencapai puluhan juta rupiah. Sekarang diselatan dipinggir jalan raya dan sungai disebah ini banyak yang mencari mas, ujar Mahmud salah seorang warga sekitar, Selasa (19/05/2015). Bahkan, para pemburu akik tersebut tidak hanya warga sekitar, namun orang dari luar Lumajang. Ada yang dari Jember, Probolonggo hingga malang. Bahkan ada yang bawa dukunnya mas, dukun itu yang menunjukkan dimana ada batu akik Bulu Macan terpendam, paparnya. Dalam beberapa hari terakhir, memang ada orang yang menemukan bongkahan batu akik Bulu Macan yang laku hingga 25 juta. Sedangkan yang laku 500 hingga 1 juta juga sudah banyak ditemukan. Kemaren ada yang nemu agak besar dan langsung laku ditempat seharga 25 juta mas, pungkasnya.(Yd/red)
KASAD Gatot Nurmantyo Beri Semangat Prajurit Batalyon 527 Lumajang
Lumajang (lumajangsatu.com) - Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo melakukan kunjungan ke Batalyon 527/BY Lumajang. Kunjungan itu untuk mengecek kesiapan pasukan Batalyon 527 yang akan menjalankan tugas menjaga perbatasan RI-Malaysia. "Kita ingin mengecek kesiapan pasukan dan sudah sangat bagus karena persiapannya sudah lama," ujar KASAD kepada sejumlah wartawan, Selasa (19/05/2015). Dalam pengarahannya, KASAD meminta kepada para pasukan agar menjalankan tugas dengan baik dan harus berhasil. Para prajurit harus menganggap saudara semua penduduk ditempat tugas karena tidak ada musuh kecuali musuhnya dirinya sendiri. "Musuh kalian adalah diri kalian sendiri, kalian harus sukses dalam tugas ini dan tidak boleh melakukan pelanggaran," paparnya. Salah satu misi yang harus diemban para prajurit adalah membantu aparat keamanan dalam menjaga perbatasan. Salah satunya seperti penyelundupan narkoba, miras, pembalakan hutan dan aksi kriminal lainnya. "Kalian harus berkomunikasi dengan polisi untuk mengantisipasi penyelundupan narkoba, miras, pembalakan liar dan kejahatan lainnya," pungkasnya. Sebalum tiba di markas laba-laba, KASAD disambut ratusan pasukan dengan menyayikan yel-yel. KASAD kemudian dibopong menuju pintu masuk Batalyon 527 Lumajang.(Yd/red)
Catatan Pendakian Pimred Lumajangsatu.com Ke Danau Terindah di Dunia
Bersama dengan Kapolres Lumajang AKBP Aries Syahbudin SIK catatan pendakian dengan tema bersih-bersih Ranu Kumboli dimulai tanggal 16-17 Mei 2015. Sebelum berangkat, para peserta melakukan upacara serta do'a bersama untuk keselamatan selama melakukan perjalanan. Jam 06.30 wib, dilakukan pengarahan Kapolres bersama Bupati Lumajang As'at Malik. Dalam sambutannya, Kapolres menjelaskan bahwa Lumajang memiliki potensi wisata yang luara biasa. Di era media sosial maka orang di luar Lumajang bisa mengenal Lumajang dengan wisatanya yang luar biasa. Sementara Bupati mengajak semua yang akan melakukan pendakian untuk mempromosikan wisata Lumajang. "Mari kita jaga Ranu Kumbolo dan kami ucapkan terima kasih kepada Polri dan yang lain karena telah peduli untuk bersih Ranu Kumbolo. Setelah melakukan perjalanan dari halaman mapolres Lumajang, rombongan sekitar 200 orang yang terdiri dari Polri, TNI, Pemkab, Mahasiswa, LSM dan Wartawan akhirnya sampai di Ranu Pane. Jam 9.45 rombongan mulai berangkat menuju Ranu Kumbolo. Kapolres berpesan bahwa rombongan adalah satu tim sehingga tidak ada yang harus saling mendahului. Antar tim harus saling membantu dan berangkat selamat pulang juga selamat. Pemberangkatan dibagi menajdi beberapa regu minimal 1 regu 10 orang Jam 12.06 wib kami bersama dengan ibu Kapolres sampai di Watu Rejeng dan rombongan masih terlihat semangat. Jam 12.59 wib rombongan sudah sampai di pos 3, sedangkan rombongan Kapolres bersama dengan para Polwan sudah meluncur menuju Ranu Kumbolo. Di pos 3 tidak ada penjual semangka dan juga tahu serta heci. Para pendaki biasanya beristirhat agak lama untuk memulihkan tenaga karena jalur menanjak tajam yang biasa disebut dengan tanjakan putus asa dan merupakan tantangan terakhir. Jam 13.51 wib rombongan ibu kapolres sudah bisa melihat Ranu Kumbolo dari atas. Rasa capek yang ditempuh sekitar 4 jam lebih terasa hilang dengan melihat keindahan Ranu kumbolo dibawah kaki gunung Semeru. Jam 14.18 wib akhirnya kami bisa sampai tepat dibibir Ranu kunbolo setelah selesai dengan sesi foto ria dari atas Ranu Kumbolo. Sungguh sangat menakjubkan dan terlihat disebelah utara air Ranu Kumbolo sangat jernih dan bening. Semoga kita tetap bisa menjaga ranu kumbolo bisa tetap terjaga sehingga anak cucu kita bisa melihat indahnya Ranu kumbolo. Jam 14.50 wib rombongan rombongan kami yang berjumlah 5 orang, sudah tiba di Ranu Kumbolo tepat ditenda yang dibuat untuk bermalam. Capek, kakik sakit terasa mulai hilang karena sudah menginjakkan kaki dibumi Ranu Kumbolo. Sesampai di Ranu Kumbolo saya bertemu dengan cak Yo dari Pecinta Alam Semeru (PAS) yang sudah berada di Ranu Kumbolo kemaren harinya. Jam 16.45 wib sejumlah peserta kedinginan karena belun mendapatkan tenda dan masih keleleran diluar dengan suasana yang sangat dingin. Padahal, panitia dalam rapat pertama akan menyiapkan tenda 40. Jika jumlah rombongan 200 orang maka setiap tenda diisi 5 orang. Namun, nampaknya tenda yang ada tidak sampai 40 dan akhirnya peserta mulai gelisah karena tidak ada kejelasan dari panitia. Rombongan Kasat Reskrim bahkan hendak pulang karena anak buahnya tidak kebagian tenda. Sekitar jam 5.46 rombongan porter yang membawa 11 tenda akhirnya datang dan peserta yang tidak kebagian tenda diatur sehingga tenda yang bisa cukup. Jam 18.00 wib cuaca mulai sangat dingin dan para wisatawan mulai lebih banyak didalam tenda. Bagi rombongan kami tidak bisa dibayangkan bagi peserta yang tidak membawa matras dan juga sleeping bad, sebab cuacanya sungguh sangat dingin dan menusuk tulang. Tengan malam jam 00.00 cuaca sangat dingin dan air embun yang turun mulai menjadi es. Saat keluar dari tenda, badan serasa bergetar karena manahan dingin yang tak terkira. Jam 05.45 wib pengunjung Ranu Kumbolu mulai bersorak-sorak karena dingin akan hilang dengan terbitnya matahari dari ufuk timur. Jam 06.30 wib badan mulai kembali stabil karena rasa dingin sudah tidak terasa karena semalaman telah ditempa rasa dingin yang amat sangat. Para pengunjung juga mulai bersiap-siap berfoto-foto dengan suasana indah Ranu Kumbolo dipagi hari. Para pengunjung mulai menyalakan kompor di pagi hari untuk menikmati kopi di Ranu Kumbolo. Bagi para pendaki yang akan melanjutkan ke puncak Semeru biasanya mulai bersiap-siap untuk melanjutkan perjalannya sekitar 8 atau jam 9 pagi. Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) di Ranu kumbolo membangun fasilitas umum berupa toilet kering. Namun karena kesadaran dari pengunjung sangat rendah, meski toilet kering namun tetap saja para pengunjung membawa air dan botol air mineral. Kondisi toilet kering sangat memprihatinkan karena bau dan juga banyak sampah tisu dan botol air menaral.Sebanarnya, tisu tersebut bisa langsung dibuang kedalam toilet dan pengunjung yang menggunakan toilet tidak diperbolehkan menggunakan air. Acara bersih Ranu Kumbolo dipimpin langsung Kapolres dan Dandim 0821. Para peserta diberi tas kresek untuk memungut sampah yang berada disekitar tenda dan juga dipinggir Ranu Kumbolo. Jam 07.45 wib sinar matahari mulai menyengat kulit dan para wisatawan mulai berkemas dan mulai bersiap untuk pulang ke Ranu Pane. Namun, sebelum meninggalkan lokasi Ranu Kumbolo pengunjung yang sadar masih membersihkan sampah agar tidak mengotori lokasi. Jam 08.53 wib rombongan kami sudah berhasil melewati tanjakan putus asa dan harus beristirahat 3 kali untuk bisa sampai dipuncak. Para pengunjung banyak beristirahat untuk memulihkan tenaga untuk menghadapi perjalanan panjang 5 jam lagi. Jam 10.05 wib rombongan kami yang beranggotkan wartawan dan mahasiswa sudah melewati pos 3 dimana jalurnya sangat berat karena menurun terjal dan kaki dipaksa untuk menahan. Jika tidak hati-hati bisa keseleo dan pasti akan semakin lama untuk sampai di Ranu Pane. 10.28 rombongan sampai di watu rejeng yang memiliki ketinggian kurang lebih 2350 mdpl. Namuan, rombongan kami mulai terpecah-pecah karena sebgain berjalan lambat. Perjalanan masih tersisa separoh lagi, tinggal melewati pos 2 dan 1. Setelah pos 1 jalur banyak menurun untuk sampai ranu kumbolo. Jam 10.59 wib rombongan sampai di pos 2, sambil beristirahat para pendaki bisa menikmati semangka, tahu dan pisang goreng dengan harga Rp.2.500 perbiji. Istirahat 5-10 menit memulihkan tenaga untuk melanjutkan perjalanan menuju pos 1. Untuk para penjual semangka jika dalam musim hari-hari biasa terkadang tidak berjualan, hanya Sabtu-Munggu saja. Jam 11.34 wib rombongan sudah sampai di pos 1, dengan tanpa istirahat dari pos 2 ke pos 1 ditempuh 35 menit saja. Sambil ngobrol dengan pendaki dari Jakarta bernama Beti dan Beti ternyata Semeru merupakan gunung yang paling luar biasa karena perjalanannya sangat luar biasa. Jam 12.29 wib rombongan sebagian sudah tiba di pintu gerbang TNBTS. Dari pos 1 tanpa istirahat perjalanan ditempuh 1 jam 3 menit. Rasa letih mulai serasa hilang karena tinggal beberapa menit lagi akan bertemu dengan rombongan yang sudah tiba terlbih dahulu. Jam 12.49 wib akhirnya rombongan wartawan dan mahasiswa sampai di balai desa Ranu Pene dan langsung menikmati kambing gule. Namun apesnya, karena datang terakhir harus ihklas hanya kebagian kuah kambing gule saja. Rombongan dari polres dan lainnya yang sebagian sudah tiba lebih dahulu dan tinggal 1 mobil yang menunggu rombongan terakhir tiba di Ranu Pene. Rombongan dari wartawan dan mahasiswa berada paling akhir dan sedang ditunggu kedatangannya. Jam 14.15 rombongan terakhir yang terdiri dari mahasiswa dan wartawan mulai meninggalkan ranu pane menuju Polres Lumajang. Jam 16.30 wib rombongan terakhir sampai di Polres Lumajang dengan aman dan selamat.(Red)
Ke Ranu Kumbolo, Pimred Lumajangsatu.com Disambut Bunga Keabadian (Edelwies)
Lumajang(lumajangsatu.com) - Ribuan pendaki ke Gunung Semeru disambut oleh bunga Edelwies yang mulai bermekaran. BUnga yang dikenal dengan sebuat Bunga Keabdian dan dilambangkan dalam sebuah percintaan ini jadi pemandangan yang sungguh luar biasa. Lumajangsatu.com saat mendaki ke Gunung Semeru dan Hendak sampai di Ranu Kumbolo disambut Bunga Edelwies yang baru mekar. Ini serasa pendakian yang akan abadi bagi siapa saja ke Semeru. Bahkan, pendakian ke Semeru pada zaman sejarah Kuno dalam kepercayaan umat Hindu. Mendaki ke Semeru diyakini sebagai perjalanan spiritual (Titrayatra). Bahkan, ada prasati dari Raja Singosari, Kameswhara di Ranu Kumbolo. "Luar biasa sekali, benar sekali pendakian ke Semeru diminati banyak wisatawan, Indah dan Luar Biasa," ungkap Pimred Lumajangsatu, Babun Wahyudi. Menurutnya, Bunga Edelwies salah ekosistem Flora yang luar biasa di Semeru. Karena, Bunga Keabadian banyak dilambangan sebuah percintaan yang abadi bila mendaki ke Semeru. "Sekarang Edelwies bunga yang dilindungi, siapa yang metik bisa dikenai sanksi pidana, jadi jangan sekali-kali mengambil lo," ujarnya. Bunga Edelwies sangat mempesona bila berkunjung ke Semeru dan berada dipohonya. "Aduh indah sekali tak bisa dilukiskan dengan kata-kata," ujarnya.(ls/red)
Pendakian Ke Semeru Membludak, Antrian di Toilet Kering di Ranu Kumbolo Jadi Pemandangan Lucu
Lumajang(lumajangsatu.com) - Di Ranu Kumbolo, Pihak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menyediakan 6 kamar toilet kering. Namuan, ada pemandangan yang unik dan lucu, pasalnya wisatawan antri untuk Buang Air Besar (BAB). Pemandangan wisatawan maua BAD ke Toilet jadi Guyonan dan Candaan para pendaki. Pasalnya, selain antri saat mendaki dari Ranu Pane ke Ranu Kumbolo, antrian juga terjadi saat BAB. Untuk ada Toilet kering, kalau gak ada bisa buang sembarang tempat, ih menjijikan, jelas Akmat, pendaki asal Jakarta. Waduh, jangankan mau ke Ranu Kumbolo, BAB pun harus antri, jelas Sukantono, pendaki Asal Depok. Membayangkan antri dan harus membuang air besar. Ketika Lumajangsatu mendekati Toilet Kering, ada pemadangan yang cukup mengelikan, selain bau, ternyata pendaki ada yang jorok.(ls/red)
Pengunjung Pendakian Semeru Membludak, Petugas Parkir Raup Untung
Lumajang(lumajangsatu.com) - Pendakian Ke Gunung Semeru memang sangat diminati wisatawan, ini terbukti parkiran sepeda motor yang dibuka masyarakat Desa Ranu Pane Kecamatan Senduro penuh. Ini terlihat, lahan parkiran di tanah lapangan di pinggir Ranu Pane. "Pendakian ke Semeru sangat banyak, ini bukti parkiran penuh" ujar salah seorang warga. Pantauan lumajangsatu.com, parkiran di tana lapangan pinggir Ranu Pane sangat penuh dijaga oleh warga. Bahkan, kendaraan yang ada di parkiran dari berbagai kota di Jawa Timur. Untuk biaya parkir motor, wisatawan dikenai biaya Rp. 5 ribu perhari. "Ya kita patok sekian," ujar petugas. Tingginya animo wisatawan untuk berkunjung ke Semeru memang luar biasa. Ini setelah ada tayangan Film 5 cm.(ls/red)