Lumajang

Toilet Bau dan Petugas Puskesmas Pelit Senyum, Rangking Teratas Pelayanan Buruk

Lumajang (lumajangsatu.com) - Forum Lumajang Sehat dan Dinas kesehatan membuat kuesioner tingkat kepuasaan masyarakat atas pelayanan kesehatan di dua Puskesmas yakni Kota dan Yosowilangun. Hasilnya, banyak warga yang merasa tidak puas karena banyak fasilitas dan pelayanan yang tidak baik. "Kuesionernya itu dibuat terbuka dan tertutup sebanyak 1.294 di Kota dan 400 di Yosowilangun. Kita minta masyarakat menulis keluhan pelayanan kesehatan di kuesioner itu," ujar Muhammad Eko Romadhon ketua Forum Lumajang Sehat, Selasa (29/04/2015). Dari hasil catatan masyarakat tersebut keluhan toilet puskesmas bau dan air sering mati menempati rangking pertama. Diikuti oleh petugas kesehatan dipuskesmas juga tidak memberikan senyum alias pelit senyum kepada para pasien. "Toilet bau dan air sering mati serta petugas puskesmas jarang tersenyum, banyak dikeluhkan oleh masyarakat," terangnya. Setelah dua keluhan tersebut, masyarakat juga mengeluhkan pelayanan dipuskesmas jika sudah jam  1 siang tutup, padahal, orang sakit tidak mengenal waktu. "Parkir, antrian dan BPJS juga masuk dalam catatan yang disampaikn oleh masyarakat," jelasnya. Sementara itu, dr Triworo kepala Dinas Kesehatan Lumajang menyatakan bahwa keluhan masyarakat tersebut yang melatar belakangi terbentuknya masyarakat peduli kesehatan (MPK). Nantinya, MPK akan memberikan masukan agar pelayanan kepada pasien semakin membaik. "Tadi kita telah kukuhkan pengurus MPK Kabupaten dan di Kecamatan Kota dan Yosowilangun juga kita kukuhkan," papar Triworo.(Yd/red)

BPK Temukan Perjalanan Dinas Diduga Fiktif, 14 Anggota DPRD Diminta Mengembalikan Uang

Lumajang(lumajangsatu.com) - Hasil laporan dan temuan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI), Sekretaris DPRD Lumajang diminta mengembalikan dana perjalanan dinas diduga fiktif. Pasalnya, ada anggaran yang keluar dari APBD 2014 yang tidak sesuai pergunaaan dan laporan administrasinya. Dari temuan BPK, ada 14 Legislator yang diminta mengembalikan dana perjalanan dinas yang diduga fiktir. "Ya itu, temuan BPK, kita akan koordinasikan dengan pimpinan DPRD dulu," ungkap Sekretaris DPRD Lumajang, Yos Sudarso kepada wartawan dilobi Pemkab Lumajang, Rabu(29/4) siang. Menurutnya, ada perjalanan dinas yang diduga menggunakan pesawat terbang. Sehingga perlu dikembalikan, dikarekana tidak ada bukti kwintasi tiket. "Ya dikembalikan, karena itu temuan BPK," jelasnya. 14 Legislator yang dikabarkan untuk mengembalikan dana APBD itu, diduga juga ada wakil rakyat baru. "Saya belum cek mas, nanti saya lihat dulu ya," terangnya. (ls/red)

Aduh...! Kawasan Puncak B-29 Dijadikan Tempat Mesum, Kondom Banyak Ditemukan Berserakan

Senduro(lumajangsatu.com) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lumajang kebakaran jenggot dengan banyaknya ditemukan kondom habis pakai di Kawasan Wisata Puncak B-29 di Desa Argosari Kecamatan Senduro. Bahkan, kondom berserakan di kawasan puncak di negeri diatas awan menjadi perbincangan dikalangan aktivis lingkungan, pendaki, wisatawan lokal dan luar kota. Banyak anggapan dengan berserakan kondom habis pakai itu, ada oknum pengunjung yang menyalahgunakan obyek wisata B-29 untuk mesum. "Benar, kita sudah medapat laporan soal temuan itu, kita sudah berkoordinasi dengan kepala desa Argosari untuk menyiapkan pengawas di B-29," ungkap Gawat, Kadisbudpar Lumajang di lobi Pemkab Lumajang, Rabu(29/4) siang. Menurut dia, pihaknya sudah lama mengkhawatirkan ada oknum pengunjung yang menyalagunakan B-29 untuk tindak asusila. Bahkan, soal sampah juga demikian, karena wisatawan kurang sadar akan kebersihan lingkungan. "Ini juga jadi perhatian kita," jelasnya. (ls/red)   foto dari telusuri.org 

Iki Loo pak..!! Jalan Lintas Timur Sudah Dihiasi Lubang dan Bolongan

Lumajang (lumajangsatu.com) - Jalan Lintas Timur (JLT) yang dikenal bagus dan mulus saat ini sudah mulai hilang. Pasalnya, disejumlah titik JLT mulai dijumpai lobang menganga ditengah jalan. "Sudah mulai ada yang bolong mas, dan ada yang berjejer dua," ujar Wahid salah seorang warga sekitar, Selasa (29/04/2015). Meski belum menimbulkan korban jiwa akibat lobang-lobang itu, namun jika kondisi hujan tentunya sangat berbahaya. sebab, lobang ditengah jalan itu tidak terlihat sehingga rawan terjadinya kecelakaan. "Memang berlum ada korban jiwa yang saya ketahui, namun ketika hujan sangat berbahaya karena lobangnya sudah sangat lebar dan dalam," tambahnya. Warga berharap pemerintah segera menembel lobang tersebut sehingga JLT kembali mulus. "Kita berharap segera ditembel mas, jangan tunggu korban jiwa dulu baru lobangnya di tutup," pungkasnya.(Yd/red)

Jelang Pembukaan Jalur Pendakian, Warga Sambut Antusias

Lumajang(lumajangsatu.com) - Menjelang pembukaan jalur pendakian Gunung Semeru yang akan dibuka pada awal bulan Mei 2015 mendatang, Warga Desa Ranupani Kecamatan Senduro Lumajang menyambut antusias. Pasalnya tidak hanya menjual mekanan, namun mereka juga akan menjual perlengkapan pendakian, Rabu (29/04/2015). "Ya ini mas, saya kemarin kulakan perlengkapan pendakian seperti celana, jaket, tas dan lain sebagainya," papar Sofyan salah satu warga saat dikonfirmasi lumajangsatu.com. Masih katanya Sofyan, menurutnya ia merasa bahagia bisa tinggal di lereng Gunung Semeru yang notabennya Desa mereka menjadi jalur resmi pendakian Gunung Tertinggi di Pulau Jawa. "Ya senang mas, selain bisa bertani saya juga bisa jualan perlengkapan pendakian," tambah Pria beranak 2 itu yang juga seorang Ustadz. Warga berharap, pada awal pembukaan jalur pendakian yang jatuh pada hari Jumat (01/05), para calon pendaki tidak membawa peralatan selengkap mungkin sehingga bisa membeli perlengkapan pendakian yang disediakan warga setempat. "Ya harapanku sih, mudah-mudahan saja banyak pendaki yang membeli perlengkapan pendakian yang saya jual ini mas," tambahnya. (Mad/red)

Belum Sempat Menikmati, Seorang Penadah Sapi Curian Diringkus Polisi

Lumajang(lumajangsatu.com) - Jumadi (43) Warga Desa Jatisari Kecamatan Kedungjajang Lumajang terpaksa harus mendekam di Sel Tahanan Mapolsek Klakah, setelah tertangkap basah menjual sapi hasil curiannya di Pasar Maron Probolinggo, Rabu (29/04/2015). Penangkapan terhadap salah satu tersangka pencurian hewan ternak sapi ini bermula dari kasus pencurian sapi yang terjadi 2 hari lalu, milik M-D Warga Desa Kudus Kecamatan Klakah Lumajang. Polisi yang mendapati laporan jika sapi yang hilang tersebut akan dijual di Pasar Maron Probolinggo langsung mendatangi pasar tersebut bersama warga. "Ada informasi jika sapi itu akan dijual di pasar maron, maka kami bersama warga langsung meluncur kesana mas," papar AKP Sutopo Kapolsek Klakah saat dikonfirmasi sejumlah awak media. Masih katanya Sutopo, setelah pihaknya mengawasi transaksi jual beli sapi di Pasar tersebut, akhirnya menemukan seekor sapi milik M-D. Tak selang waktu lama, tersangka akhirnya kedapatan hendak bertransaksi  dengan seorang pembeli, Polisi pun langsung melakukan penangkapan terhadap tersangka. "Ya tertangkap basah mas, setelah kita awasi sapi itu tak lama kemudian tersangka muncul dan melakukan transaksi jual beli, ya langsung kami tangkaplah," tambah Kepala Polisi Sektor Klakah itu dengan nada tinggi. Kepada Polisi, tersangka mengaku tidak sendirian melakukan pencurian sapi tersebut. Pasalnya ia melakukan pencurian sapi milik M-D bersama 2 orang lainnya. "Teman saya juga pak, saya ini hanya ikut-ikutan saja," ujar Jumadi saat diperiksa petugas. Tidak hanya itu, setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap tersangka, ternyata tersangka ini juga masuk dalam kasus 480 tentang penadah pencurian hewan ternak sapi di wilayah Ranuyoso Beberapa bulan yang lalu. "Ternyata setelah kami periksa, tersangka ini juga tersangkut kasus 480 mas di Ranuyoso, dan kini kasus tersebut sedang ditangani Polres Lumajang," tutupnya. Akibat perbuatannya, kini tersangka harus mendekam di Sel Tahanan Mapolsek Klakah sembari menjalani proses hukum selanjutnya, sementara dua orang lainnya masih dalam pengejaran Polisi. (Mad/red)

Kesalahan Prosedur, Apa Penyalahgunaan Kekuasaan Brooo...?

Kabupaten Lumajang yang kaya akan potensi alam serta kesadaran masyarakatnya cukup tinggi, ternyata tidak mampu membawa kesejahteraan dan bermartabat. Kabupaten yang berada dibawah kaki  Gunung Semeru terus menerus mengalami masalah dan kendala dalam pembangunan. Alih-alih bisa meningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Sektor tambang pasir. Tetapi Lumajang terus merugi, karena kerusakan infrastruktur seperti jalan dan jembatan yang parah. Kerusakan jalan tak seimbang dengan PAD dari sektor tambang yang namanya Pasir baik Galian B dan C. Ini sungguh ironi, seperti pepatah "Ayam mati dilumbung padi". Lumajang yang dikaruniai pasir yang melimpah ruah tapi PAD agar bisa membantu pembangunan terus terjun bebas. Lumajang yang dinilai memiliki tambang pasir besi terluas di Indonesia, juga demikian. PAD-nya juga tak jelas dalam pembagian hasil dan dikatakan Lumajang masuk dalam jaringan mafia antar negara. Kini kasus tambang pasir masuk keranah hukum ditangani oleh kejaksaan tinggi Jawa Timur.   Dari catatan strategis DPRD Lumajang disebutkan tahun 2010 pendapatan dari pasir mencapai Rp. 5.179.410.200, tahun 2012 Rp. 3.292.118.00, tahun 2012 Rp 2.595.705.00, tahun 2013 2.210.590.00 dan yang lebih sangat parah pendaptan pasir tahun 2014 hanya 75.835.00.  Berulang kali pemimpin di Lumajang menyampaikan sambuatan ada "Kesalahan Prosedur". Padahal kesalahan prosedur itu, adalah pemerhalus dari penyalahgunaan kekuasaan yang cukup masif. Masyarakat mungkin tidak sepandai pemimpin di Lumajangd alam bermain kata dalam merangkai kalimat halus.  Dalam penggunaan bahasa, bagi masyarakat Lumajang digolongan intelektual kurang memperhatikan setiap penyampaian pejabat dan pemimpinnya. Tapi, penyampaian kesalah prosedur sering disampaikan oleh EKsekutif dan Legislatif. Sebaiknya, legislatif selaku wakil rakyat tidak menggunakan kalimat "Kesalahan Prosedur" yang juga membodohkan masyarakat. Kita sebagai masyarakat sangat yakin, jika para Legislatif dan Eksekutif tidak diragukan lagi soal ke-intelektualannya. Mengutip pendapat dari Tokoh pemerhatikan pemerintahan, Edwar W Said "Bungkam pada penindasan adalah kejahatan terbesar kaum intelektual". Bungkam sama saja membiarkan Lumajang tidak maju dibidang pembangunan yang pro rakyat. Catatan strategis DPRD Lumajang harus menjadi renungan semua pihak, baik eksekutif dan legislatif sebagai pelayanan masyarakat. Bukan mencari kesalahan, tetapi perbaikan untuk menjadikan Lumajang makmur seperti dalam falsafah bangsa Indonesia di Pancasila dan UUD 1945. Masyarakat hanya ingin semua ketenangan dan kenyamanan bukan mengklaim saling benar dan salah. Lumajang adalah kota yang memiliki sejarah panjang dengan peradaban yang luar biasa. Seharusnya pemimpinan di Lumajang malu pada lelulhur dan generasi penerusnya. Jangan lupa catatan sejarah anda hari ini akan diingat dan tidak akan dilupakan. Sebuah rezim yang tidak akan menghasil pekerjaan dalam pembangunan di Lumajang adalah sejarah buruk yang akan dihukum dengan sanksi moral dan sosial. Wahai pemimpin kami yang terhormat dan dicintai masyarakat, marilah bersama-sama menjadikan Lumajang sejahtera dan bermartabat. Jangan kami melihat dan mendengar, Pemimpin Kami Sejahtera tapi tidak Bermartabat. (red)

Jumlah Tower Bodong Antara Catatan Strategis DPRD dan Satpol PP Tak sama, Kok Bisa ya..?

Lumajang (lumajangsatu.com) - Data tower tidak berijin alias bodong di Lumajang antara catatan strategis DPRD dan Satpol PP tidak sama. Tower bodong versi satpol PP hanya berjumlah 30 tower saja, sedangkan versi DPRD jumlah tower bodong mencapai 181 tower. "Ooo.. tidak sebanyak itu, saat hearing KPT dengan Komisi A disebutkan ada 151 tower yang telah tercatat di KPT," ujar Totok Suharto Kasatpol PP Lumajang, Selasa (28/04/2015). Terkuaknya adanya tower bodong itu karena data antara KPT dan Bappekeb Lumajang tidak sama. Di Bappekab se-Lumajang ada 181 tower, sehingga ada selisih antara data jumlah tower di KPT dan Bappekab. "Berdasarkan data Bappekab ada 181 tower sedangkan yang tercatat di KPT hanya 151 sehingga yang tidak berijin 30 tower," terang Totok. Pihaknya saat ini sedangan mendata 30 tower tak berijin itu untuk kemudian melakukan pemanggilan pemiliknya. Satpol PP juga akan mematikan aliran listriknya kemudian melakukan penyegelan. "Kita sedang data, dan kita akan panggil serta mematikan aliran listriknya, karena biasanya pemilik tower kalau di surati saja tidak datang," pungkasnya. Sementara itu, saat penyampaian catatan strategis DPRD Lumajang menybutkan ada 151 tower bodong namun membayar pajak. Sedangkan 30 tower lainnya tidak membayar pajak dan juga tidak berijin, sehingga total tower bodong di Lumajang 181 tower.(Yd/red)

Eni KDI Konser Hari Ini, Bupati Lumajang Ajak Masyarakat Mendukung

Lumajang(lumajangsatu.com) - Salah satu anak Lumajang yang kini berjuang di Kontes Dangdut Indonesia (KDI), Eni Hamdiyah berjuang untuk masuk 20 besar. Eni yang kini mempopulerkan nama Lumajang di seantero Indonesia terus berjuang dan perlu dukungan. Eni Hamdiyah mengajak masyarakat Lumajang untuk memberikan dukungan lewat media sosial, Facebook, Tiwtter, Isntagram dan media online. " Bapak, ibu, mbak, mas, adek, serta rekan2 semua.. Jgn lupa dukung dan saksikan penampilan Eni di Gerbang KDI 2, MALAM ini pukul 20.00 wib @MNCTV. Dukung sms dg cara Ketik KDI (spasi) ENI kirim ke 95151," ungkap Eni. Bupati Lumajang, As'at Malik berharap dukungan besar dari masyarakat untuk memberikan SMSnya untuk Eni Hamdiyah. "Siapa lagi yang mau mendukung kalau bukan orang Lumajang, ayo rek," ungkap As'at. (ls/red)

Penerimaan Anggota Polri di Mapolres Lumajang di Banjiri Pendaftar

Lumajang(lumajangsatu.com) - Penerimaan anggota Polri jalur tamtama, bintara dan akpol di Mapolres Lumajang dibanjiri pendaftar. Banyaknya pendaftaran dikarenakan masa penerimaan diperpanjang hingga 4 Mei 2015. Pengamatan lumajangsatu.com di Mapolres Lumajang, Selasa(28/4) siang, sejumlah pendaftara baik pria dan wanita yang baru lulusan SMA terlihat antri untuk mendaftar ke petugas. Bahkan, untuk mempermudah pendaftaran, para calon anggota Polri di ukur dulu tinggi badannya. Sejumlah polwan yang bertugas tampak sibuk mengecekan kelengkapan adminitrasi pendaftar. "Ramai sekali mas," ujar Bripda Tiara. Para pendaftar anggota Polri tidak banyak yang diantar oleh orang tuanya. Kebanyakan, para pendaftaran calon polri, ingin memberikan pelayana pada masyarakat. "Ya ingin membantu masyarakat mas," ujar salah seorang pendaftar.(ls/red)