Lumajang

Tukang Ojek Tewas Leher Terjepit di Pagar Gedung DPRD Lumajang

Lumajang(lumajangsatu.com)- Seorang tukang ojek yang biasa mangkal di depan gedung DPRD Lumajang yang dikenal dengan sebutan Yayang (50) warga desa Selok Besuki Kecamatan Sikodono tewas terjepit di pagar DPRD. Sontak, tewasnya tukang ojek itu menggegerkan warga, teman dan masyarakat yang biasa nongkrong di depan DPRD. "Iya tadi malam ada seorang tukang ojek yang meninggal, dimana kepalanya terjepit di pagar gedung DPRD Lumajang," ujar AKBP Singgamata S.IK Kapolres Lumajang kepada sejumlah wartawan, Rabu (31/12/2014). Dari pemeriksaan saksi-saksi, korban sejak sore tidur dan tengah malam bangun dan pamit buang air kecil. Setiba di depan DPRD, kemungkian korban terkena serangan jantung sehingga langsung meninggal dengan kondisi leher terjepit di pagar. "Pengakuan saksi-saksi tidak melihat orang lain saat korban terjatuh dan nyangkut di pagar gedung DPRD," terang Kapolres. Diketahui, korban juga memang mengidap penyakit. Namun, untuk kepastiannya mayat korban dilakukan otopsi di rumah sakit DR Hariyoto Lumajang. "Namun untuk kepentingan pemeriksaan, kita lakukan otopsi untuk mengetahui penyebab kematian korban," pungkasnya.(Yd/red)

Dibondet, Pedagang Sapi Jatirejo Tewas Dengan Kepala Hancur

Lumajang(lumajangsatu.com)- Nasib malang menimpa ikSan, seorang pedagang sapi warga desa Jatirejo Kecamatan Kunir. Pasalnya, San tewas mengenaskan dengan kepala hancur karena dihantam bondet (sejenis bom ikan), Selasa (30/12/2014) sekitar 20.00 wib.Korban di bondet orang tidak dikenal tepat dibelakng rumahnya. Korban saat itu sedang berjalan pulang dari acara tahlilan. Korban langsung meninggal ditempat.Namanya ikSan mas, dibondet dibelakang rumahnya setelah pulang dari tahlilan akibatnya kepalanya pecah, ujar Sultan salah seorang warga sekitar kepada lumajangsatu.com.Satreskrim Polres Lumajang langsung meluncur ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk melakukan identifikasi. Polisi mencari serpihan bondet dan sedang menelusuri motif dari pembunuhan tersebut.Kita sedang identifikasi di TKP, untuk mencari barang bukti dan serpihan dari bondet, ujar AKP Heri Sugiono Kasat Reskrim Polres Lumajang.(mad/ls/red)

Kapolres Lumajang Minta Pemkab Cabut Perda Miras dan Cabut Ijin Toko Penjual Miras

Lumajang(lumajangsatu.com)- Kapolres Lumajang akan mengirim surat rekomendasi agar Pemkab Lumajang tidak menerbitkan ijin penjualan miras. Pasalnya, razia miras yang dilakukan Polisi terkendala dengan sejumla gudang dan toko penjual miras yang memiliki ijin penjualan. "Razia kita terkendala dengan sejumlah toko yang memiliki jin penjualan miras. Oleh sebab itu, besok kita akan kirim surat kepada Pemkab Lumajang agar tidak lagi menerbitkan ijin peredaran miras di Lumajang," ujar AKBP Singgamata S.IK Kapolres Lumajang saat acara pemusnahan ribuan botol miras, Selasa (30/12/2014). Kapolres berharap Lumajang menjadi sebagian kecil dari beberapa daerah yang secara resmi melarang bentuk peredaran miras. Meski ada perdanya, Kapolres berharap Eksekutif dan Legislatif bisa mencabutnya karena ijin peredaran miras sama sekali tidak ada untungnya. "Saya berani berdebat dengan siapapun, bahwa miras itu sangat merugikan tidak ada manfaatnya sama sekali," tegas bapak dua anak itu. Sementara itu, Dr. Buntaran Suprayitno Sekda Lumajang menyatakan akan melihat keberadaan ijin-ijin miras itu. Pihaknya mengaku akan berkoordinasi dengen Legislatif untuk mencabut Perda Miras dan melarang peredaran miras. "KIta lihat dulu ya, apa itu Perda, Perbup atau lainnya kita akan lihat dulu," terang Buntaran kepada sejumlah wartawan.(Yd/red)

Jelang Tahun Baru 2015, Polres Lumajang Musnahkan Ribuan Botol Miras

Lumajang(lumajangsatu.com)- Diakhir tahun 2014 jajaran Polres Lumajang memusnahkan ribuan minuman keras berbagai merk baik tradisional maupuan pabrikan. Pemusnahan dilakukan di halamaman Mapolres Lumajang yang dihadiri oleh Muspida, Muspika dan sejumlah ormas seperti PMII, Banser, FKPPI dan lainnya. "Selama operasi lilin kita berhasil menyita sekitar 1.888 minuman keras, baik itu tradisional maupun pabrikan," ujar AKBP Singgamata S.IK Kapolres Lumajang kepada seluruh undangan yang hadir, Selasa (30/12/2014). Dengan pemusnahan tersebut diharapkan bisa memberikan sedikit sumbangsih untuk menyelamatkan generasi muda Lumajang dari bahaya miras. Sebab, jelang tahun baru dan malam tahun baru biasanya banyak yang menenggak miras, bahkan yang lebih parah lagi meminum miras oplosan. "Minimal kita bisa menyelamatkan 2.000 orang yang menenggak minuman dengan pemusnahan sekitar 1.000 miras itu," jelas Kapolres. Muhammad Hariyadi, Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Lumajang menyambut baik langkah yang dilakukan polisi itu. Pihaknya berharap bahwa pemusnahan dan razia miras tidak hanya dilakukan pada akhir tahun saja. "Kita berharap razia dan pemusnahan miras tidak dilakukan pada akhir tahun saja, namun bisa dilakukan secara berkelanjutan, jika perlu dilakukan setiap minggu dengan jumlah yang besar," ujar Arya panggilan akrabnya itu.(Yd/red/)

STAPA Center Sosialisasi Mengurangi Pekerja Anak di Area Perkebunan Tembakau

Lumajang(lumajangsatu.com)- PT HM Sampoerna Tbk, melalui payung program Sampoerna Untuk Indonesia (SUI) bekerjasama dengan STAPA Center Bangil dan KBM Mutiara Mandiri Desa Jokarto Tempeh Lumajang menggelar seminar dengan tema “Peningkatan Pemenuhan Hak Anak Atas Pendidikan dalam Upaya Mengurangi Pekerja Anak di Area Pertanian Tembakau”. Seminar serupa dilaksanakan di empat area, yaitu Jember, Probolinggo, Jombang dan Rembang. "Kegiatan ini bertujuan untuk mengajak keluarga petani tembakau agar lebih memperhatikan pentingnya pendidikan bagi anak-anak," ujar Da'im Ketua STAPA Center Lumajang, Selasa (30/12/2014). Semnetara itu, ini,”ungkap Eri Andriani mewakili Direktur Stapa Center menyatkan, pengalaman mendampingi para petani tembakau di 11 kabupaten selama empat tahun, STAPA menemukan bahwa petani menginginkan pendidikan yang lebih baik bagi anak-anaknya. Sekitar 80% petani  yang kami damping berusia lebih dari 40 tahun dengan pendidikan setingkat sekolah dasar (SD). Harapannya, anak-anak mereka dapat menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Kendalanya adalah akses layanan pendidikan tingkat menengah, termasuk jarak dan biaya transportasi. Oleh karena itu, misi pemerintah untuk meningkatkan ketersediaan layanan pendidikan dan memperluas keterjangkauan layanan pendidikan akan membantu merealisasi harapan petani. Dalam hal ini, STAPA Center terus mendorong kesadaran petani tentang pendidikan anak-anak ini. Sejak tahun 2011, STAPA Center bekerjasama dengan Sampoerna telah menyelenggarakan program pemberdayaan keluarga petani tembakau di 11 kabupaten di propinsi JawaTimur, Jawa tengah, Nusa Tenggara Barat, dan Lampung.  Hingga tahun 2014, program ini telah menjangkau lebih dari 2.700 petani. Komitmen yang dibangun dengan petani tembakau dalam Community Learning Group (CLG) /Kelompok Belajar Komunitas adalah untuk meningkatkan akses pendidikan anak-anak dan melarang mereka untuk terlibat dalam Kegiatan pertanian tembakau. Upaya ini dilakukan bertahap dengan mempertimbangkan kondisi budaya masyarakat.  STAPA Center melatih petani tembakau yang bergabung dalam CLG untuk mensosialisasikan Agriculture Labor Practices / Praktik Tenaga Kerja Pertanian (ALP). Selain itu, CLG juga mengembangkan kepedulian terhadap lingkungan dengan mengelolah sampah menjadi barang bernilai ekonomis, membentuk kelompok usaha produktif dan menguatkan organisasi kelompok tani (Poktan) dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). Dalam menjalankan program ini, CLG besama STAPA CENTER bermitra dengan SKPD terkait (Dinas Pertanian dan Kantor Perkebunan, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pendidikan, dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi) di wilayah  masing-masing. “Salah satu prinsip dasar ALP adalah pelarangan terhadap keterlibatan pekerja anak dalam praktek ketenagakerjaan di area pertaniantembakau. Inisiasi program ini merupakan perwujudan komitmen Sampoerna untuk berkontribusi terhadap masyarakat luas, salah satunya ialah dengan melakukan upaya pencegahan pekerja anak di area perkebunan tembakau," jelasnya. Pihaknya berharap kontribusi STAPA dapat mendorong pemerintah untuk meningkatkan akses terhadap pendidikan bagi anak-anak keluarga petani tembakau, sehingga jumlah pekerja anak dapat terus berkurang. Sejak tahun 1999, Indonesia telah berkomitmen melakukan tindakan pengurangan dan penghapusan pekerja anak.  Berdasarkan laporan yang digagas ILO bersama Bank Dunia, UNICEF dan Bappenas dalam Understanding Children Work (UCW) tahun 2012, jumlah pekerja anak di Indonesia berusia 7 – 14 tahun sebanyak 2,3 juta. "Sebanyak 58% anak-anak bekerja di sektor pertanian. Tingginya angka keterlibatan anak-anak dalam sektor pertanian ini memerlukan perhatian dari berbagai pihak mengingat pekerjaan di sektor pertanian memiliki risiko berbahaya bagi kesehatan anak berkaitan dengan penggunaan bahan kimia, mesin besar dan alat-alat berbahaya lainnya serta kondisi iklim yang ekstrim," ujar Taruli Aritonang, Manager Contribution & CSR PT HM Sampoerna Tbk.(Yd/red)

Facebooker Tempursari: Lapor Pak...!! Jalan-Ku Rusak Dadi Kolam

Lumajang(lumajangsatu.com)- Kondisi jalan yang rusak membuat seperti kolam ikan saat turun hujan. Pasalnya, jalan menjadi tergenang air dan mengganggu pengguna jalan yang melintas. Kondisi itu terjadi di jalan raya Tempursari, dimana salah satu akun facebook bernama Hari Matahari menggnggu foto kondisi jalan yang sedang tergenang air hujan. "Jl Raya Tempursari, bagaimana pendapat anda," ujar Hari di status facebooknya di grup lumajangsatu.com, Senin (29/12/2014). Sontak, postingan foto itu mendapatkan tanggapan dari anggota grup lumajansatu.com yang mencapai ribuan akun aktif dan pasif. "Ternak ikan cucok iku. opo di gedangisasi spt di yoso-tempeh dahulu. tapi orang sana beda. dak pernah protes kasar. cuma ngudumel saja. semoga cepat diperbaiki . kan di sana ada anggota DPRD dari nasdem," ujar Malul Akbar salah satu akun. Sementara akun yang bernama Didiek Irawan memberikan komentar bahwa lebih parah kondisi jalan rusak di desanya. "Lebih parah desoku stafe kakean korup cuman saiki aku gak duwe bukti cokop kok dw mari tak keser nang aku," ujarnya Sebuah akun bernama Novia, kaget melihat jalan dikampung halamnnya itu. "Hih di jalan yg mana itu. Astaga kampung halaman ku," teriaknya. Hanya dua jam foto jalan rusak di Tempursari diunggah di grup luamajangaatu.com, langsung mendapatkan puluhan komentar dari anggota grup. Disamping komentar, sejumlah anggota juga memberikan tanda like alias jempol.(Ls/red)

Seleksi Perdana Tim Sepak Bola PORPROV Lumajang Membludak

Lumajang(lumajangsatu.com)-Seleksi pemain sepak bola untuk memperkuat tim Lumajang di PORPROV 2015, di Stadion Suko-Jogoyudan dibanjir pemain muda. Dari 65 pemain yang dipanggil seleksi yang hadir sekitar 85 pemain. Waduh yang yang tidak ikut dipanggil ikut seleksi, ujar Misnadi Amrizal kepada wartawan dilapangan SUko,Senin(29/12). menurut dia, dengan besarnya antusias pemain muda ikut seleksi, berarti keinginan memperkuat Lumajang sangat besar dan bersemangat. Ini luar biasa sekali, ujarnya. Dalam seleksi dihari pertama, Manajer tim Lumajang, Kompol Edi Sujarwo sangat senang, dikarenakan pemain muda bersemangat. Ini baru Lumajang, para pemain antusias sekali, jelasnya. Selain duo pelati, Misnadi Amrizal dan Sutrisno beserta Manajer, Kompol Edi Sujarwo. Ternyata sejumlah pelaku sepak bola di Lumajang juga hadir, ada Agus Soli, Hadi dan H.Atim serta sejumlah mantan pemain Lumajang dimassa 80-an, 90-an dan 20-an.(ls/red)

Penangkap : Ikan Lele Raksasa Akan Dijadikan Masakan Enak dan Dibagikan Tetangga

Lumajang(lumajangsatu.com) - Usai menangkap 2 ekor lele raksasa di aliran sungai lahar Semeru, Zainal berencana akan membuat makanan olahan dan dibagikan ke tetangganya. Pasalnya, dua ekor ikan lele dikhawatirkan penunggu sungai yang bisa menyebabkan balak musibah. "Lele tersebut akan saya masak dan dibagikan ke tetangga," ujar Zainal pada wartawan dirumahnya,Senin(29/12) siang. menurut dia, ikan lele sebesar pahan orang dewasa baru pertama kali ditemukan di aliran sungai tempatnya menambang. "Ya, kita nanti dibuat selamatan, agar lele ini bukan pembawa malapetaka," terangnya. Dua ekor lele raksasa dari Aliran Sungai Semeru menjadi perhatian warga Desa Sumber Urip Kecamatan Pronojiwo dan tetangga desa lainya.(Mad/Ls/red)

Dua Ekor Lele Raksasa Gunung Semeru Ditangkap Warga

Pronojiwo(lumajangsatu.com) - Warga Desa Sumberurip Kecamatan Pronojiwo menangkap dua ekor lele raksasa di sungai aliran lahar Semeru. Dua ekor lele yang tertangkap dijadikan tonton warga dan mengundang berbagai masyarakat diluar Desa datang berbondong bondong. Dua ekor ikan lele ditangkap oleh Zainal, warga setempat. Dikarenakan dua ekor lele yang ditemukan zainal baru terjadi kali ini menjadi perbincangan warga. Ikan lele tersebut diketahu Zainal saat hendak menambang pasir didaerah kubangan muncul 2 ekor. Kemudian Zainal memanggil rekannya untuk menangkap. Saat ditangkap, kami mendapat perlawanan dari ikan lele tersebut, Ujar Zainal. Zainal mengaku tidak menyangka bisa menangkap dua ekor lele raksasa.Ya kaget dan senang maa bisa menangkap, jelasnya. Kini, dua ekor lele menjadi tonton warga, karena baru pertama kali ada ikan lele raksasa di Desa Sumber Urip.(Mad/ls/red)

Tiga Penumpang Air Asia Lumajang Berencana Reunian SMPK

Lumajang(lumajangsatu.com) - 3 Penumpang pesawat Air Asia yang hilang di Bangka Belitung saat menuju ke Singapura. Ternyata, ada cerita dan keinginan dari ketiganya mengelar reunian bersama teman-temannya semasa sekolah di SMPK Bhara Widya di Jalan Alun-Alun Timur. "Mas, kami kaget, mereka menjadi penumpang pesawat Air Asia yang hilang kontak, padahal ketiganya hendak merencanakan reunian di SMPK," ujar Nina NDC kepada lumajangsatu.com melalui pesan BBM, Senin(29/12). Nina menceritakan melalui pesan BBM, komunikasi dengan 3 temannya Ferni, Lanni dan Kristin sering dilakukan. Bahkan, meski berjauhan tempat tinggal, komunikasi semasa sekola terus berlanjut. "Saya sama lanni dan ferni aktif BBM-an 5 bulan terakhir soal pekerjaan," ujar Nina. Kini Nina bersama sahabat lainya terus berkomunikasi untuk memantau berita pencarian pesawat air Asia yang hilang kontak di Bangka Belitung melalui media online dan televisi.(Yd/Ls/red)