Lumajang

Bawon ; Kami Akan Terus Pantau Perkembangan Kesehatan Warga

Lumajang(lumajangsatu.com)- Pasca pengobatan massal yang dilakukan di balai Desa Umbul Kecamatan Kedungjajang Lumajang Jum'at (27/02) kemarin, Kepala Desa Umbul menegaskan pihaknya bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang akan kembali melakukan pemeriksaan terkait perkembangan kesehatan warga yang diduga korban Malpraktek  Oknum Bidan E-N. "Senin besok ini mas kami bersama Dinas Kesehatan akan kembali melakukan pemeriksaan terkait perkembangan kesehatan warga saya," ungkapnya Bawon Kepala Desa Umbul saat dikonfirmasi lumajangsatu.com, Sabtu (28/02/2015). Menurutnya, dari 54 warga yang diobati oleh tim kesehatan dari Dinas Kesehatan Lumajang, yang mengalami luka melepuh di pinggulnya, masih banyak lagi warga yang mengalami hal serupa namun tidak hadir pada jum'at lalu. "Yang datang kemarin masih sekitar separunya mas, dan masih banyak yang belum diobati karena tidak hadir," tambahnya. Terkait penanganan kasus ini, pihaknya bersama korban telah mengadukan kejadian tersebut ke Polsek Setempat beberapa hari yang lalu. Dan masih akan kembali ditanyakan terkait perkembangan selanjutnya. "Sebenarnya sudah kami adukan, dan rencananya dalam waktu dekat kami akan tanyakan kembali terkait perkembangan kasus ini," ujarnya. Sementara rumah Oknum Bidan atas nama E-N, yang terletak tidak jauh dari Kantor Desa setempat terlihat sepi sejak beberapa hari terakhir. "Tutup terus, tidak seperti biasanya yang selalu buka baik siang maupun sore hari," ujar Ida salah satu warga. (Mad/red)

Indra Lesmana Bisnis Jasa Antar-Jemput Service Smartphone

Lumajang(lumajangsatu.com) - Jasa service smartphone antar jemput terus dilakukan oleh Indra Lesmana (32) warga Jl.Kyai Ahmad Dahlan, Keluarahan Tompokersan. Bahkan dalam sehari bisa menyelesaikan perbaikan Smartphone 4-5. Pekerjaaan antar jemput service dilakoni sudah 2 tahun oleh Indra. Awalnya dimulai dari hobi memperbaiki Handhpne teman, kemudian dari teman banyak orderan menservice. "Alhamdulillah sekarangs sudah berjalan, dulu khan orang mau memperbaiki harus ke konter, kalau saya antar jemput," terang Indra. Lanjut dia, cara pelanggannya datang dengan menelepon langsung dan konsultasi. Namun, bila ada kerusakan pada operasi sistem perlu dilakukan service pengintalan ulang. "Jadi saya awalnya hanya memberikan solusi, tapi kalau ada masalah pelanggan saya minta service," paparnya. Satu buah Handphone dalam sekali service operasi sistem dipatok Rp. 35 ribu hingga Rp. 100 ribu. Namun, itu tergantung jenis kerusakan handphone. Bagi pembaca lumajangsatu.com yang memiliki masalah dengan smartphone (Blackberry, Android, IPhone dan Windows Phone) bisa hubungi No Hp. 081-259-56-4404 dan Pin BB 5392E041, Indra Lesmana.(ls/red)

Kagum Negeri Diatas Awan B29, Kapolres Lumajang Unggah Foto di Facebook

Lumajang(lumajangsatu.com) - Kapolres Lumajang, AKBP Aries Syahbudin yang baru sebulan menjabat, terus melakukan kegiatan pengenalan wilayah. Bahkan, ketika melakukan kunjungan ke Desa Argosari Kecamatan Senduro, Orang nomor satu di Satuan Bhayangkara menyempatkan ke Puncak B-29. Aries Syahbudin sangat takjub dengan keindahan Alam Kawasan Gunung Bromo-Semeru tengger itu. Bahkan, Aries memajang foto yang diambil Fotografer Polres Lumajang di Facebook dan mendapat tanggapan dari rekan-rekannya dan Facebokker lainya. Aries Syahbudin dalam status Akun Facebooknya menuliskan "Berdiri diatas awan, ternyata "Bisa". Dia juga menyampaikan Lagu dari Kla Projecy dengan Vocalisnya, Katon Bagaskara sangat pas menikmati"Negeri Diatas Awan". "Iya mbak Elly Harliani, mbak New Neni Nastya Nst kayak lagu katon ya Negeri di Awan & ternyata memang ada," ujar Kapolres di akun Facebooknya. Ditahun 2015 ini, Pemkab Lumajang mengerahkan pembangunan dari Pemandian Selokambang hingga Puncak B-29 dengan anggaran APBD yang digerojok sekitar Rp. 60 Milyar.(sl/red)

Galang Koin Australia, Siswa SMA 3 Dukung Eksekusi Mati Pengedar dan Bandar Narkoba

Lumajangg(lumajangsatu.com) - Menyusul pernyataan Perdana Menteri (PM) Australia, Tony Abbot soal eksekusi mati pengendar Narkoba dari negera oleh Indonesis tidak sebanding dengan bantuan di Tsunami Aceh. Ternyata, membuat geram pelajar SMAN 3 Lumajang, karena telah mencampuri urusan kedaulatan bangsa Indonesia. Ratusan pelajar SMAN 3 langsung mengelar aksi pengalangan koin untuk mengembalikan bantuan Australia. Aksi dilakukan dengan pengalangan melalui Becak Sampah dan Kardus Minuman diedarkan keliling. Kasek SMAN 3, Hj. Widowati Tjindarwasih mengatakan, pihaknya sangat mendukung aksi yang dilakukan siswanya, dikarenakan sebagai bentuk kecintaan pada bangsa dan negera Indonesia. "Mereka memiliki kecintaan pada Indonesia, ini buktinya pengalangan koin," jelasnya. SMAN 3 Lumajang adalah sekolah yang menyatakan perang terhadap Narkoba. Pasalnya, Narkoba bisa merusak generasi penerus bangsa. "Kita mendukung pak Presiden menghukum mati pengedar dan Bandar Narkoba," ujar Sita, salah seorang siswi.(ls/red)

Kejahatan Kerah Putih, Berbahaya Tapi Pelaku Dihukum Ringan

Lumajang(lumajangsatu.com) - Kejahatan kerah putih merujuk pada kejahatan yang umumnya dilakukan di dunia bisnis atau birokrasi. Jenis kejahatan semacam itu diantaranya termasuk penggelapan, penipuan, atau korupsi. Ahli kriminologi dan sosiologi, Edwin Sutherland, menciptakan istilah ini dalam sebuah pidato pada tahun 1939. Sutherland mengemukakan bahwa orang lebih cenderung untuk melakukan kejahatan ketika mereka dikelilingi oleh orang yang memiliki perilaku kriminal. Seorang kriminal kerah putih dianggap memiliki peluang kecil melakukan kejahatan lain, sehingga pengadilan cenderung menjatuhkan hukuman lebih ringan dari kejahatan yang melibatkan kekerasan. Saat ini, definisi kejahatan kerah putih juga merujuk kepada status sosial ekonomi dari orang yang melakukan kejahatan. Seseorang dari kelas menengah atau atas ketika melakukan kejahatan cenderung dianggap melakukan kejahatan kerah putih. Namun, jika kejahatan itu melibatkan kekerasan julukan kerah putih akan sirna meskipun dilakukan oleh golongan kelas atas. Terdapat kecenderungan kejahatan kerah putih dihukum lebih ringan dibanding kejahatan dengan kekerasan seperti perampokan atau pembunuhan. Namun, kejahatan kerah putih seperti penggelapan atau pencurian dana perusahaan sebenarnya membahayakan (merugikan) lebih banyak orang.Kejahatan kerah putih cenderung terjadi di antara mereka yang memiliki kelas sosial ekonomi tinggi. Hal ini akan menguntungkan bagi para kriminal kerah putih, sebab mereka bisa menyewa pengacara handal untuk membela dan meringankan hukuman mereka.Umumnya, penjahat kerah putih juga ditempatkan dalam sebuah penjara dengan keamanan minimum. Lingkungan seperti itu menawarkan kebebasan yang lebih besar sehingga para tahanan kerah putih berpotensi tetap menikmati berbagai fasilitas meskipun berada di dalam penjara. Meskipun nampaknya tidak terdapat korban secara langsung, kejahatan kerah putih seperti korupsi berpotensi merugikan lebih banyak orang sekaligus menimbulkan kerugian jangka panjang.(amazine/red)

Inilah Gaya Hidup Penjahat Begal

Lumajang(lumajangsatu.com) - Aksi kejahatan dari pencuri meningkat menjadi pembunuh dan dikenal dengan sebutan begal. Ternyata, ada gaya hidup para begal yang mempengaruhi yakni, Wanita dan Judi. Kenapa para pelaku kejahatan selalu dihubungkan dengan Wanita dan Judi. Hal ini disampaikan para mantan pelaku kejahatan atau dikenal dengan residivis. "Biasanya mereka melakukan aksi kejahatan demi uang untuk wanita dan judi, itu gaya hidup didunia hitam," jelas Saman panggilan pouplernya, mantan bromocora asal Sampang-Madura. Gaya hidup suka wanita dan judi sudah menjadi bagian dari para pelaku kriminalitas. Biasanya para pelaku kejahatan suka dengan Judi, bila kalah akan melakukan kejahatan. " kalah Judi memang bisa membuat nekat, seperti lagu bang Rhoma Irama," jelas pria yang keluar masuk penjara  5 kali itu. Kenapa pelaku kriminalitas suka dengan Wanita, biasanya mereka sering ke ekslokalisasi. Mereka suka terlena dengan rayuan penjaja seks atau bahkan suka dengan seorang wanita janda. "Wanita, jadi pelaku kejahatan itu suka gonta ganti pasangan, kalau jatuh cinta, apapun diberikan pada si wanita," jelasnya. Lika-liku pelaku kejahatan banyak faktor, awalnya dari kemiskinan, mereka ingin mengubah hidup secara singkat. Bahkan ada yang jatuh miskin lalu membuat kejahatan.(ls/red)

Sosiolog : Begal Disebabkan Kemiskinan dan Pendidikan Rendah

Jakarta(lumajangsatu.com) - Memberantas pembegalan yang marak terjadi di kawasan Jabodetabek dan Lumajang tidak hanya dengan menangkap para pelaku kejahatan. Namun, harus dilihat apa akar permasalahan dari perilaku kejahatan yang sedang meresahkan masyarakat tersebut. Menurut Sosiolog Musni Umar, dalam memberantas atau menghilangkan pembegalan pemerintah harus memecahkan akar masalah yang terjadi. Dikarenakan pelaku tindakan pembegalan yang rata-rata anak muda tersebut ialah anak muda yang tidak memiliki pekerjaan tetapi berkeinginan memiliki sesuatu barang. "Jadi yang terpenting ialah memecahkan akar masalah dan akar masalahnya itu kemiskinan. Pelaku yang rata-rata anak muda tidak memiliki pekerjaan tetapi mereka ingin memiliki kendaraan namun tidak memiliki kemampuan untuk membeli," ujar Musni dilansir detikcom, Sabtu (28/2/2015). Musni menuturkan, selain masalah kemiskinan yang tidak kalah penting ialah kurangnya pendidikan akhlak dan agama yang diterima anak-anak kurang mampu tersebut. Hal hasil mereka hanya memikirkan bagaimana untuk mendapatkan uang. "Peran orang tua juga menjadi faktor penting dalam mendidik dan memberikan pelajaran akhlak terhadap anak-anak mereka. Namun, permasalahannya di masyarakat bawah mereka tidak terlalu memikirkan itu dikarenakan untuk persoalan hidup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja sudah berat," ujar Musni. Musni menambahkan, selain itu pihak kepolisian sebaiknya jangan hanya menangkap dan memberikan hukuman. Melainkan, harus diberikan semangat kembali untuk mereka berubah dan mencari pekerjaan yang lebih baik. "Karena masalahnya ialah masalah perut, kita tidak bisa mengandalkan polisi karena jika ditangkapun tidak bisa mengurangi. Sebaiknya, ditumbuhkan kesadaran bangkit untuk bekerja. Selain itu, tokoh-tokoh masyarakat dan pemerintah yang diberi tanggungjawab oleh negara harus segera memikirkan bagaimana cara merubah para pembegal ini menjadi lebih baik," tutup Musni.(dtc/red)

Wartawan Lumajang Terus Tingkatkan Kapasitas Profesi

Lumajang(lumajangsatu.com) - Tantangan zaman yang terus berkembang dan maju serta perubahan masyarakat yang terus mengalami peningkatan. Forum Komunikasi Wartawan Lumajang terus melakukan pembenahan secara internal dan eksternal. Salah satunya dengan mengembalikan citra wartawan yang dianggap mencari masalah di masyarakat dan instansi publik. Pasalnya, ada oknum wartawan yang dalam bekerja tidak sesuai Kode Etik Jurnalistik. "FKWL ini terbentuk untuk mengembalikan profesi jurnalis sebenar-benarnya," kata Achmad Arif ulinuha, Ketua FKWL terpilih saat mengelar rapat di Kantor Diklat Lumajang, Jum'at(27/02). FKWL akan melakukan peningkatan kapasitas wartawan harian di Lumajang dengan pelatihan dan diklat. Selain itu, mengelar workshop untuk tantangan jurnalis ke depan. "Kerja Jurnalis itu untuk publik, kalau jurnalis cerdas, masyarakat akan maju," terangnya. FKWL juga memprogramkan untuk mensosialisasikan kerja wartawan ke masyarakat dan instansi publik. Pasalnya, ada sekolah yang memasang papan bertulisan "Tida Menerima Wartawan". "Sungguh malu, bila wartawan ditolak masyarakat, padahal wartawan berpihak pada publik," jelas Sekretaris FWKL, Abdul Rahman.   Pers dan jurnalis pilar terakhir dalam keadilan seperti disampaikan mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD. Pers dan Jurnalis Lumajang terus melakukan perbaikan dalam internal dan eksternal dalam membangun masyarakat yang merdeka sesuai Teks Proklamasi 1945. (ls/red)

Kabupaten Lumajang Juara 2 Pengguna Wifi.id Terbaik Se-Jatim

Lumajang(lumajangsatu.com)- Sejak diluncurkannya program Wifi.id Corner oleh PT. Telkomunikasi Indonesia (Telkom) beberapa bulan yang lalu, Warung Kembang (Warkem) Jl. Gajah Mada Lumajang peringkat 2 Best Wifi.id Corner Publik Regional 5 Jawa Timur Q3 2014 Se-Jatim. Menurut Iwan Setiawan, pemilik Warkem mengatakan merupakan kebanggan tersendiri karena melalui warungnya Lumajang mendapat peringkat ke-2 dari beberapa kabupaten Kota Se-Jawa Timur. Ya senenglah mas, paling tidak bisa saya jadikan acuan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para pelanggan Warkem, ungkapnya saat dikonfirmasi lumajangsatu.com. Warkem mendapat juara 2 sebagai Wifi Publik dengan pengguna Wifi.id Corner terbaik dari ngawi juara 1 dan Jember juara 3, yang masuk di Witel Pasuruan. Iwan berharap, prestasi ini dapat  dipertahankan oleh warungnya, bahkan harus menjadi juara 1 pada penghargaan seanjutnya. Harus lebih baik lagi, jika tidak minimal bertahan lah, tambahnya sembari tersenyum manis. (Mad/red)