Lumajang(lumajangsatu.com)- Peringatan Hari Jadi Lumajang (Harjalu) ke 758 Tahun, akan dimeriahkan dengan 27 aitem kegiatan. Agung Hendra Sekretaris Panitia Harjalu 758 menyatakan, peringatan Harjalu pada tahun 2013 mengambil tema "Lumajang Untuk Semua". "Dengan tema tersebut, diharapkan masyarakat Lumajang akan semakin kreatif, bersatu untuk bersama-sama membangun Lumajang," ujar Agung saat acara rilis dengan para wartawan di Pemkab Lumajang, Jum'at (29/11/2013). Pada kegitan kali ini kata AGung, seluruh unsur masyarakat dilibatkan untuk memeriahkan Harjalu 758. Sementara untuk kegiatan inti Harjalu 758 adalah ziarah makam situs Biting pada tanggal 14 Desember jam 7 pagi, kemudian acara prosesi di Alun-alun pada Tanggal 15 Desember, yang bertepatan dengan Hari Jadi Lumajang. "Acara intinya ada dua, yakni ziarah makam biting pada tanggal 14 jam 7 pagi dan tanggal 15 akan dilakukan prosesi dari puncak peringatan Harjalu," terangnya. Guna memenuhi aspirasi masyarakat, pada Harjalu kali ini juga dimeriahkan dengan Lumajang Fair dan pesta kembang api yang ditempatkan pada rangkaian penutup harjalu. Sedangkan pembukaan Harjalu akan dimeriahkan festival jharan kencak, yang dikuti 200 kelompok Jharan Kencak. "Kita juga memenuhi harapan masyarakat, agar ada Lumajang Fair dan pesta kembang api," pungkasnya.(Yd/red)
Author : Redaksi
Wartawan Pertanyakan Transparansi Pihak Ketiga dan Anggaran Harjalu 758
Lumajang(lumajangsatu.com)- Guna mempublikasikan kegiatan Harjalu 758, bagian Humas Pemkab menggelar rilis dan membagikan jadwal kegiatan Harjalu, Jum'at (29/11/2013). Sejumlah awak media yang hadir dalam acara tersebut memberikan masukan, agar kegiatan Harjalu tidak terpusat pada kegiatan hura-hura saja, namun dibarengi dengan kegiatan bakti sosial. "Saya tidak melihat ada kegiatan bakti sosial dalam jadwal acara Harjalu kali ini," ujar Agus Sucipto, wartwan Taruna News. Ia juga menanyakan transparansi anggaran Harjalu, yang tentunya sangat besar. Meski tidak menggunakan dana APBD Lumajang, namun harus ada transparansi dari pihak ketiga yang memberikan sumbangan. Sehingga diketahui berapa jumlah dana yang terkumpul dan pihak ketiga mana saja yang peduli dengan kegitan Harjalu. "Kita juga minta panitia transparan dengan dana Harjalu dan para pihak yang berperan mensukseskan Harjalu 758,"paparnya. Masukan dan saran dari sejumlah rekan-rekan Jurnalis langsung ditanggapi oleh sekretaris Harjalu 758. Menurutnya, dalam setiap kegiatan Harjalu, panitia telah berupaya untuk memberikan laporan tentang kegiatan dan sumber dana yang dihasilkan. "Kita telah memasang baleho yang menyampaikan jumlah dana yang terkumpul dan dialokasiakn untuk kegiatan apa saja, panitia juga memberikan laporan pertanggung jawaban kepada pihak ketiga yang telah memberikan bantuan untuk suksesnya kegitan Harjalu," terang Agung Hendra. Sedangkan untuk kegiatan bakti sosial, pada Harjalu kali ini juga dilakukan namun memang tidak dipublikasikan dalam jadwal yang disebarkan. kegiatan Sambang desa Ranu Pane, salah satu agenda kegiatannya juga ada pemberian bantuan kepada warga sekitar. "Ada sambang desa, yang kegitannya juga ada bantuan untuk masyarakat sekitar," pungkasnya.(Yd/red)
KH.Asat Malik dan Gus Aad Isi Pengajian Umum Tahun Baru Islam di Jl. Kyai Ilyas
Lumajang(Lumajangsatu.com)-Memperingati tahun baru Islam 1435 Hijjriyah, H. Thoriq mengelar pengajian umum dengan menghadirkan KH. As'at Malik (Wabup Lumajang) dan KH. Aad Ainurussalam (Ngaji Blususkan JTV). Pengajian ini untuk meningkatkan imam, taqwa dan membangunan Ukhuwah Islamiyah masyarakat Lumajangt. H. Thoriq mengatakan, dengan mengelar pengajian untuk meningkatkan pengetahuan umat islam di Lumajang dalam keagamaan. Selain itu, bisa mempererat kerukunan antar umat beragama di Lumajang. "Tahun baru islam kurang mendapat greget untuk dirayakan seperti tahun baru, saya ingin anak muda dan masyarakat Lumajang , khususnya muslim merayakan tahun baru islam dengan meriah," ungkapnya. Pengajian Umum digelar di Jl. Kyai Ilyas dan Kyai Muksin jam 19.30 WIB, Kamis(28/11/2013) malam, dengan dihadiri ribuan umat muslim dari kelompok pengajian masyarakat di Lumajang.(yan/red)
Tekan Angka Kecelakaan, 14 Hari Polres Lumajang Gelar Operasi Zebra 2013
Lumajang(lumajangsatu.com)- Guna menekan angka pelanggaran para pengendara di jalan dan menekan angka kecelakaan yang mengakibatkan korban jiwa, jajaran Polres Lumajang selama 14 hari akan menggelar operasi dengan sandi Zebra 2013. Operasi Zebra 2013 digelar serentak oleh kepolisian di seluruh Republik Indonesia. "Kita akan menggelar operasi Zebra 2013 selama 14 hari untuk menekan angka kecelakaan dan pelanggaran lalulintas," ujar AKBP Singgamata SIK Kapolres Lumajang saat gelar pasukan di halaman Mapolres, Kamis (28/11/2013). Dalam operasi Zebra, polisi akan mengedapankan tindakan perventif dan penindakan tegas bagi para pelanggar lalu lintas. Meski demikian, polisi tetap mengedepankan tata cara yang simpatik dalam melakukan penindakan. "Kita akan tetap menerapkan tata cara yang simpatik dalam melakukan penindakan," terangnya. Kapolres menghimbau kepada masyarakat Lumajang yang berkendara untuk tetap menjaga ketertiban dan tidak ugal-ugalan dijalan. Para pengendara diminta untuk saling menghormati hak-hak dari para pengendara yang lainya. "Kami berharap masyarakat yang berkendara untuk saling menghargai hak-hak pengendara yang lainya," pungkasnya.(Yd/red)
Aksi Warga Gondoruso Tolak Tambang Pasir Besi Gunakan ALat Berat Berlangsung Ricuh
Lumajang(lumajangsatu.com)- Ratusan warga dusun Welang, desa Gondoruso, Kecamatan Pasirian menolak penggunaan alat berat masuk pada lokasi penambangan pasir besi. Puluha warga berjaga sejak pagi, bahkan sejumlah senjata tajam telah dipersiapkan warga untuk menghadang kedatangan alat berat, Kamis (28/11/2013). Melihat banyaknya warga yang menolak, aLat berat yang sudah datang dengan diangkut mobil tidak berani masuk ke lokasi pertambangan. Namun, kondisi mulai memanas dan ricuh saat salah seorang warga yang medukung kedatangan alat berat tetap memaksakan masuk alat berat yang sudah datang. Benar saja, kericuhan dan bentrok antara warga yang pro dan kontra tidak terhindarkan. Bahkan, salah seorang warga yang pro menjadi bulan-bulanan warga yang lain. Namun, kericuhan tidak berlangsung lama, karena berhasil didamaikan oleh aparat kepolsian yang berjaga dilokasi. Mayoritas warga yang datang adalah warga yang menolak kedatangan alat berat. Sebab, jika ada alat berat maka mata pencaharian warga akan hilang, sehingga warga lebih memilih bertahan menambang dengan cara manual. Kalu menggunakan alat berat, maka mata pencaharian kita akan hilang karena tidak lagi menggunakan tenaga manusia, ujar Sulaiman salah satu warga yang menolak kedatangan alat berat. Tak ingin kericuhan semakin meluas dan mengakibatkan korban jiwa, polisi akhirnya meminta alat berat untuk tidak masuk ketambang milik warga. Akhirnya, alat berat yang sudah tiba dlokasi dan siap untuk beroperasi kembali dan tidak jadi masuk kelokasi tambang warga.(Yd/red)
Duh! Wabup Undang Sendiri Masyarakat dan Wartawan Acara Pengajian Pendopo, Humas Kemana?
Lumajang(lumajangsatu.com)-Diduga kinerja humas tidak maksimal dalam mempublikasikan hari jadi lumajang (Harjalu) ke 758 untuk acara pengajian Umum di Pendopo dengan pembicara KH. Sya'roni Fadlan dari Sidoarjo, jam.19.30 WIB Rabu(27/11) malam. Wakil Bupati Lumajang, membuat undangan bagi wartawan dan para sahabtanya melalui pesan singkatnya. Isi dari udangan itu, "Asslamu'alaikum Wr Wb!, dalam rangka menyongsong tahun baru 1435 H, Pemkab mengadakan pengajian umum nanti malam, Rabu malam kamis jam 19.30 bertempat di Pendopo Kabupaten dengan Pembicara Kh Sya'roni Fadllan (Kaji Dangdut di JTV) dari Sidoarjo. Jika tidak ada udzur mohon berkenan hadir berserta sahabat, syukron,". Udangan pribadi wabup yang menyemarakan kegiatan pengajian tahun baru islam dan Harjalu itu. Menjadi rasan-rasan masyarakat dan wartawan yang dikirim SMS, pasalnya kegiatan keagamaan tidak di publikasi dengan baik. (yan/red)
Peduli Lingkungan, Siti Romlah Gandeng DLH Latih Warga Lumajang Kelola Sampah
Lumajang(lumajangsatu.com)- Hj. Siti Romlah Anggota DPR RI Fraksi Demokrat yang saat ini duduk di Komisi VII, prihatin dengan pengelolaan sampah yang dirasa masih kurang maksimal. Oleh karena itu, pihaknya menggandeng Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lumajang untuk mengatasi persoalan tersbut. "Ini bentuk kepedulian kita kepada lingkungan, khususnya tentang pengelolaan sampah yang menjadi salah satu biang terjadinya banjir di sejumlah kota besar," ujar Siti Romlah disela-sela pelatihan pengolahan sampah di Gedung Kartika Batalion 527 Lumajang, Rabu (27/11/2013). Ia mencontohkan, di Jakarta problem sampah menjadi persoalan tersendiri bagi pemerintah dan masyarakat. Sehingga mulai mendapat penanganan serius, karena sampah yang tidak dikelola dengan benar bisa menimbulkan banjir. "Saya saat melintas di Pasuruan terjebak banjir dan dampaknya sangat besar sekali untuk semua sektor," terangnya. Dengan bantuan yang diberikan melalui DLH Lumajang, diharapkan pengelolaan sampah di Lumajang semakin baik. Sehingga, banjir akibat sampah yang terjadi disejumlah kota besar tidak menjadi persoalan di Lumajang. "Kita berharap di Lumajang sampah tidak menjadi biang banjir," paparnya. bantuan yang diberikan oleh Kementrian kepada rakyat Lumajang berupa 100 tempat sampah yang akan dipasang disejumlah lembaga sekolah dan tempat umum, 4 unit mesin pencacah rumput dan 300 skrop pasir untuk warga yang ada di Kecamatan Pasirian. "Ada beberapa bantuan yang diberikan, semoga bisa bermanfaat bagi rakyat Lumajang," Pungkas Siti Romlah yang kembali maju menjadi caleg Demokrat nomor 3 dapil Lumajang-Jember itu.(Yd/red)
Festival Jharan Kencak Buka Rangkaian Peringatan Harjalu 758 Tahun
Lumajang(lumajangsatu.com)- Jharan kencak pada peringatan hari jadi Lumajang (Harjalu) 758 tetap menjadi ikon utama. Pad Harjalu kali ini festival jharan kencak akan dilaksanakan pada Minggu, 1 Desember 2013. Rute festival akan dimulai dari alun-alun kabupaten Lumajang menuju stadion semeru. Pawai ini akan menampilkan atraksi dari 200 ekor kuda terbaik di sepanjang jalan utama kota Lumajang. Tentu saja tidak akan ketinggalan pula atraksi dari para pawang kuda dengan tari kopyahnya yang unik dan lucu. A’ak Abdullah Al-Kudus, ketua Paguyuban Jharan Kencak Lumajang mengaku sangat senang karena festival ini bisa diselenggarakan lagi pada tahun ini, dan ini adalah festival yang ke tiga. “saya sangat senang atas respon baik pemerintah daerah terhadap pelestarian kesenian Jharan Kencak ini, dan antusias masyarakat juga sangat tinggi atas penyelenggaraan kegiatan ini. Semoga keinginan kami untuk menjadikan Jharan Kencak sebagai icon budaya Lumajang bisa terwujud”, ujar A'ak, Rabu (27/11/2013) Festival Jharan Kencak ini pada tahun 2011 dan 2012 yang lalu diselenggarakan pada setiap tanggal 15 Desember, berbarengan dengan acara prosesi Harjalu. Namun sejak tahun ini akan diupayakan untuk diselenggarakan pada setiap tanggal 1 Desember sekaligus sebagai tanda dimulainya peringatan Hari Jadi Lumajang setiap tahunnya. Sementara itu, Gawat Sudarmanto Kepala Kantor Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Lumajang menegaskan Pemerintah Daerah akan mengupayakan agar Festival Jharan Kencak ini bisa dilaksanakan secara rutin tiap tanggal 1 Desember. Hal ini dimaksudkan supaya Festival Jharan Kencak ini masuk menjadi agenda wisata nasional. "Kita upaykan ini digelar secra rutin," paparnya. Untuk diketahui bersama, bahwa Jharan Kencak adalah kesenian tradisional khas Lumajang. Kesenian ini lahir pada masa kerajaan Wirabhumi di bawah kepemimpinan Arya Wiraraja yang wilayahnya meliputi Tapal Kuda dan Madura bahkan hingga ke Bima, dengan pusat kerajaannya yang berada di Lumajang (Kuta Raja Lamajang) tepatnya di Desa Biting saat ini. Pada jamannya, kesenian ini adalah bentuk-bentuk ekspresi suka cita masyarakat dari sebuah wilayah yang makmur sejahtera, gemah ripah loh jinawi. Ada juga yang menyebutkan bahwa kesenian ini sebagai bentuk penghormatan kepada kuda kesayangan Ranggalawe putra dari Arya Wiraraja yang bernama Nila Ambhara yang terkenal sebagai kuda paling tangguh dan pintar pada jaman itu. Sebagaimana banyak diceritakan, bahwa baik Arya Wiraraja maupun Ranggalawe merupakan raja yang sangat dicintai oleh rakyatnya. Diyakini, orang yang pertama kali menciptakan kesenian ini bernama Klabisajeh, seorang pertapa suci yang tinggal di lereng Gunung Lemongan. Berkat kesaktiannya Klabisajeh bisa membuat kuda liar tunduk jinak dan pandai menari sehingga jadilah Jharan Kencak, Jharan artinya Kuda, Kencak artinya Menari.(Yd/red)
Ujian Tulis Calon Kades Berpeluang Timbulkan Konflik Ditingkat Bawah
Lumajang(lumajangsatu.com)- Kerentanan terjadinya konflik pilkades nampaknya akan semikin mencuat, seiring pendaftaran para calon kades. Pasalnya, dalam peraturan daerah pemkab Lumajang, calon yang akan maju sebagai bakal calon kades maksimal hanya lima orang. "Sesuai Perda, maksimal calon kades 5 orang," ujar H. Achmad, wakil sekretaris Komisi A DPRD Lumajang, Selasa (26/11/2013). Menurutnya, jika bakal calon lebih dari 5 orang, maka dilakukan tes tulis di Pemkab untuk merengking 5 nilai terbesar, untuk kemudian sisanya akan gugur. Proses tes ujian calon kades dilakukan di Kebupaten untuk menghindarkan konflik di tingkat desa. "Kalau calonnya 8 maka yang masuk tetap lima yang 3 gugur dengan mekanisme tes ujian di pemkab," terangnya. Lebih lanjut ia menjelaskan, proses pengumuman hasil tes ujian calon kades juga dilakukan dengan cepat pada hari itu juga, sehingga tidak akan menimbulkan kecemburuan sosial antar sesama calon. Jika ada calon kades yang memiliki suara dan masa kuat namun tidak lolos dalam tes, ketika terjadi gejolak ditingkat desa, maka dikembalikan kepada aparat keamananan untuk mengatasinya. "Ya kalau ada calon yang memiliki masa kuat namun tidak lolos, maka kita coba sampaikan kepada masyarakat, kalau timbul kerawanan maka itu ranahnya aparat keamanan TNI/Polri," paparnya. Komisi A DPRD berharap kepada tim yang akan menguji untuk melakukan tes dengan baik dan benar. Sehingga masyarakat memiliki kepercayaan kepada Pemerintah dan tidak memantik konflik ditingkat desa."Kemaren kita sampaikan saat pembahasan, agar proses ujian dilakukan dengan transparan," pungkasnya.(Yd/red)