Lumajang (lumajangsatu.com) - Kakek Ngtamanu (73) asal desa Dawuhan Lor Kecamatan Sukodono, harus mendekam dipenjara gara-gara dituduh mencuri kedelai 2,5 kg milik Haryanto memantik keprihatian masyarakat Lumajang. Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Lumajang menggelar aksi sumbangan kedelai di pasar baru. Sekitar 5 mahasiswa PMII datang ke pasar baru Lumajang dan mendatangi toko yang menjual kedelai untuk meminta sumbangan. Aksi yang dilakukan mahasiwa itu mendapatkan sambutan baik dari para pedagang yang berjualan di pasar baru. Dalam waktu kurang 10 menit saja, mahasiswa sudah bisa mengumpulkan 10 kg kedelai hasil sumbangan dari para pedagang. "Ini aksi keprihatinan untuk kakek Ngatmanu yang di dihukum karena dituduh mencuri kedelai 2,5 kg," ujar Muhammad Hariyadi Ketua PC PMII Lumajang, Sabtu (21/03/2015). PMII sangat prihatian karena seharusnya pesoalan yang seperti itu sebenarnya bisa diselesaikan secara kekeluargaan dan tidak harus sampai kepersidangan. Sebab, mulai penyidikan, penuntutan hingga persidangan biayanya sangat besar dan tidak sebanding dengan kasus kedelai kakek Ngatmanu yang hanya 2,5 kg. "Ini yang membuat kita prihatin, hukum kita tajam kebawah dan tumpul keatas. Masih banyak pencuri-pencuri uang negara yang hingga kini masih berkeliaran, itu saja yang diproses hukum," terangnya.(Yd/red)
Indeks Berita
Prihatin, Pedagang Pasar Baru Lumajang Sumbang Kedelai Untuk Solidaritas Kakek Ngatmanu
Lumajang (lumajangsatu.com) - Aksi sumbangan kedelai untuk solidaritas kakek Ngatmanu (73) warga Dawuhan Lor Kecamatan Sukodono yang dialkukan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Lumajang disambut antusias oleh para pedagang. Pedagang di pasar baru Lumajang semangat memberikan sumbangan untuk kakek Ngatmanu yang saat ini mendekam di penjara karena disangka mencuri kedelai 2,5 kg milik Hariyanto. "Mosok hanya 2,5 kg dihukum mas, saya sangat prihatin sekali karena yang korupsi itu tidak dihukum," ujar Nur Faisol salah satu pedagang dipasar baru Lumajang. Dirinya menyumbangkan kedelai yang diberikan kepada PMII, dengan harapan para mahasiwa itu bisa memberikannya kepada para penegak hukum dan hakim. Dengan sumbangan itu, masyarakat meminta kakek Ngatmanu bisa bebas dan penahanannya bisa ditangguhkan. "Semoga bisa dibebaskan mas, kasihan dia sudah tua" paparnya. Senada dengan Nur Faisol, Kentit pedangan yang lain juga amat prihatian dengan kejadian tersebut. Jika hanya 2,5 kg saja, seharusnya bisa diselesaikan secara kekeluargaan. "Kalau hanya 2,5 kg, kesisni saja mas, pasti saya beri," ujar pria berjenggot itu. Pedagang sangat prihatin, karena hukum terlihat garang kepada rakyat kecil dan lemah. Namun, hukum nampak tidak berkutik ketika akan menyentuh oknum para pejabat negera yang juga dengan jelas-jelas membegal uang negera. "Seharusnya para koruptor itu yang dihukum, kayak gini gak usah lah karena bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Jangan terbalik yang korupsi diselesaikan kekeluargaan, sedangkan kakek Ngatmanu terus diproses," paparnya. Dari pantauan lumajangsatu.com, warga Lumajang terutama yang ada dipasar itu ternyata mengikuti berita tentang kakek Ngtamnu yang dihukum gara-gara disangka mencuri kedelai 2,5 kg. Hal itu terlihat dengan antusiasnya para pedagang yang memberikan sumbangan kedelai kepada mahasiswa.(Yd/red)
PMII Akan Beri Hakim Kedelai Hasil Sumbangan, Minta Kakek Ngatmanu Dibebaskan
Lumajang (lumajangsatu.com) - Aksi solidaritas kakek Ngatmanu yang disangka mencuri kedelai 2,5 kg milik Hariyanto dilakukan oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Lumajang. Mahasiswa berkeliling pasar baru Lumajang untuk mengumpulkan donasi Kedelai, yang akan diberikan kepada hakim saat persidangan. "Hasil dari kedelai sumbangan dari warga ini kita akan berikan kepada pak hakim saat persidangan nanti," ujar Fauzi kordinator pengumpulan donasi kedelai untuk kakek Ngatmanu kepada lumajangsatu.com, Sabtu (21/03/2015). Aksi donasi kedelai untuk kakek Ngatmanu merupakan sebuah aksi keprihatinan dari mahasiswa karena hukum di Indonesia masih sangat tajam kebawah dan tumpul keatas. Kasus besar seperti korupsi sangat sulit di proses, sedangkan kasus kecil dengan nominal kerugian kecil sangat cepat diproses. "Hukum kita sangat tumpul keatas, dan garang kebawah untuk masyarakat kecil dan lemah," papar aktivis asal STKIP PGRI Lumajang itu. Dari pantauan lumajangsatu.com, harga kedelai dipasar untuk impor 9 ribu rupiah per-kg-nya. Sedangkan untuk kedelai lokal harganya sekitar 7.500 per-kg-nya. "Harganya 9 ribu mas per-kg-nya yang impor, kalau lokal biasanya lebih murah seribu rupiah," papar seorang pedagang pasar baru. Diberitakan sebelumnya, kakek Ngatmanu (73) warga desa Dawuhan Lor Kecamatan Sukodono ditahan karena disangka mencuri kedelai 2,5 kg milik Hariyanto. Setelah dilimpahkan ke kekejaksaan, Ngatmanu langsung ditahan dan segera disidangkan.(Yd/red)
Kunjungi Air Terjun Cuban Sewu, Wabup dan DPRD Disambut Antusias Warga
Pronojiwo(lumajangsatu.com) - Kedatangan Wabup Lumajang, As'at Malik yang sebentar lagi menjadi Bupati bersama anggota DPRD serta sebagian kepala Dinas terkait disambut antusias masyarakat di Sekitar Obyek Wisata Coban Sewu, Sabtu(21/03). Kedatangan orang nomor satu di Lumajang itu, ada seberkas harapan masyarakat Desa Sido Mulyo, daerahnya akan menjadi kunjungan wisatawan domestik dan asing. "Kami senang, jika coban sewu dijadikan tempat wisata dan nantinya dikunjungi wisatawan," ungkap Jamilah warga setempat. "Ya seneng, kami mendukung sekali bila pak Bupati mau mengembangkan dan membangun sarana penunajang ke Goa Tetes dan Air Terjun Coban Sewu," ungkap Kades Sido Mulyo Kecamatan Pronojiwo, Paiman. Kedatangan orang nomor satu langsung disambut oleh Camat Pronojwo, Dedwi dan Istrinya. Bahkan, saat datang ke kawasan lokasi WIsata Coban Semeru antara pejabat dan masyarakat membaur jadi satu. "Ya saya ingin melihat lebih dekat, potensi wisata coban sewu yang populer dan mendunia," ungkapnya.(ls/red)
Selain Coban Sewu, Sido Mulyo Miliki Potensi Salak Pondo Berkualitas
Pronojiwo (lumajangsatu.com) - Desa Sido Mulyo Kecamatan Pronojiwo selain memiliki potensi wisata Goa Tetes dan AIr Terjun Coban Semeru. Ternyata, potensi salah pondo juga sangat luar biasa disekitar air terjun yang kini populer dan mendunia untuk dikunjungi wisatawan. Wabup, As'at Malik dalam kunjungan ke Cuban Sewu menyempatkan untuk memanen salah pondo didampingi oleh Ketua Komisi C DPRD Lumajang, Suigsan, Sekretaris Komisi B, H.Ahkmat dan Kepala Desa Sido Mulyo, Paiman. "Mari, ini untuk pak Suigsan sebagian," ujar Wabup yang disambut gelak tawa masyarakat. Menurutnya, potensi di Sido Mulyo dengan populernya Cuban Sewu Semeru akan semakin menambah terkenalnnya potensi lainya seperti Salak, Durian dan Langsep. "Ini perlu dikembangkan," jelasnya. Sementara, Ketua Komisi C, Suigsan mengatakan, potensi Sido Mulyo sangat komplek, wisatawan yang datang ke Goa Tetes dan Coban Sewu bisa membawa oleh-oleh buah khas Pronojiwo. "Ini luar biasa, perlu dikembangkan dan pembangunan," ungkapnya.(ls/red)
Jalur Ranupane-Senduro Terganggu, Pohon Besar Tumbang Melintang di Tegah Jalan
Lumajang (lumajangsatu.com) - Meski tidak ada hujan lebat, pohon di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) yang masuk wilayah cagar alam tumbang dan melintang di jalan yang menghubungkan desa Ranupane dan Senduro. Diduga, pohon besar itu tumbang karena sudah tua dan lapuk sehingga tidak lagi bisa menahan beban. "Kemungkian karena sudah tua dan lapuk mas, sehingga tadi roboh dan melintang di jalan," ujar Yuli Purwanto warga Lumajang yang melintas di jalaur Senduro-Ranupane, Sabtu (21/03/2015). Warga dengan alat seadanya langsung gotong royong melakukan evakuasi pohon agar jalan satu-satunya itu bisa dilintasi kendaraan. Selama proses evakuasi. warga yang melintas terpaksa berhenti dan ikut membantu proses evakuasi. "Ya kita evakuasi seadanya mas, tidak ada alat berat, sehingga kita pinggirkan saja agar bisa dilewati oleh kendaraan," paparnya. Jalur Senduro-Ranupane memang banyak pohon besar yang berada di pinggir jalan. Sewaktu-waktu bisa tumbang, jika cuaca tidak mendukung hujan disertai angin. Namun, karena tidak masuk jalur padat kendaraan, dalam kejadian tersebut tidak sampai mengakibatkan korban jiwa atau harta benda. "Tidak ada korban jiwa atau harta mas, sebab pas tumbang kebetulan tidak ada kendaraan yang melintas," pungkasnya.(Yd/red)
Sebanyak 55 KK Sido Mulyo Sumbangan Lahan Jalan Setapak Akses Ke Coban Sewu Semeru
Pronojiwo (lumajangsatu.com) - 55 kepala keluarga (KK) warga Desa Sido Mulyo Kecamatan Pronojiwo menyumbangan akses lahan untuk jalan menunju lokasi melihat Air Terjun Coban Sewu Semeru. Warga juga melakukan kegiatan gotong royong untuk akses mudah bagi wisatawan. "Ya, jalan setapak ini sumbangan 55 KK, bahkan mereka mengerjakan sendiri untuk kemudahan wisatawan," kata Kades Sido Mulyo, Paiman. Akses yang melintasi kebun salah pondo milik warga memang memanjakan wisatawan. Karena selama perjalanan kanan kiri jalan setapak ditumbuhi salak. "Kalau lewat disini, pengunjung disuguhi salak dan aksesnya lebih mudah dan selama perjalanan akan disuguhi derap air coban sewu," ungkapnya. "Kami sangat senang sekali, dukungan masyarakat Sido Mulyo luar biasa," ujar Wabup, As'at Malik. "Ini sungguh sebuah partisipasi masyarakat," kata Ketua Komisi B, Solikin. "Kalau masyarakat mendukung, pemerintah harus segera berbuat," ungkap Suigsan, ketua Komisi C. Masyarakat berharap pemerintah membantu dalam prasarana dan promosi wisata. Sehingga, Pronojiwo bisa populer di dunia pariwisata alam.(ls/red)
Kades Sido Mulyo: Coban Sewu Sudah Tak Ada Pemalak Wisatawan, Silakan Datang
Pronojiwo (lumajangsatu.com) - Usai ramainya wisatawan di palak oleh oknum warga yang ramainya kicauan twitter dan Facebooker. Kepala Desa Sido Mulyo, Paiman bersama Danramil dan Kapolsek langsung bergerak untuk menangani kasus pemalakan oleh oknum warga dan melarang tidak ada aksi pemalakan atau pungli pada wisatawan. "Sudah tidak ada pemalakan lagi bagi wisatawan, silakan datang. Masyarakat Sido Mulyo siap menerima dengan baik," kata Kades Paiman pada lumajangsatu.com, Sabtu(21/03) siang. Menurutnya, aksi warga diluar pantauan dan pengawasan, namun sudah ditindak lanjuti. Bahkan, warga sangat kompak untuk memajukan wisata Goa Tetes, Coban Sewu, Kebun salak dan Duren. "Kami minta maaf ke wisatawan yang kemarin, kami berharap para wisatawan datang kembali," ungkapnya. Wabup As'at Malik sangat mendukung langkah kepala desa dan kelompok sadar wisata di Desa Sido Mulyo yang mau mengembangkan potensi wisatanya. "Luar biasa antusias masyarakatnya, ini perlu didukung, kedatangan pemkab dan DPRD untuk membantu," paparnya. Kini, Obyek Wisata Goa Tetes dan Air Terjun Coban Sewu Semeru terus populer dan mendunia. Masyarakat setempat siap menjadi guide/ pengantar wisatawan.(ls/red)
Semangat Muktamar NU 2015, Untuk Indonesia di Bumi Pendiri NU Jombang
Lumajang(Lumajangsatu.com)- Pada akhir bulan Juli sampai awal Agustus 2015 mendatang, direncanakan bakal digelar muktamar Nadhlatul Ulama (NU) di Kabupaten Jombang, Jatim. Ormas Islam terbesar ini lahir di Kota Surabaya, yang dibidani sejumlah kiai besar dan ternama asal Jombang. Dari Jombang, NU kembali ke Jombang. Kalau membicarakan NU, tak mungkin melepaskan diri 3 kiai besar yang membidani kelahirannya: KH Hasyim Asy'ari, KH Abdul Wahab Chasbullah, dan KH Bisri Syansuri. Ketiganya pernah menduduki posisi tertinggi di organisasi NU: rais am. KH Hasyim Asy'ari memperoleh gelar rais akbar. Hanya pendiri Pondok Tebuireng ini yang mendapat gelar itu. Banyak kiai NU lainnya hanya memegang kapasitas rais am ketika jabatan tertinggi di organisasi kaum Islam Tradisional itu dipangkunya, tanbpa embel-embel rais akbar. Kiai Hasyim, Kiai Wahab, dan Kiai Bisri adalah tokoh-tokoh penting dan sangat dihormati di kalangan tokoh, kiai, dan warga NU sepanjang massa. Kiai Hasyim yang memiliki ide dan pemikiran brilian untuk mendirikan organisasi yang memayungi kepentingan kaum Islam Tradisional di Indonesia. Kiai Wahab dikenal sebagai administrator dan organisatoris yang tangguh. Pendiri dan pemangku Pondok Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang ini yang menghubungi dan mempersuasi kiai-kiai Islam Tradisional lainnya di Pulau Jawa dan daerah lainnya di Indonesia, akan arti pentingnya organisasi untuk menjaga dan memelihara kelangsungan pemahaman keagamaannya. Kiai Bisri dikenal sebagai ahli fiqih yang konsisten. Kakek Gus Dur dari garis ibu yang mendirikan dan memangku Pondok Mambaul Ma'arif di Denanyar, Jombang. Kiai Bisri juga dikenal sebagai penjaga spirit moral dan keagamaan PPP sejak parpol ini lahir dan berkembang. Konsisten Kiai Bisri yang kukuh dalam memegang fiqih ini bisa dilihat dari resistensi argumentatif yang dia bangun bersama kiai lainnya ketika pembahasan RUU Perkawinan pada awal 1970-an. Tak sepakat dengan draft RUU Perkawinan yang diajukan rezim Orde Baru Soeharto, Kiai Bisri bernama kiai NU lainnya mengajukan draft alternatif RUU Perkawinan. Setelah melalui perdebatan sengit dan lobi-lobi politik intensif, akhirnya lahir UU Perkawinan yang senafas dan linier yang bertentangan dengan syariah Islam. Legacy politik-hukum yang ditinggalkan Kiai Bisri dan banyak kiai lainnya itu bertahan hingga sekarang dan jadi catatan penting kiprah tokoh Islam dalam kehidupan kebangsaan dan kenegaraan. (beritajatim.com/air)
Diiringi Gema Takbir dan Syolawat, PKB Letakkan Batu Pertama Pembangunan Kantor
Lumajang (lumajangsatu.com) - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Lumajang melakukan peletakan pertama sebagai tanda pembangunan kantor PKB di jalan Swandak Timur. Sejumlah pengurus baik dewan Tanfidz dan dewan Syuro hadir dalam acara peletakan batu pertama itu. "Ini adalah tradisi NU, setiap kali akan melakukan sesuatu seperti membangun kantor pasti tasyakuran dan mengambil hari yang baik," ujar Achmad Anang Syaifuddin ketua DPC PKB Lumajang kepada lumajangsatu.com, Jum'at (20/032015). Rencananya, pembongkaran kantor PKB lama akan dilakukan 10 hari lagi. Diperkirakan tiga bulan kedepan, kantor PKB yang baru akan segera bisa dilihat dengan megah. "Rencananya baru satu lantai saja, namun jika ada rizki lagi kita akan bangun lagi kantor PKB tiga lantai," paparnya. PKB Lumajang merupakan partai pemenang kedua setelah PDI Perjuangan dengan 9 perwakilan di DPRD Lumajang. Dengan memiliki kantor yang megah, PKB berharap kepada perwakilannya bisa bekerja dengan baik sebagai wakil rakyat. "Kita memiliki fraksi yang luar biasa, dengan memiliki kantor yang baru ini kita berharap PKB akan semakin besar dalam memberikan andil pembangunan di Lumajang," pungkasnya. Acara peletakan batu pertama oleh semua pengurus DPC PKB dimulai dengan pembacaan takbir dan sholawat. PKB berharap, pembangunan kantor baru akan berjalan dengan lancar.(Yd/red)