Peristiwa

Dijaga Ketat Polisi, Pengundian Nomor Urut Calon Kades Desa Barat Urung Ricuh

Lumajang(lumjangsatu.com)- Jelang pilkades serentak suhu politik dibeberpa desa mulai memanas. Saat acara pengundian nomor urut calon kades desa Barat kecamatan padang beradar isu akan terjadi kericuhan, karena salah satu bakal calon dicoret yakni Imam Supardi. Tak ingin kecolongan, puluhan Polisi diturunkan untuk melakukan pengamanan acara tersbut. Namun, hingga acara selasi isu ricuh tidak terjadi dan acara penetapan nomor urut berjalan dengan lancar. Sugito Anwar ketua panitia pilkades desa Barat menyatakan, informasi adanya kericuhan karena kesalah fahaman dara salah satu bakal calon kades. Sebab dari 6 calon kades yang mendaftar salah satunya terpaksa dicoret oleh panitia karena ijazah terkahir tidak terdaftar didiknas setempat. Akhirnya calon yang mengikuti tahapan pengundian nomor urut tinggal 5 calon. "Ini karena kesalah fahaman saja, karena ada bakal calon yang dicoret oleh panitia sebab ijazahnya tidak terdaftar di dinas pendidikan setempat," ujar Sugito kepada lumajangsatu.com, Jum'at (06/11/2013). Desa Barat nantinya akan mengikuti pilkades pada tahap pertama dibulan Desember. Jika yang diputuskan oleh panitia salah terkait dengan pencoretan salah satu bakal calon, maka panitia siap untuk digugat secara hukum. Sebab, panitia yakin apa yang dilakukan sudah sesuia dengan aturan yang berlaku. "Kita siap bila akan digugat, karena kita telah melakukan tahapan sesuai dengan aturan yang ada," paparya. Sementara itu R. Moh Tauhid A. Y Camat Padang menghimbau kepada masyarakat agar tidak mudah tersulut emosi jika ada isu-isu yang tidak benar. Warga diminta tetap tenang dan tidak mudah terprofokasi orang yang tidak bertanggung jawab. Kepada para calon kades, diharapkan bisa memberi pemahaman kepada para pendukungnya untuk tetap menciptkan pilkades yang aman dan lancar. "Ya kami minta kepada warga dan para calon untuk bisa menciptakan Pilkades yang aman dan lancar," papar pak camat.(Yd/red)

Adu Kuat Nenggak Minuman Keras Oplosan, 2 Pemuda Yosowilangun Meregang Nyawa

Lumajang(lumajangsatu.com)- Gara-gara pesta minum keras oplosan dua pemuda desa Yosowilangun Lor Kecamatan Yosowilangun harus meragang nyawa sia-sia. Anas (19) dan Riyanto (20) adalah dua korban minuman oplosan yang rumahnya bersebalahan. Menurut Bambang, salah satu warga sekitar rumah korban peristiwa berawal saat tiga orang pemuda, Anas, Riyanto dan Somari Senin Malam menggelar pesta minuman keras oplosan. Tiga orang tersebut beradu kuat untuk menenggak minuman oplosan. Melihat kedua korban sudah sempoyongan karena kebanyakan menenggak minuman setan itu, Somari lantas membawa pulang kedua korban kerumah masing-masing. Namun hingga siang, selasa (03/11/2013) kedua korban tak kunjung bangun dan akhirnya diketahui sudah tewas over dosis. Korban beradu kuat untuk minum oplosan dan akhirnya diketahui dikamarnya sudah mati, ujar Bambang kepada sejumlah wartawan. Polisi langsung mengamakan Somari rekan Korban yang selamat ke Mapolsek Yosowilanngun untuk dimintai keterangan. Sementara itu kedua jenazah langsung dibawa ke RSUD Dr Haryoto Lumajang untuk dilakukan Outopsi. Saat ini, kasus tewasnya dua pemuda karena over dosis minuman keras oplosan dalam penanganan Polres Lumajang. Kita amankan rekan korban yang selamat yang mengetahui pesta minuman keras oplosan pada malam itu, ujar AKP Budi Setiono Kapolsek Yosowilangun.(Yd/red)

Hindari Sepeda Motor, Truk Tua Pengangkut Tebu Terguling di Jalur Lumajang-Jember

Lumajang(lumajangsatu.com)- Gara-gara menghindari sepeda motor yang meyalip dari arah berlawanan, truk pengangkut tebu dengan Nopol  P 8429 E terguling di pertigaan Jalan Lintas Timur (JLT) desa Wonorejo, jalur padat Lumajang-Jember, Sabtu (30/11/2013). Beruntung dalam kejadian ini, Lukman sopir truk dan kernetya selamat dan tidak mengalami cidera yang berarti. "Ada sepeda motor nyalip dari arah berlawanan, saya banting setir dan akhirnya terguling," ujar Lukman. Sejatinya, truk yang penuh dengan muatan tebu tersebut akan menuju pabrik gula Jatiroto. Warga pun membantu menurunkan tebu untuk bisa mengevakuasi bangkai truk yang sudah tua tersebut. "Saya menuju PG jatiroto," terangnya. Karena tidak menghalang ditengah jalan, tergulingnya truk pengangkut tebu tersebut tidak sempat memacetkan jalur Lumajang-Jember itu. Kasus kecelakaan langsung ditangani Satlantas Polres Lumajang.(Yd/red)

Tebing 15 Meter Longsor, Jalur Penghubung Kecamatan Gucialit-Padang Terputus

Lumajang(lumajangsatu.com)- Hujan deras yang mengguyur Kecamatan Gucialit Kabupaten Lumajang mengakibatkan tebing setinggi 15 meter longsor. Akibatnya, jalur penghubung antara kecamatan Gucialit dan Kecamatan Padang menajdi terputus. Warga desa Wonokerto, Gucialit akhirnya bergotong royong dengan alat seadanya membersihkan material longsor agar jalur penguhung tersebut bisa kembali terbuka. Satu demi satu, tanah dan pohon-pohon kecil yang menutup bahu jalan dibersihkan oleh warga. Karena hujan sejak semalam mas, longsor menutup bahu jalan yang menghubungkan Gucialit dan Padang, ujar Yusuf, salah satu warga yang ikut membersihkan material longsor, Sabtu (30/11/2013). Menurut warga, kondisi tanah yang labil pada tebing yang tinggi disertai hujan yang turun hampir semalaman, menjadi pemicu terjadinya longsor. Baruntung, dalam kejadian tersebut tidak mengakibatkan korban jiwa, harta dan benda. Padahal, jarak tebing dengan permukiman warga hanya beberapa meter saja. Ya beruntung mas tidak mengenai rumah warga yang berada tak jauh dari tebing, imbuhnya. Sambil menunggu bantuan alat berat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, warga terus melakukan pembersihan material longsor dari jalan.(Yd/red)

Jalan di Gucialat Banyak Yang Rusak, Warga Pertanyakan Wakil Rakyat dan Pemkab

Lumajang(lumajangsatu.com)- Perjuangan berat untuk menuju tempat sekolah bukan hanya terlihat di televisi yang terjadi diluar pulau Jawa saja. Pasalnya, kondisi jalan yang rusak dan musim hujan membuat sejumlah siswa-siswi SMP Negrei 2 Gucialit harus menempuh jalur berbahaya setiap hari untuk menuju sekolahnya. Seperti yang terlihat pada jalan penghubung antara desa Kertowono dan desa Tunjung kecamatan Gucilati Kabupeten Lumajang. Anak-anak sekolah harus bersusah payah untuk menuju SMP Negeri 2 Gucialit yang  berada di desa Dadapan Kecamatan Gucialit. Semakin cerdasnya masyarakat untuk merespon kondisi sekitar yang juga ditunjang dengan kecanggihan tekhnologi, membuat warga yang prihatin mulai berteriak di media sosial facebook. Warga langsung mengunggah foto perjuangan anak-anak Gucialat saat menuju tempat sekolahnya. Irawan Bocah Gucialit dalam komennya juga menyinggung keberadaan para wakil rakyat dari dapil 4. Dalam komentarnya, Irawan menyatakan sungguh parah, kemana wakil dapil 4 ya!! bagi masyarakat kecamatan Gucialit ayo kumpul dan kita datangi wakil kita dan Pemkab Lumajang. Tidak usah takut pemuda ada di depan dan belakang kalian semua. "Kita juga pertanyakan keberadaan para wakil kita dari Gucialit," terang Irawan kepada lumajangsatu.com, Jum'at (29/11/2013). Sementara itu, Supratman salah satu anggota DPRD Lumajang dari dapil 5 yang saat ini berganti menjadi dapil 4 ketika dikonfirmasi mengaku dalam APBD 2014 ada perbaikan jalan untuk Gucilait. Namun, untuk pastinya dia berjanji untuk melihat rencana kegiatan terlebih dahulu. "Nampaknya ada perbaikan jalan untuk Gucialit pada tahun 2014, namun saya lihat dulu ya biar tepat datanya," papar legislator PDI Perjuangan itu. (Yd/red)

Aksi Warga Gondoruso Tolak Tambang Pasir Besi Gunakan ALat Berat Berlangsung Ricuh

Lumajang(lumajangsatu.com)- Ratusan warga dusun Welang, desa Gondoruso, Kecamatan Pasirian menolak penggunaan alat berat masuk pada lokasi penambangan pasir besi. Puluha warga berjaga sejak pagi, bahkan sejumlah senjata tajam telah dipersiapkan warga untuk menghadang kedatangan alat berat, Kamis (28/11/2013). Melihat banyaknya warga yang menolak, aLat berat yang sudah datang dengan diangkut mobil tidak berani masuk ke lokasi pertambangan. Namun, kondisi mulai memanas dan ricuh saat salah seorang warga yang medukung kedatangan alat berat tetap memaksakan masuk alat berat yang sudah datang. Benar saja, kericuhan dan bentrok antara warga yang pro dan kontra tidak terhindarkan. Bahkan, salah seorang warga yang pro menjadi bulan-bulanan warga yang lain. Namun, kericuhan tidak berlangsung lama, karena berhasil didamaikan oleh aparat kepolsian yang berjaga dilokasi. Mayoritas warga yang datang adalah warga yang menolak kedatangan alat berat. Sebab, jika ada alat berat maka mata pencaharian warga akan hilang, sehingga warga lebih memilih bertahan menambang dengan cara manual. Kalu menggunakan alat berat, maka mata pencaharian kita akan hilang karena tidak lagi menggunakan tenaga manusia, ujar Sulaiman salah satu warga yang menolak kedatangan alat berat. Tak ingin kericuhan semakin meluas dan mengakibatkan korban jiwa, polisi akhirnya meminta alat berat untuk tidak masuk ketambang milik warga. Akhirnya, alat berat yang sudah tiba dlokasi dan siap untuk beroperasi kembali dan tidak jadi masuk kelokasi tambang warga.(Yd/red)

Tekan Angka Kecelakaan, 14 Hari Polres Lumajang Gelar Operasi Zebra 2013

Lumajang(lumajangsatu.com)- Guna menekan angka pelanggaran para pengendara di jalan dan menekan angka kecelakaan yang mengakibatkan korban jiwa, jajaran Polres Lumajang selama 14 hari akan menggelar operasi dengan sandi Zebra 2013. Operasi Zebra 2013 digelar serentak oleh kepolisian di seluruh Republik Indonesia. "Kita akan menggelar operasi Zebra 2013 selama 14 hari untuk menekan angka kecelakaan dan pelanggaran lalulintas," ujar AKBP Singgamata SIK Kapolres Lumajang saat gelar pasukan di halaman Mapolres, Kamis (28/11/2013). Dalam operasi Zebra, polisi akan mengedapankan tindakan perventif dan penindakan tegas bagi para pelanggar lalu lintas. Meski demikian, polisi tetap mengedepankan tata cara yang simpatik dalam melakukan penindakan. "Kita akan tetap menerapkan tata cara yang simpatik dalam melakukan penindakan," terangnya. Kapolres menghimbau kepada masyarakat Lumajang yang berkendara untuk tetap menjaga ketertiban dan tidak ugal-ugalan dijalan. Para pengendara diminta untuk saling menghormati hak-hak dari para pengendara yang lainya. "Kami berharap masyarakat yang berkendara untuk saling menghargai hak-hak pengendara yang lainya," pungkasnya.(Yd/red)

Puting Beliung Terjang Senduro, Puluhan Rumah dan 1 Sekolah Porak-poranda

Lumajang(lumajangsatu.com)- Hujan deras disertai angin puting beliung kembali menerjang puluhan rumah di desa/kecamatan Senduro kabupaten Lumajang, tepatnya disekitaran pasar Agropolitan, Sabtu (16/11/2013) sekitar jam 13.12 wib. Akibat dari terjangana angin puting beliung tersebut, 15 bangunan porak-poranda serta puluhan pohon tumbang. "Ada 15 bangunan yang rusak akibat angin puting beliung tesebut mas," Ujar Rochani Kepala Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang. Lanjut Rochani, untuk sementara baru 15 bangunan yang terdata rusak akibat bencana angin puting beliung. Salah satu dari bangunan tersbut adalah SMP Negeri 1 Senduro yang juga mengalami rusak parah. "Gedung SMP Negeri 1 Senduro ikut rusak, sebagian ruangan dan pagar sekolah roboh," Paparnya. Saat ini Tim BPBD dan sejumlah relawan baik dari kecamatan maupun Polsek dan Kormil sudah berada dilokasi melakukan pendataan. Hujan masih turun disertai dengan angin yang masih berhembus cukup kencang. "Ini masih didat sementara, bisa saja bertambah karena hujan masih turun," Jelasnya. Sementara itu, Siti Sulhunaini, Relawan LPBI NU Lumajang menyatakan, angin puting beliung menerjang kembali Senduro dan merusak sejumlah bangunan seperti yang terjadi beberapa waktu lalu. Pihaknya selaku relawan kebencanaan dibawah naungan LPBI NU langsung mengabari para relawan yang lainnya. "Iya mas terjadi puting beliung dan merusak beberapa bangunan," Ungkapnya kepada lumajangsatu.com.(Yd/red)

Musim Hujan Tiba, Lumajang Selatan Waspada Longsor dan Lahar Dingin

Lumajang(lumajangsatu.com)- Memasuki musim penghujan kawasan selatan Lumajang, kecamtan Tempeh, Pasirian, Candipuro, Pronojiwo, Tempursari dan Pasrujambe mulai waspada dengan sejumlah bancana. Banjir lahar dingin dan tanah longsor biasanya menjadi langganan di beberapa kecamatan tersbut. Kami minta warga untuk selalu waspada dengan bencana yang setip saat bisa datang tanpa harus memberi tahu, Ujar Rochani Kepala Bandan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Rabu (13/11/2013). BPBD juga menghimbau bagi warga yang berada didekat sungai mujur dan kali glidik untuk selalu waspada dengan bahaya banjir. Bagi para penambang pasir, hendaknya terus waspada dengan banjir terutama ketika turun hujan. Kita berharap para penambang pasir segera pergi jika melihat tanda-tanda akan terjadi banjir, Jelasnya. Seperti kebiasaan setiap tahunnya, aliran sungai yang bersumber dari puncak Semeru pasti akan mengalami banjir lahar dingin. Terlebih lagi jika hujan turun deras di puncak Gunung semeru, maka banjir dipastikan akan terjadi dengan membawa material pasir dan bebatuan.(Yd/red)

Bolos di Alun-alun Lumajang, 3 Pelajar Gumukmas Menangis Saat di Razia Satpol PP

Lumajang(lumajangsatu.com)- Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Lumajang mengamankan 3 pelajar yang kedapatan berkeliaran di ALun-alun saat jam pelajaran.  Pelajar berinisial S, MA dan SR Siswa SMA dan SMP di Gumukmas Jember, terpaksa digelandang Satpol PP karena kedapatan bolos. "Seperti biasa, kita terus melakukan penertiban dan melakukan razia bagi adik-adik pelajar yang membolos saat jam pelajaran," Ujar Totok Suharto, Kasatpol PP Lumajang kepada lumajangstau.com, Rabu (13/11/2013). Saat dimintai keterangan, ketiganya berdalih ingin menyambang salah satu keluarga dari salah satu pelajar yang ada di Lumajang. Namun, satpol PP tidak percaya, karena ketiganya masih menggunakan seragam sekolah dan masih didalam waktu pelajaran. "Kita tidak percaya, karen memakai seragam dan masih jam pelajaran sekitar jam 9-an," Terangnya. Karena baru pertama kali, Satpol PP hanya mendata dan memberi pembinaan bagi tiga pelajar tersbut agar tidak mengulangi perbuatan yang sama. Satpol PP juga tidak akan memanggil pihak sekolah karena baru kali ini satpol PP menangkap palajar dari luar daerah yang kedapatan bolos di Lumajang. "Kita akan data, kita bina dan yang jelas kita akan berkirim surat kepada pihak sekolahnya," Jelasnya. Dari pengamatan lumajangsatu, ketiga pelajar tersbut merunduk saat dimintai keterangan oleh Satpol PP. Bahkan, ketiganya menangis tersedu-sedu, meskipun hanya ditanyakan oleh satpol PP alasannya membolos.(Yd/red)