Lumajang(lumajangsatu.com)- Para petani tebu di Lumajang nampaknya semakin kehabisan akal untuk menyelesaikan masalah deleveri order (DO) gula yang hingga kini belum cair. Para petani dibawah naungan PG Jatiroto berencana menggelar aksi, agar persoalan para petani lekas mendapatkan solusi. "Hari Kamis rencananya sekitar 300 petani tebu akan aksi dengan membuang gula ke jalan mulai dari DPRD hingga Pemkab Lumajang, sebagai bentuk protes karena anjloknya harga gula dan tidak ada solusi dari pemerintah," ujar Budi Susilo, salah seorang petani tebu Lumajang, Senin (20/10/2014). Menurutnya, hingga kini DO gula belum cair karena gula petani tebu PG Jatiroto ditawar dibawah dana talangan Rp 8.250. Disamping itu, PT PN XI juga tidak memberikan dana talangan karena anjloknya harga gula. "Kemaren gula PG Jatiroto ditawar dibawah dana talangan," terangnya. Jika harga gula tetap tidak bisa naik dari harga dana talangan Rp 8.250 maka sudah bisa dipastikan para petani akan merugi besar. Dampaknya, para petani tebu akan kapok dan tidak akan menanam tebu legi. "Kalau dibawah RP 8.250 petani tebu pasti rugi besar," jelasnya. Para petani tebu Lumajang berharap kepada Presiden Joko Widodo yang sudah dilantik agar segera mengambil kebijakan untuk menyelamatkan para petani tebu. Impor gula yang dianggap sebagai biang keladi persoalan petani tebu diminta untuk segera di stop. "Impor gula yang membuat harga gula petani anjlok kami minta segera di stop oleh pemerintahan pak Jokowi," pungkasnya.(Yd/red)
lumajang hari ini
Bercelurit dan Bercadar, Kawanan Rampok Satroni Rumah Warga Jatiroto
Lumajang(lumajangsatu.com)- Sekawanan perampok bersenjata tajam menyatroni rumah Anang Yakub (36) Warga dusun kokapan 1 Desa jatiroto Lumajang, Sabtu malam (18/10/2014). Tidak hanya uang dan barang-barang yang digasaknya, namun tersangka nyaris melukai korban dengan celurit dan bondet.Kejadian itu, bermula saat anang yakub, hendak keluar malam untuk mencari udara malam seusai kerja, tak disangja, ia langsung dibekap oleh sekawanan orang tak dikenal itu.Tak selang beberapa menit, ia besserta ketiga keluarga dan satu pembantunya diikat diruang tamu. Para perampok itu langsung mengobrak abrik isi rumah serta mengancam anang."Kita semua diikat mas, terus langung ngancam kami minta uang," paparnya.Menurut korban, perampok itu berjumlah lima orang dengan membawa senjata tajam jenis celurit, dan satu mercon atau bondet. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, Namun anang diperkirakan mengalami kerugian sedikitnya Dua Puluh Lima Juta Ruipah, berupa uang tunai, satu laptop dan lima unit ponsel. Anang berharap, para pelaku itu segerabisa tertangkap oleh aparat kepolisian. "Mudah-mudahan saja, pak polisi bisa segera menangkap para perampok itu," (Mad/red)
Kejaksaan Negeri Banyuwangi Tetapkan Tersangka Bedah Rumah APBN 2013
Banyuwangi(lumajangsatu.com)- Kejaksaan Negeri Banyuwangi, Jawa Timur, menetapkan satu tersangka kasus dana bedah rumah warga miskin yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2013. Tersangka itu berinisial SY, Ketua Tim Pendamping Masyarakat Desa Banjarsari, Kecamatan Glagah. Kepala Seksi Pidana Khusus Kejaksaan Banyuwangi Paulus Agung Widaryanto mengatakan ada 126 rumah yang diperbaiki di Desa Banjarsari dengan total dana Rp 975 juta. "Setiap rumah seharusnya mendapatkan bantuan bahan material sebesar Rp 7,5 juta," kata Paulus, Selasa, 7 Oktober 2014. Dana APBN itu ditransfer langsung ke pemilik rumah melalui Bank Rakyat Indonesia. Sesuai ketentuan, dana tersebut harus diteruskan kepada Usaha Dagang (UD) Podo Tresno, toko bahan bangunan yang ditunjuk sebagai penyedia material. Kenyataannya, UD Podo Tresno hanya menerima uang Rp 375 juta. Dengan demikian jatah material bangunan untuk setiap rumah berkurang hanya tinggal senilai Rp 2 juta. Adapun Rp 400 juta sisanya diduga kuat masuk ke kantong sejumlah pihak, termasuk tersangka SY. Indikasinya, SY yang mengatur semua pencairan rekening dan pembagiannya ke sejumlah pihak. "Pemilik rumah hanya tanda tangan, SY yang mengatur uang," katanya. (Baca berita lainnya: Jaksa Geledah Rumah Tersangka Korupsi Bedah Rumah) Tim Pendamping Masyarakat dibentuk oleh penerima bantuan bedah rumah warga miskin. Tim tersebut bertugas mengkoordinasi pelaksanaan program dan menerima honor Rp 35 ribu per rumah. Kejaksaan, kata Paulus, telah memeriksa seluruh warga penerima dana bedah rumah, pemilik toko dan tersangka. Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Banyuwangi Suyanto Waspo Tondo menyerahkan sepenuhnya kasus itu pada proses hukum. "Kami patuh pada proses hukum," katanya.(Tempo)
Oknum PNS Dinas Kehutanan Lumajang Digrebek Warga di Rumah Janda Anak Satu
Lumajang(lumajangsatu.com)- Oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) Dinas Kehutanan Kabupaten Lumajang bernama Efendi (42) warga Gomble kelurahan Kepuharjo, gang Mangga digrebek warga saat berada di rumah janda, di Perum Tukum Indah Kecamatan Tekung, Sabtu (18/10/2014). Saat berada di rumah Indriani (40) blog Y nomor 11, oknum PNS tersebut menggunakan sepeda motor plat merah N 2395 YP. Saat di grebek oleh belasan warga sekitar, kedua sejoli tersebut sudah hilang dan diperkirakan lari dari pintu belakang. Karena tidak mendapati apa yang dicarinya, warga akhirnya menyegel sepeda motor plat merah yang terparkir di depan rumah janda anak satu itu. Penggerebekan oknum PNS Dinas Kehutanan tersebut berawal saat salah seorang warga melihat kedatangan dari PNS tersebut. Warga yang mulai memantau sejak seminggu terakhir langsung melakukan pengerebekan. "Warga sudah resah mas, karena ini sudah di pantau beberapa hari terakhir oleh warga," ujar Bambang Ketua RW Setempat. Sementara itu, Imam Suryadi Kepala Dinas kehutanan membenarkan adanya nama Efendi sebagai PNS dilingkungan Dinas Kehutanan. Namun, ia tidak mengetahui adanya penggrebekan yang diduga menimpa anak buahnya itu saat berada di rumah janda beranak satu di perum Tukum Indah.(Mad/yd/red)
Jelang Pelantikan Presiden Jokowi, Lumajang Siaga Satu
Lumajang(lumajangsatu.com)- Polres Lumajang menetapkan status siaga satu dan menerjunkan 2/3 kekuatan guna mengantisipasi gangguan keamanan saat pelantikan presiden Indonesia ke 7, Ir. Joko Widodo tanggal 20 Oktober 2014. Polisi juga dibantu oleh TNI akan terus memantau situasi keamanan di Lumajang. "Kita siapkan 2/3 kekuatan untuk lakukan pengamanan pelantikan Presiden dan kita tetapkan situasi siaga satu," ujar Kapolres AKBP Singgamata SIK kepada sejumlah wartawan. Ia berharap jalannya pelantika bisa berjalan lancar dan di Lumajang tidak ada kejadian yang bisa mengganggu suasana pelantikan Presiden di Jakarta. "Kami beraharap semua bisa ikut menjaga suasan kondusif di Lumajang," terangnya. Sementara itu, Letnan Kolonel Infantri Akhyari Komandan Kodim 0821 Lumajang menyatakan siap melakukan pengamanan di Lumajang. Seleurh personel TNI akan siaga di hari pelantikan Presiden. "Kita sudah siagakan semua personel TNI untuk melakukan pengamanan suasana Lumajang saat pelantikan Presiden," terangnya. Dari hasil informasi intelejen tidak ditemukan gerakan masa saat pelantikan presiden tanggal 20 Oktober 2014. Dandim mengajak semua elemen masyarkat untuk bersama-sama menjaga kondusifitas daerah kususnya Lumajang. "Siapapun yang jadi Presidennya TNI akan selalu siap untuk melakukan pengamanan," tegasnya.(Yd/red)
Polres Lumajang Segera Periksa Dua Tersangka Tambang Pasir Ilegal
Lumajang(lumajangsatu.com)- Setelah memeriksa sejumlah saksi dalam kasus pertambangan dan stockpile pasir ilegal, polisi akan segera memeriksa dua tersangka pemilik tambang dan pemilik stockpile (pengepokan pasir). "Perkembangan kasus pasir, minggu depan kita akan periksa dua tersangka," ujar AKBP Singgamata SIK, Kapolres Lumajang usai mengikuti apel siaga BPBD di alun-alun Lumajang, Jum'at (17/10/2014). Sebelumnya, polisi telah melakukan pemeriksaan sejumlah saksi, baik dari penambang maupun dari pihak pemkab Lumajang. Polisi akan terus melakukan pengembangan kasus pasir ilegal, untuk mencari adanya tersangka lain, selain P dan R sebagai pemilik tambang dan stockpile ilegal. "Kita akan terus kembangka untuk mencari adanya pihak laian dalam kasus pasir yang saat ini ditangani oleh polisi," papar Kapolres. Kapolres juga menyampikan terima kasih kepada elemen masyarakat yang mendukung langkah polisi memberantas mafia pasir Lumajang. Polisi akan terus melakukan pemberantasan dengan secara bertahap, karena keterbatasan tenaga penyidik yang dimiliki oleh polisi. "Kami berterima kasih kepada semua elemen masyarakat Luymajang yang mendukung langkah polisi dan kami akan terus memberantas tambang pasir ilegal," tegasnya.(Yd/red)
Polres Lumajang Ringkus Dua Maling Motor dan Satu Penadah
Lumajang(lumajangsatu.com)- Jajaran Reskrim Polres Lumajang berhasil menangkap tiga pelaku yang diduga melakukan tindak pidana pencurian sepeda motor. Ketiganya dibekuk bersama dua barang bukti sepeda motor hasil kejahatannya. "Kita berhasil tangkap tiga tersangka curas beserta dengan barang buktinya dan ini juga termasuk kriminalitas yang meresahkan warga," ujar AKBP Singgamata SIK Kapolres Lumajang saat menggelar rilis, Jum'at (17/10/2014). Dua pelaku merupakan pelaku pencurian dan satu pelaku diduga sebagai penadah hasil kejahatannya. Pihak kepolisian juga terus mengembangkan kemungkinan adanya pelaku laian dalam kasus tersebut. "Dua sebagai pelaku dan satu sebagai penadah hasil kejahatan," papar Kapolres. Pelaku dengan inisial P, U dan F merupakan orang Lumajang. Sedangkan barang bukti sepeda motor merupakan dari hasil kejahatan dengan TKP pasar hewan Lumajang. Barang bukti sepeda motor akan segera dikembalikan kepada pemnilik setelah proses selesai dilakukan."Itu hasil kejahatan dari TKP pasar hewan Lumajang," pungkasnya.(Yd/red)
Gunung Semeru Meletus, Korban Munumpuk di Tenda Pengungsian
Lumajang(lumajangsatu.com)- Puluhan korban erupsi Gunung Semeru langsung diamankan dan mendapatkan pertolongan dari relawan dan badan penanggulngan bencana daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang. Namun, kejadian tersebut bukan bencana sungguhan, namun simulasi penanggulngan bencana saat apel siaga penanggulngan bencana daerah 2014, di Alun-alun Lumajang, Senin (17/10/2014).Menurut Hendro Wahyono, Kabid Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang, kegiatan apel siaga kebencanaan adalah kegitan rutin BPBD. Hendro menegaskan, tidak ada hubungannya dengan aktifitas gunung Semeru yang akhir-akhir ini mengalami peningkatan.Tidak ada kaitannya dengan peningkatan Semeru, namun momennya saja yang mungkin bersamaan, papar Hendro kepada sejumlah wartawan.Kegiatan apel siaga bertujuan untuk menymabung silaturrahim antara semua elemen yang terlibat dalam penanggulnagan bencana. Sehingga ketika bencana yang tidak diharapkan itu benar-benar terjadi, maka penanggulangan kepada korban akan segera dilakukan dengan cepat.Harapannya akan semakin erat silaturrahim dengan elemen penanggulangan benacana, sehingga ketika ada benacana akan mudah dalam penanggulangannya, terangnya.Apel Siaga Kebencanaan dihadiri oleh relawan, pecinta alam, siswa dan mahasiswa. Hadir juga sejumlah muspida seperti Wakil Bupati, Ketua DPRD, Kodim 0821, Danyon 527 dan Kapolres Lumajang.Salah seorang pecinta alam dari STKIP PGRI menyatakan cukup menyambut baiak dengan kegitan tersebut. Sehingga, mahasiswa bisa merasakan langsung bagimana melakukan penyelamtan korban atau bahkan menjadi korban bencana itu sendiri.Kita diundang untuk ikut apel siaga dan kita saat simulasi berperan sebagai korban bencana, ujar Syahwal.(Yd/red)
Frustasi, Petani Tebu Lumajang Boikot Jual Gula di PG Jatiroto
Lumajang(lumajangsatu.com)- Polemik para petani tebu Lumajang nampaknya belum menemukan kata sepakat untuk mencari solusi guna menjual gula milik petani. Forum Temu Kemitraan Petani Rakyat (FKTPR) antara para petani tebu dan pihak PG Jatiroto yang juga dihadiri oleh Pemerintah seperti Dinas Perkebunan, Disperindag juga tidak menemukan solusi.
NU dan KNPI Dukung Kapolres Berantas Mafia Pasir Lumajang Hingga ke Akarnya
Lumajang(lumajangsatu.com)- Apresiasi dan dukungan kepada Kapolres Lumajang AKBP Singgamata SIK terus mengalir. Pengeurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Lumajang dengan tegas mendukung dan sepakat dengan langkah polisi melakukan pemberantasan pasir ilegal. Kami sangat apresiasi dan sangat sepakat jika polisi menertibkan pasir ilegal karena itu melanggar aturan yang berlaku, ujar samsul Huda Ketua PCNU Lumajang, Kamis (16/10/214). Pertmabngan pasir yang melimpah harus benar dimanfaatkan dengan baiak dan benar serta bermanfaat bagi kebaikan warga Lumajang. Jangan sampai pasir Lumajang hanya dinikmati oleh segelintir orang saja, lebih parah lagi dinikmati oleh orang luar Lumajang. Langkah polisi yang memulai memberantas pertambangan ielgal, juga harus diikuti oleh langkah tegas juga oeleh Pemkab Lumajang. Sebab, yang memiliki kekayaan alam adalah Lumajang, maka jika ada yang mencurinya seharusnya pemkab juga bergerak. Pemkab selaku pemilik kekayaan alam juga harus ambil langkah tegas, disana ada satpol PP selaku penegak Perda, maka harus difungsikan guna menjaga kekayaan alam Lumajang, tegasnya. Hal senada juga disampaikan oleh Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Lumajang. KNPI juga sangat apresiatif dengan langkah yang dimabil oleh polisi, karena pertmabngan legal banyak merugikan masyarakat, lingkungan serta kerusakan infrastruktur. Kita apresiasi dengan langkah polisi tertibkan tambang ielgal yang merusak lingkungan dan kerusakan infrastruktur, ujar Achmad Nurhuda, ketua KNPI Lumajang. Namun, KNPI meminta apa yang dilakukan oleh polisi benar-benar serius dan tidak akan berhenti ditengah jalan. Disamping itu, jika ada oknum polisi yang terlibat dalam bisnis tambang pasir haram itu, tentunya harus disangksi juga. Langkah ini jangan hanya angat-angat tai ayam, namun harus diusut tuntas hingga keakarnya, bahkan jika ada oknum juga harus ditindak tegas, pungkansya.(Yd/red)