lumajang hari ini

Akibat Konsleting Listrik, Pasar Tempeh Dilalap Api

Lumajang(lumajangsatu.com)- Konsleting listrik merupakan masalah yang tidak bisa dianggap ringan, pasar tempeh misalnya, hangus terbakar hanya gara-gara konsleting aliran listrik salah satu kios kecil di tengah pasar tempeh, Minggu (17/08/2014) malam. Safi', salah satu pemilik ruko di stand pasar tempeh, mengatakan, kebakaran itu berasal dari tengah pasar, mulanya api itu kecil, namun beberapa saat kemudian apipun menjalar ke ruko-ruko sebelahnya. "Asalnya api dari tengah pasar mas, namun, karena khawatir saya langsung menyelamatkan barang dagangan saya," paparnya. PMK Lumajang di bantu BPBD Lumajang, berhasil menaklukkan api empat jam kemudian, dengan menurunkan sedikitnya 3 unit mobil pemadam kebakaran. Beruntung dalam insiden itu, tidak ada korban jiwa, namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. para pedagang berharap Pemerintah daerah memberikan bantuan kerugian para pedagang. "Saya minta pemerintah berkenan membantu kami," tambahnya.(Mad/red)

HUT RI ke-69, Relawan Jokowi Kibarkan Bendera di Puncak Lemongan

Lumajang(lumajangsatu.com)- Dalam rangka untuk memperingati HUT Republik Indonesia yang ke 69, para relawan pemenangan Jokowi-JK yang tergabung dalam Seknas Jokowi melakukan upacara bendera di puncak tujuh gunung di Indonesia, Minggu (17/08/2014). Salah satu gunung yang dianggap penting untuk dilakukan upacara bendera adalah Gunung Lemongan yang terletak di Klakah, Lumajang, Jawa Timur. Pendakian di tujuh gunung tersebut dilakukan oleh para relawan Jokowi-JK yang tinggal di sekitar gunung tersebut dan memang berlatar belakang pecinta alam. Sedangkan untuk pendakian di Gunung Lemongan dilakukan oleh para relawan Laskar Hijau yang selama ini dikenal sebagai Penjaga Gunung Lemongan dan pada waktu pilpres 9 Juli 2014 yang lalu Laskar Hijau memang total bergerak untuk memenangkan pasangan Jokowi-JK. Relawan Laskar Hijau yang ditugaskan untuk melakukan pendakian dan mengibarkan bendera merah putih di Gunung Lemongan ini sebanyak tujuh orang. Mereka berangkat dari posko Laskar Hijau yang terletak di kaki Gunung Lemongan tepat pada jam 19.00 atau jam tujuh malam. Upacara Bendera di puncak Gunung Lemongan ini dilaksanakan tepat pada pukul 07.00 WIB, yang juga diikuti oleh ratusan pendaki dari berbagai daerah di Indonesia yang sengaja datang ke puncak Gunung Lemongan untuk turut mengikuti upacara bendera di puncak gunung yang tergolong unik di dunia ini.  “Alhamdulillah, pelaksanaan upacara bendera kali ini berjalan dengan lancar dan khidmat, juga didukung oleh cuaca yang sangat cerah” ujar Wandi salah satu peserta upacara bendera.  Setelah seluruh prosesi upacara bendera ini usai dilaksanakan, tujuh orang relawan Laskar Hijau ini kemudian mengibarkan bendera Seknas Jokowi di sisi bendera Merah Putih tepat di puncak Gunung Lemongan yang memiliki ketinggian 1671 mdpl. A’ak Abdullah Al-Kudus selaku koordinator Laskar Hijau dan sekaligus selaku koordinator Seknas Jokowi Kabupaten Lumajang mengatakan bahwa kegiatan ini sebagai bentuk rasa syukur atas terpilihnya pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2014-2019. Kegitan pendakian dan peringatan HUT RI ke-69 juga sebagai bentuk dukungan moral bagi Jokowi-JK yang terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang ke tujuh, agar nantinya bisa mewujudkan visi misinya dengan baik dan mampu membawa Indonesia menjadi lebih baik, berdaulat, adil dan makmur. "Kita berharap pak Jokowi dan pak JK, bisa menjadi pemimpin yang amanah yang benar-benar berjuang untuk kemakmuran rakyat Indonesia," papar A'ak.(Yd/red)

HUT RI ke-69, Dalam Sehari di Lumajang Terjadi Tiga Kebakaran Hebat

Lumajang(lumajangsatu.com)- Dalam sehari tepat pada peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-69 terjadi tiga kali kebakaran di Kabupaten Lumajang. Dari pantauan lumajangsatu.com, sekitar sore hari, Musholah SMP Negeri 2 Lumajang di Jalan Ahmad Yani dan sebuah pos jaga di jalan Wahid Hasyim ludes dilalap sijago merah, Minggu (17/08/2014). Pada malam harinya, sekitar jam 19.00 wib, puluha kios yang berada di pasar Tempeh juga hangus terbakar. Para petugas pemadam kebakaran beserta masyarakat dibuat kerepotan karena api sangat cepat melalap barang-barang jualan yang mudah terbakar. Sementara itu, para pemilik toko dan kios mencoba menyelamatan barang dagangan yang masih selamat dari kobaran api. Sedangkan pemilik kios yang barangnya sudah hangus, harus menerima kenyataan pahit di hari peringatan HUT RI ke-69, karena kehilangan ladang pekerjannya. Untuk Musholla SMP Negeri 2 Lumajang dilalap api juga tidak menyisakan sesuatu, kecuali kayu-kayu yang sudah hangus. Sedangkan pos jaga yang terbakar masih beruntung tidak menjalar kegudang yang tepat berada disebelahnya, karena warga segera memadamkan api.(Yd/red)

Puluhan Kios Pedagang Pasar Tempah Lumajang Hangus Terbakar

Lumajang(lumajangsatu.com)- Puluhan kios milik pedagang di pasar Tempeh Kabupaten Lumajang habis dilalap sijago merah, Minggu (17/08/2014) sekitar jam 7 malam. Api  menghanguskan sebagian besar bangunan pasar yang menjual baju, sandal dan barang-barang yang mudah terbakar lainnya. Para pemilik toko dan kios mencoba menyelamatkan barang-barang dagangan semampunya. Seluruh mobil pemadam kebakaran milik Pemkab diterjunkan untuk menjinakkan api. "Kita tidak tau apinya dari mana, tiba-tiba semuanya sudah terbakar dan kita mencoba selamtkan apa yang bisa diselmatakan," ujar salah seorang pedangan. Kebakaran pasar yang berada dipinggir jalan raya tersebut membuat arus lalulintas macet total. Jalan ditutup dari semua aktifitas warga, karena kobaran api sangat besar dan masih belum bisa dijinakkan. Sejumlah warga yang ingin melihat dihalau oleh petugas keamanan. Hingga berita ini diturunkan, api belum berhasil dijinakkan dan terus dilakukan upaya pemadaman oleh petugas dan warga. "Tidak boleh mendekat mas, katanya takut membahayakan, ujar salah seorang warga Tempeh yang ingin melihat kebakaran pasar tersbut.(Yd/red)

Tumpeng, Tolak ISIS di Ranuyoso

Lumajang(lumajangsatu.com)- Malam hari 17 agustus 2014, jajaran Muspida dan Muspika kecamatan Ranuyoso gelar, potong tumpeng dan Deklarasi anti ISIS di kantor kecamatan, Sabtu (16/08/2014). Menueurt Kepala wilayah kecamatan Ranuyoso Lumajang, Drs.Baisuni, mengatakan, ISIS merupakan organisasi yang dilarang perkembangannya dan aktifitasnya di Kabupaten Lumajang, utamanya di kecamatan Ranuyoso ini. Namun, kegiatan deklarasi ini sengaja di gelar, untuk mengantisipasi organisasi ISIS berkembang di wilayah ini, namun untuk sementara menurutnya di Kecamatan Ranuyoso tidak ada ISIS. "Untuk sementara di Ranuyoso tidak ada ISIS mas," paparnya. Sementaa itu, pihak Muspika dan Muspida menghimbau kepada jajaran Kepala Desa se-kecamatan ranuyoso untuk segera melapor, apabila terdapat atau menemui aktifitas mencurigakan utamanya jika ISIS memang ada di ranuyisi.(Mad/red)

Peringati Hari Kemerdekaan, Warga Lumajang Gelar Lomba Kerapan Sapi

Lumajang(lumajangsatu.com)- Perayaan hari kemerdekaan RI ke-69, 90 ekor sapi dari tiga kabupaten di perlombakan dalam kerapan sapi, di Lapangan Kerapan Sapi Ranuyoso Lumajang, Sabtu (16/08/2014). Sahril Mubarok, salah satu peserta perlombaan kerapan sapi, asal desa Krai Yosowilangun Lumajang, mengatakan, sapi peliharaannya sengaja diikut sertakan dalam perlombaan ini, selain untuk melestarikan tradisi juga untuk memperingati HUT RI Ke-69. "Ya seneng mas, lagi pula sekarang kan agustusan, jadi sebagai warga negara yang baik juga harus ikut serta merayakan hari bersejarah bagi bangsa ini," paparnya. Sementara menurut Panitia pelaksana, H.Musthofa, mengatakan, perlombaan kali ini sengaja digelar untuk memeriahkan peringatan hari kemerdeaan. "Kerapan ini untuk agustusan mas,"tambahnya.(Mad/red)

Belerang Lemongan Mencair, Ikan Mujaer Mabuk

Lumajang(lumajangsatu.com)- Warga desa tegalrandu kecamatan klakah digemparkan oleh ikan-ikan di danau klakah mati keracunan belerang gunung lemongan, Sabtu (16/08/2014). Fenomena ini, merupakan fenomena alam yang terjadi setiap satu tahun sekali, menurut masyarakat setempat, musim ikan keracunan ini disebut koyok. Puluhan warga, berbondong-bondong datang ke danau klakah untuk mengakap ikan yang keracunan dengan peralatan seadanya, yakni dengan bambu kering dengan panah diujungnya. "Menurut istilahnya masyarakat sini, ini adalah musim koyok mas, musim koyok inilah yang ditunggu-tunggu selama ini," ungkap Hulaimi salah satu warga. Mencairnya belerang gunung lemongan ini, telah terjadi sejak malam hari, namun warga banyak yang berburu ikan sejak pagi tadi, ikan-ikan hasil tangkapan wargapun dijual kepada para pengunjung danau.(Mad/red)

Pansus: DPRD Lumajang Tak Pernah Dilibatkan Dalam Ijin Tambang Pasir

Lumajang(lumajansagtu.com)- Pansus pasir DPRD kabuapten Lumajang telah menyelesaikan semua agenda untuk mencari bukti dan fakta seputar pengelolaan tambang pasir di Lumajang. Pansus pasir telah turun ke lapangan, meminta ketangan masyarakat, para penambang, para pengusaha dan juga pemerintah daerah. “Kita juga sudah minta keterangan kepala desa yang bersinggungan dengan ekploitasi pasir serta para investor tambang pasir,” ujar Agus Wicaksono S.Sos ketua DPRD Kabupaten Lumajang, Sabtu (15/08/2014). Pemerintah sebagai lembaga yang memiliki kewenagan dalam memberikan ijin pertambangn dan juga memiliki kewajiban memberikan pembinaan kepada para penambang juga telah dimintai keterangan. Dari keterangan yang diberikan pemerintah, yang mencolok adalah sedikitnya pendapatan asli daerah yang diteriama oleh pemkab Lumajang. “Royalti dari pemerintah pusat yang berasal dari iuran tetap tahun 2012 sebesar Rp 178.541.912, Sementara dari royalti iuran eksploirasi pasir besi hanya sebesar 12.320.022, di tahun anggaran 2013 sampai akhir Desember, iuran tetap senilai Rp 119.223.407, dan royalti eksplorasi dan eksploitasi senilai Rp  258.722.683,” papar ketua pansus itu.   Dari proses ekploitasi yang sangat besar , bisa dilihat dengan kerusakan lingkungan dan jalan yang parah, seharunsya pendapatan dari sektor pasir juga harus sepadan. Meskipun selama ini DPRD tidak pernah dilbatkan dalam proses-proses penerbitan ijin tambang pasir yang dikeluarkan oleh Pemkab. “Padahal sesuai dengan Undang-undang 32 Tahun 2006 dan Undang-Undang Minerba mengamanatkan jika ada perjanjian yang melibatkan pihak luar maka DPRD harus dilibatkan,” jelasnya. Disinggung tentang kemungkinan rekomendasi pansus pasir akan ditujukan kepada kepolisian atau kejaksaan karena juga ada tudingan kebocoran dalam pengelolaan pasir, Agus menyebutkan masih menunggu keputusan pansus. Sejuah mana kerugian Negara yang ditimbulkan masih akan digodok untuk menentukan rekomendasi yang akan dikeluarkan. “Kita masih akan godok secara mendalam bersama Pansus untuk menentukan subtansi rekomendasi dari pansus pasir,” paparnya.(Yd/red)

MUI Lumajang: Gerakan ISIS Ancam Keutuhan NKRI

Lumajang(lumajangsatu.com)- Majlis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Lumajang menyatakan dengan tegas bahwa gerakan Islamic State of  Irak and Syiria (ISIS) adalah aliran radikal dan harus ditolak masuk ke Indonesia. Gerakan ISIS tidak sesuai dengan ajaran Islam yang tidak mengedapankan kekerasan dalam gerakannya. “Kita usai rapat dengan Muspida Lumajang, bahwa kita wajib menangkal ISIS masuk Lumajang karena gerakan ISIS adalah gerakan yang dilarang Islam,” ujar Muflih Farid ketua MUI Lumajang, Sabtu (15/08/2014). Lebih lanjut ia menjelaskan, bahwa gerakan ISIS ingin mendirikan negera Islam dengan konsep khilafah dan tentunya bertengtangan dengan Islam Indonesia. Untuk menangkal ISIS masuk ke Lumajang, MUI kabupaten memerintahkan kepada MUI kecamatan untuk memantau gerakan ISIS agar tidak masuk ke wilayah Lumajang dipedesaan. “ISIS tidak sesuai dengan Islam Indonesia dan kita perintahkan MUI kecamatan untuk memantau gerakan ISIS dan segera melaporkan kepada MUI Kabupaten jika melihat gerakan ISIS,” tambahnya. MUI juga meyakini bahwa ISIS juga ada di Lumajang karena potensi ISIS masuk melalui kelompok-kelompok teroris yang saat ini sudah ada di Indonesia. Namun gerakannya secara diam-dim dan tidak terang-terangan karena pasti akan ditolak masyarakat karena mengancam keutuhan NKRI. “Kita meyakini ISIS juga ada di Lumajang namun gerakannya secara perlahan-lahan karena masyarakat pasti melakukan penolakan karena mengancam keutuhan NKRI,” pungkasnya.(Yd/red)

Ini Lagi Lampu Gapura Mati, Bukti Pemkab Tak Urusi Keindahan Kota Lumajang

Lumajang(lumajangsatu.com)- Tak hanya gapura pintu mansuk Lumajang yang berada di pertigaan Wonorojo yang lampu tulisannya mati, gapura di pertigaan jalan lintas timur didepan Perum Tukum Indah juga mati. Kondisi tersebut membuat pemandangan yang tidak elok, terutama saat malam tiba. "Kalau siang mungkin tidak kelihatan mas, tapi kalau malam karena lampunya mati tulisannya menjadi aneh dan lucu," ujar Mahmud, salah seorang warga Lumajang, Kamis (14/08/2014). Menurutnya, seherusnya instansi terkait memperhatikan hal-hal yang kecil itu, namun sangat penting bagi keidanhan Lumajang. Jangan hanya memperbaiki sarana yang sudah baik dan diganti dengan yang baru, seperti paving alun-alun yang digenti dengan keramik. "Gapura itu penting untuk dipermak sangat menarik, karena warga luar daerah yang masuk Lumajang pasti akan melewati pintu gapura," terangnya. Jika dibiarkan mati seperti gapura yang berada didepan Perum Tukum Indah itu, maka kelihatan jika instansi yang mengelola keidahan Lumajang tidak bekerja. Lampu yang bertuliskan Lumajang ATib Berseri menjadi tidak karuan jika lampunya mati. "Tahun lalu tulisannya LUMAJANG AIB BSER, sekarang sudah mati lagi dan menjadi LUMAJANG AB BSER," terangnya. Sebelumnya, Nurul Huda Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lumajang mengaku akan memprioritaskan perbaikan penerangan jalan yang berada di pintu masuk Lumajang. Bahkan, jika ada lampu yang mati akan langsung diganti oleh petugas.(Yd/red)