Lumajang (lumajangsatu.com) - Polres dan Kodim 0821 terus membina dan membentuk Satgas Keamanan Desa untuk menciptakan sukarelawan kemanan. Rabu malam (06/03), Kapolres dan Dandim membina ratusan Satgas Keamanan Desa se-Kecamatan Pasirian.
Lumajang
Lumajang Belum Miliki MoU dengan Badan Ekonomi Kreatif
Lumajang (lumajangsatu.com) - Pemerintah Kabupaten Lumajang belum melakukan MoU dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). Alhasil, sejumlah proposal pengajuan bantuan untuk mendukung percepatan ekonomi kreatif di Lumajang tidak terealisasi."Kita baru tahu jika yang paling diutamakan adalah daerah yang sudah MoU dengan Bekraf," ujar Agni A. Megatrah, Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan saat acara Diskusi Kelompok Terpumpun Pentahelix Pengembangan Ekonomi Kreatif yang digelar Bekraf, Kamis (07/03/2019).Disparbud akan memberikan tela'ah kepada Bupati Lumajang agar Lumajang melakukan MoU dengan Bekraf. Sehingga beberapa proposal pengajuan bantuan sarana peningkatan ekraf di Lumajang bisa cepat terealisasi."Kami akan menyampikan tela'ah dari hasil diskusi ini agar Lumajang melakukan MoU dengan Bekraf," jelas Agni.Drs. Ayub Khan M.Si, anggota DPR RI Komisi X menyatakan siap mendukung program ekonomi kreatif di Lumajang. Saat dirinya berkeliling Lumajang, banyak sekali potensi ekonomi kreatif yang bisa disandingkan dengan potensi wisata."Saya akan menfasilitasi Lumajang dengan Bekraf agar banyak program pusat dilakukan di Lumajang. Pelaku ekraf di Lumajang sangat banyak dan harus dikembangkan," pungkasnya.(Yd/red)
Drs. Ayub Khan Anggota MPR RI Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di Sumbermujur
Lumajang (lumajangsatu.com) - Drs. Ayub Khan M.Si, anggota MPR RI melakukan sosialisasi 4 pilar kebengsaan di Desa Sumbermujur Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang, Rabu (06/03/2019). Pancasila, Undang Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika.Dihadiri 150 warga Sumbermujur, Anggoa DPR RI dari Fraksi Demokrat itu menyampaikan bahwa 4 pilar sudah final. Seluruh warga wajib menjaga 4 pilar dari semua ancaman baik dalam maupun luar negeri."Menjaga Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika adalah tugas kita bersama," jelas Ayub Khan.
Madu Lebah Budidaya Hj. Khosniah Diburu Konsumen di Pasar Pasirian
Pasirian (Lumajangsatu.com)-Hj.Khosniah warga Pasirian sudah puluhan tahun menggeluti budidaya lebah madu. Sejak 1997. Kini ia punya puluhan kotak yang disebar di rumahnya.
Indah Amelia: Saya Jago Goyang karena Sering Ikut Lomba Hula Hoop
Lumajang (Lumajangsatu.com) –Pedangdut muda dan berbakat Indah Amelia Contessa saat ini menjadi salah satu idola di dunia musik dangdut Lumajang. Saat di temui Tim Lumajangsatu.com dia menceritakan sudah sejak duduk dibangku SMP mengawali karirnya sebagai penyanyi dangdut hingga saat ini.
Rangkaian Acara Hari Raya Nyepi 2019 yang Perlu Diketahui, Momen Sakral bagi Umat Hindu
Lumajang (Lumajangsatu.com)- Bagi umat Hindu, Hari Raya Nyepi 2019 menjadi momen sakral yang ditunggu-tunggu.Kali ini, Hari Raya Nyepi 2019 dirayakan pada 7 Maret.
FKUB Lumajang Kutuk Keras Pengrusakan Patung Padmasari di Argosari
Lumajang (lumajangsatu.com) - Pengrusakan patung Padmasari di Desa Argosari Kecamatan Senduo Kabupaten Lumajang banyak menuai kecaman. Forum Kerukunan Antar Umat Beragama (FKUB) Kabupaten mengutuk keras pengrusakan tersebut.H. M. Khoiri M.Pd.I, Ketua FKUB Lumajang menyatakan bahwa pengrusakan tersebut tidak ada kaitannya dengan SARA. Namun, pengrusakan tiga patung simbol umat Hindu untuk selalu mengingat sang maha pencipta dilakukan oleh tangan jahil."Yang dirusak bukan tempat ibadah ya, tapi Padmasari umat Hindu," ujar Khoiri kepada Lumajangsatu.com, Selasa (05/03/2019).FKUB memasrahkan kasus pengrusakan tersebut kepada aparat penegak hukum. FKUB meminta semua masyarakat tidak terprovokasi atau mengaitkan pengrusakan tersebut dengan penolakan agama."Kita di Lumajang sudah terbiasa hidup dalam perbedaan dan tidak pernah ada gesekan. Umat Hindu di Lumajang berdampingan baik dengan umat beragama yang lainnya," pungkasnya.Kecaman juga disampikan masyarakat Senduro dan meminta polisi mengusut pelaku pengrusakan. Sebab, pengrusakan tersebut dilakukan oleh orang tidak bertanggungjawab yang menginginkan terjadinya keonaran."Saya sangat mengutuk aksi pengrusakan tempat Sajen saudara-saudara umat Hindu jelas dilakukan oleh orang yang ingin menebar keonaran. Pemerintah dan aparat hukum harus segera memcari pelakunnya karena tugas negara adalah memberikan perlindungan bagi semua warga negara dalam menjalankan ibadah dan keyakinannya. Apalagi tindakan ini dilakukan menjelang Hari Raya Nyepi," pungkas Misbach Isnaifah, salah satu warga Senduro.(Yd/red)
Patung Padmasari Simbol Umat Hindu Argosari Dirusak Tangan Jahil
Lumajang (lumajangsatu.com) - Ketenangan kehidupan dan kerukunan umat beragama di Senduro Kabupaten Lumajang terganggu oleh ulah tangan jahil. Tiga buah simbol umat Hindu yakni patung Padmasari di Desa Argosari agar umat Hindu selalu mengingat sang pencipta dirusak.Polsek Senduro langsung mendatangi lokasi pengrusakan dan menemui sejumlah tokoh masyarakat. Polisi tidak ingin ada gesekan di masyarakat dan kejadian tersebut dibawa-bawa kepada persoalan SARA.AKBP DR. Arsal Sahban SIK, Kapolres Lumajang menyatakan kejadian tersebut tidak ada kaitannya dengan SARA. Sebab, selama ini kehidupan antar umat beragama di Lumajang sudah hidup rukun dan tidak ada persoalan."Secara tegas saya katakana tak ada keterkaitanya dengan unsur SARA. Saya sangat menghimbau kepada umat hindu untuk menahan diri dan tak terprovokasi atas kejadian ini karena memang hanya dilakukan oleh orang iseng saja. Selain itu meskipun agama Hindu adalah agama minoritas di Kecamatan Senduro, nyatanya tak pernah ada penolakan kegiatan peribadatan selama ini," Jelas Kapolres, Selasa (05/03/2019).Edy Sumianto S.Ag, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Lumajang menyatakan umat Hindu Lumajang akan bersabar dan tidak akan terprovokasi. Kejadian pengrusakan patung Padmasari sepenuhnya akan dipasrhkan kepada penegak hukum."Ini bukanlah sebuah penolakan terhadap kegiatan peribadatan umat Hindu. Saya yakin ini adalah orang iseng semata, kami tak pernah berkonflik dengan masyarakat Argosari selama ini. Kami juga sudah berkomunikasi langsung dengan Kepala Desa Argosari dan Kapolsek Senduro," pungkasnya.(Yd/red)
Kasus Kikuk Kikuk Bripka AL dengan Istri Orang Ditangani Propam Lumajang
Lumajang (lumajangsatu.com) - Kasus oknum polisi Bripka AL yang digerebek warga sudah ditangani Propam Polres Lumajang. Bripka AL digerebek warga karena berduaan dirumah seorang perempuan yang suaminya sedang keluar kota.Ipda Wasono Budi, Kanit Propam Polres Lumajang menyatakan kasus tersebut dalam penyidikan. Propam Polres sudah menangani pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh Bripka AL."Sudah kita tangani dan dalam penyidikan Propam, kita panggil semua saksi-saksi," ujar Wasono Budi, Selasa (05/03/2019).
Kasus Carok Berebut Janda, Tatik Tak Pilih Mahfud dan Solihin
Lumajang (lumajangsatu.com) - Suhartatik, warga Lempeni Kecamatan Tempeh ikut dalam perjanjian damai Mahfud dan Solohin. Pasalnya, kedua lelaki itu terlibat carok karena cemburu dan berebut janda Suhartatik.Setelah dilakukan mediasi, Polres Lumajang menghentikan kasus carok tersebut. Kedua pelaku dan juga korban sama-sama saling mema'afkan dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.