Lumajang(lumajangsatu.com)- 50 anggota DPRD Kabupaten Lumajang melakukan pemantauan dan pengawsan jalannya pelaksnaan pilkades di 156 desa. Sebanyak 50 anggota DPRD dibagi menjadi lima tim sesuai dengan jumlah dapil masing-masing. "Kita bagi menjadi lima tim, sesuai dengan dapil masing-masing," ujar Achmad Jauhari, Wakil Ketua DPRD Lumajang kepada lumajangsatu.com, Rabu (18/12/2013). Mulai dari tanggal 16 Desember DPRD sudah turun ke desa-desa untuk mengecek kesiapan pantia untuk menyelenggarakan Pilkades. Karena banyaknya desa yang menggelar pilakdes, maka seluruh anggota DPRD dilibatkan karena tidak mungkin pengawasan hanya dilakukan oleh komisi A. "Sejek hari Senin kita sudah turun ke desa-desa untuk mengecek kesiapan panitia pilkades," paparnya. Dari pantuan yang dilakukan oleh DPRD pelaksanaan Pilakdes cenderung kondusif. Pengaman yang dilakukan oleh aparat kepolisian dan TNI sangat lauar biasa. Personel pengamanan sudah tiba didesa sehari sebelum pilkades digelar. "Pengaman sangat luar biasa oleh TNI dan Polri," jelasnya. Ia mengucapkan terima kasih kepada aparat kemanan yang telah membantu terciptanya pilakdes yang aman, sehingga diharapakan bisa terpilih kepala desa yang sesuai dengan harapan masyarakat. "Kami sangat apresiasi terhdap aparat keanan yang menciptkan suasana Pilkades tetap kondusif," pungkasnya.(Yd/red)
pemerintahan
Kecopetan Nonton Drum Band, Bu Guru Lapor Polisi
Lumajang(lumajangsatu.com)-Sungguh apes nasib, Masruroh (30) warga Desa Banyuputih Kidul Kecamatan Jatiroto, saat melihat karnaval drum band depan gedung Pemkab Lumajang ke copetan, Kamis(12/12/2013) kemarin. Saat itu, dia sedang melihat atraksi drum band, tiba-tiba dompet yang berisikan surat penting dan uang di ambil orang tak dikenal. Dompet yang hilang di copet berisikan, KTP, ATM Bank Mandiri dan BRI, NPNW serta STNK motor HOnda Revo Nopol N 6409 ZH. Akibat kecopetan itu, mengalami kerugian jutaan rupiah. "Kemarin saya kecopetan, untuk ngurus kehilangan, saya lapor ke polisi," ujar Masruroh di SPK Polres Lumajang. Dia melapor kepolisi untuk membuat baru surat penting yang hilang, dikarenakan untuk hal-hal pekerjaan. Dia berharap pencopet atau yang menemukan dompet dikembalikan. (yan/red)
Ratusan Personel TNI/Polri Siap Amankan Pilkades Serentak di Lumajang
Lumajang(lumajangsatu.com)- Jelang pelaksanaan pilkdes serentak, jajaran Polres dan Kodim 0821 Lumajang menggelar rapat bersama untuk pengaman. Latkol Akhyari, Komandan Kodim 0821 menyatakan, personel dari kodim yang akan diturunkan berjumlah 425 orang, ditambah lagi dari Batalion 527 sebanyak 210 personel. "Kusus dari Kodim 425 personel, bantuan dari Batalion 527 berjumlah 210 yang akan ditemnpatkan di 21 Kecamatan yang akan menggelar Pilakdes," ujar Akhyari kepada sejumlah lumajangsatu.com, Rabu (11/12/2013). Ia juga menghimbau kepada para Babinsa yang menjadi mata dan telinga dari Kodim untuk terus berkomunikasi dengan Babinkantibmas yang menjadi mata dan telangi Kapolres. Babinsa juga diminta terus mengajak masyarakat untuk menciptkan pilkades yang damai dan sukses. "Koordinasi antara Babinsa dab babinkatibmas sebagai mata dan telingan Kodim dan Polres terus dilakukan dengan baik," terangnya. Sementara itu, Kompol Andy Arisandi Kakapolres Lumajang menyatakan, rapat koordinasi anatra TNI dan Polri dilakukan untuk mensingkronkan pengamanan Pilkades. Sebanyak 800-an personel Polri akan disiapkan untuk pengamanan Pilkades yang juga dibantu oleh jajaran personel TNI dari kodim 0821 dan Bataliaon 527. "Ini rapat koordinasi antara TNI dan Polri untuk mensingkronkan pengaman pilkades yang akan dgelar sebentar lagi," ungkpa Wakapolres.(Yd/red)
Jalan Rusak Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Tunjung Gucialit Urunan Beli Material
Lumajang(lumajangsatu.com)- Tak kunjung ada respon dari Pemerintah Lumajang, puluhan warga desa Tunjung Kecamatan Gucialit bersama Babinsa setempat memperbaiki jalan poros desa yang rusak parah. Padahal, warga mengaku sudah mengusulkan kepada pemerintah agar jalur tersebut segera diperbaiki karena menjadi jalur alternatif anak sekolah menuju tempat belajarnya. "Kita sudah usulkan kepada pemerintah, namun tidak kunjung ada respon, akhirnya kita urunan untuk membeli material dan gotong royong merabat jalan desa Tunjung," ujar Edi Purwanto plt Sekdes desa Tunjung Kecamatan Gucialit kepada lumajangsatu.com, Minggu (08/11/2013). Menurutnnya, kondisi jalan sungguh sangat parah dan memebuat desa Tunjung seakan-akan terisolir dengan desa yang lainnya, khususnya dengan akses kecamatan Gucialit. Jalan menuju desa Kertowono (jalur barat) kondisinya sudah hancur, sedangkan jalur timur menuju kota Lumajang atau Gucialit kondisinya tidak jauh berbeda dengan jalur barat. "Dua jalur yang menghubungkan desa Tunjung ke desa Ketowono dan Kecamatan Gucialit sudah sangat hancur, aspalnya sudah hilang, tinggal bebatuan seperti makadam namun bercampur dengan lumpur yang licin saat turun hujan," tambahnya. Warga yang ingin menuju kota Lumajang jika tidak ingin melintasi jalur yang harcur tersebut harus memutar lewat jalur desa Jeruk tembus Kecamatan Klakah atau melewati jalur desa Bence tembus ke Kecamatan Kedungjajang. Jika ingin ke Gucialit maka warga tidak memiliki jalur yang lain selain melewati jalur yang sudah sangat rusak parah itu. "Kalau ingin melewati jalan yang lebih enak harus memutar lewat Klakah atau Kedungjajang," tambahnya. Warga dengan dana swadaya karena sudah tidak sabar menunggu janaji dari pemerintah untuk memperbaiki, segera merabat dua jalur yang rusak dan menejadi akses penting bagi warga desa Tunjung. Salah satu jalur yang dirabat adalah jalur desa Tunjung hingga desa Bence untuk mempermudah anak-anak sekolah menuju SLTP 2 Gucialit. "Kita merabat dua jalur yang sangat strategis bagi warga Tunjung dan anak-anak sekolah, dana yang terkumpul sekitar 15 juta rupiah," pungkasnya.(Yd/red)
Warga Lumajang Tunggu Janji Wakil Rakyat Untuk Buat Pansus Tambang Pasir
Lumajang(lumajangsatu.com)- Persoalan pertambangan pasir di Lumajang baik pasir galian B (pasir besi) atau pasir galian C (pasir Semeru) yang menimbulkan banyak masalah nampaknya menjadi pembahasan serius dalam RABPD tahun 2014. Menurut Achmad Jauhari wakil ketua DPRD, salah satu yang menjadi pembahasan adalah terus merosotnya pendapatan dari sektor pasir ditengah semakin meningkatknnya volume pengangkutan pasir. "Yang menjadi pembahasan adalah semakin merosotnya PAD pasir, sedangkan realitanya truk pengangkut pasir semakin banyak," ujar Jauhari, Kamis (05/11/2013). Dalam pembahasan yang dilakukan oleh Eksekutif dan Legisltaif mulai mengerucut pada kesimpulan terbentuknya panitia kusus (pansus) yang menangani persoalan pasir Lumajang. Mulai dari perijinan, dampak lingkungan, pendapatan bagi hasil hingga CSR bagi masyarakat sekitar. "Dari temuan DPRD, persoalan ijin penambangan juga banyak yang bermasalah," jelasnya. Hasil dari pansus yang masih dalam wacana DPRD itu, bisa mengarah kepada moratorium atau penghentian penambangan pasir dan juga bisa menghasilkan rekomendasi yang lain. DPRD melihat perijinan penambngan pasir masih banyak yang bermasalah, dampak lingkungan juga sangat parah sehingga perlu mendapatkan penaganan serius dan secepat mungkian. "Outputnya bisa moratorium penambangan atau rekomendasi yang lainnya," paparnya. Janji wakil rakyat untuk membenahi carut marutnya pertambangan pasir Lumajang terus ditunggu oleh masyarakat. Warga berharap apa yang diwacanakan oleh DPRD bukan hanya sebatas angan-angan saja, sehingga tidak mampu menjadi solusi bagi rusaknya lingkunagn dan infrastruktur akibat pertambangan yang tidak terkendali.(Yd/red)
Panwaslu Lumajang Anggap 205 PPL Yang Terlanjur Direkrut Hanya Sebagai Sekoci
Lumajang(lumajanngsatu.com)- Kesalah fahaman Panwaslu Kabupaten Lumajang dalam mengartika perintah Bawaslu untuk kembali merekrut pantia pengawas Lapangan (PPL) Pileg 2014 berbuntut banyak. Pasalnya, sebanyak 205 PPL yang sudah kadung direkrut dan sebagin telah di SK oleh Panwascam harus dirumahkan alias di PHK. Namun, Al-Mas'udi Ketua Komisioner Panwaslu menolak bahwa pihaknya memecat sebanyak 205 PPL yang terlanjur direkrut, karena kesalah fahaman mengartikan perintah Bawaslu. Sebab, panwaslu belum pernah merekrut PPL, namun Panwascam untuk melakukan kinerjanya bisa membuat volunteer atau tenaga kerelawanan guna mempermudah kerja dalam melakukan pengawasan. "Dalam pengawasan, panwascam kita perbolehkan untuk melakukan rekrutmen volunteer atau tenaga kerelawanan," ujar AL-mas'udi saat dihubungi lumajangsatu.com, Selasa (03/11/2013). Al-Mas'udi juga berdalih, saat ini pengawasan terkait pileg 2014 masih berbasis kecamatan belum sampai berbasis desa yang ditangani oleh PPL. Sehingga, Ia tidak tahu jika ada rekrutmen PPL yang juga sudah mendaptkan SK. "Saya tidak mengetahui ada PPL yang sudah ber-SK," paparnya. Disinggung tentang Honorarium PPL juga telah keluar, Mas'udi menyatakan bahwa PPL yang mendapatkan Honor adalah PPL pilgub. Sedangkan PPL sekoci yang sudah direkrut oleh Panwascam bisa diperbantukan dalam artian magang untuk persiapan pewacanaan PPL berbasis TPS. "Itu PPL sekoci yang kemudian diberikan job-job volunteer oleh panwascam," jelasnya. Sementara itu, Achmad Hambali Ketua Panwascam Kecamatan Klakah menyatakan, bahwa pihaknya telah melakukan rekrutmen PPL sesuai perintah Panwaslu Kabupaten, bahkan telah melakukan proses pengawasan untuk pileg 2014. Pihaknya juga menolak dengan tegas upaya PHK yang dilakukan oleh Panwascam, sebab PPL telah melakuan tugas pengawasan dan SK juga telah diterbitkan. "Kami menolak, terutama PPL selama ini sudah bekerja dalam hal pengawasa dilapangan dan Panwaslu Kecamatan sudah mengelurkan SK untuk masing-masing PPL," pungkasnya.(Yd/red)
Festival Jharan Kencak Harjalu 758 Meriah, Seniman Minta Segera Dipatenkan
Lumjang(lumajangsatu.com)- Mengawali pembukaan rangkaian kegiatan peringatan Hari Jadi Lumajang (Harjalu) 758 Minggu (01/11), festival jharan kencak berlangsung meriah dan mendapat antusias dari ribuan warga Lumajang. A’ak Abdullah Alkudus, Ketua Paguyuban jharan kencak menyatkan, besarnya minat masyarakat untuk melihat festival menunjukkan bahwa jharan kencak sudah sangat layak untuk menjadi ikon kesenian Lumajang. "Alhamdulillah festival jharan kencak berlangsung sangat meriah, bahkan sepanjang jalan dipadati dengan warga, ini menunjukkan bahwa jharan kencak layak untuk jadi ikon kesenian asli Lumajang," ujar A'ak, Senin (02/11/2013). Sebagai ketua paguyuban yang membawa aspirasi dari para anggotanya, Ia berharap agar pemerintah segera mematenkan jharan kencak sebagai kesenian asli Lumajang. Dismaping itu, setiap tanggal 1 Desember, ditetapkan sebagai hari pelaksanaan festival jharan kencak, sehingga semua orang bisa mengerti jika setiap 1 Desember di Lumajang ada festival jharan kencak. "Yang pertama kita minta agar jharan kencak segera dipatenkan dan 1 Desember ditetapkan sebagai pelaksanaan festival setiap tahunya," paparnya. A’ak juga berharap kepada Pemerintah, agar memberikan perhatian yang lebih kepada para seniman jharan kencak yanga ada. Perhatian tersebut bisa melalui pembinaan, pelatihan dan lainnya. Sebab, masih banyak para seniman jharan kencak yang masih hidup dibawah garis kemiskian. "Dengan perthatian yang lebih diharapkan para seniman bisa memeiliki peralatan sendiri dan juga bisa memiliki kuda sendiri," pungkasnya.(Yd/red)
Ribuan Jamaah Pengajian Doakan H Thoriq Jadi Wakil Rakyat DPR RI Pusat
Lumajang(lumajangsatu.com)-Jama'ah pengajian umum yang digelar H. Thoriq yang menghadirkan da'i, KH. As'at Malik yang juga wakil Bupati Lumajang dan KH. Aad Ainurssalam sangat antusias. Bahkan, H. Thoriq banyak mendapat do'a dan dukungan dilancarkan menjadi wakil rakyat di DPR RI Pusat. "Abah, semoga dilancarkan menjadi anggota dewan," ujar Siti Kholifah salah satu warga yang menemui H. Thoriq. "Semoga Abah Haji Thoriq tetap amanah, kalau jadi anggota DPR," ujar Solehudin. "Abah Thoriq kalau jadi DPR RI jangan lupa bangun Lumajang dan bantu warga miskin, tak lupa Mushola dan Masjid," ujar Hj. Aswaja asal Ditotrunan. "Bang Thoriq, jenengan sudah pantas menjadi wakil rakyat, jenengan ini amanah dan tanpa pamrih," ungkap Sukirno, warga Pulosari. Mendapati banyak ucapan do'a dan dukungan untuk menjadi wakil rakyat, H. Thoriq mengaku sangat bersyukur dan akan tetap menjaga amanah bila ditakdirkan menjadi wakil rakyat di DPR RI Pusat. "Saya ucapkan terima kasih, saya sebagian kecil ini yang bisa saya lakukan bagi masyarakat, pokoknya jangan sungkan-sungkan kasih kritikan dan masukan itu saja," papar pria yang ingin mengiatkan pengajian umum.(yan/red)
Festival Jharan Kencak Buka Rangkaian Peringatan Harjalu 758 Tahun
Lumajang(lumajangsatu.com)- Jharan kencak pada peringatan hari jadi Lumajang (Harjalu) 758 tetap menjadi ikon utama. Pad Harjalu kali ini festival jharan kencak akan dilaksanakan pada Minggu, 1 Desember 2013. Rute festival akan dimulai dari alun-alun kabupaten Lumajang menuju stadion semeru. Pawai ini akan menampilkan atraksi dari 200 ekor kuda terbaik di sepanjang jalan utama kota Lumajang. Tentu saja tidak akan ketinggalan pula atraksi dari para pawang kuda dengan tari kopyahnya yang unik dan lucu. A’ak Abdullah Al-Kudus, ketua Paguyuban Jharan Kencak Lumajang mengaku sangat senang karena festival ini bisa diselenggarakan lagi pada tahun ini, dan ini adalah festival yang ke tiga. “saya sangat senang atas respon baik pemerintah daerah terhadap pelestarian kesenian Jharan Kencak ini, dan antusias masyarakat juga sangat tinggi atas penyelenggaraan kegiatan ini. Semoga keinginan kami untuk menjadikan Jharan Kencak sebagai icon budaya Lumajang bisa terwujud”, ujar A'ak, Rabu (27/11/2013) Festival Jharan Kencak ini pada tahun 2011 dan 2012 yang lalu diselenggarakan pada setiap tanggal 15 Desember, berbarengan dengan acara prosesi Harjalu. Namun sejak tahun ini akan diupayakan untuk diselenggarakan pada setiap tanggal 1 Desember sekaligus sebagai tanda dimulainya peringatan Hari Jadi Lumajang setiap tahunnya. Sementara itu, Gawat Sudarmanto Kepala Kantor Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Lumajang menegaskan Pemerintah Daerah akan mengupayakan agar Festival Jharan Kencak ini bisa dilaksanakan secara rutin tiap tanggal 1 Desember. Hal ini dimaksudkan supaya Festival Jharan Kencak ini masuk menjadi agenda wisata nasional. "Kita upaykan ini digelar secra rutin," paparnya. Untuk diketahui bersama, bahwa Jharan Kencak adalah kesenian tradisional khas Lumajang. Kesenian ini lahir pada masa kerajaan Wirabhumi di bawah kepemimpinan Arya Wiraraja yang wilayahnya meliputi Tapal Kuda dan Madura bahkan hingga ke Bima, dengan pusat kerajaannya yang berada di Lumajang (Kuta Raja Lamajang) tepatnya di Desa Biting saat ini. Pada jamannya, kesenian ini adalah bentuk-bentuk ekspresi suka cita masyarakat dari sebuah wilayah yang makmur sejahtera, gemah ripah loh jinawi. Ada juga yang menyebutkan bahwa kesenian ini sebagai bentuk penghormatan kepada kuda kesayangan Ranggalawe putra dari Arya Wiraraja yang bernama Nila Ambhara yang terkenal sebagai kuda paling tangguh dan pintar pada jaman itu. Sebagaimana banyak diceritakan, bahwa baik Arya Wiraraja maupun Ranggalawe merupakan raja yang sangat dicintai oleh rakyatnya. Diyakini, orang yang pertama kali menciptakan kesenian ini bernama Klabisajeh, seorang pertapa suci yang tinggal di lereng Gunung Lemongan. Berkat kesaktiannya Klabisajeh bisa membuat kuda liar tunduk jinak dan pandai menari sehingga jadilah Jharan Kencak, Jharan artinya Kuda, Kencak artinya Menari.(Yd/red)
Duh! Wabup Undang Sendiri Masyarakat dan Wartawan Acara Pengajian Pendopo, Humas Kemana?
Lumajang(lumajangsatu.com)-Diduga kinerja humas tidak maksimal dalam mempublikasikan hari jadi lumajang (Harjalu) ke 758 untuk acara pengajian Umum di Pendopo dengan pembicara KH. Sya'roni Fadlan dari Sidoarjo, jam.19.30 WIB Rabu(27/11) malam. Wakil Bupati Lumajang, membuat undangan bagi wartawan dan para sahabtanya melalui pesan singkatnya. Isi dari udangan itu, "Asslamu'alaikum Wr Wb!, dalam rangka menyongsong tahun baru 1435 H, Pemkab mengadakan pengajian umum nanti malam, Rabu malam kamis jam 19.30 bertempat di Pendopo Kabupaten dengan Pembicara Kh Sya'roni Fadllan (Kaji Dangdut di JTV) dari Sidoarjo. Jika tidak ada udzur mohon berkenan hadir berserta sahabat, syukron,". Udangan pribadi wabup yang menyemarakan kegiatan pengajian tahun baru islam dan Harjalu itu. Menjadi rasan-rasan masyarakat dan wartawan yang dikirim SMS, pasalnya kegiatan keagamaan tidak di publikasi dengan baik. (yan/red)