pemerintahan

PWNU: Gubernur Jatim Tidak Harus NU

Surabaya - PWNU Jatim mengimbau kepada seluruh calon gubernur, wakil gubernur dan tim sukses pada pilgub Jatim tidak melakukan black campaign. "PWNU mempersilakan para calon berebut tempat dan tim sukses mempromosikan calonnya. Tapi jangan sampai mencela, menghina dan memfitnah apalagi menjurus ke masalah pribadi. Itu sangat tidak santun dan etis," tegas Ketua Tanfidziyah PWNU Jatim KH Mutawakil Alallah kepada beritajatim.com, Rabu (22/5/2013). Jika ajang tebar black campaign terus dibiarkan berkembang, akan terjadi rawan konflik sosial di massa akar rumput. "Silakan saling mengkritik, tapi kritik membangun seperti adu program ke depan mana yang lebih baik. Para tokoh-tokoh NU dan kader NU harus mengerem statemen-statemen yang meresahkan dan cenderung mengadu domba," tukasnya. Dia sudah mempunyai rumusan dalam setiap ajang pemilukada, warga nahdliyyin diminta menyalurkan aspirasi politiknya sesuai akhlakul karimah. "Jadi tidak harus NU menjadi gubernur. Itu bisa terjadi, kalau memang calon NU yang maju hanya satu orang dan baru bisa dipersatukan. Kalau ada dua orang Khofifah dan Gus Ipul, lebih bijak sebagai ormas keagamaan mayoritas di Jatim ya netral saja," tuturnya. Dengan sikap netral yang diambil PWNU Jatim dalam pilgub, untuk menghindari gesekan keras di tingkat grassroot NU. PWNU mengijinkan pengurus PCNU atau struktural PWNU secara pribadi terlibat dukung mendukung, tetapi tidak membawa nama organisasi NU. "Kalau secara pribadi-pribadi terserah mau pilih siapa. Kan banyak pengurus NU, juga sebagai pengasuh pondok pesantren. Mereka diimbau keras mengeluarkan pernyataan sebagai pengasuh ponpesnya masing-masing, jangan atas nama pengurus NU," pungkas pengasuh Ponpes Zainul Hasan Genggong Probolinggo yang merahasiakan dukungannya di pilgub Jatim ini. (beritajatim.com)

SAAT AKan Perhatikan Wisata di Lumajang

Lumajang- Guna mewujudkan masyarakat Lumajang yang sejahtera dan bermartabat di Bidang Pariwisata dan Budaya. Pasangan Cabup/cawabup nomor urut satu, Sjahrazad Masdar-As'at Malik akan melakukan pengembangan wisata dengan program satu desa satu wisata unggulan. Sjahrazad Masdar mengatakan, Lumajang yang kaya potensi wisata harus dikembangkan untuk mensejahterakan masyarakat. Sehingga pertumbuhan ekonomi akan meningkat terus, khusus para pedagang kecil dan masyarakat dilokasi wisata. "Wisata Lumajang harus maju dan memberikan kesejateraan masyarakat," ungkapnya. Obyek wisata yang dikelola pemerintah akan ditambah arena permainan dan sarana prasarana akan diperbaiki. Obyek wisata yang akan diperhatikan, selokambang, water park, segita ranu, semeru dan wisata alam lainya. "Lumajang harus memiliki ikon wisata," ujar Masdar. Untuk wisata budaya, tambah Masdar akan mendirikan museum daerah, untu sarana belajar dan pengetahuan sejarah Lumajang. Sehingga, masyarakat mengetahui sejarah kebesarannya. "Situs biting dan peninggalan sejarahnya akan diperhatikan sebagai tujuan wisata sejarah dan budaya," terangnya. Sementar, obyek wisata unggulan dimasing-masing kecamatan akan diperhatikan melalui desa wisata dengan masyarakat sadar wisata. Hal ini, untuk mengajak peran aktif masayarakat memiliki obyek wisata. "Lumajang harus menjadi tuan rumah wisata dan wisata alternatif di Jawa Timur," ungkapnya. Menajmurnya pengerajin batik, akan diberikan bantuan alat produksi dan pemasaran untuk mengenalkan. "Batik Lumajang harus dikenal sebagai kekayaan budaya masyarakat," Pungkasnya.(Yd/red)