Peristiwa Lumajang

Perkuat NKRI, TNI-AU Gelar Latihan Tempur Sikatan Daya 2015

Lumajang(lumajangsatu.com)- Puluhan Pesawat Tempur milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI-AU) yang diterbangkan dalam latihan tempur dengan sandi Sikatan Daya 2015 di Air Shooting Range (ASR) Desa Pandanwangi Kecamatan  Tempeh Lumajang berlangsung meriah dan membanggakan, Kamis (04/06/2015)

Energi Panas Bumi Geothermal Gunung Lemongan Mau Ditambang, Laskar Hijau Tolak

Klakah(lumajangsatu.com) - Kawasan Gunung Lemongan dan Gunung Argopuro yang merupakan komplek Pegunungan Hyang ini disebut-sebut memiliki potensi geothermal (Energi Panas Bumi) yang besar, yakni sekitas 295 Mwe dengan Wilayah Kerja Pertambangan seluas 102.400 Ha. Potensi geothermal tersebut rencananya akan dieksplorasi dan dieksploitasi untuk memasok kebutuhan energi nasional, sebagai alternatif dari energi berbahan fosil yang telah biasa dipakai selama ini. Pengembangan energi geothermal ini dilakukan oleh PT. Pertamina bekerjasama dengan PT. Hitay Rawas Energy dari Turki.  Sebagaimana diketahui bersama bahwa memang energi panas bumi merupakan energi yang ramah dan terbarukan. Permasalahannya muncul dikarenan cara atau teknik yang dipakai untuk mengekplorasi energi panas bumi tersebut. Teknik yang dimaksud adalah Fracking atau Hydraulic Fracturing.   Untuk merespon rencana tersebut, Laskar Hijau dalam minggu-minggu terakhir ini menyelenggarakan serangkaian diskusi di Posko Laskar Hijau salah satunya dengan menghadirkan aktifis NU yang getol melakukan penolakan proyek geothermal di Gunung Ciremai, Kuningan, Jawa Barat; Zakiyul Fuad dari Front Nahdliyin untuk Kedaulatan Sumber Daya Alam (FNKSDA). Puncak dari serangkaian diskusi tersebut diselenggarakan pada minggu 31 Mei 2015 di Posko Laskar Hijau yang berada di kaki Gunung Lemongan sisi selatan, sekaligus untuk memperingati Hari Anti Tambang Se-Dunia yang jatuh setiap tanggal 29 Mei. Dalam diskusi ini hadir ratusan orang dari berbagai organisasi pecinta alam yang ada di Lumajang, Probolinggo dan Surabaya, serta tokoh masyarakat yang ada di sekitar Gunung Lemongan. Adapun organisasi peduli lingkungan yang hadir antara lain; Fatarpa, Vabfas, Gepala, G’owa, Oi Lumajang, Makalantas, Kopi Alam, Palasdhika, Palaga, Himapena, Amik Taruna, Candu Alam, Dippa Cakra Wijaya, Perkoro Nasib, Garuda Sakti, Hipalapa, Mahapastie, Gemppal dan Gembel Elit.   Dalam diskusi yang dipandu langsung oleh koordinator Laskar Hijau, A’ak Abdullah Al-Kudus tersebut peserta banyak mempertanyakan tentang dampak negatif dari eksplorasi geothermal dengan teknik fracking. Teknik fracking ini memanglah cara yang paling efesien untuk mengekplorasi geothermal. Caranya dengan mengebor dengan kedalaman ribuan meter ke bawah tanah dan menginjeksikan jutaan galon air yang dicampur dengan bahan-bahan kimia ke lapisan serpihan tanah yang menyimpan energi panas bumi untuk meledakan lapisan tersebut dan energi panas bumi bisa terlepas dan selanjutnya ditambang.   Dari proses diskusi yang berlangsung selama kurang lebih dua jam tersebut didapatkan sebuah pemahaman bersama bahwa dampak negatif dari eksplorasi geothermal dengan teknik fracking ini dapat berdampak terhadap (1), Pencemaran air, yang terjadi oleh kontaminan mematikan seperti Arsenik, Antimon dan Boron seperti yang terjadi di negara-negara bagian di Amerika, terutama negara yang ada di Marcellus Shale, di mana air-air tercemar dan air kran bisa menyala ketika disulut dengan api. Di Indonesia kasus ini bisa ditemukan di Mataloko, NTT. (2), Amblesan (Subsidence), seperti yang terjadi di Wairakei, Selandia Baru, dengan kecepatan 200 mm/tahun dan diperkirakan akan mencapai 20±2 meter pada 2050. (3), Fracking dan Gempa Bumi, yang diakibatkan oleh menurunnya kohesivitas (daya ikat) pada batuan. Juga karena pertambahan fluida dalam reservoir yang kemudian menyebabkan kenaikan tekanan. Reservoir terfasilitasi untuk mengalami pergerakan (slip) karena gaya gesek statis (static friction)nya terlampaui yang kemudian menjadi gempa bumi. (4), Hancurnya air mancar panas (geyser) karena pengeboran ke bawah permukaan dan ekstraksi panas lewat power plant, sehingga membuat geyser alami kehilangan tekanan dan lama-kelamaan kering. Seperti yang terjadi di Nevada, Islandia dan di Selandia Baru.   Berangkat dari pemahaman bersama di atas tersebut, kemudian seluruh elemen peduli lingkungan yang hadir dalam diskusi ini secara bulat menyatakan penolakannya terhadap rencana eksplorasi energi panas bumi yang ada di Gunung Lemongan dan Gunung Argopuro, selama masih menggunakan cara atau teknik yang merusak seperti Fracking. Mereka melakukan orasi dan pernyataan sikap bersama seraya menyerukan Don’t Frack Lemongan – Argopuro. Mereka juga melakukan pengumpulan tanda tangan penolakan di atas selembar poster yang bertuliskan “Don’t Frack Lemongan”.   Secara khusus A’ak Abdullah Al-Kudus juga mengatakan, bahwa kawasan di sekitar gunung Lemongan dan Argopuro terdapat 13 Ranu (reservoir) yang selama ini menjadi tumpuan hidup masyarakat. “Jika Gunung Lemongan ini dibor, maka tidak mustahil ranu-ranu tersebut akan tercemar dan masyarakat akan mengalami krisis air bersih”. “Karena untuk satu titik eksploitasi geothermal bisa menelan sekitar 4 juta liter air per hari” tambahnya.(lh/red)

Bang Poer Gaet BNPB Kunjungi Korban Longsor Tempursari

Lumajang(lumajangsatu.com)- Keseriusan anggota DPR RI Komisi VIII untuk mengawal korban bencana longsor beberapa pekan yang lalu di Desa Purorejo Tempursari tidak hanya omong belaka. Pasalnya Muhammad Nur Purnamasidi dalam kunjungan kerjanya menggaet Kasubid penempatan pengungsi BNPB pusat untuk mengunjungi korban longsor, Minggu (31/05/2015). Kedatangan rombongan ini tak lain untuk melakukan survei korban longsor untuk memastikan langkah yang harus segera ditempuh oleh pemerintah dalam penanganan korban longsor. "Kewajiban Saya membantu masyarakat untuk mengakses anggaran yang sudah disediakan oleh pemerintah untuk korban longsor ini," papar Muhammad Nur Purnamasidi Anggota DPR RI Komisi VIII saat dikonfirmasi lumajangsatu.com. Setelah satu jam lamanya melihat kondisi permukiman warga korban longsor Kasubid penempatan pengungsi BNPB mengatakan, jika kondisi wilayah tersebut tidak memungkinkan untuk dilakukan relokasi, pihaknya berencana akan melakukan pelengsengan disepanjang tebing yang membahayakan. "Sudah saya katakan ke pak camat, jika kondisi ini tidak memungkinkan untuk dilakukan relokasi maka itu kami berencana akan melakukan pelengsengan tebing dengan catatan rumah warga yang diatas maupun yang dibawah tebing akan aman dari ancaman longsor susulan," ungkap Eli Siyono Kasubid Penempatan Pengungsi BNPB kepada sejumlah awak media. Rencana ini akan terus dipantau serius oleh Bang Poer sapaan akrabnya Muhammad Nur Purnamasidi, agar program pemerintah dapat segera dirasakan oleh para korban longsor. "Ya saat ini kami ajukan dulu, semoga saja bisa turun tahun ini juga," saut Bang Poer sembari ngobrol dengan petugas BNPB. Diketahui, dari ke enam rumah warga korban longsor semuanya tidak ada yang ditempati lantaran kondisi dinding rumah retak parah. Bahkan nyaris jatuh kebawah jika terjadi longsor atau gempa bumi. Sementara warga setempat yang dikunjungi mengaku senang dengan perhatian yang diberikan oleh pemerintah, warga berharap pembangunan pelengsengan itu segera dilakukan agar warga bisa kembali menempati rumahnya. "Saya numpang dirumahnya ibu mas, soalnya ini kondisi rumahku kayak gini kalau sewaktu-waktu terjadi  gempa kan bahaya, ya mudah-mudahan segera dibangunkan lah agar tidak numpang lagi saya," harap endang pemilik rumah korban longsor.(Mad/red)

Mantan Kepala Sekolah Ditemukan Tewas Mengambang Di Dasar Sungai Grobogan

Lumajang(lumajangsatu.com)- Misto Zaenal Arifin (45) warga Desa Klakah Kecamatan Klakah Lumajang ditemukan tewas mengambang di aliran sungai Grobogan Desa Grobogan Kecamatan Kedungjajang Lumajang, Jumat (29/05/2015). Tidak diketahui pasti penyebab kematian mantan Kepala Sekolah ini, warga setempat menemukan mayat Misto sapaan akrabnya telah mengambang dan tersangkut batu di dasar Sungai Grobogan jumat pagi tadi. "Ya sudah begini mas, mengambang dan tersangkut batu," papar Sumardiyo Salah satu warga saat dikonfirmasi lumajangsatu.com. Polisi yang datang kelokasi langsung melakukan olah TKP, serta memeriksa beberapa saksi yang menemukan korban pertama kali. "Setelah kami mendapat laporan dari masyarakat, kami langsung kesini mas," papar AKP Dodik Suwarno Kapolsek Kedungjajang saat ditanya sejumlah awak media. Masih katanya Kapolsek, pihaknya hingga saat ini belum bisa memastikan penyebab kematian korban, menurutnya selain melakukan Olah TKP polisi juga akan membawa jasad korban ke Rumah Sakit Umum Dr. Haryoto Lumajang. "Kami masih menyelidi mas, yang jelas kita akan otopsi dulu baru nanti akan disimpulkan," tambahnya. (Mad/red)

Diduga Illegal, Jasad Janda TKW Asal Yosowilangun Sulit Pulang ke-Indonesia

Lumajang(lumajangsatu.com)- Mencuatnya berita meninggalnya seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Yosowilangun-Lumajang di Kairo Mesir ternyata diduga sang TKW ini illegal yang berangkat Dari Jawa Barat. "Dulu berangkatnya dari jawa barat mas, kalau PTnya saya gak tahu," papar Widiyanti adik Korban saat ngobrol bersama awak media. Dugaan TKW illegal ini semakin pasti setelah pihak Disnaker mencari data korban baik di internet maupun cacatan khusus petugas. "Ya itu mas, kami kesulitan mencari datanya itu, dan baru pasti siang ini," ujar Agus Sulistiono kepala bidang penempatan tenaga kerja luar negeri Disnakertran Kabupaten Lumajang. Meski begitu pihak Disnaker Lumajang tetap berjanji akan membantu keluarga korban untuk segera memulangkan jasad korban kerumah duka. "Yang jelas setelah ini kami akan berkoordinasi dengan Propinsi dan KBRI terkait kepulangan jasad korban ini mas," tambahnya. Diketahui korban atas nama Winarti (45) merupakan seorang janda dengan satu orang anak yang bernama Gandi (17), ia mulai bekerja di Mesir sebagai tenaga pembantu rumah tangga (PRT) sejak 7 tahun yang lalu. (Mad/red)

Tim Labfor Gelar Olah TKP Kebakaran Pabrik WCN

Lumajang(lumajangsatu.com)- Pasca kebakaran hebat yang melanda pabrik kayu Wana Cahaya Nugraha (WCN) beberapa hari yang lalu, kini Tim Laboratorium forensik (LABFOR) Cabang Surabaya turun tangan untuk lakukan Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Olah TKP yang dipimpin langsung olah AKBP Drs Joko Siswanto, MT,menemukan beberapa hal dalam olah TKP saat ini, pasalnya sumber api pertama kali muncul di belakang mobil pabrik yang lokasinya jauh dari mesin pengapian pabrik. "Ya kami masih lakukan olah TKP dulu, saat ini kami fokus mencari sumber api," paparnya saat dikonfirmasi sejumlah awak media. Dari hasil olah TKP petugas mengamankan beberapa sample bekas kebakaran, seperti arang dan abu yang selanjutnya akan di periksa kembali dengan alat yang telah disiapkan oleh Tim Forensik. "Arang, dan abu saja mas sementara, yang nantinya akan kita periksa dengan alat kami di kantor,"  tambahnya. Masih katanya Joko, pihaknya belum bisa memastikan penyebab kebakaran tersebut, maski begitu dalam waktu dekat hasil olah TKP baru akan dapat disimpulkan, apakah kebakaran itu murni kecelakaan atau ada unsur kesengajaaan. (Mad/red)

Bayi Laki-Laki Ditemukan Tewas Mengambang di Sungai Bondoyudo

Lumajang(lumajangsatu.com)- Jasad bayi berjenis kelamin laki-laki ditemukan warga mengambang di sungai Bondoyudo Desa Banyuputih Kidul Kecamatan Jatiroto Lumajang dalam keadaan tak bernyawa, sabtu pagi tadi (23/05/2015). Diduga kuat jasad bayi itu diperkirakan masih berusia empat hari. "Sekitar empat harian itu mas, soalnya tali pusarnya masih ada," papar Saturi saat dikonfirmasi sejumlah awak media. Penemuan jasad bayi tanpa identitas itu bermula saat salah satu warga setempat hendak kesungai. Warga yang sempat mengira jasad bayi itu adalah sebuah boneka, setelah dilihat dalam jarak dekat ternyata jasad bayi dengan kondisi tertelungkup ditengah sungai. "Dikiranya boneka mas, setelah dilihat lebih dekat ternyata banyak lalat yang mengerubunginya, langsung aja teriak bayi-bayi gitu," cerinyanya sembari mengelus dada. Polisi yang datang kelokasi kejadian langsung melakukan olah TKP dan memeriksa sejumlah saksi guna mengungkap identitas bayi mr.x tersebut. "Ya itu mas masih kita lakukan pendalaman, yang jelas bayi ini berjenis kelamin laki-laki dan masih ada tali pusar di perutnya," ungkap AKP Toha Kapolsek Jatiroto saat dikonfirmasi. Sementara jasad bayi tersebut langsung dibawa ke Rumah Sakit Dr. Haryoto Lumajang untuk diotopsi, Polisi menghimbau bagi yang merasa kehilangan bayi berjeniskelamin laki-laki agar segera melaporkan ke Polisi setempat.(Mad/red)