Author : Redaksi

Isin Rek..!!! 3 Kali Uji Coba, Tim PROPROV Lumajang Belum Menang

Lumajang(lumajangsatu.com) - Tim PORPROV Lumajang kembali menelan kekalahan atas tim Jember yang diperkuatan pemain juara Piala Suratin dengan skor 0-1 di Stadion Notohadinegoro. Permainan Lumajang dibuat tidak berkembang sejak menit awal, karena lemahnya kerjasama. Sekretarsi Asosiasi PSSI Lumajang, Rafi mengatakan, Lumajang kalah dalam perebutan bola ditengah dan team work belum padu. Akibatnya, Jember yang ditopang mantan pemain Jember United jawara Piala Suratin dengan mudah menekan Lumajang. "Kita kebobolan dibabak pertama," terang Rafi. Dalam 3 kali uji coba, Lumajang kalah dari Kota Pasuruan dan Jember,serta sekali seri atas Kota Probolinggo. Dengan permainan belum padu, Lumajang terancam tidak lolos ke PORPROV Banyuwangi. Padahal, Lumajang belum perna menyicipi babak Utama PORPROV dalam sejarah kejuaran di Jawa Timur. Ini harus menjadi evaluasi tim pelatih, manajemen dan PSSI.(ls/red)

Maling Helm Marak Dipusat Kongkow, Kasat Reskrim Minta Korban Lapor

Lumajang(lumajangsatu.com) - Maraknya aksi pencurian helm menghantau anak muda LUmajang yang biasa kongkow di Cafe dan Warung Kopi. Namun, yang melapor ke Mapolres Lumajang tidak sama sekali. "Jujur mas, bila menjadi korban kemalingan helm lapor," kata Kasat Reskrim Polres Lumajang, AKP Heri Sugiono. Tidak melapornya para korban maling helm diakui Heri, dikarenakan nilai helm terlalu murah dan bisa dibeli lagi. Namun, pencurian helm bisa menimbulkan tindak kejahatan yang lebih besar lagi. "Jadi kami tak ingin, marak maling helm polisi yang disalahkan, kami siap bila memang marak. Biar anggota memantau daerah rawan maling helm," ungkap bapak 3 anak itu. Kasat Reskrim POlres Lumajang akan mengintensifkan bila maling helm kerap berkeliaran di pusat kongkow anak muda seperti di LSS, Jl.Panjaitan, Jalan Toga dan Seputaran Kota Lumajang.(ls/red)

Orang Kampus di Lumajang Ingin Berperan Serta di Pembangunan

Lumajang(lumajangsatu.com) - Perguruan tinggi yang berada di Lumajang sangat ingin membantu pemerintah dalam sosialiasi program dan pembangunan. Bahkan, perguruan tinggi siap menjadi pembina satu desa dalam menyukseskan segala program pemerintah. "Kami tidak ingin hanya dibantu dana saja, tetapi membantu pemerintah juga," kata Samsul Hadi, Dosen IAIS Syarifudin, Wonorejo-Kedujajang. Menurut dia, dengan keterlibatan kampus dalam pembangunan merupakan langka sebagai peran serta terhadap masyarakat. Sehingga, program pemerintah bisa tepat sasaran dalam penyampaikan dan berjalan dengan baik. "Jadi kami siap, bila pemerintah membutuhkan," ungkapnya. Hal senada disampaikan, Eko Romadhon, Ketua/Rektor Universitas Lumajang (Unilu), bila kampus diajak dalam menyukseskan pemerintah, makan pembinaan pada masyarakat bisa dengan baik. Apalagi, pembangunan di Lumajang sangat tinggi partisipasi masyarakat. "Jadi kampus di Lumajang ikut membangun daerahnyam," ungkap pria yang juga Ketua Dewan Pendidikan Lumajang itu.   Sekedar diketahui kampus yang ada di Lumajang sebanyak 11 Penguruan Tinggi. (ls/red)

Pemerintah Tak Perhatikan Home Industri Tahu di Kunir

Lumajang(lumajangsatu.com)- Home industri pembuatan tahu banyak diwilayah Kecamatan Kunir. Bahkan hampir 90 persen suplai tahu di Lumajang rata-rata berasal dari wilayah Kunir. "90 persen kebutuhan tahu di Lumajang rata-rata disuplai dari wilayah Kunir tepatnya di desa Kunir Kudul," ujar Zainal Abidin SH, anggota DPRD Lumajang dari fraksi PDI Perjuangan, Selasa (03/02/2015). Meski menjamur home industri tahu di desa Kunir Kidul namun perhatian dari pemerintah dirasa kurang maksimal. Pasalnya, persoalan limbah cair pembuatan tahu belum ada solusi untuk pengelolaannya. "Jika ini tidak ada bantuan dari pemerintah maka berpotensi menimbulkan gesekan dari warga yang tidak memiliki home industri pembuatan tahu," terangnya. Selama ini, untuk industri pembuatan tahu yang besar mulai membuat tempat penampungan limbah, namun akhirnya tidak muat. Sebab, banyaknya limbah cair yang dihasilkan, sedangkan untuk industri kecil biasanya dibuang kejalan dan lainnya. "Kita berharap kepada pemerintah agar persoalan limbah cairnya ada solusi dan dari dinas terkait bisa mencarikan solusinya," jelasnya. Tak hanya itu, para pembuat tahu biasanya dibuat pusing tujuh keliling jika harga kedelai mahal atau langka. Ia berharap prodak kedelai lokal bisa memenuhi kebutuhan para pembuat tahu di Lumajang. "Para home industri itu juga dibuat pusing tujuh keliling jika harga kedelai mahal dan langka," pungkasnya.(Yd/red)

Besok, DPRD Gelar Sidang Paripurna Pergantian Bupati Lumajang

Lumajang(lumajangsatu.com) - Demi memperlancar roda pemerintah dan pembangunan di Lumajang. DPRD akan mengelar sidang paripurna dengan agenda pergantian bupati Lumajang dari Sjahrazad Masdar ke As'at Malik. Sekretaris Fraksi Nasdem, Usman Efendi mengatakan, sidang paripurna digelar diatur dalam undang-undang pemerintah daerah. Pasalnya, Bupati Lumajang, Sjahrazad Masdar sudah wafat dan wajib diganti oleh wakilnya, As'at Malik. "Jadi besok pemberhentian Almarhum bupati dan pengajuan pak As'at Sebagi Bupati," ungkapnya. Sidang paripuran DPD Lumajang akan siarkan melalui Radio lokal dan media online untuk penyebaran informasi. Sehingga masyarakat LUmajang ikut berpartisipasi dalam pengawasan dan pemantuan jalananya pemerintah serta pembangunan.(ls/red)

Jelang Pergantian Bupati Lumajang, Fraksi-Fraksi DPRD Gelar Rapat Tertutup

Lumajang(lumajangsatu.com) - Sejumlah Fraksi di DPRD Lumajang mengelar rapat tertutup jelang pergantian Bupati dan sidang paripurna, Rabu(04/02/2015) besok.  Pantauan beritajatim.com, beberapa fraksi mengelar rapat terutup dilakuakn usai melakukan Sidak di 4 komisi. Dari sumber didalam DPRD dan anggota Dewan, rapat digelar untuk menyikapi perubahan politik dan pembangunan. Maaf mas, tertutup ini rapat internal, ujar salah seorang anggota dewan usai rapat Fraksi tertutup. Rahasia, ini demi pembangunan Luamjang, ujar anggota dewan lainya. Pergantian tampuk orang nomor satu di Lumajang memang menjadi perhatian dari kalangan politisi, parpol, birokrasi dan elemen masyasrakat. (ls/red)

Sidak Kecamatan Gucialit, Komisi A Sayangkan Oknum PNS Indisipliner Tak Disanksi

Lumajang(lumajangsatu.com)- Saat melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Gucilait, Komisi A DPRD Lumajang menemukan ada satu oknum PNS yang indisipliner. PNS atas nama Ely Mardiatmoko diketahui sudah tidak masuk selama 3 bulan tanpa ada kabar yang jelas. Kita tadi kunjungan ke Kecamatan Gucialit dan menemukan satu oknum PNS yang indisipliner atas nama Ely Mardiatmoko, ujar Dra. Hj. Nur Hidayati M.Si, ketua Komisi A DPRD Lumajang kepada lumajangsatu.com, Senin (02/02/2015). Sesuai PP nomor 53 tahun 2010 tentang sanksi PNS, jika 49 hari tidak masuk, meski tidak berturut-turut maka harus dicoret sebagai PNS. Namun, Komisi A amat menyayangkan karena oknum PNS tersebut tidak diberikan sanksi. Kita amat sayangkan pemkab hingga kini belum mengeluarkan sanksi indisipliner dan inspektorat juga belum mengambil langkah yang jauh, paparnya. Komisi A kawatir jika pemkab tidak tegas dengan para oknum PNS nakal, maka banyak PNS yang jarang masuk. Saat ini baru di Kecamatan Gucilait yang ditemukan, tidak menutup kemungkinan banyak oknum PNS lain yang juga seperti Ely Mardiatmoko. Mungkin ini baru di Gucialit, bisa jadi masih banyak oknum PNS yang indisipliner. Ole sebab itu, kami meminta pemkab memberikan sanksi tegas, terangnya. Seharusnya, jika sudah menjadi abdi negara, maka harus bekerja dengan baik. Jangan sampai hanya memakan gaji buta dan tidak melakukan tugas pelayanan. Kalu seperti ini kan namanya makan gaji buta, jelasnya. Dari keterangan Camat, oknum PNS tersebut sudah menghilang sejak lama dan rumahnya juga sudah lama kosong. Istrinya juga diketahui telah pergi keluar negeri. Rumahnya sudah kosong dan istrinya sudah pergi ke Malaysia, pungkasnya.(Yd/red)

Pengganti Wakil Bupati Lumajang, DPD Golkar Pilih Pasif

Lumajang(lumajangsatu.com)- Kasak-kusuk calon Wakil Bupati Lumajang ditanggapi dingin oleh DPD Golkar Lumajang sebagai salah satu pendukung pasangan SA'AT. Golkar memilih diam dan pasif tidak melakukan komunikasi dengan As'at Malik yang sebentar lagi menjadi Bupati Lumajang. "Karena itu kewenangan Bupati yang akan dilantik, kita tunggu saja kalau kita diajak bicara ya kita akan mebahasnya," ujar Djatmiko SH, Ketua DPD Golkar Lumajang, Senin (02/02/2015). Golkar akan memilih pasif karena partai pengusung tidak lagi memiliki kewenangan mengusulkan Wakil Bupati. Sebab, mekanismenya sudah menggunakan Perpu yang sudah disahkan menjadi Undang-Undang. "Kita pasif aja, kalau diajak bicara yang kita ikut," terangnya. Saat ini, juga mulai ramai sejumlah nama dari Golkar dibicarakan menjadi Wakil Bupati, seperti Djatmiko sendiri, Suigsan ketua Komisi C dan Misnarji mantan ketua DPD Golkar. Meski demikian, Djatmiko kembali menegaskan belum ada nama yang disiapkan. "Kalau berbicara kader Golkar yang pantas menjadi Wakil Bupati, maka tidak hanya 3 orang saja, namun ada sekitar 60 kader Golkar yang pantas menjadi Wakil Bupati," jelasnya. Jika nantinya diminta untuk menyetorkan nama untuk menjadi Wakil Bupati, maka ada aturan yang harus dipenuhi bagi kader Golkar yang akan menduduki jabatan publik. "Ada juklaknya bagi kader Golkar yang akan menduduki sebagai jabatan publik," pungkasnya.(Yd/red)

Stasiun KA Klakah Dibiarkan Mangkrak, Pemkab Diprotes Tokoh Senior PPM

Lumajang(lumajangsatu.com) - Pertemuan antara pejabat pemkab Lumajang dengan tokoh masyarakat di gedung PKK mendapat sejumlah masukan untuk kemajuan kota ini. Yang paling mengagetkan, tidak berfungsinya Stasiun Klakah untuk Kereta Api kelas Ekonomi, Bisnis dan Eksekutif. Padahal stasiun klakah dikenal sejak jaman kolonial sebagi moda transportasi untuk perekonomian Lumajang. "Tolong Stasiun Klakah kembali diaktifkan, jangan jadikan keamanan sebagai dalil, pemerintah Kabupaten harus pro aktif, masak masuk Lumajang begitu sulit," kata Bambang Hidayat, mantan ketua PPM dan Bappeda Lumajang. Stasiun Klakah yang merupakan identitas Kabupaten Lumajang perlu difungsikan lagi. Pasalnya, Kereta Api moda transportasi yang bisa membantu pembangunan dan perkembangan Lumajang. "Pemkab harus koordinasi dengan Daops 9 PT.KAI," jelasnya. Sekedar diketahui, sejumlah masyarakat luar Lumajang kesulitan untuk masuk Lumajang, dikarenakan harus turun di Probolinggo dan Tanggul-Jember. Bahkan sejumlah pejabat pemerintah pusat banyak yang diketahui mengeluhkan dalam mengunjungi Lumajang. "Ingat Stasiun Kereta Api sebuah moda transportasi yang tak lekang oleh jaman," paparnya.(ls/red)