Gaya Hidup

Pecinta Kuliner Pedas, Bisa Coba "Ceker Setan" Khas Lumajang

Lumajang (lumajangsatu.com) - Lumajang memiliki banyak lokasi wisata kuliner. Berbagai variasi makanan dari berbagai bahan sangat mudah dijumpai. Jika anda hobi menyantap makanan pedas, ada sebuah warung di Jalan Gajah Mada-Toga, Lumajang, yang menawarkan menu super pedas "ceker setan".Mendengar namanya, kesan yang muncul tentang makanan itu adalah sesuatu mengerikan dan menakutkan. Kesan inilah yang mengilhami Novi Murdiani membuka warung makan Bambu Toga. Begitu menyantap makanan ini, pengunjung akan merasakan sensasi makanan pedas yang membuat ketagihan.Menurut Novi, awalnya warung yang berdiri sejak dua tahun lalu ini hanya menyajikan aneka makanan lokal dengan menu penyetan. Namun, lambat laun, banyak pelanggan yang meminta sambal pedas untuk memenuhi syahwat kuliner. Hingga akhirnya awal Januari lalu, Novi menemukan menu baru berbahan ceker. Pedasnya ini yang membuat orang berkeringat seperti dikejar setan, ucap Novi.Bahan utama yang dipakai merupakan ceker ayam kampung asli. Novi sengaja tidak menggunakan ceker ayam potong. Sebab, ceker ayam kampung lebih gurih dan memiliki kandungan nilai gizi.Ceker ini didapat dari pemasok ayam di Lumajang. Ceker ini selanjutnya dimasak dengan menggunakan ramuan dan bumbu rempah selama dua jam. Setelah ceker matang dan terasa empuk, kemudian diolah menjadi menu makanan sesuai keinginan pembeli. Warung Bambo Toga ini nyaris memiliki aneka jenis makanan berbahan ceker. Mulai dari ceker bakar, sop ceker, ceker goreng tepung hingga ceker penyet dan gulai ceker."Yang menjadi andalan dan diminati konsumen adalah ceker setan. Ceker goreng dengan sambal pedas ini, banyak dipesan pembeli. Bagi Anda yang tidak doyan makanan pedas, tidak perlu khawatir karena ada lima level tingkat kepedasan ceker yang ada. Mulai dari level satu dengan satu cabai, sampai dengan level lima dengan cabai di atas 10 buah. Kadang ada yang minta cabainya sampai 20 agar pedasnya lebih nendang," ucapnya. Harga satu porsi ceker setan ini pun sangat murah dan terjangkau. Satu porsi hanya dipatok tarif Rp5.000, lengkap dengan nasi putih dan lalapan. Satu piring ceker setan ini bisa berisi lima atau enam ceker. Murahnya harga ini menjadikan warung yang berada di utara Toga ini banyak diminati mahasiswa. Sehari bisa sampai 5 kilogram ceker yang semuanya ceker ayam kampung, katanya. Salah satu pembeli Muh Syaifullah mengaku tertarik menyantap makanan ini karena namanya cukup unik. Ceker setan ini akhirnya dia pesan untuk makan siang. Begitu menyantap ceker setan itu, dia merasakan sensasi rasa pedas.Pedas sambal dari warung penyetan itu kalah jauh dengan sensasi pedas ceker setan. Tidak perlu fitness, menyantap sudah berkeringat seperti ini, ucapnya."Kendati kepedasan, pria asli tukum ini mengaku ketagihan dengan makanan ini. Selain cekernya yang gurih, rasa sambal juga lebih enak dibanding sambal-sambal umumnya. Pedasnya ini membuat ketagihan, di samping harganya yang murah," pungkasnya.(In/red)

Lumajang Mencari Durian, Dua Varian Durian Berwarna Unik

Lumajang (lumajangstau.com) - Dinas Pertanian menggelar kontes durian asli Lumajang, yang diikuti oleh 78 buah durian dari beberapa daerah. Ada lima juri yang akan menentukan mana durian yang akan keluar sebagai juara untuk kemudian akan lebih dikembangkan dalam budidayanya.Dony Ananto, Kabid Holtikultura Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang menyatakan, dari sekian banyak durian yang ikut kontes, ada dua durian yang memiliki warna unik. Satu durian berukuran besar berwarna merah dan putih dan satu lagi berwarna orange."Ada dua durian dari Sukorejo-Pasrujambe berwarna merah dan putih dan durian berwarna orange dari desa Ranuwurung-Randuagung," jelasnya.Durian akan dinilai bukan dari segi uniknya saja, namun rasa dan ketebalan durian juga. Durian yang memiliki buah lebat akan dilakukan budidaya, agar Lumajang bisa menjadi salah satu penghasil buah durian."Kalau penilaian bukan hanya karena uniknya, tapi lebih pada rasa durian dan ketebalan buah durian," paparnya.Winarto, pemilik durian berwarna merah dan putih menyatakan bahwa masih ada satu pohon saja yang sudah berumur sekitar 10 tahun. Pohon durian unik tersebut memang berbeda dengan pohon durian yang lain, dan saat pertama berbuah hanya satu saja."Tumbuh liar awalnya mas, setelah ditunggu awalnya berbuah 1 saja, dan terkahir sudah berbuah 40 lebih dengan ukuran yang besar," paparnya.Ia berharap pohon durian unik tersebut bisa dibudidayakan sehingga Pasrujambe memiliki varian durian unik. "Semoga bisa dibudidayakan mas, sehingga durin unik ini bisa lebih banyak lagi," pungkasnya.Kontes Lumajang mencari durian ini berlangsung selama dua hari, yakni Sabtu dan Minggu (07-08/04/2018). Pada hari pertama durian yang dijual murah langsung habis dan hari Minggu kembali akan dijual durian murah kepada pengunjung.(Yd/red)

STP Nusa Dua Bali Latih Para Pelaku Jasa Pariwisata di Lumajang

Lumajang (lumajangsatu.com) - Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Nusa Dua Bali menggelar pelatihan Pengelolaan Pondok Wisata untuk Meningkatkan Kompetensi Masyarakat Kabupaten Lumajang, 06-07 April 2018, di Hotel Aloha Lumajang. Kegiatan yang digelar selama dua hari itu bagian dari Pengabdian Masyarakat Dosen Program Studi Administrasi Perhotelan STP Bali, menghadirkan 60 peserta pelaku pariwisata dari pengelola hotel dan home stay di Kabupaten Lumajang.I Wayan Jata, S.Sos, M.Fil.H, ketua pantia kegiatan pelatihan menyatakan, Kabupaten Lumajang adalah daerah yang memiliki potensi wisata yang luar biasa dan masuk dalam pengembangan 10 destinasi wisata nasional. Namun, yang menjadi kendala adalah sumber daya manusia (SDM) dan attitude dalam menyambut wisatawan sebagai tamu yang harus dilayani.

Hutan Bambu, Pengunjung Nikmati Segarnya Pemandian Alam

Lumajang (lumajangsatu.com) - Hutan Bambu di Desa Sumbermujur Kecamatan Candipuro menjadi salah satu destinasi wisata unggulan Lumajang. Kelompok Sadr Wisata (Pokdarwis) yang mengelola terus menyiapkan sarana publik untuk kenyamanan pengunjung.Hutan Bambu dengan menawarkan banyak spot seperti goa bambu, pemandian alam dengan dinginnya air, monyet yang akrab dengan pengunjung. Targetnya, Hutan Bambu akan semakin diminati para pengunjung baik dari dalam dan luar Kabupaten Lumajang.Saat ini, di hari biasa tingkat kunjungan ke Hutan Bambu tak kurang dari 100 orang. Jika hari libur akhir pekan atau hari besar nasional, tingkat kunjungan akan lebih dari seribu orang dalam satu hari."Saat ini, setiap hari kunjungan tak kurang dari 100 orang mas, jika hari libur tingkat kunjungan akan lebih dari seribu orang," ujar Rudi Mulyadi, Ketua Pokdarwis Desa Sumbermujur, Rabu (04/04/2018).Pengelola terus membanguan fasilitas umum yang diiginkan oleh pengunjung seperti toilet yang bersih, dan kolam khusu anak. Sebab, Hutan Bambu sudah jadi wisata keluarga sehingga butuh kolam untuk anak kecil."Kita terus siapkan fasilitas umum bagi pengunjung. Untuk kolam khusu anak kecil sudah hampir selesai, dalam satu bulan ini sudah bisa digunakan," terangnya.

Launching Buku Antologi Puisi, GATRA Akan Tampil di CFD Alun-alun Lumajang

Lumajang (lumajangsatu.com) - Graha Sastra Lumajang (GATRA) komunitas pegiat sastra dan literasi Lumajang dalam rangka menghidupkan dunia literasi di Lumajang akan mempersembahkan karya Antologi Puisi Perdana GATRA yang bertajuk "Emosi" Persembahan dari para sastrawan Lumajang baik yang senior dan pemula. Launching Antologi Puisi Perdana GATRA yang bertajuk  "Emosi" akan di gelar di CFD (Car Free Day) Alun alun Lumajang pada hari Minggu, 8 April 2018 pukul 06.00-09.00 WIB. Acara ini akan dimeriahkan Teatrikal puisi oleh GATRA dan aneka hiburan lainnya baik sulap, musik dll. dan dapatkan harga spesial  buku Antologi Puisi Perdana yang bertajuk "Emosi" ini di acara Launching dengan edisi terbatas. "Antologi Puisi ini adalah hasil karya anggota GATRA , yang mewajibkan setiap anggotanya mengirimkan beberapa puisi, namun yang diambil hanya 10 hasil karya puisi saja yang layak diterbitkan," ujar Hadi Wasito salah satu sastrawan Gatra.Persembahan Karya Graha Sastra Lumajang juga menghadirkan sastrawan Lumajang diantaranya Diyah Mahmawati, Kartini Ayu Wahyuningsih, Farida Al-Pati, Hamim Majdi, Porwaning, Alan Tam, Balia Perwitasari, Huda Al Pati, S. Hadi Wasito, Indana Zulfa, Agustin Nankik, Kurniawan, Wildan Ismail, Miftachul Huda, Rendy Ramadhan, Agung Triyono,  Nadia Damayanti. dan bertabur hiburan lainnya, Jangan Lewatkan Ayo hadir rame rame.(In/red)

Salad Buah Khas Kafe Jus Tropis Digemari Anak Muda Lumajang

Lumajang (lumajangstau.com) - Deretan kafe di Kota Lumajang menawarkan berbagai menu favorit pengunjung, salah satunya salad buah di Kafe Jus Tropis-Lumajang. Aneka potongan buah seperti apel, pir, jeruk, anggur dan buah naga dicampur dengan mayonise dan susu serta taburan parutan keju dan batu es yang akan membuat segar tenggorokan Anda."Salad buah paling laku, ada yang suka dengan parutan kejunya yang banyak, ada juga yang suka dengan aneka buahnya," ujar Ratna salah satu pemilik kafe di Lumajang, Rabu (04/04/2018).Untuk satu porsi salad buah dihargai Rp 10 ribu. Salad buah yang tersedia di deretan kafe Lumajang dibicarakan remaja karena kenikmatannya."Saya sudah beberapa kali ke sini, tentunya dengan memesan salad buah karena sangat enak," kata salah satu pengunjung, Mirna.Untuk membuat salad buah ala kafe Jus Tropis Lumajang bisa dilakukan di rumah, cukup membeli aneka macam buah seperti melon, anggur, semangka, pisang dan buah lainnya sesuai selera.(In/red)

Mendaki Gunung Semeru Lewat Lumajang, Ini Yang Akan Didapat Para Pendaki

Lumajang (lumajangstau.com) - Berdasarkan surat edaran Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) pendakin ke gunung Semeru akan dibuka tanggal 4 April 2018. Untuk menuju Semeru, pendaki bisa melewati Malang, Probolinggo dan Kabupaten Lumajang.Namun, para pendaki akan lebih bisa menikamti keindahan alam dengan 29 KM hutan lindung TNBTS jika melwati Kabupaten Lumajang. Pendaki juga bisa beristirahat di home stay di Senduro sambil melihat keindahan Pura Mandara Giri Semeru Agung.Pendaki juga bisa menikmati segernya susu kambing etawa Senduro di kedai-kedai di sekitar Senduro. Bagi yang suka kopi dan coklat, juga banyak kedai kopi dan coklat khas lereng gunung Semeru.Agni Asmara Megatra, S.STP, Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang menyatakan, untuk ke Semeru lewat Lumajang bisa menggunakan kendaran pribadi, jalur kereta api atau bus. Jalan dari Lumajang ke Senduro terus ke Ranu Pane juga sudah mulus.Bahkan, jika menggunakan sepeda motor hanya ditempuh antara 30-40 menit saja. Namun, jika berkendara dengan cepat maka tidak bisa menikmati rindagnya dan asrinya hutan lindung Bromo Tengger Semeru sepanjang 29 KM."Jalannya jugsa sangat bagus sekali, untuk ke Lumajang bisa menggunakan kendaraan pribadi, naik bus atau kereta api. Atau naik pesawat turun Jember dulu baru ke Lumajang," pungkasnya.(Yd/red)

Siswa TK Cahaya Al-Qur'an Belajar Membajak Sawah di Wisata Edukasi Alas Semeru

Lumajang (lumajangsatu.com) - Keluarga Besar TK Cahaya Al-Qur'an-Lumajang berkunjung ke salah satu wisata edukasi Alas Semeru, Sabtu 31 Maret 2018. Diikuti dengan peserta outbound sebanyak 60 anak, mereka menikmati wahana permainan seperti bermain tali temali, mengenal jenis-jenis tanaman dan hewan. Zainab Farida selaku Guru TK Cahaya Al-Qur'an menjelaskan bahwa pihaknya sengaja mengajak para murid terjun ke sawah agar mengenal profesi petani. Selain itu, mereka juga bisa bermain di alam bebas dan berinteraksi dengan banyak orang."Di sini mereka belajar jadi petani tugasnya apa saja, alatnya apa yang digunakan, besok mereka kembali menceritakan apa yang telah mereka lakukan hari ini," jelas Zainab.Hal-hal yang telah dilakukan tadi seperti ikut menanam padi, memanen padi, membajak sawah, sampai bermain lumpur dan para anak-anakpun sangat senang."Manfaat dari Kegiatan Outbound dengan Membajak Sawah, Tutur dari Navida Selaku Mentor di Alas Semeru juga menyebutkan bahwa, Orang tua sudah menciptakan kondisi anak-anak yang suka bermain di sawah ini, maka karakter anak yang cinta alam," tambahnya.Diharapkan para siswa-siwi akan hormat pada petani, menghargai hasil pertanian, pekerja keras, sampai memiliki tubuh yang kuat bisa diwujudkan. Bahkan, sawah sebagai bagian alam semeta ini akan menempa anak-anak kita menjadi pribadi yang rendah hati seperti halnya anak-anak desa.(In/red)

Jalur Senduro-Ranu Pane Mulus, Wisatawan Bisa Lewat Lumajang ke Semeru dan Bromo

Lumajang (lumajangsatu.com) - Bromo Tengger Semeru (BTS) masuk dalam destinasi wisata prioritas nasional. Sejumlah pembanguan infrastruktur terutama jalan terus dilakukan untuk mempermudah akses jalan menuju BTS.Lumajang salah satu Kabupaten dari 4 Kabupaten yang masuk dalam BTS, yang mendapatkan banyak pembangunan jalan menuju Semeru dan Ranu Pane. Saat ini, jalan menuju Ranu Pane dari arah Lumajang sudah tuntas dibangun, sehingga sudah mulus dan mudah diakses.Hadi Prayitno, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPU-TR) menyatakan bahwa perbaikan jalan sudah hampir tuntas. Jalan Senduro-Ranu Pane sudah hotmik dan sebagain di beton, melihat kondisi jalan."Sudah sambung mas, pembanguan 2016 dan 2017 akhirnya sudah selesai dan jalan Senduro-Ranu Pane sudah nyambung," terangnya.Agni, Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang berharap kunjungan ke Ranu Pane, Semeru dan Bromo dari jalur Lumajang akan semakin banyak. Sebab, selama ini jalan yang jadi keluhan sudah bisa tertasi dan jalannya sudah mulus dan tuntas di banguan tahuan 2017."Kita berharap wistawan yang akan ke Ranu Pene, Bromo dan Semeru bisa lebih banyak lewat dari Senduro-Lumajang. Karena jalannya sudah bagus dan tentunya akan banyak spot alam yang menarik di hutan lindung," pungkasnya.(Yd/red)

Hemm..! Yuk Hadiri Kontes dan Bazar Durian di KWT Lumajang

Lumajang (lumajangsatu.com) - Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang akan menggelar kontes durian khas Lumajang. Kegiatan akan digelar di Kawasan Wonorejo Terpadu (KWT) tanggal 7-8 April 2018.Tak hanya kontes durian, Dinas pertnaian juga akan menggelar bazar durian dan pengenalan teknologi hedroponik. Bagi pecinta buah berduri tersebut, bisa datang dan menikmati lezatnya durian khas Lumajang."Kontes durian itu, kita lihat duriannya, dimana pohonya, tingginya berapa dan dar daetah mana," ujar Imam Suryadi, Kepala Dinas Pertanian Lumajang, Rabu (28/03/2018).Kontes dan bazar durian ini juga bagian dari promosi wisata di Lumajang. Sektor pertanian dan perkebunan di Lumajang sangat besar dan bisa menopang sektor wisata yang semakin menggeliat."Ini juga bagian dari usaha terintgrasi dalam menopang majunya sektor pariwisata di Lumajang," paparnya.Agni, Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang menyambut baik kegiatan tersebut. Buah asli Lumajang sangat banyak, seperi pisang, nangka, apukat, durian dan lainnya."Orang datang ke suatu daerah pasti akan mencari makanan khas daerah tersebut. Kita berharap buah-buahan di Lumajang akan semkin dikenal dan banyak orang datang ke Lumajang untuk berwisata," pungkasnya.(Yd/red)