Gaya Hidup

MMBK Dapat Sambutan Meriah dari Masyarakat dan Perserta

Lumajang (lumajangsatu.com) - Acara Malam Minggu Bareng Kita (MMBK), Sabtu (21/04) berlangsung meriah. Para peserta yang berasal dari komunitas yang kreatif dilumajang menyambut baik kegiatan tersebut."Sambutannya sangat meriah mas, luar biasa karena ini baru pertama digelat dan mendapatkan sambutan luar biasa dari masyarakat dan perseta MMBK," ujar Bagus, salah seorang panitia kepada lumajangsatu.com, Minggu (22/04/2018).Semua stand dari peserta sangat ramai dikunjungi oleh warga, baik klothing, sablon, design art, gubuk sinau, mural dan caffe. Komunitas Mural juga sangat antusis, karena hobynya akan tersalurkan dengan benar jika ada wadah seperti MMBK, karena bisa terhubung langsung dengan masyarakat."Kita ingin lanjutkan kegiatan MMBK, agar semakin bermunculan bibit-bibit kreatifitas anak muda Lumajang," terangnya.Agni A. Megatrah, Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang berharap para anak muda kreatif menjadi bagian dari kemajun Lumajang. Sektor pariwisata akan cepat maju jika didukung oleh para anak muda kreatif."Kita akan support dengan kemampun anggaran yang ada, karena pariwsiata akan cepat maju jika didukung oleh anak muda kreatif," pungkasnya.(Yd/red)

Nanti Malam, Clothing Lumajangan Meriahkan MMBK di ALun-alun

Lumajang (lumajangsatu.com) - Malam Minggu Bareng Kita (MMBK) disamping dimeriahkan oleh penampilkan music lokal, juga akan dimeriahkan oleh Clothingan asli Lumajang. Tak kurang dari 20 Clothing di Lumajang akan menampilkan hasil produksinya yang bisa dibeli secara langsung.Clothing asli Lumajang sudah bisa memproduksi kaos, celana, topi dan lainnya. Harganya juga berfariasi, mulai 75 ribu hingga 150 ribu rupiah, tergantung model dan tinkat kesulitan pembuatannya."Acara MMBK nanti malam (21/04/201) di ALun-alun selatan, akan banyak pameran dari Clothing assli Lumajang," ujar Candra Herlambang, Ketua Panitia MMBK, Sabtu (21/04/2018).Saat ini, kondisi Clothing di Lumajang masih kalah dengan barang-barang dari Clothing luar daerah. Acara tersebut juga bagian dari promo Clothing asli Lumajang untuk dikenalkan kepada masyarakat."Kondisi Clothing di Lumajang masih terpuruk, kalah dengan produksi Clothing luar daerah. Ini bagian dari upaya promosi untuk dikenalkan kepada warga Lumajang," jelasnya.Agni A. Megatrah, Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang menyatakan bahwa pemerintah memberikan dukungan pada acara MMBK. Untuk Clothing, diharapkan kaos produksinya bisa ada ciri khas Lumajang, seperti ciri khas wisata, ciri khas budaya dan keseniannya."Clothing ini kan bagian dari oleh-oleh, kita berharap nantinya bisa bersinergi dengan sektor wisata, dimana bisa memproduksi kaos-kaos yang memiliki ciri khas Lumajang seperti wisatanya, atau seni dan budayanya," pungkasnya.Clothing yang akan tampil di MMBK antara lain, Morvine, Limawatt, Infeck I Truelofty, Hatred, Heymell I Dreadout, Rocketroll, Rock Java I Ndck, Insomnia 29, Cotton Wear, Fvclentine, Shit, Kinkyrough, Trihex I Motivace, Glu! dan Bevediess I Bullybear. (Yd/red)

Sering Menang Kontes, Harga Kambing Etawa Senduro Mulai Mahal

Lumajang (lumajangsatu.com) - Paguyuban kambing Lumajang terus melakukan upaya untuk mengangkat kambaing Etawa Senduro. Salah satunya dengan mengembangkan dari sisi seninya, dengan sering ikut kontes tingkat nasional.Bahrul Rozi, ketua paguyuban kambaing Lumajang menyatkan, meski sama sudah jadi icon Jawa Timur, namun kambing Etawa Senduro masih kalah bersaing dengan PE Jawa tengah. Oleh sebab itu, saat ini para peternak kambing Etawa Senduro sedang rajin mengukti kontes luar daerah.Agar bisa mendongkrak daya jual kambing, maka tidak hanya bisa mengandalkan susunya atau dagingnya. Namun, juga harus dikembangkan agar para peternak ikut kontes sehingga harga kambing Etawa bisa semakain mahal."Kambing Etawa kalah dengan kambing PE (Peranakan Etawa) Jawa Tengah mas, karana Etawa Senduro hanya fokus pada pada dua, yakni susu dan daginya, sedangkan dari sisi seninya belum digarap," jelas Kepala Desa Wonorejo itu.Dalam kontes kambing tingkat nasional yang digelar di lapangan gor Lumajang, ada satu ekor kambing laku 63 juta rupiah. Bahkan, ada kambing yang masih kecil laku 17 juta, sehingga membuat para peternak semakin bersemangat untuk memelihara kambing kontes."Kemarin itu, ada kambing yang laku dengan harga 63 juta, ada juga anakan kambing laku 17 juta. Dengan sering menggelar kontes ini, maka para peternak kita akan semakin bersemangat," pungkasnya.Kambing Etawa Senduro juga meraih juara pertama saat mengikuti kontes kambing Piala Bupati Cup Purbalingga Open 2018. (Yd/red)

Trend Sandal Jepit Kids Jaman Now Ala Jasmine

Lumajang (lumajangsatu.com) - Trend mode untuk tampil menarik dan unik dikalangan anak muda sudah semakin mewabah. Sandal jepit pita menjadi trend baru anak muda untuk tampil casual.Karena tren sandal jepit pita saat ini lebih varitif dan menarik. Salah satu ya seperti sandal jepit custom yaitu konsumen dapat memilih dan mendesain sandal jepit sesuai keinginan.Di era milenial saat ini sandal jepit menjadi favorit baru anak muda untuk bergaya santai. Karena tren sandal jepit memiliki berbagai motif dan warna yang beragam, yang tersedia di pasaran.Namun, apa jadinya bila salah satu outlet menjual sandal jepit sesuai dengan keinginan konsumen atau custom seperti yang ada di salah satu di Toko Lumajang. Dwi Suryandar, Owner Jasmine, proses pembuatan sandal diawali pemilihan warna rubber atau karet,  dan strap atau tali, serta pernak pernik sandal. Selanjutnya rubber harus dibuat pola sandal sesuai ukuran kaki menggunakan mesin khusus, lalu dilakukan pemasangan strap , yang dilanjutkan pemasangan pernak-pernik atau charm. "Inovasi ini sendiri baru pertama kali di indonesia, dan membuat joseline salah satu konsumen merasa senang karena bisa mendesain sendiri sandal jepitnya," jelasnya.Untuk bisa membeli sandal jepit custom ini, anda harus merogoh kocek agak dalam, mulai dari Rp 85 ribu. (In/Red)

Siswa SDN Jogotrunan Belajar Bertani di Wisata Edukasi Alas Semeru

Lumajang (lumajangsatu.com) - Puluhan siswa-siswi dari SDN Jogotrunan Lumajang melaksanakan Outbound Ke Wisata Edukasi Alas Semeru, di Desa Purwosono Kecamatan Sumbesuko. Kegiatan diawali dengan belajar ke pabrik kayu, belajar menanam hidroponix, ke kebun buah jambu, Kebun buah nusantara, kebun binatang, memberi makan hewan dan pegang hewan secara langsung, panen, bermain flying fox, kolam renang, terakhir ke sawah dan menangkap ikan. "Peserta didik ini lebih ditekankan kepada outdoor learning, Bagaimana Rasanya main diluar, karena anak-anak yg datang kesini adalah anak-anak kota. Megang ayam sedikit jijik, dan kami mendorong untuk bisa," ujar Navida, salah seorang pengelola.Perasaan peserta didik pada saat berwisata edukasi Alas Semeru mendapatkan tanggapan yang baik dan senang belajar. Alas Semeru terus memperbaiki pelayanan dan juga menerima kritik dan saran dari klien maupun customer. "Pasalnya kami belum genap satu tahun membuka wisata Alas Semeru ini," jelasnya.Rio Alfaris, Site Manager Alas Semeru mengatakan pihaknya sudah menyediakan dua petak sawah edukasi untuk praktek anak-anak bercocok tanam padi. Pihaknya terinspirasi semenjak dirinya masih kecil bahwa tidak semua orang mengetahui seperti apa sawah serta cara bercocok tanam padi."Saya pikir tidak semua anak-anak tahu seperti apa sawah, bagaimana bentuk padi hingga menjadi beras. Jadi dari situlah, kita (pengelola) berpikir kenapa tidak menyediakan sawah edukasi untuk anak-anak PAUD, TK dan SD," terang Rio kepada Lumajangsatu.com.Dikatakan, Wisata edukasi berupa bercocok tanam di sawah ini sudah di Launching 2017 lalu. "Alhamdulilah sejak launching, 2017 lalu. Wisata edukasi bercocok tanam padi ini, banyak diikuti oleh anak-anak sekolah. Anak-anak mengaku senang menanam padi. Mereka juga bisa memandikan kerbau hingga bisa jadi tahu prosesnya menanam padi di sawah. Yakni tak sebatas mengetahui lewat teori dari membaca buku melainkani langsung dengan praktek," pungkasnya.(In/red)

Yuk..! Malam Minggu Bareng Kita (MMBK) di Alun-alun Lumajang, Pasti Seru

Lumajang (lumajangsatu.com) -  Alun-alun Kabupaten Lumajang terus jadi tempat berkreasi anak muda. Sport Park sisi selatan yang dilengkapi panggung terbuka dan halaman luas, dijadikan tempat manggung komunitas musik dan lainnya.Car Free Night (CFN) pada Sabtu malam (21/04) akan dimeriahkan oleh berbagai komunitas dengan tema "Malam Minggu Bareng Kita" (MMBK). Acara akan diisi oleh Clothing, Music, Skateboard, Coffe, Tattoo dan Artwork."Alhamdulilah, saat ini sudah ada arena publik yang bisa dibuat untuk tempat menampilkan kreatifitas anak muda dan komunitas di Lumajang," ujar Candra Herlambang, Ketua Panitia (MMBK), Rabu (18/04/2018).Acara MMBK akan dimulai jam 12 siang hingga jam 9 malam di Sport Park ALun-alun Kabupaten Lumajang. MMBK akan diisi oleh Bola Mata, Molti Stilli, Ethno Pshyce, Almost To Die, Blacdog, Junogong, Asal Teriak, Sdem-X, Friday Sweet dan lainya."Kegiatan ini juga ingin memperkanlan para komunitas yang ada di Lumajang. Mungkin banyak yang tidak tahu, dengan kegiatan ini akan bisa lebih dikenal oleh masyarakat," terangnya.Agni A. Megatrah, Kabid Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lumajang menyatakan bahwa kegiatan tersebut sangat bagus. Pemerintah memberikan dukungan penuh, karena semakin banyak acara maka semakin banyak orang datang ke Lumajang."Ini adalah bagian promosi wisata di Lumajang, semakin banyak event yang digelar, maka semakin banyak orang datang ke Lumajang," pugkasnya.(Yd/red)

Ingin Wajah Kinclong, Bisa Coba Sabun Susu Kambing Etawa SMK Al-Haromain

Lumajang (lumajangsatu.com) - Untuk mencipatkan kemandirian Persantren, SMK Mini Al-Haromain Desa Selok Ayar Kecamatan Pasirian membuat Sabun Kesehatan Susu Kambing Etawa. Hal itu berawal dari bantuan Pemerintah Provinsi untuk SMK Mini, yang kemudian memproduksi Sabun Kesehatan yang diberi nama sabun Zain.Syifa', salah seorang guru SMK AL-Haromain menyatakan, usaha pembuatan susu kambing etawa sudah dijalani selama satu tahun. Hingga 2018, selama satu bulan SMK Al-Haromain bisa memproduksi 5 ribu batang sabuan kesehatan Zaian.Untuk penjualannya, saat ini masih dalam kalangan sendiri dan belum dipasarkan secara bebas. Sebab, sabun Zain masih belum mendapatkan ijin BPOM dan sedang dalam proses pengajuan ijin."Kita masih terkendala di penjualan, karena hanya digunakan dikalangan sendiri, untuk ijin BPOM-nya sedang dalam proses," jelasnya.Sabun Susu Kambing Etawa secara medis dan kepercayaan warga diyakini memiliki khasiat yang luar biasa. Hal itu terbukti dari pengakua warga yang menggunakan sabun Zain, sejumlah penyakit kulit bisa sembuh.Sabun Zain juga bagus digunakan untuk membesihkan muka yang ada flak hitamnya. Jika dilakukan penggunaan secara rutin, maka flak-flak hitam diwajah lambat laun akan samar dan hilang."Alhamdulillah selama ini pengakuan dari konsumen banyak penyakit kulit yang sembuh. Sabun Zain juga bagus untuk membersihkan muka mas," pungkasnya.(Yd/red)

Jelang Hari Kartini, Persewaan Baju Adat Kebanjiran Pesanan

Lumajang (lumajangsatu.com) - Peringatan hari Kartini yang jatuh setiap 21 April menjadi berkah tersendiri bagi pemilik persewaan baju-baju adat. Betapa tidak, jelang hari Kartini pemesanan baju Kartinian membeludak, bahkan banyak yang harus kembali karena sudah kehabisan baju.Yuliati Hartini, pemilik persewaan baju adat di jalan Gajah Mada mengaku omsetnya selama satu bulan bisa mencapai 40 juta. Banyak dari SD dan TK yang menyewa baju-baju adat untuk dibuat perpisahan dan peringatan hari Kartini."Alhamdulillah mas, karena berbarengan dengan perpisahan sekolah dan Kartinian pemesanan baju adat sangat banyak," ujarnya. Rabu (18/04/2018).Yuli mengaku sudah 12 tahun menggeluti usaha persewaan baju adat. Awalnya, dirinya hanya memiliki 3 potong helai kain yang kemudian dijahit sendiri dan disewakan.Karena ketekunannya menggeluti usaha persewaan baju itu, kini koleksi baju-baju adat seluruh Indoensia sudah mencapai ratusan helai. Kini Yuli mempekerjakan 3 orang penjahit, untuk menjahit baju-baju adat yang akan disewakan.Untuk harga persewaan baju, harganya berfariasi tergantung dari jenis baju yang disewa. Harganya mulai dari 50 ribu hingga 150 ribu perhelai baju. "Harganya tergantung baju yang disewa mas, mulai 50 ribu hingga 150 ribu, bisa disesuikan pokoknya wes," pungkasnya.(Yd/red)

Ketua Bhanyangkari Jatim Minta Istri Polisi Bersikap Sederhana

Lumajang (lumajangsatu.com) - Ketua Bhayangkari Polda Jatim melakukan kunjungan ke Kabupaten Lumajang. Kedatangan itsri Kapolda Jatim itu untuk memberikan semangat bagi ibu Bhayangkari dalam mendampingi suaminya dalam menjalankan tugas."Hari ini saya berkunjung ke cabang-cabang untuk menyampaikan arahan dari ketua Bhayagkari pusat," ujar Lita Mahfud Arifin, Selasa (17/04/2018).Lita juga menyinggung kepada ibu Bhayangkari agar hidup sederhana. Jika suka berfoto selfi, maka jangan sampai menunjukkan hidup glamor atau hidup mewah."Bijak bermdia sisial, selfi-selfi dalam batasan yang baik, jangan selfi dengan menampakan kemewahan, kami selalu minta bersikap sederhana," jelasnya.Saat Pilkda serentak, Ibu Bhyangkari harus bisa mendukung suaminya. Cipatkan rasa aman dan nyaman dikeluarga, sehingga sang suami akan tenang dalam menjalankan tugas negera."Mari mendukung suaminya secara moril dari lingkungan keluarga dengan mencipatakan rasa aman dan nyaman," pungkasnya.(Yd/red)

Jelang Ramadhan, Omset Pedagang Baju Muslim Mulai Naik

Lumajang (lumajangsatu.com) - Omset pedagang baju muslim di Pasar Baru Lumajang mulai meningkat seiring semakin dekatnya bulan suci Ramadhan. Berdasarkan penjelasan salah satu pedagang di sana, Kokoh Merry, omset penjualannya sudah naik sekitar 200 persen dibanding bulan lalu."Tiap tahun tren penjualan busana muslim memang pasti naik menjelang bulan suci Ramadhan," kata Kokoh saat ditemui di Pasar Baru Lumajang, Senin (16/04/2018)Sembari mengobrol dengan Urban Lumajang yang juga berburu busana muslim untuk keperluan Ramadhan. Ia mengatakan, kenaikan omset tokonya mulai terjadi sekitar tiga minggu sebelum bulan Ramadan dan terus meningkat hingga kini.Hal yang sama juga dikatakan oleh pedagang Pasar Lumajang lain. Avianti, penjualan toko baju muslimnya, mengatakan omset tokonya naik sekitar 30 persen dibandingkan bulan lalu. Ia menjelaskan biasanya omset penjualannya per bulan mencapai sekitar Rp 5 hingga 8 juta. Namun saat ini, omsetnya sudah mencapai lebih dari Rp 10 juta juta.Kenaikan omset tersebut ia katakan juga seiringan dengan naiknya harga baju dari agen penjual baju yang lebih besar. "Mau tidak mau ya saya naikkan, untuk mengikuti kenaikan harga baju dari agen," kata Avianti.Kenaikan harga itu ia katakan juga tidak terlalu signifikan. Ia mencontohkan, untuk baju seharga Rp 85 ribu biasanya naik menjadi Rp 100 ribu. Walaupun harga baju yang ia jual naik, kata dia, pembeli tetap banyak demi persiapan Ramadhan dan Idul FitriMeski kenaikan omset tokonya meningkat, Kokoh mengatakan tidak semua item dagangannya naik. "Barang yang paling bagus penjualannya ya sejadah, mukenah dan baju muslim perempuan," kata dia. Sedangkan penjualan, jilbab, baju muslim pria dan peci naik tapi tidak terlalu signifikan.Kokoh menunjukkan mukenah berwarna putih dengan ditail rendra berwarna-warni. "Ini namanya mukena Syahrini yang banyak dicari pembeli," kata dia. Selain mukena tersebut, ia juga menunjukkan mukena dengan motif warna-warni yang sering disebut dengan nama mukena bali.Kedua pedagang tersebut juga memprediksi penjualan baju muslim akan kembali meningkat pada bulan puasa hingga menjelang lebaran nanti. Avianti mengatakan, pembeli baju eceran lah yang biasanya akan mendominasi tokonya "Biasanya yang belanja di toko saya buat dijual lagi di pasar-pasar lain atau toko-toko rumahan," pungkasnya.(In/red)