Gaya Hidup

Ikan Bobot 5 Kg, Rebut Hadiah Utama di Fishing Tournament Pantai Watu Pecak

Lumajang (lumajangsatu.com) - Ratusan mancing mania memenuhi pantai Watu Pecak di Desa Selok Awar-awar dalam acara Fishing Tournament. Total hadil 5 juta, dengan katagori ikan paling berat yang langsung dipancing dari pantai selatan."Alhamdulillah mas, acara sangat meriah. Ada sekitar 500 para mancing mania dari berbagai daerah di Jawa Timur, seperti Malang, Jember, Gersik dan Lumajang hadir di acara ini," ujar Bastomi Hidayat, panitia fishing tournament dari  Lumajang Angler Community (LAC) , Minggu (01/07/2018).Dalam acara tersebut, pemenang utama diraih para pemancing lokal Lumajang dengan bobot ikan 5 kg. Banyak ikan-ikan besar yang akhirnya lepas karena senar dari pemancing putus."Tadi banyak yang kenak mas, tapi senarnya putus. Jadi pemenang utama bobot ikannya 5 kg lebih sedikit," jelasnya.Ratusan para mancing mania di Watu PecakEko Prasetiyo, Kepala Desa Selok Awar-awar menyambut antusias kegiatan fishing tournamen. Dengan kegiatan itu, akan jadi bagian dari promosi wisata Watu Pecak dan terbukti ada ribuan warga yang datang.

Hari Minggu, Watu Pecak Akan Ramai dengan Para Mancing Mania

Lumajang (lumajangsatu.com) Lumajang Angler Community (LAC) menggelar Fishing Taurnament di pantai Watu Pecak Desa Selok Awar-awar Kecamatan Pasirian. Acara akan digelar hari Minggu (01/07) mulai pukul 06.00-13.00 wib.Bagi yang berminat, hanya beli tiket Rp. 50.000 dan berkesempatan merebutkan hadiah total 5 juta rupiah. Katagori ikan paling berat akan mendaptkan hadiah 2,5 juta hingga ikan paling berrak ke sembilan."Besok akan digelar fishing tournament, memancing di pantai selatan Watu Pecak," ujar Taufiq, salah seorang panitia, Jum;at (29/06/2018).Acara fishing tournament juga bagian untuk mengenalkan potensi wisata Kabupaten Lumajang. Watu Pecak pasca kasus Salim Kancil terus berbenah dengan dilakukan penghijauan dan saat ini sudah terlihat hasilnya."Ini juga bagian dari promosi wisata Kabupaten Lumajang. Watu Pecak kita akan kenalkan sehingga akan mengalahan pantai Bambang dan pantai Dampar," jelasnya.Saat ini, dari data yang masuk diperkirakan akan ada sekitar 500 peserta dari berbagai daerah. Dari Jember sudah dikonfirmasi akan ada 100 pemancing yang akan meramaikan acara tersebut. "Kalau pengunjung biasa hanya dikenakan parkir, dan yang ingin ikut mancing tiketnya 50 ribu," terangnya.Agni A. Megatrah, Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang menyatakan, Selok Awar-awar masuk dalam 1 Kecamaran 1 Desa Wisata. Pasca kasus Salim Kancil, pemuda Selok Awar-awar terus melakukan kegiatan penghijauan yang mulai dirasakan dampaknya saat ini."Watu pecak mulai bersolek untuk memikat para wisatawan. Saat ini tak hanya mandi di laut saja, sudah ada 3 warung ikan bakar dan Watu Pecak semakin sejuk," pungkasnya.(Yd/red)

Pura Mandara Giri Semeru Agung Gelar Piodalan

Lumajang (lumajangsatu.com) - Mulai tanggal 28 Juni-09 Juli 2018, Pura Mandara Giri Semeru Agung di Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang melaksankan upacara Piodalan (Puja Wali Krama). Ribuan umat Hindu dari seluruh Indoensia datang ke pura di kaki Gunung Semeru itu.Wira Dharma, Ketua Pemuda Hindu Dharma Lumajang menyatakan pelaksanaan upcara berjalan lancar. Puncak Karya atau pembukaan dilaksanakan tanggal 28 Juni 2018 yang dihadiri oleh ribuan umat Hindu."Berjalan lancar mas, Piodalan dilangsungkan mulai tanggal 28 Juni-09 Juli 2018," ujar Wira, Jum'at (29/06/2018).Dalam Piodalan yang digelar setiap tahun, semua umat Hindu yang akan menggelar sembahyang akan dijadwal. Yang paling banyak memag dari Bali, yang hampir setiap hari ada penjadwalannya."Setiap hari dijadwal masing-masing Kabupaten mas, yang paling banyak memang dari Bali," jelasnya.Meski sedang menggelar upacara Piodalan, Pura Madara Giri tetap dibuka untuk umum. Wisatawan yang datang bisa masuk dengan mematuhi aturan pura."Tetap kita buka untuk wisatawan mas, tapi memang ada beberap area yang tidak bisa dikunjungi. Pengunjung tetap harus mematuhi aturan pura," pungkasnya.Agni A. Megatrah, Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata menyatakan bahwa Pura Madara Giri salah satu wisata religi yang di miliki Lumajang. Setiap tahun, ribuan umat Hindu pasti datang ke Senduro untuk bersembahyang."Ini adalah wisata religi unggulan Lumajang. Kerukunan antar umat beragama di Senduro menjadi penopang Pura Madara Giri Semeru Agung jadi wisata yang diminati," tuturnya.(Yd/red)

Hutan Bambu, Jadi Magnet Wisata Alam Lumajang

Lumajang (lumajangsatu.com) - Hutan Bambu di Desa Sumber Mujur Kecamatan Candipuro jadi magnet berwisata saat lebaran. Dari data pengelola, mulai tanggal 15-26 Juni 2018, tercatat 28 ribu wisatawan yang datang, baik dalam atau luar Lumajang."Alhamdulillah mas, selama libur lebaran jumlah kunjungan diatas seribu. Bahkan saat Sabtu-Minggu kunjungan bisa lebih dari empat ribu," ujar Rudi Mulyadi, ketua Pokdarwis Hutan Bambu, Kamis (28/06/2018).Pengunjung biasanya berkeliling hutan sambil berfoto, setelah puas baru mandi di kolam yang sudah selesai dibangun. Kolam renang ada yang khusus dewasa dan juga anak-anak, sehingga banyak orang tua yang membawa serta putra-putrinya."Kita akan terus kembangkan wisata Hutan Bambu sebagai wisata alam dan edukasi. Panitia juga fokus melengkapi sarana dan prasarana demi kenyamanan para pengunjung," jelasnya.Agni A. Megatrah, Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata menyatakan bahwa Hutan Bambu salah satu wsiata Lumajang dikelola serius oleh pihak desa. Setelah adalah kolam rengan dengan pemadangan yang sangat indah, Hutan Bambu juga mulai viral di media sosial, sehingga menarik minat pengunjung untuk datang."Kita berharap desa-desa yang memiliki destinasi wisata bisa dikelola dengan baik. Pihak Dinas Pariwisata akan menfasilitasi semisal pelatihan bagi pengelola dan lainnya," pungkasnya.(Yd/red)

Water Park KWT Masih Jadi Pilihan Berlibur Keluarga Saat Lebaran

Lumajang (lumajangsatu.com) - Water Parak KWT (Kawasan Wonorejo Terpadu) masih cukup diminati pengunjung saat libur lebaran. Ribuan pengunjung datang dengan mengajak sanak saudaranya.Khusnul, salah seorang pengunjung mengaku bahwa Water Park KWT menjadi salah satu pilihan untuk mengajak anak-anak mandi. Sebab, akses jalan yang sangat mudah lokasi parkir yang luas dan aman.Namun, Khusnul meminta agar pengelola terus menambah wahana permainan agar selalau hal baru setiap tahunnya. Dalam beberpa tahun, wahana di Water Park KWT masih tetap sama, sehingga akan kalah bersaing dengan pemandian buatan yang dikelola oleh swasta.Agni A. Megatrah, Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan menyatakan, setiap harinya selama musim lebaran tak kurang dari seribu pengunjung yang datang. Pengunjung didominasi oleh anak-anak, karena Water Park KWT memang untuk wisata keluarga."Kita akui ada sedikit penurunan tingkat kunjungan, namun tidak masalah karena para pengunjung tetap berlibur di Lumajang, karena banyak pilihan tempat pemandian di Lumajang yang sudah ada," pungkasnya.(Yd/red)

Ini Dia 2 Objek Wisata di Lumajang Yang Jadi Favorit Pengunjung

Lumajang (lumajangsatu.com) - Air terjun Tumpak Sewu Semeru di Desa Sidomulyo dan B-29 di Desa Argosari jadi tujun wisatawan saat libur lebaran. Tak kurang dari 15 ribu pengunjung saat libur lebaran 2018 sudah datang ke dua objek wisata unggulan Lumajang itu.Agni A. Megatrah, Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang menyatakan, pengunjung luar daerah sangat penasaran dengan keindahan dua objek wisata tersebut. Terlbih lagi, B-29 dan Tumpek Sewu Semeru sangat populer di media sosial dan jadi lokasi favorit untuk berselfi."B-29 dan Tumpak Sewu Semeru tetap jadi favorit wisatawan luar daerah untuk dikunjungi karena pemadangannya sangat menawan," ujar Agni, Kamis (21/06/2018).Meski sempat ada insident tewasnya dua wisatawan karena rem blong di B-29, nyatanya tidak menyurutkan minat pengunjung untuk datang. Pihak pengelola juga terus memberikan himbauan kepada pengunjung jika sangat berbahaya jika menggunkan sepeda motor matic.Pengunjung diminta menggunkan jasa ojek, demi keamanan bagi para pengunjung itu sendiri. Banyak kasus yang menimpa para pengunjung rem sepdanya blong karena nekat menggunakan sepeda hingga ke puncak B-29."Pasca kecelakaan itu, pihak pengelola diminta berkoordinasi dengan puskesmas agar ada saat terjadi kecelakaan bisa ditangani oleh petugas medis. Pihak pengelola dan dari Dinas Pariwisata sudah memasang papan larangan menggunakan sepeda matic, sebelum libur lebaran," pungkasnya.(Yd/red) 

Libur Hari Raya, Ke Pantai Watu Pecak Saja, Ini Alasannya..?

Lumajang (lumajangsatu.com) - Kabupaten Lumajang memiliki banyak destinasi wisata yang menyedeot banyak pengunjung saat hari raya. Salah satu wisata yang mulai ramai, adalah wisata pantai Watu Pecak di Desa Selok Awar-awar Kecamatan Pasirian.Pasca kasus Salim Kancil, para pemuda setempat mulai melakukan penghijauan dengan menanami pesisir pantai dengan pohon waru dan cemara udang. Saat ini, penghijauan yang dilakukan mulai membuahkan hasil yang membuat pantai Watu Pecak menjadi sejuk.Saat musim libur lebaran 2018, Watu Pecak jadi salah satu jujukan berlibur keluarga karena sudah dilengkapi dengan beberapa warung ikan bakar. Jarak laut dengan tempat berteduh juga sudah sangat dekat, sehingga sangat dimininati oleh pengujung. Terlebih lagi, para pengelola menggratiskan tiket masuk dan hanya mengenakan tiket parkir saja.Wahyuni, salah seorang pengunjung menyatakan, bahwa Watu Pecak jika dikelola dengan baik akan mengalahkan nama besar pantai Bambang di Desa Bago. "Sudah berbeda dengan lima tahun lalu mas, jika dikelola dengan baik, maka akan mengalahkan pantai Bambang yang sudah terknal sejak dulu," tuturnya.Yang menjadi magnet bagi para pengunjung, dalam satu tahun terakhir, sudah ada warung ikan bakar di pantai Watu Pecak. Harganya juga cukup murah, yakni berkisar 40-60 ribu rupiah per-kilo gram ikan, tergantung dari jenisnya."Harganya murah mas, jenis belor 40 ribu, kalau kakap 60 ribu, tergantung jenis ikannya lah. Ikanya juga segar-segar karena langsung dari para nelayan di pantai Watu Pecak," jelas ibu Siadi pemilik salah satu warung ikan bakar.Agni A. Megatrah, Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata menyebut pantai Watu Pecak memang semakin berbenah. Dismaping akses yang cukup mudah, tempat berteduh bagi para pengunjung sudah banyak dengan hamparan pasir hitam mengkilat, menjadi daya tarik lebih bagi para pengunjung."Memang Watu Pecak terus berbenah, para pemuda setempat terus melakukan penghijauan dan para penjual ikan bakar mulai banyak dengan hasil tangkapan langsung dari laut selatan," paparnya.Bagi warga Lumajang dan sekitarnya, untuk menikmati ikan bakar dengan suasana pantai yang sejuk, tidak perlu lagi jauh ke pantai Dampar atau TPI Tempursari. Sebab, di Watu Pecak sudah teresedia warung ikan bakar dengan akses jalan yang lebih mudah.(Yd/red)

Doraemon di Alun-alun Lumajang Jadi Viral, Kenapa..?

Lumajang (lumajangsatu.com) - Badut boneka karakter Doraemon di Alun-alun Lumajang mendadak menjadi viral di media sosial. Pasalnya, pro dan kontra saat berfoto bersama Doraemon harus membayar 10 ribu perorang hanya sekali jepret saja.Yuli Haris, Kasi Pertamanan Dinas Lingkungan Hidup langsung berkoordinasi dengan Satpol PP. Pihaknya tidak bisa melarang badut Doraemon di Alun-alun, karena juga jadi daya tarik pengunjung."Kami bersama Satpol PP sudah melakukan klarifikasi kepada pemilik badut Doraemon yang viral di medsos itu mas," ujar Yuli, Senin (11/06/2018).Pihaknya meminta agar badut Doraemon tidak memasang tarif mahal untuk berfoto, dan memasang infomrasi jika ingin berfoto diminta membayar seikhlasnya. Sehingga tidak banyak orang terjebak, setelah selesai berfoto harus membayar sejumlah uang."Di Bandung itu juga ada hantu-hantuan. Dan harus bayar juga. Tapi bedanya ada kotak dengan tulisan bayar seikhlasnya. Kita berharap Doraemon di Alun-alun juga memasang infomrasi itu," jelasnya.Keberadaan badut boneka-boneka karakter di Alun-alun juga jadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung khusunya anak-anak. Namun, pengunjung harus diberi tahu jika ingin berfoto harus membayar uang, jangan sampai setelah selesai foto baru ditarik uang.(Yd/red)

Bulan Ramadhan, PMII dan BASNAZ Lumajang Salurkan Air Bersih

Lumajang (lumajangsatu.com) - Bersama BAZNASKabupaten Lumajang, Pergerakan Kahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat STKIP PGRI Lumajang memberikan bantuan air bersih di dua Kecamatan, yakni Klakah dan Ranuyoso. Kekeringan sudah menjadi rutinitas tahunan yang biasa di alami oleh masyarakat di beberapa desa di kecamatan Ranuyoso dan Klakah, Jum'at (08/06/2018).

Rapatkan Barisan, IKA-PMII Lumajang Akan Bangun Cabang Permanen

Lumajang (lumajangsatu.com) - Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA-PMII) kabupaten Lumajang menggelar buka bersama, di Pondok Asri, Senin (04/06/2018). Kegiatan buka bersama rutin digelar setiap tahun, untuk membangun komunikasi antar alumni PMII dan juga dengan para kader PMII yang masih aktif.Pudoli Sandra SH, MH, Ketua IKA-PMII Kabupaten Lumajang mengucapkan terima kasih kepada para alumni yang meluangkan waktunya hadir dalam kegiatan tersebut. Buka bersama hanya media saja, namun tujuan besarnya adalah menjalin silaturrahim antar alumni dan mebahas sejumlah hal-hal peting."Kita terus rapatkan barisan. Setelah purna dari PMII kita memang berada dimana-mana, tapi saat acara IKA-PMII kita duduk bareng dan berbicara tentang PMII sekarang dan masa yang akan datang," ujar alumni STIH Jederal Sudirman Lumajang itu.Kekompakan para alumni semakin terlihat dengan kebulatan tekad dan niat untuk membangun kantor IKA-PMII Lumajang secara permanen. Para alumni yang hadir langsung menyisihkan uangnya untuk iuran guna pembangunan kantor cabang permanen.Dalam waktu hanya satu jam, dari iuran para alumni terkumpul 83 juta rupiah. Dana tersebut nampaknya masih akan bertambah, mengingata masih banyak alumni PMII yang tidak datang dan belum menyumbang."Alhamdulillah, terkumpul uang 83 juta rupiah dan akan kita buat untuk membeli tanah untuk IKA-PMII. Insyaallah akan bertambah lagi," jelas Kurniadi Wahid S.Pd, Sekretaris Umum IKA-PMII Lumajang.(Yd/red)