Lumajang (lumajangsatu.com) - Komisi A DPRD Lumajang bersama Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Lumajang mengecek keberadaan portal yang dipasang untuk menghadang truck tronton pengangkut pasir. Hasilnya, portal yang dipasang di tiga desa masih berdiri utuh karena di dukung oleh masyarakat sekitar. "Portal yang dipasang oleh Dishub masih utuh mas dan warga sekitar sangat mendukung dengan pemasangan portal itu," ujar Dra. Hj. Nur Hidayati M.Si ketua komisi A DPRD Lumajang, Rabu (25/03/2015). Setelah melakukan kroscek keberadaan portal ditiga desa, Komisi A bersama Dishub kemudian melanjutkan perjalanan melihat jalan tikus yang dilewati oleh truck tronton. Benar saja, saat melintas dijalan lintas selatan (JLS) di desa Jarik Kecamatan Candipuro, masih banyak ditemukan truck monster yang melintas. "Kita kemudian melanjutkan untuk melihat jalan tikus truck tronton pasir dari hasil laporan warga," paparnya. Setelah melihat kondisi tersebut, komsi A Kemudian merekomendasikan pemasangan portal di perempatan JLS di desa Bago Kecamatan Pasirian. Dengan portal itu, diharapkan jalan kelas 3 milik pemerintah Lumajang aman dari keruskan akibat kelebihhan tonase. "Dishub akan pasang dua portal lagi mas di perempatan JLS di desa Bago. Kita berharap jalan milik pemkab akan aman dari keruskan dan bisa bertahan lama," pungkasnya.(Yd/red)
Politik Dan Pemerintahan
Pupuk Langka dan Mahal, Komisi B DPRD Lumajang Kumpulkan Kios Hingga Produsen
Lumajang (lumajangsatu.com) - Carut marut persoalan pupuk bersubsidi di Lumajang ditanggapi serius Komisi B DPRD Lumajang. Bertempat di ruang paripurna, Komisi B menggelar hearing dengan kelompok tani, kios, distributor, produsen pupuk Petro dan Kaltim hingga pemerintah daerah, Selasa (24/03/2015) "Kita ingin mengetahui persoalan apa yang menyebabkan pupuk langka dan harganya melambung tinggi tidak sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah," ujar Solikin ketua Komisi B DPRD Lumajang. H. Tohir salah satu pemilik kios di desa Pandanwangi Kecamatan Tempeh menjelaskan bahwa di kiosnya tidak terajdi kelangkaan pupuk. Yang sepi malah petani yang enggan membeli pupuk karena harus ada paket dengan pupuk organik. "Tidak ada kelangkaan pupuk pak, yang ada kelangkaan pembelinya. Petani tidak mau membeli paket pupuk kimia dan organik," terang Tohir kepada Komisi B. Akibatnya, untuk menekan kerugian karena pupuk organik tidak terjual maka dirinya menjual pupuk Urea seharga 100 ribu dari HET 90 ribu rupiah. Seharusnya, petani membeli paket pupuk Urea dan organik seharga 110 ribu rupiah. "Saya masih rugi 10 ribu untuk paket pupuk organik pak, saat ini dikios saya sudah ada 7 ton pupuk organik yang mangkrak dan saya bingung mau dijual kemana," jelasnya. Seperti diketahui, kebijakan paket pupuk kimia dan organik diterapakan oleh Dinas Pertanian Lumajang untuk menjaga kesuburan tanah yang diaplikasikan dengan program Sigarpun Bulat. Namun, kebijakan tersebut tidak diatur dalam Pereturan Menteri Pertanian yang mengharuskan adanya paket pembelian pupuk kimia dan organik.(Yd/red)
Kunjungi Air Terjun Cuban Sewu, Wabup dan DPRD Disambut Antusias Warga
Pronojiwo(lumajangsatu.com) - Kedatangan Wabup Lumajang, As'at Malik yang sebentar lagi menjadi Bupati bersama anggota DPRD serta sebagian kepala Dinas terkait disambut antusias masyarakat di Sekitar Obyek Wisata Coban Sewu, Sabtu(21/03). Kedatangan orang nomor satu di Lumajang itu, ada seberkas harapan masyarakat Desa Sido Mulyo, daerahnya akan menjadi kunjungan wisatawan domestik dan asing. "Kami senang, jika coban sewu dijadikan tempat wisata dan nantinya dikunjungi wisatawan," ungkap Jamilah warga setempat. "Ya seneng, kami mendukung sekali bila pak Bupati mau mengembangkan dan membangun sarana penunajang ke Goa Tetes dan Air Terjun Coban Sewu," ungkap Kades Sido Mulyo Kecamatan Pronojiwo, Paiman. Kedatangan orang nomor satu langsung disambut oleh Camat Pronojwo, Dedwi dan Istrinya. Bahkan, saat datang ke kawasan lokasi WIsata Coban Semeru antara pejabat dan masyarakat membaur jadi satu. "Ya saya ingin melihat lebih dekat, potensi wisata coban sewu yang populer dan mendunia," ungkapnya.(ls/red)
De Jure As at Malik Bupati Lumajang, Tinggal De Facto Dilantik Aja
Lumajang(lumajangsatu.com) - Surat Keputusan (SK) Menteri Dalam Negeri, Tjahyo Kumolo untuk pengangkatan Bupati Lumajang, sudah digengamkan As'at Malik selaku penganti Sjahrazad Masdar sebagai orang nomor satu di kaki Gunung Semeru. "SK sudah ada disaya salinanya, tinggal menunggu dilantik saja," ungkap As'at Malik pada wartawan. SK pengangkatan sebagai Bupati Lumajang suda turun pada rabu sore, tanggal 18 Maret 2015. Mengenai pelantikan akan menunggu kedatangan Gubernur Jawa Timur, Soekarwo yang sedang menjalankan ibadah umroh."Kalau gak akhir maret, ya april," terang As'at dengan sumrigah. As'at berharap dengan dirinya menjadi Bupati Lumajang mendapat dukungan masyarakat dalam membangun daerah. Karena, tanpa keterlibatan masyarakat dalam mewujudkan kesejahteraan dan bermartabat sulit tercapai."Saya berharap semua pihak mendukung," jelas pria kalem itu.(ls/red)
Halaman SMP N 1 Sukodono Digugat, Pemkab Siapkan 5 Milyar Sebagai Ganti Rugi
Lumajang (lumajangsatu.com) - Bagian Hukum Pemkab dibuat pusing dengan banyaknya lahan yang diatasnya ada bangunan milik pemkab sertifikatnya tidak jelas. Alhasil, Pemkab menghadapi sejumlah gugatan yang dilakukan oleh orang yang mengaku sebagai pemilik lahan. "Banyak ya, bukan hanya lahan bangunan sekelah saja tapi banyak bangunan Puskesmas yang juga lahannya tidak jelas," ujar Taufiq Hidayat Kabag Hukum Pemkab Lumajang, Jum'at (20/03/2015). Yang mecuat dipermukaan, Pemkab digugat 9 milyar rupiah oleh oleh orang yang mengaku sebagai pemilik tanah SMP N 1 Sukodono. Saat ini, gugatan tersebut dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri Lumajang. "Iya, kita itu sekarang digugat 9 milyar rupiah oleh orang yang mengaku sebagai pemilik tanah SMP N 1 Sukodono," paparnya. Pemkab melalui APBD 2015 sudah menyiapkan 5 milyar rupiah untuk persiapan jika gugatan dimenangkan oleh penggugat. "Asumsinya itu, satu meter tanah harganya 3 juta, sedangkan luas yang digugat 3 ribu meter," pungkasnya.(Yd/red)
Diiringi Gema Takbir dan Syolawat, PKB Letakkan Batu Pertama Pembangunan Kantor
Lumajang (lumajangsatu.com) - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Lumajang melakukan peletakan pertama sebagai tanda pembangunan kantor PKB di jalan Swandak Timur. Sejumlah pengurus baik dewan Tanfidz dan dewan Syuro hadir dalam acara peletakan batu pertama itu. "Ini adalah tradisi NU, setiap kali akan melakukan sesuatu seperti membangun kantor pasti tasyakuran dan mengambil hari yang baik," ujar Achmad Anang Syaifuddin ketua DPC PKB Lumajang kepada lumajangsatu.com, Jum'at (20/032015). Rencananya, pembongkaran kantor PKB lama akan dilakukan 10 hari lagi. Diperkirakan tiga bulan kedepan, kantor PKB yang baru akan segera bisa dilihat dengan megah. "Rencananya baru satu lantai saja, namun jika ada rizki lagi kita akan bangun lagi kantor PKB tiga lantai," paparnya. PKB Lumajang merupakan partai pemenang kedua setelah PDI Perjuangan dengan 9 perwakilan di DPRD Lumajang. Dengan memiliki kantor yang megah, PKB berharap kepada perwakilannya bisa bekerja dengan baik sebagai wakil rakyat. "Kita memiliki fraksi yang luar biasa, dengan memiliki kantor yang baru ini kita berharap PKB akan semakin besar dalam memberikan andil pembangunan di Lumajang," pungkasnya. Acara peletakan batu pertama oleh semua pengurus DPC PKB dimulai dengan pembacaan takbir dan sholawat. PKB berharap, pembangunan kantor baru akan berjalan dengan lancar.(Yd/red)
Semangat Muktamar NU 2015, Untuk Indonesia di Bumi Pendiri NU Jombang
Lumajang(Lumajangsatu.com)- Pada akhir bulan Juli sampai awal Agustus 2015 mendatang, direncanakan bakal digelar muktamar Nadhlatul Ulama (NU) di Kabupaten Jombang, Jatim. Ormas Islam terbesar ini lahir di Kota Surabaya, yang dibidani sejumlah kiai besar dan ternama asal Jombang. Dari Jombang, NU kembali ke Jombang. Kalau membicarakan NU, tak mungkin melepaskan diri 3 kiai besar yang membidani kelahirannya: KH Hasyim Asy'ari, KH Abdul Wahab Chasbullah, dan KH Bisri Syansuri. Ketiganya pernah menduduki posisi tertinggi di organisasi NU: rais am. KH Hasyim Asy'ari memperoleh gelar rais akbar. Hanya pendiri Pondok Tebuireng ini yang mendapat gelar itu. Banyak kiai NU lainnya hanya memegang kapasitas rais am ketika jabatan tertinggi di organisasi kaum Islam Tradisional itu dipangkunya, tanbpa embel-embel rais akbar. Kiai Hasyim, Kiai Wahab, dan Kiai Bisri adalah tokoh-tokoh penting dan sangat dihormati di kalangan tokoh, kiai, dan warga NU sepanjang massa. Kiai Hasyim yang memiliki ide dan pemikiran brilian untuk mendirikan organisasi yang memayungi kepentingan kaum Islam Tradisional di Indonesia. Kiai Wahab dikenal sebagai administrator dan organisatoris yang tangguh. Pendiri dan pemangku Pondok Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang ini yang menghubungi dan mempersuasi kiai-kiai Islam Tradisional lainnya di Pulau Jawa dan daerah lainnya di Indonesia, akan arti pentingnya organisasi untuk menjaga dan memelihara kelangsungan pemahaman keagamaannya. Kiai Bisri dikenal sebagai ahli fiqih yang konsisten. Kakek Gus Dur dari garis ibu yang mendirikan dan memangku Pondok Mambaul Ma'arif di Denanyar, Jombang. Kiai Bisri juga dikenal sebagai penjaga spirit moral dan keagamaan PPP sejak parpol ini lahir dan berkembang. Konsisten Kiai Bisri yang kukuh dalam memegang fiqih ini bisa dilihat dari resistensi argumentatif yang dia bangun bersama kiai lainnya ketika pembahasan RUU Perkawinan pada awal 1970-an. Tak sepakat dengan draft RUU Perkawinan yang diajukan rezim Orde Baru Soeharto, Kiai Bisri bernama kiai NU lainnya mengajukan draft alternatif RUU Perkawinan. Setelah melalui perdebatan sengit dan lobi-lobi politik intensif, akhirnya lahir UU Perkawinan yang senafas dan linier yang bertentangan dengan syariah Islam. Legacy politik-hukum yang ditinggalkan Kiai Bisri dan banyak kiai lainnya itu bertahan hingga sekarang dan jadi catatan penting kiprah tokoh Islam dalam kehidupan kebangsaan dan kenegaraan. (beritajatim.com/air)
Musrenbang 2015, Pemkab Lumajang Kebanjiran Usulan Bidang Infrastruktur
Lumajang(lumajangsatu.com) - Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Lumajang 2016 yang digelar di Gedung Sudjono, Kamis(19/03) siang, ternyata masukan dari masyarakat bawah mulai Musrenbang tingkat RT, RW, Dusun, Desa dan Kecamatan, banyak yang meminta dibidang infrastruktur jalan. "Memang banyak minta infrastruktur, seperti jalan, jembatan dan irigasi, masih berkutat disitu, padahal bukan untuk itu saja dalam memajukan Lumajang," ujar Indah Amperawati Masdar, Kepala Bappeda Lumajang. Data di Bappeda usulan dari bawah RT hingga ke Kecamatan didapatka untuk Bidang Fisik mencapai Rp. 334.575.919.767, Bidang Ekonomi Rp. 44.364.150.500 dan Bidang Sosial Budaya Rp. 142.505.077.450. Jadi total usulan dari bawah akan memakan anggaran sebesar Rp. 521.445.147.717. Sedangkan melalui Forum SKPD dilakukan penyelarasan dengan usulan dari Kecamatan diperoleh 459 Program dengan 2.111 kegiatan. Usulan Fisik Rp. 440.203.555.925, Bidang Ekonomi Rp. 66.868.905.425 dan Bidang Sosial Budaya, Rp. 481.046.443.5961,- Sehingga jumlah usulan keseluruhan mencapai Rp. 988.118.904.946. Semua usulan akan dibahas melalui Musrenbang dan mengacu pada RPJMD Kabupaten Lumajang 2015-2019. (ls/red)
Dua Petinggi TNI-AD Injak Bumi Lumajang
Lumajang(lumajangsatu.com)- Dua petinggi Tentara Negara Indonesia (TNI) Angkatan Darat kembali injak bumi lamajang, dalam rangka uji terima Meriam Howitzer 155 MM Type Tarik KH 179 di pesisir Pantai Selatan Desa Bulurejo Kecamatan Tempursari Lumajang, Selasa (17/03/2015). Kedua petinggi itu diantaranya Brigjen TNI Sonhaji Komandan Pusat Persenjataan Alteri Medan (Danpusenarmed) dan brigjend TNI Basuki Abdullah Dirpalad. Kedatangan kedua petinggi itu dalam rangka Uji Terima Meriam yang dibeli dari Korea Selatan sebanyak 18 unit. Dari 18 Unit Meriam, hanya 3 Unit yang diuji di pesisir pantai tersebut terkait presisi, hasil capai tembakan serta komponen meriam itu sendiri. "Kalau kita beli alat baru pasti kita uji dulu, seperti presisinya, hasil capaian serta komponen meriam itu sendiri mas," papar Brigjen TNI Sonhaji Danpusenarmed itu. Dalam Uji terima Meriam itu Tim penguji menilai tembakan pertamanya dalam dengan jarak 11 kilo meter dinyatakan lulus, pasalnya meriam tersebut berhasil mengenai sasarannya. "Pada tahap pertama untuk jarak 11 kilo meter untuk uji presisi lulus," tambahnya sembari tersenyum gagah. Meriam buatan negara Korea Selatan itu memiliki beberapa keistimewaan, yakni dapat membidik sasaran dengan tiga jarak. Yakni jarak 11, 18 hingga 30 kilo meter. Rencananya dari 18 belas Meriam tersebut akan ditempatkan di tiga titik, yakni Kalimantan Timur, Kalimantan Barat dan Aceh masing-masing wilayah akan ditempatkan 6 unit meriam. "Kita kan terus perkuat sistem pertahanan mas di semua lini," tuturnya. (Mad/red)
Sebentar Lagi Mulus, Jalan Menuju Tempursari Segera di Beton dan Hotmix
Lumajang (lumajangsatu.com) - Masyarakat Tempursari yang selama ini terancam terisolir karena akses jalannya rusak parah nampaknya bisa segera bernafas lega. Pasalnya, pada tahun anggaran 2015 pemerintah telah menganggarkan perbaikan empat ruas jalur di Tempursari. "Tahun 2015 ada empat ruas jalur yang akan diperbaiki, yakni ruas Tamanayu-Tempursari, Tempursari-Pasirian, ruas Tempursari-Tegal Banteng dan ruas sekitar Kecamatan," ujar Nugroho Dwi Atmoko kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Lumajang, Selasa (17/03/2015). Jika proses lelang segera selesai, maka perbaikan jalan di Tempursari bisa dimulai sekitar bulan Mei-Juni. Saat ini, proses masih dalam tahap lelang pengerjaan. "Semego cepat selesai lelangnya. Kita berharap Mei-Juni perbaikan jalan sudah dimulai," paparnya. Pemerintah akan menfokuskan terlebih dahulu perbaikan jalan disekitar Kecamatan. Sebab, dijalur itu kerusakan jalan cukup parah. "Kita utamakan dulu perbaikan jalan disekitar kantor Kecamatan," terangnya. Untuk konstruksi jalan, dinas PU telah menyiapkan dua konstruksi yakni hotmix dan beton. Hotmix untuk jalan yang datar dan tanahnya kuat, sedangkan tanahnya yang labil akan menggunakan konstruksi beton. "Kita gunakan dua konstruksi hotmix dan beton untuk jalan yang tanahnya labil," pungkasnya.(Yd/red)