Politik Dan Pemerintahan

2019, Lumajang Akan Menggelar 158 Pilkades Serentak

Lumajang (lumajangsatu.com) - Tahun 2019, Kabupaten Lumajang akan kembali memiliki hajat besar. Usai pemilihan calon Bupati dan Wakilnya, Lumajang akan menggelar Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) secara serentak di 158 Desa."Tahun 2019, akan ada Pilkades serentak di 158 Desa," ujar Patria Dwi Hastiadi, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Senin (07/05/2018).Namun, untuk bulannya masih belum ditentukan karena menunggu petunjuk setelah selesai Pileg dan Pilpres. Yang jelas, akhir tahun 2019, karena Pileg dan Pilres akan diutamakan."Karena ada Pileg dan Pilpres, maka Pilkades pasti dilaksanakan setelah itu, mungkin akhir 2019," jelasnya.Dengan 158 Desa yang akan menggelar Pilkades serentak, maka tinggal 40 Desa yang masih memiliki Kades Definitif. "Ada sekitar 70 persen Desa yang akan menggelar Pilkades serentak," pungkasnya.(Yd/red)

Diduga Tak Netral, KPU Panggil Anggota PPS Desa Labruk Lor

Lumajang (lumajangsatu.com) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lumajang memanggil salah satu anggota  Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Labruk Lor. Hal itu dilakukan untuk melakukan klarifikasi atas dugaan ketidak netralan anggota PPS tersebut dakam Pilkada Lumajang 2018.Muhammad Ridhol Mijib, Komisioner KPU Lumajang menyatakan sesuai rekomendasi Panwas Kecamatan Lumajang, diduga PPS bernama Hudi Hung tidak netral. Hudi diduga berpihak kepada pasangan Thoriq-Indah, yang diketahui dalam foto-foto yang diunggah di media sosial.Saat di klarifikasi, Hudi mengakui bahwa foto yang beredar itu adalah dirinya. Hudi masuk dan bergabung dengan pendukung paslon satu saat acara debat publik ke 2, hadir dalam kampanye akbar paslon dua dan berfoto bersama tim paslon dua."Kita lakukan klarifikasi dugaan PPS tidak netral, yang bersangkutan mengakui bahwa foto yang tersebar adalah foto dirinya," ujar Ridhol Mujib, Kamis (03/05/2018).Anggota PPS itu mengaku khilaf dengan perbuatannya karena sebagai penyelenggaran seharusnya netral. Meski mengaku khilaf, namun yang dilakukan anggota PPS itu tidak sekali, namun dilakukan beberpa kali, bahkan setelah dapat surat peringatan oleh panitia pengawas."Yang bersangkutan mengaku khilaf, namun surat panwas keluar tanggal 23 april, tapi tanggal 29 april saya dapat laporan ada foto yang bersangkutan bersama tim salah satu paslon," terangnya.KPU akan melakukan rapat pleno untuk menetukan apa sanksi yang akan diberikan kepada yang bersangkutan. "Kita akan rapat pleno dulu, apa sanksi yang akan diberikan agar jadi pelajaran bagi penyelenggara yang lain," tegasnya.Sementara itu, Hudi Hung anggota PPS Desa Labruk Lor Kecamatan Lumajang mengaku terprovokasi atas ulah satu perangkat desa yang mendukung paslon lain. Dirinya sadar bahwa sebagai penyelenggaran harus netral, namun dirinya khilaf ada perangkat di Desanya dianggap oleh Hudi juga tidak netral."Ini adalah respon atas sebuah peristiwa mas, saya terprovokasi karena ada oknum perangkat desa yang tidak netral dan mendukung salah satu calon bupati," jelasnya.Dirinya sangat sadar apa yang dilakukan salah yang akan menimbulkan sebuah konsekwensi yang harus dihadapinya. "Saya sduah tahu konsekwensinya, nasi sudah jadi bubur, niatan saya untuk mundur," pungkasnya.(Yd/red)

Pemkab Lumajang Gelar Workshop Penguatan Kelembagaan Hansip

Lumajang (lumajangsatu.com) - Drs. Nurwakit Ali Yusron, M.AP., Kepala BKD Kabupaten Lumajang, membuka kegiatan Workshop Penguatan Kelembagaan Linmas (hansip) Angkatan 1, di Aula BKD Kabupaten Lumajang, Rabu (02/05). Acara itu juga dihadiri Ketua DPRD Kabupaten Lumajang, H. Agus Wicaksono, S.Sos. dan Kepala DPMD Kabupaten Lumajang, Patria Dwi Hastiadi, AP. M.Si., selaku pemateri.                Ketua DPRD Kabupaten Lumajang, H. Agus Wicaksono, S.Sos., menyampaikan bahwa Linmas akan menjadi kekuatan luar biasa jika dibina dengan baik, dengan tingkat kriminalitas yang saat ini peran linmas juga sangat penting dalam menjaga ketertiban dan ketentraman masyarakat. Pemerintah Desa, Babinsa, Babinkamtibmas dan Linmas jika bersinergi akan bisa menurunkan tingkat kriminalitas disuatu daerah. Mudah-mudahan linmas bukan hanya bermanfaat bagi keluarganya saja tapi juga untuk masyarakat.Sementara itu, Kepala DPMD Kabupaten Lumajang, Patria Dwi Hastiadi, AP. M.Si., berharap satlinmas dapat menjalankan fungsi dan tugasnya dengan baik, sehingga dapat meredahkan suatu konflik yg berada didaerahnya dengan cara sinergitaskan tugas satlinmas dengan pemerintah desa.Kepala BKD Kabupaten Lumajang, Drs. Nurwakit Ali Yusron, M.AP menyatakan, pengertian satlinmas sesuai dengan peraturan menteri dalam negeri no. 10 tahun 2009, tentang penugasan satlinmas dalam penanganan ketentraman, ketertiban dan keamanan penyelenggaraan pemilihan umum.Satlinmas adalah warga masyarakat yang disiapkan dan dibekali pengetahuan serta keterampilan untuk melaksanakan kegiatan penanganan bencana, serta ikut memelihara keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat dan kegiatan sosial kemasyarakatan. "Diharapkan para peserta dapat menimba ilmu sebanyak-banyaknya guna diimplementasikan di daerahnya masing-masing," ujarnya.Kabid. Pengembangan Kompetensi Aparatur pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lumajang, Heri Siswandoko, S.Sos menjelaskan bahwa tujuan dari pelaksanaan workshop ini adalah meningkatkan kualitas SDM linmas, menguatkan kelembagaan dan peran serta linmas, meningkatkan ketahanan masyarakat yang demokratis, meningkatkan kesiap-siagaan satuan linmas dan masyarakat dalam penanggulangan bencana, ketentraman dan ketertiban umum, serta meningkatkan kualitas pelayanan dan sumber daya pendukungnya dalam perlindungan masyarakat.Penyelenggaraan workshop ini direncanakan 4 angkatan dan diikuti oleh 1.230 peserta, berasal dari Linmas yang berada di 198 desa dan 7 kelurahan di wilayah Kabupaten Lumajang. Angkatan 1 tanggal 2, 4 dan 5 Mei 2018, diikuti 306 peserta,Angkatan II tanggal 7, 8 dan 9 Mei 2018, diikuti 312 peserta,Angkatan III tanggal 10,11 dan 12 Mei 2018, diikuti 306 peserta, danAngkatan IV tanggal 13, 14 dan 15 Mei 2018, diikuti 306 peserta.(Red)

Para Pembimbing Dituntut Bisa Ciptakan Sekolah Ramah Anak

Lumajang (lumajangsatu.com) - Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana (KB) dan Pemberdayaan Perempuan (PP) Kabupaten Lumajang menggelar Bimbingan Teknis Sekolah Ramah Anak (SRA). Tujuannya, ingin menjadikan sekolah sebagai tempat pendidikan yang ramah anak, sehingga ketika anak sedang belajar di sekolah bisa merasa nyaman. Para pembimbing diharapkan bisa menjadi panutan yang baik bagi anak-anak. Hal itu disampaikan, Asisten Perokonomian dan Pembangunan Sekda Kabupaten Lumajang, Ir. Agus Widarto, MM., saat membuka acara, di Ruang Pertemuan STKIP PGRI Lumajang, Kamis (03/05/2018).Ir. Agus Widarto, MM., berharap dengan adanya bimbingan teknis SRA ini bisa menjadikan sekolah yang aman, bersih dan sehat. Dengan begitu, perlu adanya dukungan dari lingkungan seperti halnya mengolah sampah dengan baik, merupakan wujud keramahan yang diajarkan terhadap anak-anak.Era milenial saat ini, di dunia maya banyak memberitakan anak-anak sekolah yang diracuni oleh permen berisi narkoba. Untuk itu, pemerintah diharapkan dapat bekerjasama dengan pihak terkait untuk memberantasnya mdlalui pemeriksaan terhadap makanan yang sering dikonsumsi anak-anak. Begitu juga di sekolah,  sering terjadi kasus bullying terhadap anek yang perlu di hilangkanSementara itu, Sekretaris Dinas Pengendalian Penduduk, KB dan PP Kabupaten Lumajang, Heri Susanto, SH., menjelaskan bahwa tujuan dari bimbingan tekni SRA ini adalah agar tercipta sekolah / madrasah yang aman, bersih, hijau, inklusif (terbuka) dan nyaman bagi perkembangan fisik. Kognisi dan psikososial bagi anak termasuk yang memerlukan pendidikan khusus dan layanan khusus. Bimbingan tersebut diikuti oleh jajaran sekolah SD / MI dan Guru Konseling di Kabupaten Lumajang berjumlah kurang lebih 200 peserta.(Red)

Pemkab Lumajang Lantik 3 PJ dan 2 Kades Hasil PAW

Lumajang (lumajangsatu.com) - Pemkab Lumajang melantik tiga Pj Kepala Desa dan 2 Kepala Desa hasil pemilihan antar waktu (PAW). Dua Kades hasil PAW adalah Kades Selok Awar-Awar Kecamatan Pasirian dan Kades Jugosari Kecamatan Candipuro.Sedangkan dua Pj Kades karena Kepala Desa meninggal dunia, yakni Kades Kalisemut dan Tanggung Kecamatan Padang. Sedangkan satu Pj Kades Kaliboto Lor Kecamatan Jatiroto karena Kadesnya sudah habis masa jabatannya."Hari ini Pemkab Lumajang melantik dua Kades hasil PAW, dua PJ karena Kadesnya meninggal dan satu Pj karena Kadesnya sudah habis masa jabatannya," ujar Patria Dwi Hastiadi, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Lumajang.Tugas Kades PAW dan Pj Kades adalah memastikan pelayanan kepada masyarakat tidak akan terganggu. Dismaping itu, juga mempersiapkan Pilkades serentak tahun 2019.Pj dan Kades hasil PAW akan melanjutkan masa jabatan kepala desa yang lama. Akhir tahun 2019, akan ada 158 Desa yang akan melaksanakan pemilihan kepala desa secara serentak."Tugas Pj dan Kades PAW adalah pelayanan kepada masyarakat dan mempersipakan Pilkades serentak akhir tahun 2019," pungkasnya.(Yd/red)

PKB Lumajang Undang Kader NU Berintegritas Jadi Wakil Rakyat

Lumajang (lumajangstau.com) - Dewan Pengurus Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (DPC-PKB) Kabupaten Lumajang melaunching rekrutmen calon anggota DPRD tahun 2019. Yang menarik, acara launching dihadiri oleh ketua PC NU Lumajang H. Nur Syahid yang memberikan wejangan bagi calon wakil rakyat dari PKB.A. Anang Syaifuddin, Ketua DPC PKB Lumajang menyatakan bahwa setiap calon anggota DPRD dari PKB wajib hukumnya mengikuti Pelatihan Kader Penggerak (PKP) NU. Sebab, PKB adalah partai yang lahir dari NU, maka sudah seharusnya memperjuangkan kepentingan NU melalui jalur politik PKB."Semua calon wakil rakyat dari PKB harus ikut PKP NU, karena PKB adalah partai yang lahir dari NU," ujar Anang, Senin (30/04/2018).PKB memiliki target optimis 13 kursi, target moderat 10 kursi dan target super optimis 15 kursi. Untuk itu, PKB terus merawat basis akar rumput dengan merawat kelompok pengajian dan terus melakukan komunikasi dan koordinasi dengan pondok-pondok pesantren."Kita terus melakukan koordinasi dengan kelompok pengajian dan pesantren. Dan tahun depan PKB akan banyak dihuni oleh kalangan pesantren dan santri," jelasnya.H. Nur Syahid, Ketua PC NU menyambut baik langkah yang dilakukan oleh PKB. Sebagai partai yang lahir dari NU, maka sudah semestinya personal NU mendukung PKB sebagai wadah perjuangan NU dalam jalur politik."Saya sambut baik caleg PKB harus selesai mengikuti PKP NU. Secara lembaga NU tidak berpartai, namun secara personal sudah selayaknya warga NU mendukung PKB," pungkasnya.(Yd/red)

Undang 3 Paslon, KPU Tetapkan Surat Suara Pilkada Lumajang

Lumajang (lumajangsatu.com) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lumajang menetapkan surat suara untuk Pilkada Lumajang. Tiga pasangan calon, Thoriq-Indah, As'at-Thoriq dan Rofik-Nurul diundang untuk menandatangani surat suara yang akan digunakan pada pemilihan 27 Juni 2018.Yusuf Adi Pamungkas, Komisioner KPU Lumajang menyatakan bahwa KPU mencetak 833.700 surat suara dan 2.000 surat suara pemilihan suara ulang. Surat suara setiap tempat pemungutan suara (TPS) akan ditambah 2,5 persen, sehingga surat suara yang dicetak lebih dari daftar pemilih tetap (DPT) yang ditetapkan oleh KPU."Tiga paslon sudah kita undang, hanya H. Rofik yang tidak bisa hadir karena salah satu keluargnya ada yang meninggal," ujar Yusuf kepada lumajangsatu.com, Senin (30/04/2018).Surat suara yang dicetak sesuai ketentun belatar belakang bendera merah putih yang berkibar. Tidak ada logo partai dalam surat suara dan nama yang dicantumkan sesuai dengan kartu identitas yang disetorkan, bukan nama panggilan."Semua tim kita sudah minta foto paslon dan nama sesuai dengan identitas bukan panggilan. Surat suara yang dicetak berlatar belakang bendera merah putih yang berkibar, itu sesuai dengan peraturan KPU," pungkasnya.(Yd/red)

Pemkab Karanganyar Studi Banding ke Lumajang

Lumajang (lumajangsatu.com) - Rombongan Bagian Admisitrasi Setda Kabupaten Karanganyar Provinsi Jawa Tengah melakukan Studi Banding ke Kabupaten Lumajang, Jum’at (27/04/2018). Susiyanto, S.H., Asisten Pemeirntah menerima langsung di Ruang Mahameru.Susiyanto menjelaskan, berbagai potensi yang ada di Kabupaten Lumajang, baik produk unggulan maupun potensi yang dimiliki sektor pariwisata. Ia berharap kunjungan tersebut dapat membangun hubungan yang baik antar daerah. "Mudah-mudahan kunjungan ini bisa berkesan, monggo nanti sharing saja terkait apa yang bisa diambil yang bermanfaat," jelasnya.Sementara itu, Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Kab. Karanganyar, Drs. Sugeng Raharto, M.Si, menyampaikan maksud kedatanganya di Kabupaten Lumajang, adalah untuk "Ngangsu Kaweruh". Lumajang terkait program dan kegiatan Bagian Administrasi Pembangunan Lumajang."Kami berkunjung dari Karangnyar, bermaksud ngangsu kaweruh kepada Pemkab Lumajang", ujarnya.Pihaknya ingin mengadopsi beberapa program dan kegiatan yang sudah dilakukan Bagian Administrasi Pembangunan Kab. Lumajang. "Barangkali ada kegiatan yang belum kita laksanakan, atau mungkin hal yang lain, sehingga kami bisa mengadopsi agar nanti bisa dilaksanakan di Kabupaten Karanganyar,"  tambahnya.Ia berharap seusai kegiatan studi banding yang dilakukan di Kabupaten Lumajang, dapat memberikan perubahan yang positif dan bermanfaat bagi Pemerintah Kabupaten Karanganyar.Sebagai tuan rumah, Kepala Bagian Administrasi Pembangunan, Ir. Hairil Diani, M.Si., menjelaskan tentang program dan kegiatan yang menjadi tugas dan fungsi Administrasi Pembangunan.Bagian Administrasi Pembangunan sudah melakukan pelaporan menggunakan sistem online, SMEP sistem monitoring dan evaluasi peloporan. Dengan menggunakan pelaporan online akan mempercepat proses pelaporan serta menghindari penyalahgunaan.(Red)

Pemkab Lumajang Pacu Perilaku Hidup Sehat Masyarakat

Lumajang (lumajangsatu.com) - dr. Buntaran Suprianto terus memacu kesadaran warga Lumajang untuk hidup sehat. Sebab, hingga kini rasa untuk hidup sehat masih kurang. "Saya memantau amat kurang, terutama untuk penanganan masalah gizi buruk. Begitu juga pada penyakit TBC. Penyakit TBC sangat bahaya jika pengbatannya tidak teratur," ujar Plt. Bupati Lumajang itu.Selain gizi buruk dan penyakit TBC, Buntaran menilai, kesadaran masyarakat terhadap imunisasi, juga masih kurang. "Masih banyak ibu-ibu enggan membawa balitanya ke tempat imunisasi," terangnya.Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar hidup sehat, bupati menandatangani komitmen bersama dalam mendukung Germas. Penandatanganan itu, saat membuka Sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) tahun 2018, di Aula Hotel Lumajang.Buntaran mengatakan, ada beberapa faktor penyebaran penyakit, yaitu dari perilaku, lingkungan dan pelayanan kesehatan. "Dengan perilaku hidup sehat dan menjaga lingkungan agar tetap terjaga, serta pelayanan kesehatan yang berjalan dengan baik dan dapat mengurangi beban finansial masyarakat," terangnya.Di Indonesia sejak tahun 2010, penyebab terbesar kesakitan dan kematian adalah akibat Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti stroke, jantung dan kencing manis."Karena PTM saat ini tidak menyerang usia tua, namun sudah bergeser menyerang ke usia muda di semua kalangan. Baik kaya dan miskin, di kota maupun desa," tuturnya.Sementara itu, Komisi IX DPR RI, Ayub Khan menjelaskan, semakin banyak penyakit maka banyak pula biaya yang akan dikeluarkan oleh BPJS. Karena terkait masalah kesehatan itu tidak bisa menjadi beban dan tanggung jawab Kementrian Kesehatan."Tetapi kita harus menjalin kerjasama dengan lintas sektoral untuk mensosialisasikan sampai di tingkat Desa supaya masyarakat bisa hidup sehat," pungkasnya.(Red)

Tiga Jembatan Penghubung Pasirian-Tempursari Mulai Dibangun

Lumajang (lumajangsatu.com) - Warga Kecamatan Tempursari nampaknya mulai bisa bernafas lega. Pasalnya, setelah jalur alternatif putus, kini perbaikan jalur mulai dilakukan diawali dengan perbaikan 3 jembatan penghubung.Hadi Prayitno, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPU-TR) Kabupaten Lumajang menyatakan, untuk tahuan 2018 ada tiga perbaikan jembatan. Jika jembatan itu sudah selesai, maka jalur Pasirian-Tempursari bisa dilalui oleh kendaraan roda dua.Sedangkan untuk kendaraan roda empat, masih harus bersabar terlebih dahulu karena belum bisa melintas. Tahun 2018, sebenaranya sudah dianggarkan perataan jalan, namun karena jalur itu masuk dalam pembanguan Jalan Lintas Selatan (JLS) maka anggaran tersebut dialihkan."Tahun ini kita banguan 3 jembatan penghubung. Jalur itu informasinya akan jadi jalur JLS dan kita masih terus lakukan koordinasi," ujar Hadi, kepada lumajangsatu.com, Kamis (26/04/2018).Jika JLS akan lewat Tempursari, maka akses menuju Tempursari akan semakin mudah. Oleh sebab itu, Pemkab Lumajang segera menganggarkan pembanguan jembatan penghubung, agar JLS bisa segera dibangun oleh pemeirntah pusat."Infonya masih ada pembebasan lahan, jika JLS benar-benar lewat Tempursari, maka akses menuju Tempursari akan semakin mudah," pungkasnya.(Yd/red)